Hujan

Tentang kita

Hujan masih turun saat Kris bangun dari tidurnya. Sofa yang sengaja dia dekatkan dengan jendela terkena angin yang bertiup. Kris terpaksa membuka mata, menguap, melirik langit yang kelabu, lalu memutuskan untuk kembali tidur saja.

"Ge, kau tidak bosan tidur terus?" Setidaknya sebelum suara Yixing yang merajuk mengambang di telinganya. Kris hanya menjawab 'hmm' sebagai tanda iya, namun member EXO M yang juga lead dancer tersebut tidak membiarkannya begitu saja. Kris menutupi tubuhnya dengan selimut sempai ke kepala.

"Mentang-mentang tidak ada jadwal! Ge!" Kali ini Yixing berusaha menarik selimut Kris sekuat tenaga. Tentu saja Kris tidak mau menyerah. Sebenarnya adu tarik selimut itu tidak imbang, Kris hanya mengetes kekuatan Yixing. Saat Yixing mengeluarkan tenaga penuh, Kris tersenyum licik, dilepaskannya ujung selimut yang ia pegang. Sesuai perkiraan, Yixing hampir saja menabrak jendela dan terjungkal. Untungnya, Yixing bisa menahan diri.

"Ge! Dasar jahat!!!"

Sekarang Kris benar-benar bangun hanya untuk menertawakan Yixing. Yixing kesal. Memutuskan untuk meninggalkan Kris saja. Namun, Kris menahan tangannya, setelah itu ditariknya Yixing sehingga terduduk tepat diantara dua kaki panjang Kris. Dari belakang, Kris langsung memeluk Yixing. Lengannya melingkar sempurna di perut Yixing.

"Ini hukuman karena telah mengganggu waktu tidurku." Sialnya, Yixing tidak bisa memberikan perlawanan yang berarti saat ujung hidung Kris tepat berada di lehernya.

"Jangan!" cegah Yixing, namun sia-sia saja karena Kris tak mengurungkan niat untuk menggoda titik sensitif Yixing.

Satu tiupan dari bibir Kris bagai neraka untuk Yixing. Dia berusaha menggeliat dan melepaskan diri tapi Kris tak melepasnya begitu saja.

"Ge! Lepaskan aku!" Kali ini Yixing benar-benar sudah tidak kuat. Wajahnya memerah karena geli (atau mungkin sebab lainnya). Dia benar-benar lemah kalau soal ini. Kris menyeringai puas dari balik badan Yixing. Hukuman selesai namun ia enggan melepas pelukannya.

"Sudah kubilang ini hukuman karena telah mengganggu tidurku." Yixing kembali merajuk. Tapi karena tahu Kris sudah berhenti akhirnya dia pasrah saja.

"Masih hujan," ucap Kris. Refleks Yixing ikut memerhatikan pemandangan di luar jendela.

Hujan masih turun. Karena tinggal di apartemen mereka tidak bisa menikmati sensasi aroma tanah yang bertabrakan dengan rintik-rintik hujan. Hanya ada awan yang menggulung berwarna abu kehitaman dan garis-garis vertikal air yang tenang.

Hujan masih turun tapi tidak terlalu lebat.

Hujan kali ini terasa menenangkan. Membawa angin menyusup melalui celah jendela seperti membawa kabar entah dari mana. Yixing memejamkan mata, tanpa sadar punggungnya bersandar di dada bidang Kris. Tentu saja Kris tidak keberatan.

Duduk berdua, di sofa, menikmati hujan. Damai, bukan?

"Dulu waktu masih kecil aku tidak boleh main hujan oleh ibuku.Padahal rasanya melihat teman-teman lainnya berlarian di bawah hujan rasanya menyenangkan. Aku cuma bisa menonton mereka dari balik jendela. Menyedihkan, ya?" Yixing mulai bercerita. "Itu karena kau mudah sakit."

"Tapi kan aku iri dengan teman-temanku!" Kris tersenyum melihat sifat kanak-kanak Yixing yang muncul dengan sendirinya. Dasar. Mengistirahatkan kepalanya di bahu Yixing, Kris mengeratkan pelukannya.

Hujan membawa mereka akan kenangan lama. Berbagi sepertinya bukan ide yang buruk.

"Aku sewaktu kecil bebas bermain apa saja-"

"-tentu saja kau kan preman!"

"Ish, diam dulu! Mamaku sudah angkat tangan karena aku bandel sejak kepergian papa. Aku tidak mau diatur. Selalu saja membuat mama marah." Kali ini Yixing diam. Suasana dorm yang sepi karena hampir semua member Korea pulang ke rumah masing-masing membuat tidak ada yang mengganggu mereka.

