part 15

It's You

                Seminggu akhirnya telah berlalu, semua orang sibuk mempersiapkan comeback stage Seungcheol dan plirisan albumnya. Jihoon masih duduk di studionya, memandang sekeliling ruangan dan menarik nafas perlahan, ia mengingat percakapannya dengan jonghan semalam yang sangat berat baginya.

                ‘Jihoon, kau menyadari bahwa waktumu sudah habis kan?’

                Jihoon menarik nafasnya perlahan, memandang koper yang hamper terisi penuh oleh pakaiannya.      

                ‘Ya, aku tahu Jeonghan.’ Ucapnya dengan suara pelan, nyaris hanya sebiah bisikan. Di sisi lain, Jeonghan menatap album foto yang sedang dia pegang, foto yang terdiri dari gambar-gambar masa lalu dirinya bersama Jihoon, Seungcheol dan Mingyu.

                ‘kau tahu Jihoon? Aku hanya—‘

                ‘aku tahu Jeonghan, aku juga tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya. Aku baik baik saja, ini sudah cukup untukku Jeonghan. Melihatnya bahagia seperti sekarang walaupun aku sudah hilang dari ingatannya.’ Jihoon memotong ucapan Jeonghan. Jeonghan mengepalkan tangannya.

                ‘Jihoon maafkan aku…’ ucap Jeonghan dengan suara lirih. Jihoon tersenyum dibalik ponselnya dan menatap keluar jendela.

                ‘sudahlah Jeonghan, yang aku inginkan hanya kebahagiaan Seungcheol.’

                ‘kapan kau berangkat?’ Tanya Jeonghan. Jihoon mengambil tiket pesawat yang ada diatas meja dan melihatnya.

                ‘lusa Jeonghan, tepat saat Seungcheol melakukan comeback stage nya di MBC.’

                ‘Mmm..baiklah, kau tahu Jihoon? Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau tidak benar-benar merebut Seungcheol.’

                Jihoon hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah katapun, hidupnya kini hanya sendiri. Bukan lagi dengan Seungcheol, Mingyu atapun Jeonghan. Kini ia benar benar sendiri. Menjadi Woozi, bukan Jihoon bagi Seungcheol. Jihoon untuk Seungcheol hanyalah sebuah bayangan masa lalu.

                Jihoon menatap ruangan sekelilingnya, besok dia tidak akan lagi berada di ruangan yang membuatnya bisa bersama Seungcheol, dia akan kembali ke tempat dimana dia akan benar-benar memulai untuk hidup baru. Berusaha melupakan Seungcheol dan semua yang telah ia alami. Seungcheol benar-benar hanyalah masa lalu baginya, hanya kenangan indah yang tidak akan pernah dilupakannya dan akan ia simpan dalam hati.

                “Cetakannya sudah jadi, ini untukmu Ji—“ Mingyu membuka pintu ruangan studio dan langsung terdiam ketika melihat Jihoon yang sedang termenung tanpa menyadari kedatangannya.

                “Jihoon?” Mingyu meletakkan tangannya dipundak Jihoon, Jihoon tercengang kemudian tersenyum saat mengetahui kedatangan Mingyu.

                “oh hai Mingyu, ada apa?” Tanya Jihoon sambil segera membereskan kertas-kertas yang ada di mejanya. Mingyu meletakkan album Seungcheol diatas meja.

                “ini untukmu, apa yang terjadi? Mau mengatakannya padaku?” Tanya Mingyu sebelum menarik kursi dan duduk di hadapan Jihoon.

                Jihoon mengambil album yang di letakkan diatas mejanya, mengusapnya perlahan dan membaca semua urutan staffnya. Matanya terbelalak ketika ia melihat namanya di urutan composer sebagai ‘Lee Jihoon’ bukan dengan nama Woozi.

                “Mingyu?! Ini—“

                “aku tahu Jihoon, aku yang melakukannya… aku ingin mereka termasuk Seungcheol mengetahui bahwa ini adalah hasil karyamu, seorang Jihoon, bukan dengan nama Woozi. Seungcheol akan menyadarinya dan…kalian mungkin bisa memulai hidup seperti dulu lagi.” Ucap Mingyu memotong perkataan Jihoon. Jihoon menggeleng pelan.

                “Aku…akan kembali besok Mingyu.” Ucap Jihoon dengan suara perlahan.

                Mingyu mengerjapkan matanya, mencerna kata-kata Jihoon dan menatapnya dengan pandangan tak percaya.

                “Jihoon?! Kenapa….asataga!” Mingyu mengguncang pundak Jihoon dan menatapnya sengit. Jihoon tertunduk, entah apa yang akan diucapkannya karena semua sudah terlambat.

                “Mingyu..aku…ini sudah saatnya dan aku..Seungcheol…kami tak mungkin bisa bersama lagi.” Ucap Jihoon hampir terbata-bata dan menitikkan air mata.

                “Astaga Jihoon…” Mingyu berdiri, menarik Jihoon dan memeluknya.

