Chapter 7

RAIN
Please Subscribe to read the full chapter

A week later......

.

Pagi mulai menyapa Seoul. Seorang gadis memakai kacamata hitam dan mengenakan dress hitam selutut, tampak keluar dari mobil didampingi seseorang yang selalu setia menemaninya. Ia berjalan menuju sebuah taman pemakaman yang tak jauh dari pusat kota. Sesampai disana, ia belutut di depan sebuah pusara dan sedikit membersihkan dedaunan yang jatuh di sekitarnya.

.

.

“Hai Dad, lama tidak mengunjungimu. Maafkan aku, kuharap kau baik-baik saja disana bersama Umma”, ia tersenyum menatap pusara itu lalu meletakkan bunga segar yang ia bawa.

.

.

Jika kalian bertanya siapa gadis itu, maka jawabannya adalah dia seorang Jessica Jung. Gadis itu diam sejenak, lalu tersenyum lagi tapi bukan sebuah senyum kebahagiaan. Ia menatap pusara itu lagi.

.

“Tiffany sudah sukses, seperti yang kau harapkan. Dia berhasil meraih impian terbesarnya dan semua orang sudah mengenalnya. Apa kalian bahagia disana? Kuharap jawabannya adalah iya”, ucap Jessica.

.

Gadis itu tertunduk sedih. Kacamata hitam yang ia pakai sangat menolongnya agar orang lain tidak melihat airmatanya bahkan asistennya sekalipun yang berdiri sedikit agak jauh dari pusara. Ini untutk pertama kalinya lagi setelah 5 tahun yang lalu ia berkunjung ke sini, ke tempat dimana orang yang berharga dari orang yang pernah menjadi bagian hidupnya.

.

“Aku tahu, kalian pasti memarahiku dari atas sana karena meninggalkan Tiffany. Tapi itu satu-satunya cara yang aku punya untuk menyelamatkan karirnya dan juga membantunya untuk meraih impian” ada jeda sejenak yang Jessica hentikan karena ia menahan isak tangisnya.

.

“Maafkan aku jika aku tidak bisa mempertahankan Tiffany pada saat itu. Aku tidak tahu apa yang harus perbuat. Maka dari itu, aku minta maaf karena telah menyakiti putri kesayangan Daddy. Aku minta maaf Dad”

.

Dengan begitu, tangis Jessica mulai pecah dalam diamnya. Walaupun tanpa suara, namun ini untuk pertama kalinya lagi dia menangis sehebat itu. Tangisan yang sebelumnya pernah ia lakukan, saat harus meninggalkan Tiffany dan menyakitinya.

.

Jessica berdiri dan sedikit membersihkan lututnya yang habis beradu dengan rumput. Ia membungkuk sekali lagi dan tersenyum pada pusara itu —James Hwang—

.

“Aku pergi dulu Dad, sampaikan salamku pada Umma. Semoga kalian bahagia disana”, Jessica mulai berjalan meninggalkan taman pemakaman itu dengan didampingi Juyeon yang menunggunya

.

.

.

.

-----------------------------

.

“Bagaimana keputusanmu sekarang, Sica?”, Juyeon bertanya seraya membaca schedule Jessica hari ini.

.

Jessica memijit pelipisnya. Masalahnya dengan Taeyeon beberapa hari lalu menjadi bom yang tiba-tiba saja meledak. “Aku akan memutuskan hubunganku dengan Jaejoong. Kurasa dia tak akan sanggup menungguku lebih lama lagi”

.

“Lalu bagaimana dengan investasinya? Kau tahu kan, resikonya”, Juyeon mengingatkan.

.

“Kita gunakan saham perusahaanku untuk berinvestasi dengan salah satu entertainment di China. Kurasa, belum saatnya RAIN mengadakan konser di Amerika. Kita mulai dari Asia saja”, jelas Jessica.

.

Juyeon segera mencatat apa yang Jessica katakan padanya. “Lalu, apa kau sudah yakin dengan keputusanmu?”
.

“Entahlah aku tidak yakin. Tapi dibalik setiap keputusan akan ada resiko? Bukankah itu sudah hukum alam?” Jessica balik bertanya.

.

“Ya, kurasa begitu. Sama seperti saat kau meninggalkannya”

.

Kalimat Juyeon tepat menusuk Jessica. Bagaimana tidak? Juyeon tahu semua yang dilakukannya pada masa lalu. Hanya Juyeon yang mengetahui cerita antara Jessica dan Tiffany yang sebenarnya.

