Chapter 15

RAIN
Please Subscribe to read the full chapter

Sepanjang perjalanan Sunny tampak diam dan tak mengeluarkan kalimat sedikit pun. Hal itu membuat Sooyoung khawatir dengan keadaannya. “Jangan terlalu stress, Sunny-ah. Itu akan mempengaruhi bayimu”

 

.

Sunny menghela nafasnya dan memandang Sooyoung. “Aku hanya berpikir, apa kau yakin dengan ini Youngi?”

.

“Aku yakin. Bertahun-tahun aku bekerja di industri hiburan, setidaknya aku bisa memilih siapa yang harus aku dukung. Percayalah pada presscon yang akan berlangsung besok”

.

Sunny menyenderkan kepalanya di bahu Sooyoung. Keputusan Sooyoung mengajaknya ke Amerika adalah keputusan dari Jessica. Sunny sebenarnya masih takut dan meragukan presscon yang akan berlangsung. Tapi ucapan Sooyoung setidaknya membuatnya merasa tenang.

.

“Kau memang pandai sekali dalam menenangkan perasaanku, huh”

.

Sooyoung tertawa dengan ucapan Sunny. “Itulah kemampuan seorang manajer”, kekehnya.

.

“Yeah kurasa seperti itu”

.

Tiba-tiba saat mereka mengobrol, seorang pramugari mendatangi keduanya. “Maaf, apa ini yang anda butuhkan?”, tanyanya pada Sooyoung.

.

“Ah, anda benar. Terima kasih”, Sooyoung menerimanya.

.

Sunny mengerutkan keningnya melihat sesuatu yang dipegang Sooyoung. “What?”, tanya Sooyoung.

.

“Seriously Choi Sooyoung?” Sunny menatapnya tak percaya.

.

Sooyoung menyengir. “Sekali-sekali mengkonsumsi obat tidur tidak ada salahnya. Aku ingin tidur, perjalanan ke Amerika sangat panjang dan melelahkan”

.

Sunny menggeleng heran. “Terserah kau sajalah”

.

.

.

--------------------------

.

 “Apa benar disini?”

.

Hyoyeon tampak ragu dengan sebuah gedung yang mereka lihat. Tapi ponsel miliknya menunjukkan bahwa pesan Jessica memang benar. Pertemuan mereka ada di gedung ini.

.

“Kita coba saja”, Yuri mendahuluinya dan melangkah masuk.

.

Dari luar gedung itu tampak sepi, namun betapa terkejutnya mereka ketika melihat ada sisi lain dalam gedung ini. Yuri dan Hyoyeon berjalan mendekati pintu kaca yang berjarak 30 meter dari mereka. Pintu otomatis itu terbuka dan keduanya pun disuguhi oleh pemandangan lalu lalang orang-orang yang sibuk dengan pekerjaannya.

.

“Tempat apa ini?”, Yuri dibuat bingung begitu pula Hyoyeon.

.

Tak lama kemudian, seseorang mendekati mereka dan tersenyum. “Kalian pasti member RAIN”, tanyanya pada Yuri dan Hyo.

.

“Hmmm, kami ada pertemuan disini. Tapi kurasa—”

.

“Ya saya tahu, mari saya antarkan ke ruang pertemuan”, orang itu memotong ucapan Yuri. Mereka saling pandang lalu mengangguk dan mengikuti orang tersebut.

.

Yuri dan Hyoyeon dipersilahkan masuk. Disana sudah ada Jessica dan Taeyeon yang serta beberapa orang berpakaian rapi. Di depan mereka ada plakat nama yang menunjukkan jabatan. Jessica yang paling pertama menyadari kedatangan keduanya. Ia berdiri dan mendekati keduanya.

.

“Syukurlah kalian sudah datang”, ia tersenyum lalu bergantian memeluk mereka. “Mari duduk, pertemuan ini segera dimulai”, ajaknya pada Yuri dan Hyoyeon yang tampak masih bingung.

.

