PART 6 : IN SEED TIME LEARN

SOMETHING BORROWED

IN SEED TIME LEARN, IN HARVEST TEACH, IN WINTER ENJOY (William Blake)

 

Cherryl mempersiapkan semua keperluan untuk persiapan penandatangan perjanjian kontrak dengan Wu Enterprise, matanya membulat penuh rasa bangga terhadap dirinya juga partner dan tim kerjanya, berkat merekalah dia bisa mulai menggapai mimpinya, lima tahun lamanya dia mengadu peruntungan nasibnya di Seoul. Semenjak kedatangannya dari Beijing ke Seoul, Cherryl menata hidupnya dari awal. Memulai usaha design interior dan menjual jasa desain arsitektur.

Beruntungnya Cherryl bertemu dengan sahabat penanya, Park Gyuntae, yang lulusan teknik arsitektur SNU. Dan bersama Gyuntae yang memang sedang mencari partner untuk membuat perusahaan baru, Cherryl dan Gyuntae memulai pekerjaan mereka dengan Ciel café di gangnam yang mendapat sambutan sangat luar biasa, dan menjadikan café itu tempat yang memorable bagi Cherryl dan juga Partnernya. Setelah Ciel jadi mereka mulai mendapatkan banyak order, hingga akhirnya sampailah pada hari ini.

Wu Enterprise adalah perusahaan besar yang Cherryl tahu lahir di Kanada dan sangat berkembang di Shanghai juga Tokyo. Dan saat perusahaan sebesar itu membuka bidding untuk pembangunan Resosrt mereka yang pertama di Jeju, maka Cherryl dan Gyuntae tak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Cherryl ingat dengan pasti apa tema yang dia dan Gyuntae idekan untuk pembangunan resort itu, Cinta Pertama. Dalam presentasi mereka menciptakan ide Cinta Pertama untuk menciptakan resort impian sesuai dengan keinginan Wu Enterprise , Cherryl menambahkan dalam presentasinya bahwa “Setiap orang punya Cinta Pertama mereka. Cinta dimana mereka merasakan pertama kali terjatuh dan ingin mati-matian mendapatkannya, dapat atau tidak tergantung masing-masing usaha setiap orang. Karena itulah kami ingin mengembalikan cinta pertama mereka yang belum teraih dengan resort ini dan untuk mereka yang sudah meraih cinta pertama mereka, resort ini akan menjadi tempat untuk mengingatkan mereka dan menjaga cinta mereka.”

Menurut Gyuntae, karena itulah CEO Wu Enterprise menyetujui proposal mereka. Bahkan Gyuntae mengatakan ada rumor bahwa CEO Wu Enterprise di Seoul pernah memiliki pengalaman Cinta Pertama yang tak teraih. Cherryl mengulas senyumnya, “Dia memiliki nasib yang sama denganku. Cinta pertama yang tak teraih.” Gumam hati Cherryl. Kemudian dia merapihkan blazer warna lemonnya.  Mengulas lipsticlk merah pilihan Luhan.

Beep beep beep. Cherryl meraih ponselnya yang berdering, tertera nama calon ibu mertuanya dna tanpa berpikir panjang Cherryl sudah menerima panggilan itu sebelum dering berikutnya terdengar, “Ya, ibu….” Suaranya terputus setelah mendengar seseorang berbicara. Wajah Cherryl mendadak pucat dan ponselnya terbanting begitu saja.

……

 

Kris berjalan menyusuri koridor panjang dan mewah salah satu hotel terbaik dikawasan Apgujeng, hotel yang selalu menjadi pilihannya saat mengadakan perjanjian bisnis dengan semua relasinya. Karena hotel ini special menurutnya, hotel milik keluarga Xiumin selalu membuatnya jatuh cinta karena rancangannya yang menawan dan memukau. Terlebih dia juga memiliki investasi disana.

Hari ini, Kris lagi-lagi memilih hotel itu untuk melaksanakan penandatanganan nota kesepakatan dengan  Ada satu alasan yang membuatnya yakin memilih dua designer muda berbakat dari ArtVocado. Sebuah paragraph panjang yang menjelaskan tema besar mereka, “Setiap orang punya Cinta Pertama mereka. Cinta dimana mereka merasakan pertama kali terjatuh dan ingin mati-matian mendapatkannya, dapat atau tidak tergantung masing-masing usaha setiap orang. Karena itulah kami ingin mengembalikan cinta pertama mereka yang belum teraih dengan resort ini dan untuk mereka yang sudah meraih cinta pertama mereka, resort ini akan menjadi tempat untuk mengingatkan mereka dan menjaga cinta mereka.”

