PART 8 : LOVE IS NEVER LOST

SOMETHING BORROWED

LOVE IS NEVER LOST. IF NOT RECIPROCATED, IT WILL FLOW BACK AND SOFTEN AND PURIFY THE HEART (Washington Irving)

 

“Cherryl-ah, ibu beruntung memilikimu.” Ujar wanita paruh baya itu disela kunyahan makanan yang disuapkan oleh Cherryl. Wajah Cherryl memerah karena tersipu dan juga bahagia. “Aku sangat berterima kasih, ibu sudah mau kembali kepada kami.” Ujarnya sembari menyuapkan kembali makanan pada wanita itu.

Lalu sepasang tangan memeluk bahu Cherryl dan mencium pipi kanannya lembut. Cherryl tersentak, “Oppa!” serunya memperingatkan. Seseorang yang dipanggil oppa dan tak lain adalah Luhan itu terkekeh sambil mencoba mencuri ciuman pada pipi kiri Cherryl, aksi kecil dan juga sedikit nakal yang sukses membuat Cherryl tersipu malu.

Wanita paruh baya yang tak lain adalah Nyonya Xi yang berarti adalah ibu Luhan ikut tersenyum bahagia melihat aksi romansa keduanya. Hatinya menghangat melihat putra semata wayangnya begitu bahagia menemukan belahan jiwanya. “Cherryl-ah, Luhan-ah, bagaimana persiapan pernikahan kalian?” tanya Nyonya Xi.

Cherryl menoleh dan matanya masih memandang lembut pada wanita yang sangat dihormatinya, “Sudah 70% ibu. Ibu jangan khawatir. Semua akan baik-baik saja. Sekarang ibu focus untuk kesembuhan ibu.” Jawab Cherryl. Luhan menoleh pada Cherryl dan meremas bahu kanannya, senyumnya mengembang, terselip perasaan lega dan bangga telah menunggu sekian lama untuk membuat Cherryl luluh padanya.

“Benar, ibu harus sembuh. Sudah 26 hari ibu koma dan menjalani 13 hari perawatan. Ibu harus sembuh dulu baru boleh memikirkan pesta pernikahan kami. Semua akan berjalan baik-baik saja asal ibu menjaga kesehatan.” Ujar Luhan yang kemudian beranjak dari Cherryl dan memeluk ibunya.

“Ah benar, kemana Kris dan yang lainnya. Ibu sangat merindukan mereka. Sudah lebih dari satu minggu meraka tidak datang.” Ujar Nyonya Xi. Luhan tersenyum sambil membelai lengan ibunya. “Tentu mereka akan kesini jika mereka tidak sibuk ibu. Jangan khawatir.” Ujar Luhan mencoba menenangkan. Sementara Cherryl tersenyum simpul.

……

 

Luhan memeluk pinggang Cherryl lebih erat dan menciumi bahunya. Cherryl tersenyum dan mencoba untuk menggerak-gerakkan bahunya, mengganggu Luhan. Dahi Luhan mengernyit namun dia masih tak melepaskan pelukannya pada Cherrly. “Oppaaaaa…. Berhentilah. Aku tak bisa mencuci piring nih.” Tegur Cherryl.

Luhan tertawa lebar kemudian menggelitik pinggang Cherryl yang tadi peluknya. “Oppa!! Stop!! Stop!! Hahahahha..” dan Cherryl tak berhenti tertawa. Inilah kebahagiaan kecil bagi Luhan. Setelah berminggu-minggu menghadapi dan berjuang untuk ibunya yang mendadak sakit dan pekerjaan kantor yang menumpuk, maka cukup saat bersama Cherryl saja semua terasa kembali normal.

Cherryl akhirnya menyerah dan terus terguling-guling karena menahan rasa geli akibat gelitikan Luhan. Keduanya terus tertawa seperti tidak ada habisnya. Dan seperti kata pepatah kuno, Don’t laugh too hard, because a wicked witch will stole your happiness.

