PART 5 : THOUGH LOVERS BE LOST, LOVE SHALL NOT

SOMETHING BORROWED

THOUGH LOVERS BE LOST, LOVE SHALL NOT (Dylan Thomas)

 

Cherryl menyiapkan sup seaweed dengan resep rahasia dari mendiang ibunya dengan setengah hati, matanya mendadak merebak setiap kali dia mengaduk-aduk sup yang dibuatnya. “Kau masih saja tak bisa melupakannya, huh? Itu sudah nyaris 6 tahun dan kau masih belum bisa melupakannya? Bodoh.” Cherryl bergumam memarahi dirinya sendiri. Sementara tangannya masih terus mengaduk-aduk sup buatannya.

 

“Dia akan menjadi anak laki-laki yang tampan dan sehat, love. Aku bahkan bisa melihatnya sebagai pemain sepak bola berbakat. Dia akan bisa menjadi pemain bola.” Luhan berujar dengan bersemangat. Sementara Cherryl tak berhenti mengusap-usap perutnya. Senyumnya ikut merekah saat Luhan terus menerus menciumi perutnya yang makin membesar. "Dan dia bisa menjadi Kenzou kita. selamanya." tambah Luhan dengan senyuman merekah.

“Kau sebegitu bersemangatnya, oppa.” Ujar Cherryl. Luhan menoleh dan menatap calon istrinya, “Saat jagoan kecil kita lahir nanti, kita akan menikah dan langsung mengumumkan perihal anak laki-laki kita yang membanggakan, bagian mananya yang tak membuatku bersemangat?” jawab Luhan. Cherryl mengangguk dan mengusap pipi Luhan.

“Kau begitu menyayanginya, meskipun...”

“Aku selalu menyayanginya, sebesar aku mencintaimu.” Potong Luhan. Cherryl terpana, wajahnya bersemu, Luhan sukses membuatnya jatuh cinta setiap kali. “Dan kita akan hidup bahagia, bertiga.” Ujar Luhan mantap. Cherryl mengangguk, “Umm.. tentu saja. Kita akan bahagia.”

“Ahhh, sayang sekali norma keluarga tak mengijinkan kita menikah saat kau mengandung.” Ujar Luhan, kalimat keluhan yang membuat Cherryl tergelak, dia selalu tahu Luhan sangat mencintainya dan memang ingin menikahinya, tapi norma adalah norma. Mereka harus menjalankannya.

...

Cherryl menautkan dua alisnya dengan heran, sudah hampir dua jam dia tak merasakan tendangan kecil dari jagoan kecil didalam perutnya. Sudah berkali-kali Cherryl mengajak jagoan kecilnya berbicara, tapi tak ada respon. Dengan panik Cherryl mencoba menghubungi Luhan yang sedang berada dikantor.

“Hey love..” sapa Luhan begitu nada sambung ponsel berhenti. “Op..pa.. aku.. aku...” Cherryl kesulitan berbicara, air matanya sudah lebih dulu terjatuh.

“Hey, love? Kenapa? Hey? Kenapa kamu menangis?” tanya Luhan. Cherryl menarik nafasnya, menekan air matanya. “Op..pa.. aku..aku..tak bisa merasakan tendangan kaki Kenzou. Kenzou tak bergerak sama sekali. Sudah dua jam. Aku..akuu.. tak tahu harus bagaimana.” Ujar Cherryl, terdengar jeda beberapa detik. Nampak sekali kalau Luhan tengah berpikir dan sekaligus kaget.

“Kamu tenang, sayang. Aku akan menghubungi mama. Kamu bersiap-siap minta diantar paman Lang untuk ke rumah sakit. Aku akan segera datang, semoga mama bisa tepat waktu menemanimu ke rumah sakit.” Ujar Luhan akhirnya, Cherryl nampak mengangguk, “Baik op..pa... aku takut....takut sekali..”

“Tenang sayang, ikuti kataku pelan-pelan, sekarang kedepan cari paman Lang, minta diantar ke rumah sakit ya, sayang. Oke?” ujar Luhan. Cherryl nampak mengangguk dan bergegas menuju ke garasi depan untuk menemukan Paman Lang. “Paman Lang, tolong antarkan saya ke rumah sakit.” Ujar Cherryl meski suaranya nampak bergetar dia nampak cukup tegar dan tenang dihadapan orang lain.

Dan dalam hitungan menit mobil hitam yang dikendarai Paman Lang membawa Cherryl sudah meluncur dengan cepat menuju ke rumah sakit, sementara Luhan meskipun ponselnya masih menyala menemani Cherryl dan terus menenangkannya, tapi dia masih sempat mengirimkan pesan pada ibunya agar bisa menemani Cherryl. Dan bersama itu pula Luhan juga dalam perjalanan menuju rumah sakit yang Cherryl tuju.

