Chapter 8
OverprotectedOverprotected
WONKYU
Boys Love,
. . .
“CHOI SIWON!” Kyuhyun berlari mengejar Siwon yang kini sudah berdiri di depan mobilnya. Ia meloncat ke dalam pelukan Siwon. Melingkarkan lengannya pada leher Siwon dengan erat. “Hyung—aku rindu!” Kyuhyun semakin merekatkan pelukannya. Ada rasa lega yang melingkupi hatinya kini. Siwon sudah berada dalam jarak pandangnya. Bahkan ia bisa menjamah tubuh kekar Siwon.
Kyuhyun mendongakkan kepalanya. Menatap Siwon dengan heran karena pria tinggi itu belum merespon sama sekali segala tindak-tanduknya. “Hyung, kau lihat apa?” bibir Kyuhyun mengerucut. “Hyung!” Kyuhyun berteriak tepat di telinga Siwon.
“Ah, Baby. Siapa pria tadi?”
Kyuhyun menatap Siwon sebentar sebelum ia memutuskan untuk turun dari pangkuan sepihaknya. “Huh? Siapa?” Kyuhyun berpikir sejenak. Menatap Siwon kembali dengan kepala yang sudah ia miringkan. “Ah! Itu Jo Myuk, Hyung. Dia temanku.”
“Teman?” Siwon menatap Kyuhyun dengan intens. Perasaannya sejak tadi memang sudah tidak nyaman. Siwon sudah berada disana sejak tadi. Bahkan Kyuhyun tidak menyadari kehadirannya, terlalu focus mengantar Jo Myuk ke gerbang rumah hingga menaiki taxi. Dan jangan lupakan, jika Siwon juga melihat bagaimana pria itu mengusak rambut Kyuhyun. “Aku belum pernah melihatnya.”
“Umm, dia dari kelas sebelah. Kami baru saja belajar bersama karena besok ada ulangan. Kenapa?” Kyuhyun menatap Siwon tak kalah intens. Siang tadi, Jo Myuk menemuinya dengan satu cup eskrim coklat. Meminta Kyuhyun untuk mengajarkannya matematika karena esok akan ada ulangan. Awalnya Kyuhyun ingin menolak. Namun, ia ingat jika ia harus belajar menyetir bersama Heechul. Bukankah itu adalah kesempatan yang sangat baik untuk menghindar dari pelajarannya bersama Heechul?
Siwon mendekatkan wajahnya pada wajah Kyuhyun. Hidung mereka hampir bersentuhan. Hembusan nafas menerpa wajah keduanya. “Aku tidak suka kau dekat-dekat dengan pria asing.”
Kyuhyun memejamkan matanya. Bau mint menyegarkan merangsek pada hidungnya. Ia merasa terbuai dengan bau itu. Kyuhyun membuka matanya saat merasakan benda lembut menyentuh bibir tebalnya. Matanya membola, bibir tipis Siwon kini berada tepat di atas bibirnya. Bergerak pelan seperti tengah menjilat bagian bawah bibirnya. Kyuhyun merasa sesak. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Namun, tanpa disadari bibirnya turut bergerak mengikuti gerakan bibir Siwon. Dadanya semakin terasa sesak. Sesak yang sangat menyenangkan. Kyuhyun tidak peduli. Ia sangat suka saat bibir Siwon terus menerus bergerak di atas bibirnya.
. . .
Kyuhyun menggigit bibir bawahnya. Rasanya sangat gatal saat ia masih dapat merasakan sensasi bibir dan lidah Siwon di atas bibirnya. Kyuhyun ingin merasakannya lagi. Bibir Siwon terasa lebih manis dari eskrim dan susu coklat yang sering dikonsumsinya. Kyuhyun beranjak dari baringnya saat bau susu coklat tercium olehnya. Tersenyum mendapati Siwon membawakan segelas susu coklat pesanannya.
Tanpa berbicara apapun. Ia segera meraih gelas itu. Menenggak susu coklatnya hingga habis dalam satu tarikan nafas. Membuat Siwon menggeleng pelan melihat betapa rakusnya Kyuhyun terhadap susu coklat.