……

 

Cherryl mendorong kursi roda ibu Luhan dengan bersemangat, sedari tadi dia juga tak berhenti berceloteh kepada calon ibu mertuanya. Menceritakan apa saja yang dia alami, dia tahu dan dia rasakan. Mengeluhkan selera makan Luhan yang mendadak bervariasi sejak kepulangannya dari business trip selama 3 hari di Thailand.

Dan maka disinilah mereka, dua minggu menjelang pernikahan Luhan dan Cherryl, Cherryl dan Nyonya Xi mengunjungi katerdal disalah satu sudut kota Harbin, St. Sophia Church. Gereja kuno impian Cherryl dan juga ibu Luhan dikala muda dulu. Nampak Nyonya Xi tersenyum bahagia ketika calon menantunya mendorong kursi rodanya memasuki gereja yang menjadi pilihan mereka berdua. Cherryl terus mendorong kursi roda itu hingga memasuki lorong panjang menuju altar.

“Semua akan nampak cantik ya, Cherryl.” Ujar Nyonya Xi berbisik. Cherryl menundukkan tubuhnya, mendekat kepada calon ibu mertuanya, memberikan pelukan hangat dan mencium pipi sang ibu. “Iya ibu. Semua akan nampak cantik.” Dan mereka berdua menikmati momen terbaik mereka berdua saja.

……

 

Luhan meraih 5 buah undangan berwarna putih bersih dengan aksen pita berwarna baby pink dimeja kerjanya. Senyumnya tersungging cukup lebar untuk menunjukkan betapa bahagianya dirinya. dua minggu lagi, dia akan menikahi gadis yang dicintainya bertahun-tahun. Cinta pertamanya.

Luhan ingat bagaimana mereka bertemu ketika masih usia sekolah dasar, kepindahan kedua orang tua Luhan ke Seoul untuk mengembangkan dinasti Firma XI yang diwariskan dari kakek Luhan membuat keluarga kecil itu terpaksa memilih sebuah kawasan perumahan yang ramah disekitar Gwanak-gu. Membuat Luhan dan Cherryl kecil yang dulu dikenal dengan nama Hyeshin, bertemu untuk pertama kalinya.

Hampir 6 tahun lamanya Luhan dan Cherryl yang sama-sama anak tunggal menghabiskan waktu bersama, tumbuh bersama seperti layaknya kakak adik. Namun diusia sedini itu, Luhan menyadari dengan pasti. Hatinya telah tercuri oleh Cherryl kecil. Adalah Luhan yang memanggilnya Cherryl karena pipi tembam Cherryl mirip dengan buah Cherry kesukaan gadis itu. Dan ketika Luhan kembali ke Beijing, keduanya berjanji untuk saling menghubungi satu-sama lain.

Dan maka teruslah benang takdir membawa mereka. Tahunan berlalu, mereka tumbuh menjadi dewasa dan banyak peristiwa yang menempa keduanya. Membuat keduanya semakin matang dalam mengambil keputusan dan. Setidaknya 6 tahun terakhir, Cherryl mengetahui bahwa perasaan cinta dan sayang pada Luhan tumbuh dengan subur dan ternyata tak bertepuk sebelah tangan.

Luhan yang lebih dulu menyadari jika jatuh cinta pada Cherryl serta merta semakin giat mencurahkan rasa cinta dan sayangnya. Dan penantian itu akan segera berakhir dalam dua minggu kedepan. Luhan tersenyum lega mendapati ibunya semakin hari semakin membaik dan berkat Cherryl, beliau makin bersemangat. Karena ibunya sering berkata “Cherryllah menantu yang paling ideal dengan ibu.” Dan Luhan setuju dengan ide itu.

Bagi Luhan tak ada yang lebih tepat dari Cherryl untuknya.

Beep beep beep. Luhan melirik ponselnya, nama Cherryl tertera disana, “Hey love.” Sapa Luhan tanpa  ragu-ragu.

Oppa dimana? Aku baru saja mengantarkan ibu tidur dikamar beliau. Kita jadi kan mengantarkan undangan ke teman-teman oppa? Mereka sedang di Beijing kan?” suara Cherryl nampak antusias. Luhan lega, suara itu tak lagi menyampaikan berita buruk. Sekali lagi, Luhan tak ingin itu terjadi.

