part 2

It's You

Woozi mengambil tempat duduk di depanku, kemudian memanggil pelayan dan memesan Americano untuk dirinya. Mataku masih menatap dirinya, bagaimana datar dan sikapnya yang acuh tak acuh bahkan seperti anak kecil yang mengerikan namun aku akui dia sedikit....cute?

                “Apa ada yang salah?” Tanya Woozi sambil menaikkan sebelah alisnya kepadaku. Aku mengalihkan pandanganku dan kemudian menggeleng, kembali menyeruput coklatku yang sudah tidak panas lagi.

                “Baiklah, langsung saja pada intinya, apa kau sudah punya konsep untuk lagumu?” Tanya Wozi. aku menggeleng, mengangkat bahuku acuh.

                “Kau produser dan komposernya kan? Aku hanya ingin sesuatu yang unik, menarik dan tentu saja aku ingin laguku melejit seperti biasanya. Kau punya konsepnya?” Ucapku sambil tersenyum sinis. Aku yakin, dia tidak akan menyanggupinya atau mungkin dia akan mengambil beberapa contoh dari lagu-laguku yang lain sebagai referensinya.

                Pelayan datang dan mengantarkan Americano yang telah Woozi pesan. Setelah berterima kasih dan pelan-pelan dia menyeruput kopinya, dia menatapku seklias dan melipat tangannya didepan dadanya.

                “Unik dan menarik, aku punya lebih dari seratus konsep yang berbeda dan tidak ada satupun yang kuambil sebagai contoh dari konsep lagumu sebelumnya...” Woozi menarik napas, “Aku sudah mempersiapkan untuk konsep yang akan kau bawakan jika kau belum mempunyai ide untuk konsepmu sendiri, tak perlu khawatir... kau hanya perlu mendengarkan musiknya dan aku bahkan sudah menulis lirik lagunya, tapi jika kau ingin menulis lirik lagunya sendiri, silahkan saja.”

                Sombong sekali orang ini, dia bicara seperti kepada seseorang yang buta akan musik. Apakah dia seburuk ini? Sesombong ini?

                “Okay, tapi kita sendiri belum saling mengnalkan diri kan? Baiklah aku akan memperkenalkan diriku. Aku—“

                “Choi Seungcheol, nama panggung S.coups, tinggi 178cm, kau menyelesaikan pendidikan terakhirmu di Busan, kau berasal dari Daegu, bahkan aku bisa menyebutkan lebih dari itu.” Ucap Woozi memotong ucapanku.

                Apa lagi ini? Apakah orang ini adalah sasaeng fansku? Tapi jika dia seorang fans, tentu sja dia tidak akan setenang dan semenybalkan ini.

                “Wow, apa kau seorang fans? Aku mengetahu tentang diriku begitu banyak, bahkan kau tahu dimana pendidikan terakhirku. Apa kau banyak bertanya pada Mingyu sebelumnya? Wah hebat sekali. Mungkin kau salah satu dari fans ku? Benar?” aku terkekeh, bermaksud meledeknya. Sedangkan dia hanya mengedipkan matanya dengan wajah yang tetap saja tanpa ekspresi.

                “Fans? Tidak. Tentu saja aku harus mengetahui latar belakang penyanyi yang akan akan bekerja sama denganku.”

                “Baiklah baiklah shortie. Sekarang kau juga harus perkenalkan dirimu.” Ucapku. Woozi terdiam sesaat, menatap sekilas pada cangkir kopinya kemudian menatap kearahku kembali.

                “Lee Woozi, Komposer baru di Pledis Entertainment, Sebelumnya bekerja di Sony Musical Entertainment Amerika. Aku masih satu tahun lebih mudah dari dirimu. Aku asli Korea, sebelum tinggal disini, kampung halamanku ada—“

                “Okay, sepertinya cukup. Aku tidak perlu tahu latar belakang kampung halamanmu atau apapun itu. Aku hanya tertarik dengan bidang musikmu.” Ucapku sinis, dan apakah mungkin si pendek ini hanya lebih muda satu tahun dariku? Sungguh sulit kupercaya.

                Woozi menatap kearahku. Tak lama kemudian, suara handphone terdengar dari arah Woozi, ia segera mengambil handphonenya, menatap kearahku dan kemudian mengangkat teleponnya.

                “Ya?...,Aku sudah selesai tunggu sebentar...., baiklah.” Woozi menutup teleponnya kemudian tersenyum kepadaku.