Kyuhyun menyimpan gelasnya di atas meja nakas samping ranjang Siwon. Mengalihkan atensinya pada Siwon yang kini mulai sibuk dengan laptopnya. Memeluk guling Siwon dengan erat. Kembali menggigit bibir bawahnya saat ia menatap bibir Siwon.
Sejujurnya Kyuhyun sangat merindukan Siwon. Ia ingin bermanja-manja padanya. Memeluk, merengek atau apapun itu. Namun sesuatu seolah menahannya. Siwon terlihat sangat sibuk sekarang. Kyuhyun tidak berani menginterupsi pekerjaan Siwon.
“Apa yang kau pikirkan?”
Kyuhyun tersentak saat merasakan sebuah lengan melingkari perutnya. “Hyung, kau membuatku kaget!” Kyuhyun refleks memukul kepala Siwon. Membuat Siwon mengaduh pelan. Kyuhyun tersenyum kecil saat laptop yang sedari tadi berada di pangkuan Siwon sudah berpindah ke atas meja belajarnya. Ia bahkan tidak sadar kapan laptop itu mulai berpindah.
“Kau melamun.” Siwon membawa tubuh Kyuhyun untuk berbaring bersamanya. “Ah, aku merindukanmu.” Ia memeluk Kyuhyun hingga menindih kaki-kaki Kyuhyun, seolah Kyuhyun adalah sebuah guling.
“Aish! Sesak Hyung!” Kyuhyun berontak.
“Diamlah! Aku tidak bisa tidur tiga hari kemarin.” Siwon mulai melonggarkan pelukannya.
“Kalau begitu ayo tidur!” Kyuhyun menepuk-nepuk pelan pipi Siwon.
Siwon meraih lengan Kyuhyun yang menepuk-nepuk pipinya. Membawanya ke depan dada. Menggenggamnya dengan erat. Kelopak matanya menutup menelan pancaran hidupnya. Terlelap dengan cepat.
. . .
Kyuhyun memakan sarapannya dengan lahap. Ia sangat merindukan masakan Siwon. Hingga tidak sadar bahwa ia sudah menghabiskan dua piring nasi goreng buatan Siwon. Kangin tertawa kecil melihat bagaimana pipi Kyuhyun mengembung karena terisi penuh. “Pelan-pelan, Baby. Appa tidak akan menghabiskannya.”
Kyuhyun cepat-cepat menelan nasi yang berada di dalam mulutnya. Menyengir lebar menampilkan deretan giginya yang rapih.
“Seharusnya kau belajar memasak jika selera makanmu seperti orang tidak makan selama tiga hari seperti itu.” Siwon memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya. Mengunyahnya dengan santai.
Kyuhyun mendelik. “Seharusnya Hyung senang, karena aku menghabiskan makanan yang kau masak. Tsk!” Melipat tangan di dada.
“Ya ya. Terima kasih, gembul!”
“Yak! Aku tidak gembul!” Kyuhyun mengangkat sendok bekas makannya. Bersiap untuk memukul kepala Siwon.
“Haish, kalian ini! Sudah hentikan!” Kangin menahan lengan Kyuhyun yang sudah mengacung ke atas. “Ayo Baby, sudah waktunya berangkat. Heechul pasti sudah menunggumu.” Meraih sendok dari genggaman tangan Kyuhyun. Kangin tidak suka kekerasan dalam bentuk apapun. Bagaimanapun, ia tidak ingin jika anaknya berubah menjadi brutal.
Kyuhyun berdecak pelan. Mengangkat tubuhnya setelah menenggak habis susu coklatnya. Meraih ransel yang sedari tadi terbaring tak berdaya di kursi sebelah. “Aku berangkat.” Mengecup pipi Kangin, lantas beranjak keluar ruang makan.
“Yak! Kau tidak menciumku?!”
“Malas!” Kyuhyun berteriak menyahut pertanyaan Siwon dari ruang tengah. Ia terkikik pelan menghampiri H
Comments