Chapter 4
OverprotectedOverprotected
WONKYU
Boys Love,
. . .
“Hyukhyuk, kau sudah mandi?” Kyuhyun menguap lebar. Matanya melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Masih terlalu pagi untuk mandi.
Hyukjae mengeringkan rambutnya yang basah. “Ya. Kau juga cepat mandi. Nanti kau bisa berdesak-desakkan.”
“Tapi ini sangat dingin. Bisa kau panaskan air untukku?” Kyuhyun merapatkan jaketnya. Ia memeluk tubuhnya sendiri membiarkan tubuhnya agar menghangat.
“Ne?” Hyukjae menatap Kyuhyun dengan pandangan heran. “Ini alam terbuka, Kyu. Tidak ada tempat untuk menampung air hangat. Lagipula, jarak tenda kita dengan kamar mandinya cukup memakan waktu.”
Kyuhyun mengerucutkan bibirnya. “Tapi ini dingin, Hyukhyuk. Aku tidak mau mandi menggunakan air dingin.” Tangannya memainkan ujung jaket yang dikenakannya. “Aish! Yasudah. Aku akan meminta Siwon Hyung menjemputku. Aku akan mandi di rumah.” Mengeluarkan ponselnya dengan cepat.
Hyukjae mengumpat pelan. Bisa-bisanya Kyuhyun membawa kebiasaan hidup enaknya di acara kemping seperti ini. Hyukjae segera mengganti bajunya. Tanpa mau membalas kata-kata Kyuhyun. Ia segera keluar dari tenda.
Kening Kyuhyun berkerut saat Siwon tidak juga menjawab panggilannya. Apa Siwon masih tidur? Kyuhyun mematikan panggilannya. Lantas menekan nomor Kangin dan menghubunginya. Sama-sama tidak ada jawaban. Kyuhyun merengut kesal. Apa Kangin dan Siwon sengaja? Kyuhyun mencoba menghubungi kembali Siwon. Namun, pergerakkannya terhenti saat nama Kangin yang tertera di layar ponselnya. “Appa!” pekik Kyuhyun kesal.
“Appa darimana saja? AKu sudah menelpon appa juga Hyung berkali-kali” Kyuhyun mengerucutkan bibirnya. Pipinya menggembung kesal. Hingga kedua halisnya hampir menyatu. “Aish! Appa pasti mandi air hangat kan? Aku juga mauuu.” Kyuhyun setengah merengek.
“Disini tidak bisa mandi air hangat. Aku mau mandi air hangat, Appa. Jemput aku sekarang!”
. . .
Kangin merapihkan pakaiannya. Berjalan ke meja nakas untuk mengambil ponsel yang tergeletak pasrah disana. Ia mengedip saat nama Kyuhyun masuk dalam daftar panggilan tidak terjawab. Ia segera menelpon kembali Kyuhyun. Kangin hampir-hampir menjatuhkan ponselnya saat Kyuhyun memekik diseberang sana.
“Appa darimana saja? Aku sudah menelpon Appa juga Hyung berkali-kali.”
Kangin terkekeh kecil. Kyuhyun pasti sudah mengerucutkan bibirnya saat ini. “Maaf, Baby. Appa sedang mandi barusan.” Ia berjalan keluar kamarnya. Berniat mempersiapkan sarapan untuknya juga Siwon. Namun, matanya langsung disuguhi oleh Siwon yang kini sudah berkutat dengan peralatan dapur.
“Aish! Appa pasti mandi air hangat kan? Aku juga mauuu.”
“Ne, kau benar. Kau juga harus segera mandi, Baby.” Kangin menjatuhkan dirinya di kursi ruang makan. Ia melirik Siwon yang juga tengah meliriknya saat ia memanggil kata ‘Baby’
Mulut Siwon terbuka tanpa suara. Menyebutkan nama Kyuhyun yang kemudian diangguki oleh Kangin.
“Disini tidak bisa mandi air hangat. Aku mau mandi air hangat, Appa. Jemput aku sekarang!”
“Eh? Mana bisa seperti itu, Baby. Kau sedang kemping. Tentu saja tidak akan bisa mandi air hangat.”
“Tapi aku mau mandi air hangat. Disini sangat sangat sangat dingin. Appa mau aku sakit? Appa tidak sayang lagi padaku? Appa tidak mencintaiku lagi? Ap—“
“Choi Kyuhyun.” Kangin berdehem pelan. “Kau sendiri yang menginginkan kemping, bukan? Itu konsekuensinya. Ketika kau kemping kau harus melupakan semua kemudahan. Appa sangat sayang padamu maka dari itu appa mengijinkanmu mengikuti kemping.”
“Hiks—“
Kangin memijit kepalanya pelan. Kyuhyun menangis. Kangin tidak paham apa yang sebenarnya Kyuhyun inginkan. Lebih-lebih semalam ia mendapati Siwon baru kembali dari tempat Kyuhyun. Dan alasannya sangat sederhana. Bungsunya itu menginginkan susu coklat. Dan Siwon dengan sukarela mengantarkannya. “Sudah. Jangan menangis. Kau bilang ingin terlihat dewasa di depan hyungmu, kan? Sekarang dia ada di hadapan appa.”
“Ap-appa jahat. Kenapa tidak bilang dari tadi? Hiks—“
“Appa sudah bilang sekarang. Kau mandi saja ya. Appa sangat menyayangimu.” Menutup panggilannya dengan cepat.
Kangin menatap Siwon yang seolah menuntut sebuah penjelasan. Kangin tersenyum tipis. Mengambil piring yang berisi pancake. “Adikmu, benar-benar lucu, Siwon.”
“Apa Kyuhyun ingin pulang?” Siwon menghempaskan dirinya dihadapan Kangin. Memotong pancake nya, melumuri pancake tersebut dengan sesendok madu. Lantas
Comments