Chapter 6
OverprotectedOverprotected
WONKYU
Boys Love,
. . .
Kyuhyun menatap dalam-dalam seseorang di hadapannya. Memiringkan kepalanya seolah menilai orang itu dengan dalam. Penampilannya menarik dan cukup nyentrik. Rambutnya lurus hampir sebahu. Poni depannya menutupi sebagian kening itu. Dan Kyuhyun dapat melihatnya. Kulitnya begitu mulus juga terawat. Kyuhyun jadi malu melihat kulitnya sendiri yang jarang ia rawat. Kaus lengan pendek berwarna abu-abu yang dipadukan celana jeans itu Nampak sangat pas ditubuh langsingnya. Hanya satu kata yang terlintas di pikiran Kyuhyun. Cantik!
“Appa, kenapa supirku seorang perempuan?” Kyuhyun menoleh kepada Kangin. Ia mendekat berniat protes. Yang benar saja masa ia harus disupiri oleh seorang perempuan? Itu akan sangat memalukan.
Eh?
“Yak! aku ini laki-laki! Kau tidak lihat betapa tampannya aku?”
Kyuhyun terlonjak kaget. Hampir-hampir ia terjatuh. Kyuhyun berusaha mengorek telinganya. Kenapa suaranya seperti laki-laki? Dan Kyuhyun merengut saat Kangin malah tertawa terbahak-bahak.
Kim Heechul memang berbeda. Mana ada seorang supir yang dengan lantang membentak majikannya? Kangin tersenyum penuh arti. Ia yakin Heechul akan mampu membuat Kyuhyun menjadi lebih dewasa.
Kyuhyun menatap Heechul, kembali memastikan kalau dia memang seroang perempuan. Namun, kepalanya segera ia sembunyikan dibalik punggung Kangin saat mata Heechul menatapnya tajam. “A-Appa, kurasa aku tidak butuh seorang supir. Aku akan belajar dengan Siwon Hyung saja.”
Kangin menggeleng. Ia menarik tangan Kyuhyun agar mendekat pada Heechul. “Tidak, Baby.” Kangin kembali tersenyum menenangkan Kyuhyun yang masih enggan menatap wajah Heechul. “Perkenalkan, ini Kim Heechul putra dari sekretaris Kim. Ia akan membantumu dan untuk sementara akan menjadi supirmu sampai kau bisa mengendarai mobilmu sendiri.”
Kyuhyun menggigit bibir bawahnya. Yang benar saja? Ia tidak ingin berurusan dengan orang seperti Heechul. Belum apa-apa, ia sudah main bentak membentak. Bagaimana mungkin ia bisa mengajar? “Ta-tapi Appa. Aku tidak mau!” Kyuhyun menjerit. Air matanya terurai membanjiri pipi chubbynya.
. . .
Kyuhyun menghentakkan kakinya memasuki kamar milik Siwon. Pintu yang membatasi jalannya ia banting dengan keras seolah sedang meluapkan emosinya. Mau tidak mau sang pemilik kamar menoleh dengan kaget. Jantung Siwon seolah akan loncat dari tempatnya. Dan matanya membulat saat melihat Kyuhyun terisak pelan.
“Baby, ada apa?” Menghampiri Kyuhyun yang masih berdiri di ambang pintu.
“Appa jahat!” Kyuhyun berteriak sekeras mungkin.
Siwon mengernyit heran. Tadi sore Kyuhyun masih memuji-muji Kangin. Mengatakan betapa baiknya Appa mereka memberikan Kyuhyun sebuah mobil. Baru beberapa jam berlalu, ia sudah berubah pikiran dengan mengatakan Kangin jahat. “Eh? Mana boleh berkata seperti itu pada Appa, Baby.” Siwon menuntun Kyuhyun memasuki kamarnya. Mendudukkan Kyuhyun di atas ranjangnya.
Siwon menoleh sebentar pada meja belajarnya. Laptopnya masih dalam keadaan menyala. Ia belum menyelesaikan tugasnya. Dan Kyuhyun membuat konsentrasinya buyar.
“Appa jahat!” Kyuhyun menarik nafasnta sebentar. “Masa supirku seorang perempuan, hiks—“
Eh? Baik siwon maupun Kyuhyun terdiam. “Maksudku, supirku galak. Aku tidak suka. Appa benar-benar jahat, Hyung.”
Siwon segera memeluk Kyuhyun. “Mana mungkin Appa begitu. Kau pasti sudah salah paham.”
“Tapi memang begitu! Aku tidak sengaja menyebutnya perempuan. Habis dia cantik, hiks—tapi dia membentakku. Appa dan Hyung saja tidak pernah membentakku. Tapi Appa diam saja. Appa jahat kan, Hyung?”
Siwon menggigit pipi dalamnya. Manahan rasa gemas juga tawa yang kini bergumul di tenggorokkannya. Jadi sebenarnya Kyuhyun protes soal supir yang galak, atau dia merasa sakit hati karena dibentak oleh supirnya yang galak? Tapi Siwon dapat menangkap point pentingnya. Kyuhyun tidak suka supir itu. itu cukup membuat Siwon tenang. Mungkin besok-besok dia bisa me-lobi Kangin agar supir itu diberhentikan saja.
“Hyung kenapa diam saja? Hiks—bagaimana jika besok-besok diperjalanan, dia menculikku? Lalu membunuhku? Lalu memotong tubuhku kecil-kecil? Lalu memasakku? Lalu memakan—“
Siwon segera membungkan lalu-lalu yang lain yang akan keluar dari mulut Kyuhyun dengan mengecup bibir tebal itu. “Tidak akan, Baby. Appa sangat sayang padamu. Mana mungkin Appa memperkerjakan orang yang akan mencelakakanmu, hm?”
Kyuhyun mengerjapkan matanya berkali-kali. Wajahnya terasa hangat saat kedua jempol Siwon menyapu pipinya yang basah. “Hyung tidak sayang padaku?”
“Sayang, Baby. Siapa nama supirmu?”
“Kim Heechul.”
Comments