Chapter 2

RAIN
Please Subscribe to read the full chapter

Taeyeon berjalan menyusuri koridor BCEntertainment tempat dimana itu merupakan agency yang menaungi RAIN. Dengan seorang diri saja, Taeyeon berjalan dengan tatapan datar. Semua junior yang menegurnya tak mendapat balasan darinya.

.

“Apa kau akan terus seperti itu Taeng?”, suara Yuri tiba-tiba muncul dari belakang dan menyamakan langkahnya dengan Taeyeon.

.

“Bukan urusanmu, Yul”, jawab Taeyeon tidak suka.

.

“Okay, terserah kau sajalah”, Yuri malas berdebat. Mereka jalan bersama menuju ruang latihan. Sore nanti, RAIN akan tampil sebagai guest di sebuah acara Entertainment Award.

.

Sesampai disana, hanya Jessica dan Hyoyeon yang sudah menunggu. Jessica mengerutkan keningnya saat Yuri dan Taeyeon masuk tanpa Sunny. “Kupikir kalian bersama Sunny”, herannya

.

Taeyeon mengendikkan bahunya dan duduk di pojokan. Sedangkan Yuri mendekati Jessica. “Mungkin dia sedang dalam perjalanan. Tadi aku sempat pulang ke dorm dan tak melihat siapapun”, Jessica membulatkan mulutnya membentuk huruf O dan mengangguk mengerti.

.

“Mulai saja tanpa dia”, semua menoleh ke arah Taeyeon yang sudah siap pada posisinya.

.

“Taeng, kita ini tim. Bersabarlah”, Hyoyeon menenangkan temannya itu.

.

“Okay okay, aku mengerti”, yeoja imut itu kembali duduk dan memainkan ponselnya sambil mendengarkan lagu.

.

Yuri menggeleng heran. “Kenapa dia jadi semakin menyebalkan” gumamnya namun Jessica masih mendengarnya. Ia memukul kepala Yuri.

.

“Ouch… What?” kesal Yuri.

.

“Jaga bicaramu Yul. Kau bilang padaku, harus sabar menghadapinya. See, kau sendiri?”, Yuri tersenyum gaje dan terkekeh.

.

“Hehehehe, sorry. Btw, kenapa tidak kau carikan saja dia kekasih? Mungkin hatinya luluh”, Lagi-lagi Jessica memukul kepalanya.

.

“Aish, Sica”, Yuri cemberut dan Jessica tertawa karena sikap Yuri yang berlebihan. Ia langsung mengusap kepala Yuri yang dipukulnya dengan lembut dan tersenyum. “Gomawo”, ucap Yuri setelahnya dan mengecup pipi Jessica singkat lalu melarikan diri.

.

Jessica menggeleng. “Dork”

.

.

.

.

Drttt….drtt…..

.

Ponsel Jessica berdering dan itu dari manajernya. Wajah Jessica berubah menjadi serius saat menerima telpon itu. Ia memilih keluar agar yang lain tidak mendengar. “Guys, aku akan menemui Presdir Han. Kalian bersantai saja dulu”, mendapat anggukan dari semua member, Jessica keluar dari ruang latihan.

.

Sepanjang perjalanan ke lantai atas, ia terus mendengarkan seseorang berbicara disana. Ada perasaan cemas, tapi orang tersebut menenangkannya. “Baik unni, aku mengerti. Tolong kabari aku tentang perkembangan Sunny”

.

“Ne, pasti Sica. Kalian latihan berempat, aku dan Hyungsik Oppa akan menjemput kalian nanti sore”

.

“Okay unni, bye”

.

Jessica menutup telponnya dan ia sudah sampai di depan ruang Presdir BCEnt dengan nama yang tertulis di pintu “Han Hyukjoo. Tiga kali mengetuk pintu, terdengar suara pria mempersilahkannya masuk. Ia menatap sekeliling dan ternyata presdir Han sedang sendirian. “Ssaem?”, sapanya.

.

“Eoh, Sica. Kemarilah”, ucap pria paruh baya itu dan mempersilahkan Jessica duduk. “Ada apa?”, tanyanya to the point karena tahu Jessica tidak suka berbasa-basi.

.

“Barusan Sooyoung unni menelponku, dia bilang maag Sunny kambuh. Jadi aku kesini untuk meminta izin jika nanti kami akan tampil berempat saja”, jelasnya pada sang presdir.

.

Pria itu membuka sebuah map dan membacanya sebentar. “Aku akan meminta pihak rumah sakit memberikan suntikan vitamin agar Sunny bisa tampil”,

.

Jawaban presdir Han jelas membuat Jessica mulai tersulut amarah. “Tapi Ssaem, itu sama saja memaksakan kondisinya. Dia butuh istirahat, lagipula kami hanya tampil 2 lagu di acara tersebut. Tidak masalah jika tanpa Sunny”

.

Pria itu menggebrak mejanya, walau tidak terlalu keras tapi itu cukup membuat Jessica terkejut. “Kau membantahku, Jessica?”, ada penekanan di nada bicara pria itu. Mata Jessica memanas melihatnya.

.

“Sudah kukatakan Ssaem, anda akan menyesal memilihku sebagai leader RAIN sekaligus salah satu CEO. Aku bukan Taeyeon yang bisa anda jadikan robot.”, Jessica berdiri dari kursi itu dan menatap tajam presdirnya.