 

Luhan menyentuh pipi Cherryl yang nampak sedang melamun. Bahkan Luhan bisa melihat dengan jelas bekas air mata dipipi Cherryl.  Kau menangis lagi, sayang? Gumam hati Luhan. “Hey, oppa. Kau sudah datang? Kenapa aku tak mendengarmu?” ujar Cherryl dengan ceria.

Luhan tersenyum dan mencubit pipi bulat Cherryl yang masih memerah karena blush on yang belum dihapus. “Kau terlalu fokus membuat sup itu sih.” Goda Luhan. Cherryl tersenyum kemudian mencium pipi Luhan. “Kau sempat pergi kesana?” tanya Cherryl akhirnya. Luhan meraih apel didekatnya, kemudian menggigitnya dan berkata dengan sangat ringan seolah yang ditanyakan Cherryl bukanlah masalah yang besar.

“Ya, aku mampir sebelum bertemu dengan teman-temanku. Dia menunggumu.” Ujar Luhan. Cherryl tersenyum sambil menuangkan sup kedalam dua mangkuk dan meletakkannya satu dihadapan Luhan. “Someday oppa.” Ujar Cherryl. Luhan hanya tersenyum dan mulai memakan sup yang dihidangkan Cherryl. Cherryl pun makan dengan tenang.

 

Cherryl menangis dalam pelukan calon ibu mertuanya, nyonya Xi memeluknya dengan sangat erat, bersama dengan itupula Luhan tiba dibelakang mereka dan sempat mendengar perkataan dokter setelah memeriksa kandungan Cherryl, “Maaf Nyonya Xi muda dan Nyonya Xi, anda harus kehilangan bayi didalam kandungan nyonya Xi muda.”

Seketika Luhan menjatuhkan tubuhnya menabrak pintu dan menatap Cherryl dengan hati ikut terluka. Cherryl pasti sangat terluka. Tentu saja dia sangat terluka. Puluhan minggu Cherryl menjaga bayinya segenap jiwa raganya. Dan bagaima Cherryl sangat mencintai putra dikandungannya. Lalu dalam hitungan jam, diputuskan Cherryl akan menjalani operasi caesar untuk melahirkan putranya.

Setelah beberapa jam operasi berlangsung dengan lancar, Cherryl dapat merasakan untuk memeluk putranya, “Kenzou.. kenzou..” panggil Cherryl lirih, sementara Luhan disebelahnya hanya bisa merengkuh bahu Cherryl dengan sebelah tangannya dan menahan air matanya.

“Dia tampan sekali.” Hanya itu yang terdengar dari Luhan. Cherryl menoleh dan mengulurkan Kenzou pada Luhan, Luhan terpana dan merasa terluka karena memisahkan ibu dari anaknya meskipun Kenzou sudah tiada sejak dikandungan Cherryl pagi ini.

“Dia benar-benar tampan, oppa. Sepertimu.” Ujar Cherryl. Kalimat yang sukses membuat Luhan makin terluka. Tak kuasa Luhan menahan air matanya dan berdua bersama Cherryl mereka menangis bersama berjam-jam sebelum melepaskan Kenzou untuk dikremasi.

....

Cherryl meletakkan abu jenazah Kenzou disebelah abu milik ibunya sendiri, air matanya terus mengalir sementara Luhan terus berada disampingnya, menguatkannya. Mereka berdua menghadapi semua bersama-sama.

Setelah berjam-jam menangis menatap vas abu milik Kenzou, Cherryl akhirnya berdiri dan menatap Luhan, “Oppa, kau bersedia menungguku kan? Meskipun lama bagiku untuk menikah denganmu?” tanya Cherryl. Mata Luhan membulat sempurna tak mengerti, Cherryl meraih tangan Luhan dan menggenggamnya dengan erat, “Aku tak mungkin melaksanakan pernikahan setelah Kenzou meninggal. Maukah kau menungguku?” tanya Cherryl sekaligus menjelaskan.

Mata Luhan merebak seolah ingin menangis, dia ikut terluka dan lebih terluka saat  melihat Cherryl seperti ini. Lalu kemudian Luhan mengangguk. “Aku akan menunggumu. Sampai kapapun itu. Katakan padaku kapan saja kau siap menikah denganku, oke?” ujar Luhan. Cherryl tersenyum mendengar jawaban Luhan yang menenangkannya. Senyuman pertamanya. Dan Luhan tak merasa lebih bersyukur dari pada itu.

