Mingyu's Side

It's You

Mingyu berdiri di lorong rumah sakit sambil membaca hasil tes kesehatan milik seungcheol, ia mengangguk perlahan mengetahui bahwa kondisi seungcheol semakin membaik.

                “bagaimana hasil tesnya?” Tanya wonwoo setelah mingyu tiba di parkiran mobil dan berdiri menyandarkan bokongnya di kap mobil.

                “membaik, tapi dokter bilang kita harus tetap mengawasinya.” Mingyu menghembuskan nafas perlahan. wonwoo tersenyum kemudian merangkul mingyu dan menepuk lengannya perlahan.

                “mingyu, kau yakin akan tetap menjaga seungcheol dan tidak akan berhenti sebagai managernya? Aku rasa menjadi temannya sudah cukup, mingyu.” Ucap wonwoo perlahan, mingyu mengangguk dan menggigit bibir bawahnya.

                “entahlah wonwoo, aku tak bisa mempercayakan dia pada siapapun. Mungkin seungcheol terlihat kuat dari luar, namun dia sebenarnya lemah dan mungkin kesepian. Aku tak bisa meninggalkannya.”

                Wonwoo mengelus lengan mingyu perlahan, menenangkannya sedikit agar mingyu merasa tidak tegang dan lelahnya dapat hilang meskipun sedikit.

                “tapi bagaimana antara seungcheol dan jihoon sekarang?” Tanya wonwoo. Mingyu mengangkat kedua bahunya.

                “Sebenarnya mereka semakin dekat, tapi ketika seungcheol mulai melakukan kontak fisik dengan jihoon, jihoon nyaris selalu menghindarinya, entahlah kenapa jihoon sendiri yang melakukan tarik ulur seperti itu.”

                “Karena Jeonghan…” ucap wonwoo perlahan. Mingyu menoleh kea rah kekasihnya itu kemudian mengangguk.

                “Mungkin saja. Aku, jihoon, jeonghan dan seungcheol sudah bersahabat sejak kami masuk middle school. Bisa saja jihoon merasa tidak enak hati dengan jeonghan, meskipun jihoon orang yang dingin diluar, tapi hatinya lebih lembut dari pada orang lain.” Ucap mingyu meyandarkan kepalanya ke pundak wonwoo. Wonwoo mengangguk, mencium kepala mingyu dan menepuk-nepuk pundaknya pelan.

                “Kau lelah?” Tanya wonwoo. Mingyu mengangguk dan kemudian menegakkan tubuhnya.

                “Ya, ayo kembali ke Apartment mu dan biarkan aku beristirahat, aku akan menceritakan kepadamu tentang kisah persahabatan empat orang yang bodoh. Lagipula, hari ini seungcheol, jihoon dan Vernon sedang melakukan rekaman, aku akan menjemputnya nanti malam”

                Wonwoo terkekeh, “Dongeng sebelum tidur? Baiklah ayo kita pulang dan ceritakan padaku semuanya.”

                Mingyu mengangguk kemudian bersama-sama untuk kembali menuju apartment wonwoo.

-===+====-

                Mingyu merebahkan tubuhnya disamping wonwoo dengan menjadikan lengan wonwoo sebagai bantalnya, mingyu menghela nafas prlahan dan menutup matanya. Wonwoo tersenyum dan memainkan rambut mingyu dan membuat mingyu nyaman dan balik tersenyum.

                “Apa yang ingin kau ceritakan hm?” Tanya wonwoo, mingyu merapatkan bibirnya kemudian menarik nafas.

                “Wonwoo, aku tidak bisa meninggalkan seungcheol. Seungcheol tidak punya siapa-siapa selain aku, jeonghan dan…jihoon. Seungcheol hanyalah anak yatim piatu yang berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencapai cita-citanya, dan itu semua berkat bantuan jihoon. Aku, jeonghan, seungcheol dan jihoon adalah anak yang tinggal dipanti asuhan sejak kecil. Namun seungcheol sangat dengan jihoon, beruntungnya…aku, jeonghan dan jihoon mendapat orang tua angkat sedangkan seungcheol tidak dan harus keluar dari panti saat usianya 15 tahun, ia bekerja di toko roti milik pamanku, dan bisa bersekolah dan mendapat tempat tinggal. Seungcheol dan jihoon… aku melihat mereka berdua seperti tubuh dan nyawa, mereka tidak bisa dipisahkan.”

                Wonwoo mengangguk, “aku mengerti, lalu apa yang kau lihat dari seungcheol dan jeonghan?”

                “hmm aku tahu, jeonghan adalah sahabatku juga, tapi aku melihat seungcheol dan jeonghan seperti tangan dan kaki, kau bisa melihatnya bersama namun tak bisa bersatu.”

                Wonwoo tersenyum dan mencium kepala mingyu, “kau tahu kan, jika kau lelah kau bisa datang dan tinggal bersamaku.”

                Mingyu mengangguk, “aku hanya bisa meninggalkan seungcheol, jika jihoon bisa terus bersamanya dengan kondisi seungcheol mengingatnya.”

                “Aku masih belum paham mengapa jihoon pergi meninggalkan seungcheol? Jika itu terjadi padamu, aku tidak akan pergi selangkahpun dari dirimu.” Ucap wonwoo dan membuat telinga mingyu memerah karena malu.

                “Cheesy. Saat jihoon mendapat beasiswa dari Pledis untuk sekolah music diluar negeri, jihoon juga tak ingin pergi karena dia tahu bahwa dia akan meninggalkan seungcheol. Namun seungcheol bersikeras bahwa jihoon harus pergi dan mengejar cita-citanya. Seungcheol memintanya untuk berjanji bahwa jihoon tidak akan pulang untuknya, apapun yang terjadi dan pulang membawa kesuksesan. Itulah yang membuat jihoon pergi.” Ucap mingyu. Wonwoo mengangguk paham dengan ucapan mingyu. Mingyu menguap, dan menyandarkan kepalanya ketubuh wonwoo, wonwoo terseyum dan mengusap kepalanya.

                “tidurlah, kau harus bangun pagi dan kembali beraktifitas.” Ucap wonwoo sambil menutup matanya dan menyandarkan kepalanya diatas kepala mingyu.

 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

double update guys. please enjoy, subscribes and comment. thank you. i will work hard..... find me in twitter in case you wanna talk wimme hehe @svtwzhoon.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
leejihoon92
#1
Chapter 22: Ahh akhirnya..... seneng banget bacanya aku ehh
sseundalkhom
#2
Chapter 22: ya lord aku bahagia ....


sangat
Altariaaa #3
Chapter 22: aaaaahhhh :"333
lakeofwisdom
#4
Chapter 22: Akhirnyaaaa huhuhuhuhu
scoupstu #5
Chapter 21: Lanjut ya :") I need more jicheol than yeolhoon kali ini xD
goddess_tamtamie #6
Chapter 21: Mereka yang ketemu kenapa gue yg degdegan ya ? :"
leejihoon92
#7
Chapter 21: Kyyaaaaaaaaa pandang pandangan
Aduh kok aku yg malu
lakeofwisdom
#8
Chapter 21: NOOOOOO KENAPA HANGING DISINI
sseundalkhom
#9
Chapter 21: KETEMU YES KETEMU
FrainZL #10
Chapter 20: Update plis updateeee (┳Д┳) ya ampun hati saya tak sanggup :'(