                “Kau sahabatku, dan aku akan selalu mendukungmu.” Ucap Mingyu sambil mengusap punggung Jihoon perlahan, Jihoon semakin terisak dan menenggelamkan wajahnya di dada Mingyu.

                Namun tak mereka sadari, Seungcheol baru saja akan masuk ke ruangan Jihoon dan mendapati mereka berdua sedang berpelukan. Jauh di dalam hati Seungcheol, dia merasakan kecemburuan dengan apa yang Jihoon dan Mingyu lakukan.

-====+++=====-

                Semua orang sibuk mondar-mandir, beberapa sedang mempersiapkan microfone, lighting, schedule dan beberapa staff menyiapkan peralatann untuk comeback stage yang akan dilakukan beberapa artis.

                Seungcheol masih terduduk diruang tunggunya, ia menatap layar handphonenya dan memainkannya sejenak. Wajahnya memperlihatkan kecemasan dan kekhawatiran, pikirannya melayang kemana-mana dan nyaris tidak focus. Mingyu yang baru saja masuk untuk meminta Seungcheol mengganti pakaiannya terdiam saat melihat Seungcheol yang kehilangan focus dan tidak berlatih sama sekali.

                “Seungcheol?” Mingyu meletakkan tangannya dibahu Seungcheol, Seungcheol terlonjak kaget dan menatap Mingyu.

                “oh ya?” ucap Seungcheol singkat sambil berdiri dan mengambil pakaian yang pegang Mingyu.

                “Kau baik-baik saja?” Tanya Mingyu pelan, Seungcheol mengangguk perlahan dan berjalan meinggalkan Mingyu sebelum tangan Mingyu menggenggam pergelangan tangannya.

                “Dimana Woozi?” Tanya Seungcheol dengan pelan namun terdengar nada amarah dari dirinya.

                “Seungcheol, kau akan—“

                “Dimana Woozi?!” bentak Seungcheol sambil mengibaskan tangan yang sedang digenggam Mingyu. Mingyu tercengang begitu pula dengan para staff yang berada di ruangan tersebut, Mingyu menatap ke sekeliling sebelum menarik lengan Seungcheol keluar dari ruangan itu.

                Seungcheol mengikuti kemana Mingyu menariknya sebelum berhenti di pojok lorong ruangan.

                “Kenapa kau mencari Woozi?” Tanya Mingyu. Seungcheol tersenyum sinis.

                “Oh? Aku tak boleh menayakan composer laguku? Ah…kenapa? Apa kau merasa Woozi itu milikmu sehingga aku tak bisa menanyakannya? Kau ini sudah bersama Wonwoo! Kenapa kau harus mengambil hati Woozi juga?!” ucap Seungcheol dengan nada tinggi.

                “Apa? Aku tidak mengerti maksudmu Seungcheol, aku—“

                “lalu apa yang aku lihat kemarin? Kau berpelukan dengan Woozi di ruangannya dan kalian terlihat sangat dekat!” ujar Seungcheol dengan emosi. Mingyu mengangguk perlahan kemudian menarik nafasnya sebelum meletakkan tangannya di bahu Seungcheol.

                “dengar, apa kau cemburu? Seungcheol…aku berusaha menenangkan Woozi, Woozi itu…” apa aku harus mengatakannya disini? Tapi ini akan menjadi salah paham. “Woozi adalah…teman masa kecil kita Seungcheol.” Ucap Mingyu pelan.

                Seungcheol tersigap, ia tercengang dengan ucapan Mingyu. Seungcheol menatap Mingyu dengan tatapan bingung dan menggelengkan kepalanya.               

                “Mingyu…aku butuh penjelasan dari kalian berdua, sekarang…dimana Woozi?”

                Mingyu tertunduk, menarik nafasnya pelan dan menatap Seungcheol. “Woozi, Jihoon…dia berangkat kembali keNew York hari ini, Seungcheol.”

 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

stay tune next chapter, my mind goes blank now, so....just short update sorry :')

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
leejihoon92
#1
Chapter 22: Ahh akhirnya..... seneng banget bacanya aku ehh
sseundalkhom
#2
Chapter 22: ya lord aku bahagia ....


sangat
Altariaaa #3
Chapter 22: aaaaahhhh :"333
lakeofwisdom
#4
Chapter 22: Akhirnyaaaa huhuhuhuhu
scoupstu #5
Chapter 21: Lanjut ya :") I need more jicheol than yeolhoon kali ini xD
goddess_tamtamie #6
Chapter 21: Mereka yang ketemu kenapa gue yg degdegan ya ? :"
leejihoon92
#7
Chapter 21: Kyyaaaaaaaaa pandang pandangan
Aduh kok aku yg malu
lakeofwisdom
#8
Chapter 21: NOOOOOO KENAPA HANGING DISINI
sseundalkhom
#9
Chapter 21: KETEMU YES KETEMU
FrainZL #10
Chapter 20: Update plis updateeee (┳Д┳) ya ampun hati saya tak sanggup :'(