Chapter 1

RAIN
Please Subscribe to read the full chapter

“Cheerrs!!!”

.

.

Lima yeoja sedang merayakan kemenangan beruntun mereka dalam 1 minggu setelah comeback RAIN berhasil menduduki tangga chart pertama di seluruh music show. Senyum kepuasan tergambar di wajah masing-masing member.

.

“Sica-ah, ayo bergabung”, Hyoyeon berteriak memanggil satu membernya yang sehabis bersulang, memilih untuk duduk di sofa yang ada di ruang VVIP ini. Jessica sibuk dengan ponselnya.

.

Dari sofa, Jessica hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia menolak untuk ikut bergabung bersama yang lainnya di lantai dance. Yuri yang ikut melihatnya, memilih berhenti dan berjalan menghampiri Jessica.

.

“Sica, apa kau ingin pulang?” tanyanya lembut. Jessica masih sibuk menggerakkan jarinya di atas layar sentuh berbentuk persegi panjang itu.

.

“Tidak Yul, kita pulang ke dorm bersama-sama. Nikmatilah pesta bersama yang lain, aku sedang ada urusan terkait dengan beberapa investor”, Yul tidak berkomentar apa-apa lagi. Jessica berbicara seperti itu tanpa melihatnya.

.

Yuri kembali bergabung bersama member yang lain dan mulai menikmati alunan musik dan bergoyang mengikuti irama. Jessica melihat sebentar member-membernya dan tersenyum melihat kegembiraan mereka.

.

“Atur jadwal pertemuanku dengan para investor besok malam dan pastikan laporan bulan ini sudah selesai”, ucap Jessica di dalam sambungan telponnya dengan asisten pribadinya.

.

Jessica menutup sambungan telponnya dan mulai mengambil sebuah kotak rokok yang terletak di atas meja. Ia mengeluarkan 1 batang rokok dan mulai mengisapnya. Satu kebiasaan Jessica jika ia sedang menyendiri.

.

.

Hari sudah larut malam, para member RAIN kembali ke dorm mereka. Sebelum masuk ke kamar masing-masing, Jessica memberikan pengumuman pada yang lain. “Comeback kita sudah mencapai keberhasilan yang kalian harapkan. Jadi, jangan sampai lengah dengan apa yang sudah dicapai kali ini.”

.

“Bagaimana dengan kegiatan individu?”, Sunny membuka suaranya.

.

“Tenang saja Sunny-ah, Sica sudah memikirkan hal itu. Kita semua bisa memulai kegiatan individu. Beberapa investor sudah bersedia”, Yuri menjawab pertanyaan itu.

.

“Dan satu lagi, manajemen membebaskan kita untuk berpacaran, tapi tidak secara publik. Kuharap tidak ada berita apapun tentang hal itu”, lanjut Jessica sambil memandang ke arah Taeyeon yang sedari tadi diam saja. “Apa kau mendengarku, Taeng?”

.

Semua hening saat Jessica berbicara pada Taeyeon. Mata ketiga member tertuju pada Taeyeon yang duduk di ujung sofa dengan tenangnya. Taeyeon berdiri melepas blazernya. “Aku cukup mengerti”, setelah berucap Taeyeon langsung menuju kamarnya tanpa mengatakan apapun lagi kepada membernya.

.

“Sica…..”, Yul melihat perubahan wajah Jessica yang mulai menunjukkan amarahnya. “Guys, kembalilah ke kamar kalian”, pinta Yuri.

.

Gadis tanned itu langsung menggenggam tangan Jessica dan membawanya menuju kamar mereka. Semua member memiliki kamar sendiri kecuali Yuri dan Jessica yang tinggal dalam 1 kamar yang lebih luas dari member lainnya.

.

“Jalan pikirannya selalu susah ditebak. Aku membenci situasi ini”, Jessica mengeluarkan kekesalannya pada Taeyeon di hadapan Yuri.

.

“Kau harus lebih sabar lagi Sica. Taeyeon hanya butuh waktu untuk menerima”, Yul membawa gadis yang lebih muda darinya itu ke dalam rangkulannya. Jessica menyandarkan kepalanya ke pundak Yul.

.

“Gomawo Yul~”, lirihnya.

.

“No need thanks, Sica” Yul melepas rangkulannya dan menatap wajah Jessica lalu memicingkan mata kanannya. “Hey, ayolah. Kita baru saja berpesta untuk kemenangan comeback RAIN. Jadi jangan ada kesedihan” ucap Yuri dengan excitednya.

.

Jessica memukul lengan Yuri. “Kkabyul”, Yuri tertawa sesaat setelah melihat Jessica tersenyum.

.

“Kyaaaaaaaa………”

.

Dan malam itu keributan terjadi di kamar Yulsic saat Yul dengan jailnya menggelitiki gadis itu hingga Jessica mengeluarkan airmatanya karena tertawa berlebihan.

.

.

.

***

.