“Umm, mereka berjanji akan datang ke Royal Hotel dalam waktu 40 menit. Aku sedang bersiap-siap. Kau yakin mau ikut, sayang? Kau tidak lelah? Kan baru kembali dari Harbin.” Ujar Luhan.

Ih, oppa. Santai saja. Aku masih kuat. Aku ingin bertemu dengan semua teman oppa. Lagi pula teman oppa yang supersibuk bernama Kris itu kan, aku belum pernah menemuinya.” Jawab Cherryl. Luhan  terkekeh, kemudian mengangguk samar, “Baiklah. Aku akan menjemputmu. Kau bersiaplah. Aku akan segera datang.”

Baiklah. Hati-hati dijalan.” Sambungan terputus. Luhan segera merapihkan meja kerjanya. Memilah-milah pekerjaan yang sudah dia kerjakan dan yang harus dia kerjakan esok hari. Sore ini, dia hanya ingin menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabatnya dan juga kekasih pujaan hatinya. Tak sampai 15 menit, Luhan sudah berjalan ringan menuju mobil hitamnya yang terparkir dengan baik.

Beberapa karyawan yang berpapasan dengan Luhan nampak meberikan rasa hormat pada Luhan yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Luhan. Luhan mencapai mobil hitamnya dan mulai mengemudikannya dengan kecepatan normal. Dan sepuluh menit kemudian, Luhan menemukan Cherryl keluar dari rumah kedua orang tuanya dengan berpakaian hijau mint sepanjang lutut dengan rambut tergerai bergelombang.

Cherryl tersenyum saat menemukan Luhan turun dari mobil hitamnya. Cherryl berjalan menyongsongnya dan Luhanpun langsung meraih pinggang Cherryl, memeluknya erat. Bahkan beberapa jam berpisah membuat mereka saling merindukan. “Kau siap?” tanya Luhan. Cherryl terkikik dan mengangguk.

Keduanya kemudian mengarah kedalam mobil dan menuju restoran tempat Luhan dan kelima sahabatnya berjanji.

…..

 

Seperti sebuah kebiasaan, Luhan yang sangan manner selalu membiasakan diri turun terlebih dahulu baru menyongsong Cherryl yang langsung mengamit lengan Luhan dengan lembut. Mereka berdua tersenyum kepada petugas yang menyambut mereka. Adalah Royal hotel merupakan hotel langganan keluarga Luhan dan juga karena ibu Luhan memiliki saham disana, maka tak heran tak sedikit yang mengenali Luhan dan Cherryl yang bertsatus tunangan Luhan.

Royal Hotel jugalah tempat dimana keduanya mengadakan pesta pertunangan 7 tahunan yang lalu.

Cherryl dan Luhan berjalan dengan mantap menuju salah satu sudut ruangan VIP di lantai dasar, dimana disanalah kelima sahabat Luhan duduk menunggu. Cherryl dengan gaun Hijau Mintnya nampak memukau malam itu. Serasi dengan setelan warna putih dan khaki yang dikenakan dengan Luhan.

“Selamat malam Tuan Xi, Nona Han.” Petugas yang akan membukakan pintu ruangan VIP memberikan salam hormat, Luhan dan Cherryl sama-sama mengulas senyuman mereka. Dan pintu berganggang emas itu terbuka, menunjukkan lima orang pria sedang berdiri menunggu keduanya.

“Cherryl, Luhan..” secara bersamaan Xiumin, Chen, Lay dan juga Tao menyapa keduanya. Kecuali satu orang yang terpaku. Dan mendadak langkah Cherryl juga berhenti. Seolah dihentikan oleh es yang tak terlihat. Luhan menoleh kearah Cherryl, tatapannya bingung saat melihat Cherryl mendadak pias. Dan Luhan makin bingung saat pegangan tangan Cherryl yang menguat dilengannya. “Cherryl-ah??” panggil Luhan.