Salah seorang pria berjas maju ke depan dan memulai pertemuan ini. Pembicaraan mereka semakin serius ketika memasuki inti topik. Yuri dan Hyoyeon benar-benar dibuat terkejut dengan semua penjabaran yang dibahas dalam rapat ini. Selama ini mereka hanya pernah mendengar, tapi tak pernah mengetahui kenyataan.

.

Taeyeon yang melihat reaksi keduanya, hanya menggeleng heran dan tanpa sadar ia tertawa kecil. Rapat berjalan hampir 4 jam dan akhirnya semua sudah selesai. Semua orang meninggalkan ruangan kecuali Jessica, Taeyeon, Yuri dan Hyoyeon.

.

“Jangan terlalu terpesona, Yul. Ekspresimu menggelikan”, ejek Taeyeon.

.

Yuri mengerutkan hidungnya dan menatap Jessica dengan tatapan tak percaya. Ia tak mempedulikan ejekan Taeyeon. “Sica, ini.......”

.

Jessica tersenyum padanya. “Jangan khawatir Yul, jika presscon nanti menghasilkan hasil yang buruk bagi publik, karirmu akan tetap aman” Jessica beralih kepada Hyoyeon. “Kau juga, Hyo”

.

“Sica, maksudku bukan seperti itu. Tapi apa benar dia yang melakukannya?” tanya Yuri tak percaya.

.

“Aku dan Taeyeon cukup yakin, tapi kita harus mengumpulkan bukti yang lebih akurat untuk membuktikannya”

.

Penjelasan Jessica membuat Yuri dan Hyoyeon menghembuskan nafasnya kasar. Industri hiburan tak selamanya memberikan kepuasan tapi terkadang justru memanipulasi mereka untuk menjadi lebih baik di depan publik tapi menjadi leih buruk di belakang publik karena sebuah permainan dan kebohongan.

.

“Selama ini karir RAIN didukung oleh orang-orang tadi. Mereka yang menopang kita dan BCEnt hanya sebuah label untuk kita berkarir”, Taeyeon ikut menimbrung dalam percakapan. .

“Nikmatilah karir kalian. Masih banyak yang ingin kalian lakukan, bukan?”, lanjut Taeyeon lagi. Gadis itu lalu berdiri. “Sica, aku pulang dulu. Persiapkan dirimu untuk presscon”

.

“Hmmm, hati-hati Taeng”

.

Taeyeon sudah pergi. Yuri dan Hyoyeon masih tampak tak percaya. Mereka kembali membaca lembaran dokumen yang tadi dibagikan saat rapat. Sedangkan Jessica masih menunggu reaksi kedua temannya.

.

“Ini benar-benar gila”, Hyoyeon mulai bersuara. “Aku mendukung presscon dan mendukung apapun yang akan kau putuskan, Sica”, ucap Hyoyeon pada akhirnya.

.

“Lalu, apa pilihanmu, Hyo?”

.

“Mengikuti aturan mainmu”, Hyoyeon segera mengambil bolpoin dan menandatangi dokumen itu lalu menyerahkannya pada Jessica.

.

Di sisi lain, Yuri masih dilema. Antara iya dan tidak, karena kedua jawaban itu tidak akan mempengaruhi karirnya. “Bisakah aku memiliki waktu untuk berpikir, Sica? Ini....Ini terlalu mengejutkan untukku. Tapi kau tahu kan jika aku selalu mendukung keputusanmu?”

.

Jessica mengangguk tersenyum. “Aku tahu Yul, kau yang terbaik. Aku minta maaf merahasiakan ini. Aku hanya tidak ingin menciptakan jurang perbedaan diantara kita. Pilihan itu menentukan jalanmu ke depan, dan lakukanlah sesuai kata hatimu”

.

“Eoh. Aku akan membawa dokumen ini. Secepatnya akan kukembalikan”

.

Yuri dan Hyoyeon lalu berpamitan, meninggalkan Jessica seorang diri di ruangan itu. Tak lama, seseorang masuk ke dalam dan itu sekretaris barunya Shin Hyejeong.

.

“Presdir, nona Tiffany sudah datang”, ucapnya.

.

“Terima kasih Shin. Aku akan ke ruanganku sekarang”

.