Kris menyukai ide cinta pertama itu sebagai tema resortnya, ide yang mengingatkannya pada cinta pertamanya. Dan langkah kaki Kris hari ini makin bersemangat manakala akan mengetahui siapa sipenggagas ide, karena terakhir saat mereka melakukan presentasi kepada jajaran direkturnya, Kris sedang berada di Kanada sehingga hanya mendapatkan laporan secara tertulis dan membaca proposal penawarannya saja.

Kris yang dikenal sebagai ice prince tak pernah menampakkan senyumnya atau gesture hangat pada siapapun dikenal sebagai pribadi yang kurang percaya terhadap orang lain, maka saat pemilihan rancangan resort kali ini semua direktur menyerahkan sepenuhnya akan pilihannya, dengan pertimbangan, Kris selalu memiliki pertimbangan dan keputusan terbaik sejauh ini. Maka disinilah Kris dan timnya berada, menuju lokasi penandatanganan nota kesepakatan kerja sama. Bagi Kris ini merupakan langkah besar untuk perkembangan bisnisnya.

Kris menghentikan langkahnya saat berada tepat didepan dua buah pintu besar yang akan membawanya masuk kedalanm ruang meeting utama tempat dimana dia dan calon relasinya mengadakan penandatanganan nota kesepakatan kerjasama. Kris menganggukkan kepalanya, memberikan kode kepada pekerjanya, masih tanpa senyum dan dengan wajah serius meyakinkan. Kris selalu memiliki kelemahan untuk menunjukkan ekspresinya.

 

Gadis itu tertawa halus saat rambut Kris yang rapih mendadak harus luruh karena kejatuhan air saat seseorang melempar air yang sebenarnya ditujukan pada kekasihnya yang menyebalkan. Gadis itu masih tertawa dengan menutup mulutnya dengan kedua tangannya, masih mencoba menjaga perasaan Kris. Dahi Kris berkerut, dia bingung dengan gadis yang berada didepannya kini, yang menertawainya bebas, sebelumnya tak ada yang melakukan itu padanya.

“Enough, piglet.” Gumam Kris. Gadis itu berhenti tertawa, melepaskan kedua tangannya dari mulutnya namun kini mulutnya sendiri mengerucut tanda sebal. “You still call me piglet? Hum I still hate it anyway.” Jawabnya, lalu beranjak meninggalkan Kris. Kris terhenyak, bingung selalu menjadi kawannya, dia tak mengerti bagaimana menanggapi setiap rekasi yang diberikan gadis yang kini sudah berbulan-bulan menjadi partner kerjanya.

Mereka berteman, dan hanya dia yang bertahan disamping Kris. Sebelumnya tak ada yang mampu demikian. Kris yang sangat cuek, dingin dan menyebalkan. Semua orang menjulukinya ice prince. Hanya sahabat-sahabatnya yang mengetahui sifat asli Kris.

“Kau tak menyusulku? Kita harus mengejar bus menuju Osaka sesegera mungkin.” Gadis itu akhirnya berhenti dan berbalik, berkata sesuatu padanya. Kris mengangguk dan melangkah mengekori gadis itu. Gadis itu tersenyum, kemudian berjalan kearah Kris, mengulurkan sapu tangan kecil warna pink kearah rambut dan bahu Kris yang basah, mencoba menghapuskan air yang mengenainya sebelumnya. “Kau akan terkena sakit flu kalau tidak segera dikeringkan, here. Take this.” Ujar gadis itu.

Kris menatap uluran tangannya dan menatap gadis itu, tatapan yang tak terdefinisi, “Your welcome.” Ujar gadis itu sebelum Kris sempat mengatakan apapun. Gadis itu sudah berbalik dan melangkah menjauhi Kris. Kris menatap kembali sapu tangan warna pink itu, 3 buah huruf abjad tersulam disana. L.H.S.

‘Namanya Lee Hyeshin’ Kris menggumam dalam hati.

 

“Selamat datang Tuan Wu, saya tak menyangka bahwa anda begitu sangat muda. Kami kira, kami akan berhadapan langsung dengan Tuan Wu Jinghua, sebuah kehormatan kami justru berbisnis dengan anda.” Seorang pria muda membungkuk sopan dan menyapanya.

Kris mengangguk singkat, “Anda Tuan Han?” tanyanya. Laki-laki itu menggeleng, “Saya Park Gyuntae. Partner saya nona Han sedang berhalangan hadir, ibu mertuanya jatuh sakit, dan sesuai hukum salah satu kami masih bisa melakukan penandatanganan nota kesepakatan kerjasam ini jika anda tak keberatan.”  Lagi-lagi Kris mengangguk dan memilih duduk dengan tenang  di kursi yang disediakan untuknya.