.

“Kau pasti sudah bisa melihatnya, bahwa Tiffany bukan pemakai topeng yang baik. Dia terluka, jauh lebih terluka darimu. Jika aku punya 1 permintaan yang dapat Tuhan kabulkan saat ini juga, aku hanya ingin memintanya untuk menyadarkan dirimu. Kau berhak bahagia Sica”, Juyeon mengingatkannya kembali.

.

Jessica memilih diam dan Juyeon pun tak ingin memicu perdebatan. Keduanya kembali hening. Dalam perjalanan, Jessica mencoba memejamkan mata untuk menikmati waktu istirahatnya. Ancaman Taeyeon beberapa hari lalu membuat gadis itu kekurangan waktu istirahatnya.

.

.

“Hentikan usahamu itu. Aku sudah muak!!”, Taeyeon berteriak hebat saat keduanya berada di dorm. Tidak ada orang lain selain mereka berdua.

.

“Jangan kekanak-kanakan Taeng”, ucap Jessica dengan tenangnya.

.

“Oh kau menyadarinya. Bagus jika kau menganggapku kekanakan. Kalo begitu, kau punya dua pilihan. Putuskan hubungan gilamu dengan Jaejoong dan aku akan bertahan di RAIN, atau kau tetap bersamanya dan aku keluar dari RAIN”

.

Jessica tidak menduga bahwa Taeyeon akan mengatakan hal itu. Dari nadanya, Taeyeon terdengar serius. Tiba-tiba saja Jessica teringat akan karir Tiffany. Jika ia putus dari Jaejoong, maka Tiffany akan kehilangan salah satu sponsor terbesarnya yang merupakan partner dari Jaejoong.

.

Tidak ada yang tahu bahwa Jessica selama ini mendukung karir Tiffany secara diam-diam. Hanya Juyeon yang mengetahuinya. Tapi Jika Taeyeon benar-benar akan keluar dari RAIN, maka sama saja Jessica membiarkan Yuri dan Hyoyeon ikut menanggungnya.

.

Taeyeon tersenyum mengejek. “See?? Kau ternyata masih membutuhkan seorang member. Sudah kukatakan Sica, kau sedang tidak berjalan sendiri. Pikirkan itu, dan aku memberimu waktu untuk memutuskan hubungan gilamu itu”, Taeyeon berjalan melewati Jessica begitu saja tanpa tahu bahwa Jessica sedang mengalami pergulatan batin.

.

.

.

“Huft”, Jessica menghela nafas. Ia membuka matanya kembali dan menoleh kepada Juyeon yang duduk disebelahnya. “Juyeon-ah”, panggilnya.

.

“Hmmm”, Juyeon menjawab tanpa mengalihkan pandangannya pada buku agenda yang sedang ia baca.

.

“Lepaskan Corts sebagai sponsorku, dan buatlah mereka menjadi sponsor Tiffany”, walaupun Jessica berkata pelan tapi Juyeon masih mendengarnya. Gadis itu menutup buku agenda dan menatap Jessica tak percaya.

.

“Aku tidak setuju dengan pilihanmu kali ini, Sica”, tegas Juyeon yang menolak permintaan Jessica.

.

Gadis itu tahu bahwa reaksi asistennya akan seperti itu. Tatapannya mulai memohon pada Juyeon. “Ini jalan keluar jika sponsor dari partner Jaejoong menarik dukungannya untuk Tiffany”

.

Juyeon menghela nafasnya kasar. Dia akan tetap kalah walaupun sudah memberikan pendapatnya pada Jessica.

.

.

.

***

.

.

Semua kru dan para pemain sudah berkumpul. Seperti yang dijadwalkan, hari ini Yuri dan Yoona akan memiliki variety show bersama dengan Hayoung, salah satu member group papan atas juga.

.

Yuri dan Yoona terlihat mulai akrab dan Seohyun juga berada di sisi mereka dengan baik. Keduanya ternyata sama-sama dork dan suka membicarakan hal-hal yang konyol. Seohyun yang berada disitu hanya bisa tertawa melihat tingkah dua artisnya ini.

.

“Aku tidak menyangka jika kau seperti ini. Padahal fans sering membicarakan tentang Im Yoona yang anggun. Mungkin mereka akan shock melihatmu yang sebenarnya”

.

