PART 3 : LIFE IS A DREM FOR THE WISE
SOMETHING BORROWEDLIFE IS A DREM FOR THE WISE, A GAME FOR THE FOOL, A COMEDY FOR THE RICH, A TRAGEDY FOR THE POOR ( Sholom Aleichem)
Xiao_Deer : Wahhh aku tak menyangka kau begitu mencintaiku! Hehehe. Aku akan mandi dulu baru menemuimu. Nanti malam kita makan malam bersama ya, aku sudah membuat janji dengan sahabatku terlebih dahulu. Wait me, love.
Cherryl tersenyum membaca kembali pesan yang dikirimkan Luhan setengah jam yang lalu, sambil menyiapkan piring-piring dan peralatan makan. Jam dindingnya sudah menunjukkan waktu makan siang sudah lewat beberapa menit, tapi dia bisa menunggu Luhan. Dia selalu bisa menunggu. Dengan wajah cerah Cherryl terus berkutat didapurnya, menyiapkan ragam makanan kesukaan Luhan. Ah, sebenarnya Luhan suka semua masakannya. Tapi Cherryl mengkhususkan memasak makanan kesukaan, rahasia kecil antara dia dan calon ibu mertuanya.
Bip bip. Cherryl melirik ponselnya yang berkedip karena sebuah panggilan masuk. Dengan sogap Cherryl melepaskan sarung tangan plastik untuk mengaduk japchae buatannya. “Hallo.. ada apa Gyuntae-ssi.” sapa Cherryl.
“Cherryl-ah, selamat, proposal kita untuk resort di Jeju sudah disetujui Wu Enterprise!” seru Gyuntae, Cherryl tak dapat menyembunyikan senyumannya. “Wow sounds great! Congratulations for us, dear partner!” Cherryl berseru dengan bersemangat, tanpa menyadari sepasang lengan sudah melingkar dipingganggnya.
“Omo!” Cherryl berteriak, namun juga tertahan saat bibirnya sudah tertangkap dalam bibir seseorang. Seseorang tengah menciumnya dengan lembut. “Opp..” tapi ciuman itu tak berhenti, Cherryl kehabisan kesempatan memprotes. Bahkan dia juga tak sadar masih berbicara dengan Gyuntae dan ponselnya tejatuh.
Seketika mata Cherryl memejamkan matanya, menerima apa yang telah diberikan padanya. Sampai ketika seseorang itu melepaskan bibir dan juga pelukan posesif dipinggangnya. Dan seketika itu juga Cherryl memukul keras dada dan bahu seseorang didepannya.
“Dasar brengsek! Seenaknya saja! Kau menyebalkan!” berkali-kali Cherryl melakukannya sementara seseorang itu hanya terus tertawa tanpa berusaha menghindari pukulan-pukulan dari Cherryl.
“Hey princess, semakin lama kau semakin lemah dalam memukulku, apa karena kau menggendut?” goda seseorang itu dan mulai berlari
“Ya!!! Kau benar-benar menyebalkan!” Cherryl terus berusaha mengejar seseorang itu dan akhirnya dia berhasil menarik lengan bajunya dan mereka terjatuh sofa merah Cherryl, “Kau menangkapku, Princess.” Godanya sekali lagi.
Dan Cherryl tak kehabisan akal untuk mengambil kesempatan itu, kesempatan memukul Xi Luhan didepannya, “Xi Luhan! Kau benar-benar mengesalkan!” teriaknya.
Seseorang yang tak lain adalah Luhan itu tertawa keras. “Tapi kau selalu mencintaiku kan, Love?” wajah Cherryl mendadak bersemu. Luhan tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mencium pipi Cherryl yang memerah seperti buah cherry.
“Kau bahkan menyukai saat kucium tadi kan?” ujar Luhan lembut di telinga Cheryl, kalimat yang sukses membuat Cherryl makin memerah.
Seperti tersadar, Cherryl bangkit dari sofanya, “Ah... ki..kita harus makan siang. A..aku sudah memasak. Op..oppa ... kau mau makan?” ujar Cherryl gugup. Sementara Luhan tersenyum tipis melihat tingkah laku Cherryl, dia ikut bangkit dari sofa merah itu dan menjatuhkan lengannya dipundak Cherryl, merengkuhnya dengan lembut. “Yuk kita makan. Aku sudah sangat kelaparan.” Ujar Luhan sambil tersenyum.
Cherryl menoleh untuk menemukan wajah Luhan yang tampan tersenyum padanya, senyum Cherryl mengembang dan dia mengangguk.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Comments