 

“Oppa...oppa?” panggil Cherryl. Luhan mengangkat wajahnya, “Kenapa?” tanyanya. Cherryl tersenyum, “Kau tak ingin mendengar bagaimana progress persiapan pernikahan kita?” Luhan tergelak, “Tentu saja aku ingin tahu, jadi sejauh apa?”

Cherryl meletakkan sendoknya lalu menarik tabletnya, “Lihat, ini gaunku sudah hampir jadi.” Ujarnya ceria. Luhan memindah duduknya menjadi disebelah Cherryl, “Wah, kau jadi meambahkan tule disini?” tanya Luhan. Cherryl tertawa, “Iya. Kau suka?” tanya Cherryl. Luhan mengangguk dan meraih wajah Cherryl dan mencium pipinya lembut.

Cherryl tersenyum makin lebar, kemudian jari telunjuknya menggeser layar tabletnya, “Aku dan ibu sudah sepakat memilih perlengkapan makan ini untuk area VVIP. Ah iya, kata ibu kita harus memasukkan kelima sahabatmu ke dalam list tamu VIP. Aku sudah mengirim email pada Chen-oppa, dia melampirkan nama-nama sahabatmu dan alamat mereka. Nanti kita tinggal mengantarkannya langsung pada mereka.” Luhan mengangguk-angguk sambil memperhatikan tiap gambar dan tulisan yang dibubuhkan Cherryl dalam layar tampilan foto yang ditunjukkan padanya.

“Ah, ngomong-ngomong soal itu, kami bersepakat untuk mengadakan pertemuan kembali sebelum pernikahan kita. Rencananya kali ini kami akan reuni kecil di Ciel café  di seputar gangnam.” Ujar Luhan sambil meneguk jus jeruk yang disiapkan Cherryl. Mendengar nama café dari Luhan, mata Cherryl membulat, “Eh…. Itu kan café rancanganku!” serunya. Luhan mengangguk, “Aku memang mengatakan pada mereka kalau tempat itu special untukku, karena di desain dengan penuh semangat dan cinta oleh calon istiku pertama kali menginjak Seoul. Ciel lahir sebagai tempat pertama yang tercipta dari kedua tanganmu.”

Wajah Cherryl makin bersemu mendengar perkataan Luhan. Lalu mereka menghabiskan sisa malam dengan banyak berbicara. Satu hal yang sangat mereka sukai, berbicara satu sama lain.

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

We humans have lost the wisdom of genuinely resting and relaxing. We worry too much. We don't allow our bodies to heal, and we don't allow our minds and hearts to heal.

(Thich Nhat Hanh)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
tiffanciel
Aku membuat perubahan di foreword ^^ selamat membaca. ^^

Comments

You must be logged in to comment
Galaxy_FanHan007
#1
berharap banget ini hmm
JSYStories
#2
Chapter 13: Wahhh makasih updateannya ^^ tapi ini udah tamat ceritanya? .-.
JSYStories
#3
Chapter 11: still waiting for nexr chapter T-T it's a year and a half now kkk bless my heart...
vivie_galaxyluhan #4
Chapter 9: wahhhhh jadi gini ceritanya cheryl sama yifan jadian,,jadi mbayangin nih tampangnya si daddy wu,,
keren unnie ditunggu lanjutanya,masih penasaran kalau mereka ketemu lagi,trs kenapa mereka pisah T.T
JSYStories
#5
Chapter 9: waaaaa akhirnya update lagi kwkwk kangen banget sumpah xD semangat yaaaa chinguu.. selalu ditunggu updateannya :3
JSYStories
#6
Chapter 7: Yahhhh, itu Cherryl sama Kris gak ketemu mulu ya? Kkk bacanya sampe gregetan sendiri aku ><
Thank you udah update :D
vivie_galaxyluhan #7
Chapter 6: yahhh ga jadi ketemu deh,,kalau ketemu gimana ya,penasaran,hehhe
JSYStories
#8
Chapter 6: ahhh padahal hampir aja ketemu Kris and Cherrylnya huhuhu... ada sesuatu yang terjadi nih pas ibunya Cherryl telp :/
berhubungan dengan Luhankah?? thaks for the update ciel.. and Update soonnnnnnnn ><
vivie_galaxyluhan #9
belum mudeng sih,,hehe
ayoo lanjutkan,penasaran,,
JSYStories
#10
okay.. confused confused.. bukannya Kenzhou namanya anak si Kei? kenapa Luhan yang jadi bapaknya? '-'?
apa mungkin nama anaknya key sama kayak nama anaknya Luhan and Cherryl?