“Hahahaha, kau bisa saja unni”

.

“Bagaimana jika kita pergi ke wahana taman bermain dan mencoba hal yang menyenangkan disana”, ajak Yuri dengan antusias. “Hyoyeon juga sangat menyukai hal seperti itu”, lanjutnya lagi.

.

“Hmmm”, Yoona memegang dagunya dan mulai berpikir. “Ide yang bagus Unni”, jawab Yoong dengan antusias. “Lalu bagaimana dengan Taeyeon unni dan Jessica unni?”

.

Untuk pertanyaan Yoong kali ini, Yuri dibuat kikuk. Karena ia sendiri bingung menjawabnya. “Hmmmm, sepertinya mereka bukan orang-orang yang menyukai hal seperti itu. Jika berempat saja beserta Hyuni”, jawab Yuri sekenanya.

.

“Baiklah aku setuju. Kau juga kan Hyuni?”, Yoong memandang gadis itu dan Seohyun hanya tersenyum lalu mengangguk.

.

Tiba-tiba seorang staff menghampiri mereka untuk mengatakan syuting akan dimulai. Dalam variety show ini, mereka akan bergabung dengan 7 host tetap dalam acara tersebut. Mereka dibagi menjadi 3 kelompok. (Gary-Jihyo-Kwangsoo) (Haha-Yoona-Jaesuk) (Sukjin-Yuri-Hayoung-Jongkook).

.

Selama proses syuting, semua anggota melebur menjadi satu dan mulai akrab. Mereka juga mulai mengeluarkan candaan-candaan untuk membuat suasana selama syuting menjadi tidak kaku.

.

Tapi ada satu orang yang terlihat sangat bahagia, siapa lagi jika bukan Hayoung. Berada dalam satu tim bersama Yuri, membuat gadis itu tak berhenti memandang Yuri jika ia mendapatkan kesempatan. Apapun yang Yuri lakukan, dimata Hayoung terlihat mengagumkan.

.

“Hey, apa kau kedinginan?”, Yuri bertanya seraya membawa handuk. Mereka baru saja melakukan misi di dalam kolam berenang. Melihat Hayoung yang belum mengambil handuk, Yuri pun memberikannya.

.

Wajah gadis tinggi bongsor itu terlihat memerah akibat perhatian Yuri. Ia menundukkan kepalanya seraya menerima pemberian dari Yuri. “Terima kasih, Unni”, ucapnya.

.

Yuri tersenyum sangat manis dan memberikan handuk tersebut. Ia pun mengambil duduk di sebelah Hayoung dan melihat ke arah kolam renang, dimana anggota yang lainnya masih melaksanakan misi di kolam renang.

.

Hayoung tak melewatkan kesempatan itu untuk mengagumi Yuri dari dekat. Wajah Yuri dari samping terlihat sangat manly dengan perawakannya yang tegas. Tubuh Yuri yang basah, membuatnya menampakkan aura y dengan kulit kecokelatan.

.

Demi apapun, Hayoung dapat mengatakan jika Yuri adalah seorang pria maka banyak yeoja yang akan jatuh cinta kepadanya. Mungkin termasuk dirinya.

.

“Awas”

.

Lamunannya menjadi buyar dan digantikan dengan keterkejutan manakala Yuri baru saja memeluk tubuhnya dari depan. Bola yang seharusnya mengenai Hayoung, kini mengenai Yuri.

.

Seohyun dan beberapa staff menghampiri keduanya. “Unni, kau tidak apa-apa?”, Seohyun terlihat khawatir.

.

Yuri yang masih memeluk Hayoung, segera melepaskan pelukannya dan memandang semua orang yang ada disitu. Anggota yang lain pun sudah keluar dari kolam renang.

.

“Aku baik-baik saja Hyuni. Hanya saja kepalaku sedikit pusing”, ucap Yuri sambil memegang kepalanya yang terkena bola.

.

“Maafkan Oppa, Yuri-ah. Aku tidak sengaja melemparnya terlalu keras dan justru mengarah k

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baegodyeon #1
Chapter 1: I was so curious but I can’t understand :(
alexacell #2
Chapter 10: Duhh keren banget ceritanya penuh dg teka-teki
Selirjung27 #3
Thor ijin baca ,,,,
MaoMao_96
#4
Chapter 7: JeTi please
rosiesolo
#5
Please makes a English ver of this story terima kasih ^^~!