Jessica membuka pintu ruangannya dan tampak Tiffany duduk di kursi yang ada di meja kerjanya. Gadis itu menyadari kedatangan Jessica walaupun ia duduk membelakanginya.

.

“Hey”, Jessica memback hug nya dan memberikan kecupan di pipi kanan.

.

Tiffany menggenggam tangan Jessica yang berada di depannya dan meremasnya sedikit kuat. “Aku cemas”, jujurnya.

.

“Remember what i say? Everything will be alright”, Jessica mengeratkan pelukannya. “Kau siap?”, tanyanya lagi.

.

“Hmmm”, Tiffany menolehkan kepalanya ke samping dan bertemu dengan wajah Jessica. Gadis itu tak tahan untuk tidak mengecup bibir Jessica agar perasaannya lebih tenang.

.

“Kajja...Daddy sudah menunggu”, ajaknya dan mereka pun segera keluar.

.

“Shin, aku akan keluar sebentar. Tolong atur semua dokumen yang akan didistribusikan kepada para sponsor dan investor”, ucap Jessica pada sekretarisnya.

.

Shin Hyejeong tersenyum dengan sangat manis pada Jessica dan menganggukkan kepalanya. Jessica membalasnya sebelum ia membawa Tiffany pergi dari sana.

.

“What was that?”, Jessica dibuat bingung oleh sikap Tiffany yang tiba-tiba melepas genggaman tangan mereka setelah di parkiran. Gadis bereyes smile itu bahkan melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap sebal Jessica.

.

“Apa harus tersenyum manis seperti itu?” kesalnya mengingat perbuatan Jessica yang membalas senyuman Shin dengan tak kalah manisnya.

.

“What?”

.

Tiffany menghentakkan kakinya kesal. “Urrggh! Whatever... I prefer Juyeon than her”, ujarnya lalu masuk ke dalam mobil tanpa menunggu jawaban Jessica.

.

Detik selanjutnya Jessica mulai mengerti apa maksud Tiffany. “Aigoo~ She’s cute whenever got jealous”, Jessica terkekeh sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil.

.

.

.

.

***

.

“Foto-foto mesra Im Yoona dan manajernya beredar luas. Netizen dibuat terkejut”

.

.

Publik Korea kembali digemparkan dengan berita dari salah satu agensi ternama dengan beredarnya foto-foto kemesraaan Yoona dan Seohyun. Hingga berita ini diturunkan, media terus mencari keberadaan Yoona untuk mengkonfirmasinya. Sedangkan BCEnt menolak berkomentar.

.

“Kau yakin ini akan berhasil?”

.

“Aku bukan penentu sebuah keberhasilan, tapi aku ingin mencobanya. Tidak ada yang salah bukan?”

.

“Resikonya adalah popularitasmu. Banyak yang mengagumimu, tapi kau malah ingin merusaknya”

.

Yeoja itu menghela nafasnya. “Setidaknya kebenaran yang kudapatkan lebih menyakitkan”

.

“Untuk apa?”

.

“Itulah permasalahannya. Kupikir, aku tidak mengenalnya sedalam itu”

.

“Jika begitu, kau harus mencari tahu daripada kau bertindak seperti ini”

.

“Berita sudah dirilis, kupikir ini akan memancingnya untuk menemuiku. Aku butuh sebuah penjelasan darinya. Setidaknya aku ingin dia membela dirinya lalu mengatakan semua itu hanyalah kebohongan”

.

“Yoong! Berita ini tidak main-main. Bisakah kau serius?”, yeoja itu terdengar frustasi menasehati sahabatnya.

.

“Hara-ya, aku tidak mempedulikan popularitasku lagi. Yang aku butuhkan adalah sebuah kejujuran bukan sandiwara seorang Im Yoona yang terlihat sempurna di mata publik. I am gay, thats it”

.

Hara mendengus kesal. “Jika Seohyun yang membuatmu seperti ini, aku menyesal pernah mendukungmu”

.

“Setidaknya aku tahu kau akan berdiri disampingku sampai akhir”, Yoong menepuk pundaknya pelan.