Cherryl nampak sadar dengan panggilan Luhan, menoleh dan menatap sepasang mata Luhan. Samar kepala Cherryl menggeleng, “Oppa, kita pulang. Aku ingin pulang.” Ujarnya. Dahi Luhan berkerut, Cherryl bukanlah tipikal yang tantrum seperti ini, maka dengan lembut Luhan mengusap lengan Cherryl, “Love? Hei, Love? Kenapa?” tanyanya.

Cherryl masih menggeleng enggan menjawab, kemudian tanpa Luhan duga, Cherryl sudah melepaskan pegangannya dari Luhan dan berbalik pergi. Saat itulah Luhan menyadari lengan bajunya basah bekas digenggam Cherryl kuat, menandakan Cherryl tadi berkeringat dingin. “Hey, sayang..” Luhan berusaha mencegah tapi langkah kaki Cherryl tak berhenti.

Luhan berbalik menghadapi kelima sahabatnya, “Sorry guys, aku harus menyusul Cherryl. Tidak biasanya dia tantrum begini. Aku akan menelepon kalian lagi nanti. Aku tetap akan mentraktir kalian. Semua sudah ditagihkan kepadaku, oke. Selamat bersenang-senang.” Ujar Luhan. Dan tanpa menunggu jawaban lima sahabatnya, Luhan sudah berlari mengejar Cherryl.

Dan beruntunglah Cherryl belum melompat masuk ke taksi berwarna hitam yang berhenti di lobby utama. “Hey, Cherryl.” Seru Luhan. Cherryl menoleh dan menemukan Luhan dihadapannya kemudian dengan impuls Cherryl mengalungkan sepasang lengannya dileher Luhan dan menangis disana. “Kenzou.. kenzou… aku mau bertemu Kenzou, oppa.” Hanya kalimat itu yang keluar.

Seketika Luhan mendadak mengerti dan juga nelangsa dibuatnya. Kau menemukan dia akhirnya. Luhan berguman.

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

If you love someone, set them free. If they come back they're yours; if they don't they never were.

(Richard Bach)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
tiffanciel
Aku membuat perubahan di foreword ^^ selamat membaca. ^^

Comments

You must be logged in to comment
Galaxy_FanHan007
#1
berharap banget ini hmm
JSYStories
#2
Chapter 13: Wahhh makasih updateannya ^^ tapi ini udah tamat ceritanya? .-.
JSYStories
#3
Chapter 11: still waiting for nexr chapter T-T it's a year and a half now kkk bless my heart...
vivie_galaxyluhan #4
Chapter 9: wahhhhh jadi gini ceritanya cheryl sama yifan jadian,,jadi mbayangin nih tampangnya si daddy wu,,
keren unnie ditunggu lanjutanya,masih penasaran kalau mereka ketemu lagi,trs kenapa mereka pisah T.T
JSYStories
#5
Chapter 9: waaaaa akhirnya update lagi kwkwk kangen banget sumpah xD semangat yaaaa chinguu.. selalu ditunggu updateannya :3
JSYStories
#6
Chapter 7: Yahhhh, itu Cherryl sama Kris gak ketemu mulu ya? Kkk bacanya sampe gregetan sendiri aku ><
Thank you udah update :D
vivie_galaxyluhan #7
Chapter 6: yahhh ga jadi ketemu deh,,kalau ketemu gimana ya,penasaran,hehhe
JSYStories
#8
Chapter 6: ahhh padahal hampir aja ketemu Kris and Cherrylnya huhuhu... ada sesuatu yang terjadi nih pas ibunya Cherryl telp :/
berhubungan dengan Luhankah?? thaks for the update ciel.. and Update soonnnnnnnn ><
vivie_galaxyluhan #9
belum mudeng sih,,hehe
ayoo lanjutkan,penasaran,,
JSYStories
#10
okay.. confused confused.. bukannya Kenzhou namanya anak si Kei? kenapa Luhan yang jadi bapaknya? '-'?
apa mungkin nama anaknya key sama kayak nama anaknya Luhan and Cherryl?