.

“Suka tidak suka, aku tidak akan membiarkan Sunny tampil hari ini. Aku akan membayar denda atas nama dirinya jika anda merasakan dirugikan dengan absennya Sunny. Selamat siang, Ssaem”, ucap Jessica dan tak lupa membungkuk memberi hormat. Biar bagaimapun, pria di hadapannya itu adalah atasannya dan lebih tua darinya.

.

Jessica menghela nafas sejenak setelah keluar dari ruangan. Ia kembali ke ruang latihan dan mengumumkan pada member lainnya jika mereka akan tampil tanpa Sunny. Akhirnya, RAIN memulai latihan mereka sebelum pergi ke lokasi untuk melakukan rehearsal.

.

.

.

***

.

.

Click…click…click….

.

.

“Ya, bagus. Pertahankan posisimu, lebih natural lagi dan tersenyum”,

.

.

Click….click……click…..

.

.

“Oke, selesai”, ucap sang fotographer mengakhiri sesi pemotretan mereka. Tiffany tersenyum lalu membungkuk pada semua staff. Asistennya segera menghampirinya.

.

“Bagus sekali Tiff, kau sungguh menakjubkan”

.

“Thankyou Oppa”, balas Tiffany pada asistennya.

.

Keduanya berjalan meninggalkan lokasi shooting dan menuju mobil yang sudah menunggu mereka. “Bagaimana harimu, Fany-ah?”, tanya sang manajer yang menunggunya di mobil.

.

“Good, seperti biasa Oppa”, jawabnya tersenyum. “Ini apa?” heran Tiffany saat sang manajer menyerahkan sebuah map dengan kertas putih didalamnya.

.

“Kontrak baru, ada sebuah acara yang berniat mengajakmu di dalamnya. Kau bisa membacanya terlebih dahulu. Jika setuju, katakan pada Oppa”

.

“Hemmm, aku mengerti Oppa”

.

.

“Kau mau kemana sekarang? Jadwalmu kosong untuk beberapa jam ke depan?”, tanya sang manajer.

.

“Kembali ke apartemen saja Oppa, aku ingin istirahat, lagian acara nanti masih cukup lama”, Manajer Oppa mengangguk mengerti. Ia pun melajukan mobil dan membawa Tiffany sesuai keinginan artisnya.

.

Sesampai di apartemen, Tiffany tidak langsung menuju ke kamarnya. Ia memilih duduk dan bersantai di depan layar televisi. Gerakannya terhenti saat melihat siaran ulang sebuah acara music show. Ia tersenyum memandang seseorang yang dilihatnya sedang perform tapi juga disaat yang bersamaan hatinya menjadi sedih.

.

.

“Apa kau mencintaiku?” tanya Tiffany. Kekasihnya tersenyum kecil lalu mengecup pipi kanannya.

.

“Always, you know that… right?”

.

.

Tiffany tersenyum namun hatinya sedih jika mengingat kalimat-kalimat itu. Dengan cepat Tiffany mematikan televisi dan memilih ke kamarnya. Tiffany duduk di atas ranjang dan tersenyum melihat foto-foto liburannya bersama Taeyeon terpajang di kamarnya.

.

Saat melihat foto-foto itu, mata Tiffany tak sengaja melihat kotak besar berwarna pink dengan hiasan pita putih. Tiffany kembali berperang dalam hatinya, akankah ia membuka kotak itu lagi atau tidak? Kotak yang sudah mulai ia lupakan.

.

“Huft”, helaan nafas terdengar darinya. Ia kalah, dan akhirnya berjalan menuju kotak itu dan membukanya. Di dalam kotak itu banyak sekali barang-barang dengan berbagai jenis dan juga 1 album foto yang tersusun rapi. “Seharusnya aku tidak membuka ini”, sesal Tiffany. Airmatanya kembali menggenang di pelupuk mata, hampir tumpah.

.

Buru-buru ia menutup kotak itu dan menghapus airmata yang belum sempat menetes. Tiffany mengacak rambutnya kesal, ia berjalan ke tempat tidur dan mencoba tidur. Setidaknya itu hal yang paling baik yang harus dilakukannya saat ini.

.

.

.

.

—————————–

.

“Hey”, sebuah tangan menepuk pundaknya dan ia berbalik untuk menatap orang yang baru saja datang.

.

Yeoja itu tersenyum lalu mempersilahkan tamunya untuk duduk. “Apa aku mengganggu waktumu, Oppa?”, tanyanya pelan dan dibalas gelengan kepala.

.

“Aku tidak ada jadwal hingga besok. Tenang saja”

.

Yeoja itu tersenyum lega. “Syukurlah, aku hanya merindukanmu, Oppa”, ucapnya jujur dan orang itu mencubit hidungnya.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baegodyeon #1
Chapter 1: I was so curious but I can’t understand :(
alexacell #2
Chapter 10: Duhh keren banget ceritanya penuh dg teka-teki
Selirjung27 #3
Thor ijin baca ,,,,
MaoMao_96
#4
Chapter 7: JeTi please
rosiesolo
#5
Please makes a English ver of this story terima kasih ^^~!