Taeyeon menatap lembar demi lembar kontrak kerja yang akan ia tandatangani. Bersama manajernya, Taeyeon mendatangi rumah produksi yang ingin memintanya menjadi bintang di acara mereka.

.

“Bagaimana Taeng? Kau setuju?”, Sooyoung mulai bertanya pada artisnya itu. Sedari tadi hanya keheningan yang tercipta dan Sooyoung merasa canggung dengan hal tersebut.

.

Diantara kelima artisnya, Sooyoung paling nyaman menemani Sunny, dan Hyoyeon karena keduanya mudah diajak berbicara dan bercanda. Sedangkan member lainnya cukup sulit, terutama Taeyeon.

.

“Aku akan mengambil bagian dalam acara ini”, Sooyoung tersenyum mendengar keputusan Taeyeon.

.

Setelah Taeyeon menandatangani surat kontrak, keduanya undur diri dari rumah produksi tersebut. Sooyoung mengerutkan keningnya ketika menyadari Taeyeon mengambil blazer birunya dari dalam mobil.

.

“Aku ingin pergi ke suatu tempat”

.

“Tapi Taeng— ”, Sooyoung belum sempat menyelesaikan kalimatnya dan Taeyeon pergi begitu saja. Sooyoung berdecak kesal. “Aish, anak itu tak pernah mau mendengarkanku”.

.

.

Taeyeon menyetop sebuah taksi dan memintanya menuju ke sebuah alamat yang ia berikan pada sang supir taksi. Setiba di sebuah gedung megah, Taeyeon menuju bagian resepsionis dan bertanya sesuatu.

.

Beberapa pasang mata melihat kedatangan Taeyeon dan mulai berbisik-bisik. Adapula yang mulai mengambil gambarnya. Mereka tertarik dengan kehadiran salah satu member RAIN di gedung ini.

.

“Tidak perlu ke resepsionis Taeng, kau bisa langsung menuju lantai 7 tanpa harus membuat semua orang melihatmu”, kekehan suara dari seorang namja terdengar memunggunginya. Taeyeon menoleh ke arah suara.

.

“Aku hanya ingin mengikuti peraturan yang ada”, jawab Taeyeon cuek dan kembali mengisi buku tamu.

.

Taeyeon dan pria itu berjalan bersama menuju lantai 7 tanpa mempedulikan ucapan-ucapan beberapa orang yang kaget denga kedatangan Taeyeon. Sesampai di lantai 7, Taeyeon langsung masuk ke sebuah ruangan yang besar dimana akan ada fashion show yang akan berlangsung.

.

Taeyeon duduk di barisan ketiga dari depan, sedangkan pria tadi menuju ke backstage. Dia salah satu model yang akan ikut dalam pertunjukkan malam ini dan merupakan teman Taeyeon sekaligus musuhnya.

.

Para undangan sudah mulai berdatangan untuk melihat fashion show dari beberapa designer terkenal. Taeyeon menatap takjub konsep panggung yang ada di depannya. Ia tahu orang-orang di belakang layar ini sangat hebat dan professional.

.

30 menit kemudian, fashion show dimulai dan menampilkan puluhan model korea papan atas yang dibalut busana luar biasa dari para designer. Mereka tampak mengagumkan dan mampu memukau para tamu undangan. Taeyeon tersenyum saat model terakhir keluar, dia menatap lekat model itu dengan tatapan lembut.

.

.

.

.

—————————

.

Di bagian lainnya….

.

Beberapa pria dan wanita berkumpul membentuk lingkaran kecil dan bersulang dengan wine yang mereka pegang. Semuanya baru saja menikmati acara yang baru selesai dan berkumpul di jamuan makan malam. “Itu tadi sangat luar bisa, Tuan Lim”, puji seorang wanita cantik dengan balutan dress putih selutut yang membentuk bodynya.

.

“Terima kasih, Jessica-ssi. Para investor mulai puas dengan kinerja tim kita dan aku yakin, ini akan berpengaruh pada masa depan member yang lain”, ucap pria paruh baya itu.

.

Jessica mengangkat kembali gelas winenya dan bersulang berdua dengan Tuan Lim. “Anda yang terbaik, Tuan Lim”, puji Jessica sebelum ia menyesap kembali winenya.

.

Dari arah di depan mereka, seorang gadis berjalan ke arah keduanya. Tuan Lim menyambut kedatangan gadis itu. “Selamat Tiffany-ssi, pakaian yang kau kenakan di akhir acara begitu mengagumkan. Kemana designer yang merancang kostummu malam ini?” Tuan Lim bertanya manakala ia sadar bahwa Tiffany hanya datang seorang diri.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baegodyeon #1
Chapter 1: I was so curious but I can’t understand :(
alexacell #2
Chapter 10: Duhh keren banget ceritanya penuh dg teka-teki
Selirjung27 #3
Thor ijin baca ,,,,
MaoMao_96
#4
Chapter 7: JeTi please
rosiesolo
#5
Please makes a English ver of this story terima kasih ^^~!