Chapter 11
OverprotectedOverprotected
WONKYU
Boys Love,
. . .
Kyuhyun menjerit tertahan saat tubuh Siwon menjauh dari dalam jangkauannya. Hingga suara tamparan keras memekakkan telinganya, Ia baru menyadari apa yang sedang terjadi. Siwon Hyungnya telah berlutut di atas lantai akibat dorongan kuat dari sosok yang selalu ia panggil Appa. Kyuhyun juga dapat melihat dengan jelas raut merah dalam wajah Kangin yang menunjukkan kemarahan yang besar. Kyuhyun sungguh tidak mengerti. Hanya saja, ia merasakan takut yang teramat sangat. Ia takut jika sampai harus berpisah dengan Siwon.
Kyuhyun baru saja akan menghambur saat Kangin kembali menyerukan kemarahannya. Mengatakan kesalahan besar yang telah Siwon Hyungnya perbuat. Pria yang selalu dikagumi olehnya itu mengangkat tangannya hendak menampar kembali Siwon. Namun, entah dorongan dari mana, Kyuhyun mengayunkan tubuhnya ke hadapan Kangin. Memejamkan matanya dengan erat hingga dirasanya sebuah tamparan panas membakar pipinya.
Kyuhyun menggeleng, ia tidak ingin menangis. Namun matanya mengkhianati. Air mata itu tergenang dengan cepat di pelupuk matanya hingga meluncur tetes demi tetes. “Jangan pukul lagi, Appa!” memohon dengan nada lirih hingga membuat siapapun merasa iba.
Siwon segera beranjak dari masa terkejutnya. Meraih tubuh Kyuhyun ke dalam pelukannya. Ia bahkan tidak peduli saat Kangin menatapnya bagai ingin menerkamnya bulat-bulat.
“Lepaskan dia, Choi Kyuhyun.” Nada yang keluar begitu dalam. Tubuh dalam pelukan Siwon semakin bergetar ketakutan.
Kyuhyun tersentak saat sebuah tarikan kasar menghantam tubuhnya. Ia tak mampu mengelak saat Kangin menariknya menjauh meninggalkan Siwon yang masih dalam masa transisinya. Kyuhyun menjerit meneriakkan nama Siwon. Memohon pada Kangin, agar ia tidak dipisahkan dari Siwon. Namun, hanya tarikan yang semakin cepat yang menjadi jawabnya.
. . .
Kyuhyun terbangun saat dirasanya sebuah usapan lembut membelai pipinya. Matanya terasa sangat berat. Ia mengerjap saat seberkas cahaya tertangkap oleh matanya. “Hyung!” Kyuhyun menjerit. Ia memeluk Siwon dengan erat seolah takut jika akan terpisah dari Siwon. Ia menatap sekitar ruangan tempatnya tertidur. Kamarnya. Syukurlah, ternyata itu semua hanya mimpi.
Siwon balas memeluk tubuh yang lebih berisi itu. Mengusap lembut punggung Kyuhyun dengan sayang. “Ada apa?”
“Aku mimpi buruk, Hyung! Aku benar-benar takut. Rasanya seperti nyata.” Semakin memgeratkan pelukannya pada Siwon.
“Itu hanya mimpi, Baby. Ayo bangun! Kau harus sekolah. Aku akan mengantarmu.” Siwon melepas pelukannya. Ia menjauhkan sedikit tubuhnya dari Kyuhyun. Mengacak rambut Kyuhyun dengan gemas.
“Nenek sihir itu tidak akan mengantarku?” Kyuhyun menatap heran. Menyelami ke dalam onyx milik Siwon yang hari ini sinarnya terasa sangat berbeda.
“Sekretaris Kim sedang sakit. Jadi Heechul Hyung menggantikannya untuk hari ini.”
“Hyung tidak kuliah?”
“Jadwal hari ini dimulai pukul 10.00. Ayo cepat siap-siap. Kalau kau terus bertanya, kita bisa terlambat.” Siwon menarik tubuh Kyuhyun lantas mendorongnya menuju Kamar Mandi. Siwon tersenyum simpul saat merasakan sebuah kecupan cepat dari Kyuhyun sebelum pintu berwarna putih itu menelan Kyuhyun dari jangkauannya.
. . .
“Aku akan menjemputmu nanti. Jangan kemana-mana!”
Kyuhyun mengangguk patuh. Menarik ranselnya dan beranjak turun dari mobil setelah memberikan kecupan di pipi Siwon. Bersenandung kecil meski hatinya selalu merasakan firasat buruk. Ia kembali menoleh ke belakang, melepas kepergian mobil Siwon yang berlalu dengan cepat. “Hati-hati, Hyung.” Kyuhyun bergumam lirih.
Ia kembali melanjutkan perjalanannya. Hatinya semakin dirundung kegelisahan. Siwon terlalu aneh. Tidak seperti biasanya. Oh! Bahkan Hyungnya itu tidak membalas satupun ciuman darinya.
“Kyu! Kau benar-benar penyelamat hidupku! Aku belum mengerjakan tugas fisika—“ Hyukjae mengernyit heran melihat Kyuhyun yang seolah tak bernyawa. Pikiran pria manis itu seolah berada di tempat yang sangat jauh, hingga Hyukjae tak mampu menjangkau kesadaran Kyuhyun dengan cepat. Ia bahkan harus mengguncang lengan itu agar Kyuhyun kembali pada masanya.
“Ah Hyukhyuk!” Kyuhyun memekik kuat. Membuat Hyukjae tersenyum karena berhasil membawa kembali Kyuhyun.
Kyuhyun berdecak pelan mendapati senyuman polos milik Hyukjae. Senyuman yang selalu ia hidangkan jika menginginkan sesuatu. Kyuhyun tidak banyak bicara. ia hanya membuka ranselnya dan memberikan buku tugasnya pada Hyukjae dengan cepat.
“Aku tidak tahu apa yang mengganggumu, Kyu. Tapi aku harus menyelesaikan ini dulu, baru aku akan mendengarkan ceritamu.” Hyukjae melambaikan buku tugas milik Kyuhyun dan cepat-cepat menyalin semua yang tertulis disana.
Hyukjae menopang dagu menatap Kyuhyun dengan seksama. Mata bulat itu terasa ganjal. Seperti membengkak karena menangis. Sesuatu pasti telah terjadi. “Ada apa dengan matamu?”
Kyuhyun menoleh. “Aku bermimpi buruk semalam. Sepertinya aku menangis sambil tidur.” Kembali menatap ponselnya membalas pesan dari Siwon.
“Tidak ada sesuatu yang terjadi?”
Kyuhyun tercenung. Lalu kemudian menggeleng dengan ragu.
. . .
Kyuhyun melanmbaikan tangannya saat mo
Comments