“Tuan Park, Tuan Wu, apakah kita bisa memulai acaranya?” tanya staf yang menjadi PIC acara itu. Baik Kris maupun relasinya yang bernama Park Gyuntae hanya mengangguk mengiyakan dengan perbedaan ekspresi yang mencolok, Kris hanya mengangguk ddengan ekspresi masih datar sementara lelaki bernama Park gyuntae mengangguk dengan senyum lebar dan penuh semangat.

Maka prosesi demi proses acara penandatanganan kerja sama itu berlangsung dengan baik. Kris bahkan mengulas senyum simpul yang biasa untuk menunjukkan harapan berhasilnya kerja sama ini. Saat melakukan foto bersama, Kris tidak bisa lagi menahan bertanya, “Tuan Park? Boleh saya bertanya?” ujarnya. Lelaki bernama Park Gyuntae itu menoleh dan tersenyum serta mengangguk, “Silahkan Tuan Wu.”

Kris menelan ludahnya, biasanya dia selalu percaya diri, tapi kali ini dia nampak sedikit ragu, entah karena apa. “Tuan park, apakah anda yang menambahkan satu paragraph ide tentang cinta pertama dihalaman ketujuh?” tanya Kris akhirnya. Park Gyuntae yang tersenyum sebelumnya nampak menggeleng, “Sayangnya bukan. Dia rekan saya.”

Kris nampak sedikit kecewa, namun dia pandai menyembunyikan ekspresinya, “Ah begitu. Sayang sekali saya belum bisa bertemu dengannya. Namanya?”

“Ah, kami yang justru minta maaf. Acara sepenting ini dia justru tidak dapat hadir, sangat mendesak sekali keperluannya. Ah, namanya Han Cherryl.” Jawab Gyuntae lugas. Kris mengangguk-angguk, “Namanya familiar sekali. Sepertinya saya pernah mengenal dimana. Entahlah.”

Gyuntae tersenyum, “Begitukah?”

Ada jeda beberapa menit menyisakan ruang sepi pembicaraan keduanya sampai harus diinterupsi oleh sekretaris Kris, “Tuan Wu, schedule anda menunggu. Tuan Xiumin sudah menunggu anda.” Kris menoleh kemudian mengangguk, lalu menoleh kearah Gyuntae, “Sampai berjumpa kembali Tuan Park. Senang berbisnis dengan anda. Semoga kedepannya semakin lancar.” Uajrnya mohon diri. Kemudian dia melangkah menjauhi ruangan menuju tempat dimana Xiumin berada.

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hope is like the sun, which, as we journey toward it, casts the shadow of our burden behind us

(Samuel Smiles)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
tiffanciel
Aku membuat perubahan di foreword ^^ selamat membaca. ^^

Comments

You must be logged in to comment
Galaxy_FanHan007
#1
berharap banget ini hmm
JSYStories
#2
Chapter 13: Wahhh makasih updateannya ^^ tapi ini udah tamat ceritanya? .-.
JSYStories
#3
Chapter 11: still waiting for nexr chapter T-T it's a year and a half now kkk bless my heart...
vivie_galaxyluhan #4
Chapter 9: wahhhhh jadi gini ceritanya cheryl sama yifan jadian,,jadi mbayangin nih tampangnya si daddy wu,,
keren unnie ditunggu lanjutanya,masih penasaran kalau mereka ketemu lagi,trs kenapa mereka pisah T.T
JSYStories
#5
Chapter 9: waaaaa akhirnya update lagi kwkwk kangen banget sumpah xD semangat yaaaa chinguu.. selalu ditunggu updateannya :3
JSYStories
#6
Chapter 7: Yahhhh, itu Cherryl sama Kris gak ketemu mulu ya? Kkk bacanya sampe gregetan sendiri aku ><
Thank you udah update :D
vivie_galaxyluhan #7
Chapter 6: yahhh ga jadi ketemu deh,,kalau ketemu gimana ya,penasaran,hehhe
JSYStories
#8
Chapter 6: ahhh padahal hampir aja ketemu Kris and Cherrylnya huhuhu... ada sesuatu yang terjadi nih pas ibunya Cherryl telp :/
berhubungan dengan Luhankah?? thaks for the update ciel.. and Update soonnnnnnnn ><
vivie_galaxyluhan #9
belum mudeng sih,,hehe
ayoo lanjutkan,penasaran,,
JSYStories
#10
okay.. confused confused.. bukannya Kenzhou namanya anak si Kei? kenapa Luhan yang jadi bapaknya? '-'?
apa mungkin nama anaknya key sama kayak nama anaknya Luhan and Cherryl?