"Lalu suatu malam aku menemukan mama menangis. Siangnya aku baru saja berkelahi dengan tetangga sebelah yang selalu menertawakanku karena tidak punya papa. Pelipisku terkena batu yang dia lempar dan mendapatkan jahitan. Aku tidak menangis. Rasanya tidak seberapa tetapi saat aku melihat mama benar-benar sedih. Aku menghampiri dan memeluknya. Tangisan mama semakin kencang tapi aku tahu mama lega."

"Setelah itu kau akur dengan bibi, 'kan? Dasar preman!" Kris kembali meniup leher Yixing, kesal, Yixing langsung minta ampun menyerah.

"Kita berdua sangat berbeda, ya? Kau suka beli barang mahal, aku tidak. Kau suka tidur lama, aku jarang tidur-"

"-itu karena kau terlalu rajin, Yixing!"

"Hish. Lalu kau ganteng, aku tidak. Kau tinggi, aku sedang-sedang saja." Kris tertawa. Yixing itu selalu saja bisa membuatnya merasa lucu. Entah karena kepolosan Yixing atau memang Kris selalu nyaman dengannya.

"Bilang saja, kau jago menari, aku tidak. Kau bisa main piano dan gitar, aku main perkusi. Tentu saja kita berbeda, Zhang Yixing!" Dari belakang, Kris tahu kalau Yixing juga sedang tersenyum.

"Iya, kita sangat berbeda sampai-sampai orang lain tidak tahu kalau kita dekat." Kris mengiyakan. Tidak masalah orang lain mau beranggapan apa. Hubungannya dengan Yixing dimulai saat Yixing pertama kali masuk SM. Kris yang saat itu merasa kesepian karena terasing seakan menemukan kebahagiaan tersendiri saat Yixing ada.

Mereka berbagi cerita. Saling mendukung walau pun dengan masa depan yang tidak pasti, kemudian merasa lega luar biasa saat tahu akan debut di grup yang sama.

Hujan hampir berhenti. Perlahan, sinar matahari sore menyusup membelah langit. Ada warna emas yang seakan menjadi pelindung awan. Hawa sejuk segera membuat nyaman. Di ujung jauh sebelah kanan pandangan mereka, pelangi secara ajaib terbentuk melengkung sempurna.

Ini indah.

Begini saja terasa begitu membahagiakan.

Seakan beban berat di pundak mereka menguap untuk sementara.

Kris dan Yixing sama-sama terdiam. Pelukan Kris semakin enggan terlepas. Mereka berada di posisi itu cukup lama.

Menikmati. Menyimpannya dalam hati. Tak akan terlupakan.

Apalagi berdua dengan orang tersayang.

.

.

a/n : ini tidak bersambung ya, terserah kalian mau menafsirkan hubungan mereka gimana. aku cuma mau sweeeeeeet fanxing saja. doain banyak ide yaaaaa!!!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Clovexo
#1
Chapter 13: rasanya pengen nangis apalagi kalo inget ttg kondisi mereka sekarang.. yaampun.. kalian ketemuan kek di real, trus dipoto paparazi biar para kray shipper pada seneng huhuhu
xokrayxo
#2
Chapter 14: Hihii okedeh
Ditunggu ff fanxing yg lain!
Julianeka
#3
Chapter 14: Iy gpp thor.
Tetep ditunggu ff fanxingnya yg lain :)
ReiSama #4
Chapter 14: oh... okeeee.... yg penting author-nim ttp nulis Kray,,hehehee...

Fighting!!!
:D
---A_V--- #5
Chapter 14: it's okay...as long as you still writing kray fics....hehehe...
Fighting...^_^
llalallala #6
Chapter 14: Aaahh seriusan udahan? Iya sih, aku ngerti deh..
Yang penting author ga berhenti nulis kray ya, walaupun bukan canon lagi hiks.
Makasih buat 'tentang kita' nya yang ngasih banyak inspirasi dan hiburan, bikin aku jadi 'mengenal' yifan-yixing lebih dalam lagi.. Thanks, authornim! Tetep semangat, Fighting!! ^^
kjungxox88 #7
Chapter 12: sweet...!!
flychicken97 #8
Chapter 11: yg terakhir itu loh, horror. si alpaca yg ga jelas cowo apa cewe tiba2 nyengir abis nyium barney -_-
ahhh aku jadi takut kalo boneka bulukan aku dirumah sebenernya bisa kyk barney ><
eh yg aku komenin kok malah barneynya -,-
Clovexo
#9
Chapter 12: yaampun.. ini mereka lucu wakaka