.

Keduanya kembali terdiam dan menikmati pemikiran mereka masing-masing.

.

.

.

Braaakkkk.....

.

.

“Berita gila apa lagi ini!”, presdir Han tak dapat menyembunyikan amarahnya. Berita artis barunya, Im Yoona dan Seohyun membuatnya meradang.

.

“Yoona tidak bisa dihubungi, tuan. Tapi Seohyun dalam perjalanan kemari”, jelas asistennya.

.

“Apa media massa masih dibawah?”

.

“Sangat padat tuan. Saya sudah mengatakan pada Seohyun untuk lewat jalan belakang”

.

Tak berapa lama, pintu ruangannya terbuka dan tampak Seohyun yang tergesa-gesa. Ia mengatur nafasnya sebelum berbicara. “Apa yang anda lakukan, presdir?”, gadis itu tampak marah.

.

“Mwo? Aku tidak melakukan apa-apa. Seharusnya kau yang bertanya pada penyebar beritanya. Bahkan sekarang Im Yoona saja tidak bisa dihubungi”

.

Mendengar hal itu, Seohyun segera mengambil ponselnya. Namun seperti yang presdir Han katakan, nomor Yoona tak bisa dihubungi. Wajah tenangnya terlihat panik.

.

“Seharusnya kau tahu dimana Yoona berada. Temuilah dia dan konfirmasi bahwa berita tentang kalian itu tidak benar. Setelah itu, BCEnt akan membuat official statement. Ini berita menggelikan yang pernah aku dengar”, ucap presdir Han.

.

“Maafkan saya. Saya permisi dulu presdir”, Seohyun bergegas pamit dan mencari keberadaan Yoona.

.

Asisten presdir Han kembali masuk ke ruang dan menyerahkan tablet padanya. “Mereka akan mengadakan presscon besok siang, tuan”, ucapnya.

.

“APA? Jessica bahkan tidak memberitahuku. Dia hanya mengatakan akan menyelesaikan secepatnya. Kenapa harus ada presscon?”

.

“Saya tidak mengerti tuan. Berita ini sudah menyebar ke seluruh stakeholder. Sepertinya anda harus segera mengadakan rapat dengan mereka”

.

Presdir Han memijat pelipisnya dan mulai mengendurkan dasinya. “Siapkan rapat dan cari tahu apa yang Jessica rencanakan”

.

“Baik, tuan”

.

.

.

----------------------------

.

Taeyeon kembali ke apartemen Krystal dan mendapati kekasihnya terlihat serius dengan laptopnya. Taeyeon berpikir bahwa itu menyangkut pekerjaannya. Tapi tebakannya salah saat ia melihat apa yang Krystal lihat.

.

“Ada apa?”

.

Krystal sedikit kaget karena tidak menyadari kedatangan Taeyeon. Ia bergeser sedikit agar Taeyeon dapat melihatnya. “BCEnt sedang diujung tanduk”, komentarnya.

.

“What?”

.

Taeyeon segera melihatnya dan betapa terkejutnya dia saat membaca berita tentang Yoona dan Seohyun, general manajer RAIN. “Oh sh t”, hanya itu yang keluar dari mulutnya.

.

“Kupikir berita ini semakin mempengaruhi reputasi agensi”

.

“Apa jadinya jika berita itu tentang aku?”, tanya Taeyeon pada kekasihnya.

.

Krystal mengendikkan bahu. “Entahlah. Mungkin fans-fans yeoja yang menggilaimu akan senang karena kau gay. Dan fans-fans namja ataupun idol-idol namja yang menyukaimu jadi illfeel”, balas Krystal cuek.

.

“Kau terdengar cemb

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baegodyeon #1
Chapter 1: I was so curious but I can’t understand :(
alexacell #2
Chapter 10: Duhh keren banget ceritanya penuh dg teka-teki
Selirjung27 #3
Thor ijin baca ,,,,
MaoMao_96
#4
Chapter 7: JeTi please
rosiesolo
#5
Please makes a English ver of this story terima kasih ^^~!