                “Baiklah Seungcheol-ssi. Lusa kita akan bertemu lagi dikantor, aku menunggumu di studioku di Pledis. Kita akan bicara banyak mengenai penggarapan album ini. Aku pergi dulu.”

                Belum sempat aku mengucapkan sepatah katapun, Woozi sudah berdiri kemudian sedikit membungkuk kepadaku dan kemudian pergi meninggalkanku yang masih terdiam.

                Menarik sekali, baru pertama kali aku bertemu dengan seseorang yang sama sekali tak acuh, sungguh kebalikan dengan rupanya yang sangat cute, manis dan imut itu. Tunggu, apa aku bilang bahwa dia cute? Tidak! Tentu Jeonghan lebih cute dan lebih manis dari pada Woozi.

                Tapi, dibalik tatapan Woozi terhadapku, aku merasakan sesuatu yang aneh, seperti aku sudah bertemu dengannya sebelumnya. Namun aku tak mengingat apapun mengenai hal itu. Tatapan Woozi terhadapku, tajam tapi penuh suatu...pengharapan? sedih? Aku bahkan tak mengerti akan hal itu.

                Aku menggelengkan kepalaku, kemudian segera menghubungi Mingyu untuk segera menjemputku. Setelah aku menghubunginya, sepertinya aku harus menunggu sekitar setengah jam lagi untuk Mingyu sampai ketempatku dari apartment Wonwoo.

                Dalam pikiranku saat ini sebenarnya tak ada yang aku pikirkan sama sekali, namun ketika aku bertemu dengan Woozi beberapa saat yang lalu, aku merasa ada sesuatu yang unik dan aneh tentang dirinya. Aku jadi merasa ingin tahu tentang dirinya, bukan karna aku tertarik, namun sosok Woozi ini benar-benar asing namun tak asing bagiku.

                Setengah jam berlalu, Mingyu datang dan langsung mengambil tempat duduk didepanku, tempat duduk yang sebelumnya ditempati oleh Woozi.

                “Bagaimana? Apa kalian sudah menyepakati untuk konsep lagunya?” Tanya mingyu, Aku menggeleng.

                “Kami akan bertemu langsung dikantor, mulai saat ini aku akan bekerja sama dengannya. Dia ternyata sudah menjadi staff tetap di Pledis.”

                Mingyu mengangguk “Lalu apa saja yang kalian bicarakan tadi?”

                “Mingyu, apa aku bisa minta tolong sesuatu?” tanyaku. Mingyu mengangkat alisnya kemudian menatapku dan mengangguk “Beri tahu aku, Coups.”

                Aku menarik napas “cari tahu tentang latar belakang Woozi sebelum dia bekerja di Amerika.”

                Mingyu membelalakkan matanya, seperti seseorang yang benar-benar terkejut “Kau...Tak ingat?”

                Aku menatap Mingyu keheranan “Ingat apa?”

                Mingyu menggeleng kemudian berdiri. “Ayo pulang, aku lelah sekali hari ini, besok kau tidak ada jadwal, jadi bersenang-senanglah dengan Jeonghan atau apapun itu.”

                Aku tersenyum senang, kemudian mengikuti Mingyu ke mobil dan kemudian berangkat menuju arah pulang. Namun dibalik itu semua, sosok Woozi masih saja terbayang dalam pikiranku.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

next chapter? soon. :(

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
leejihoon92
#1
Chapter 22: Ahh akhirnya..... seneng banget bacanya aku ehh
sseundalkhom
#2
Chapter 22: ya lord aku bahagia ....


sangat
Altariaaa #3
Chapter 22: aaaaahhhh :"333
lakeofwisdom
#4
Chapter 22: Akhirnyaaaa huhuhuhuhu
scoupstu #5
Chapter 21: Lanjut ya :") I need more jicheol than yeolhoon kali ini xD
goddess_tamtamie #6
Chapter 21: Mereka yang ketemu kenapa gue yg degdegan ya ? :"
leejihoon92
#7
Chapter 21: Kyyaaaaaaaaa pandang pandangan
Aduh kok aku yg malu
lakeofwisdom
#8
Chapter 21: NOOOOOO KENAPA HANGING DISINI
sseundalkhom
#9
Chapter 21: KETEMU YES KETEMU
FrainZL #10
Chapter 20: Update plis updateeee (┳Д┳) ya ampun hati saya tak sanggup :'(