First Kiss

Tentang kita

Jadi, bagaimana ciuman pertama Fanxing?

 

 

 

“It wasn't that long, and it certainly wasn't the kind of kiss you see in movies these days, but it was wonderful in its own way, and all I can remember about the moment is that when our lips touched, I knew the memory would last forever.” ― Nicholas Sparks, A Walk to Remember.

 

 

 

 

 

 

Prompt #1

HUJAN

 

Kris's POV.

Kami kehujanan. Yixing pasti membenciku setelah ini. Karena tidak membawa payung, pinggiran toko menjadi tujuan kami dengan beberapa pejalan kaki lainnya.

Kami menciptakan jarak walau berdiri bersebelahan. Aku sibuk mencari alasan. Memasukkan kedua tanganku ke jaket dan lebih suka memerhatikan jalanan dari pada harus melihat wajah Yixing sekarang.

Apa setelah ini kami akan masih tetap sama?

Tiba-tiba ada rombongan tiga anak sekolah yang berlari ke arah Yixing. Tanpa sengaja menubruknya yang membuat Yixing hampir jatuh sebelum akhirnya kutangkap. Mereka meminta maaf sebentar hanya sebagai formalitas, ikut berteduh, kemudian berisik membicarakan idola mereka.

Aku jadi berpikir, mungkinkah suatu hari namaku akan dibicarakan semenarik itu oleh mereka? Kalau aku debut satu atau dua tahun lagi mungkin iya tapi kalau untuk waktu yang lebih lama aku tidak menjaminnya.

Akhirnya kami berdesakan. Bahu Yixing sepertinya tak keberatan bersentuhan dengan bahuku (walau tadi waktu aku tangkap Yixing buru-buru berdiri sendiri lagi).

Hujan masih turun.

Turun tak cukup deras.

Langit hanya berubah warna menjadi abu-abu dan rinai air hujan yang vertikal seperti tirai konstan di depanku.

Tapi kami masih diam. Aku tak berani bertanya lebih dan Yixing seakan enggan untuk memulai pembicaraan.

Bukankah seharusnya setelah ini seharusnya menjadi kisah yang lebih indah?

Ha, bodohnya diriku yang percaya dengan romansa murahan dalam novel itu!

Setengah jam berlalu. Anak-anak yang sekolah yang tadi berisik memilih menerobos hujan setelah mendapat panggilan dari temannya kalau sang idola sedang berada di tempat yang hanya beberapa blok dari sini. Seorang perempuan setengah baya yang dari tadi berdiri diam di sebelahku, dijemput oleh pasangannya yang berlari tergopoh-gopoh. Sang lelaki mengucapkan minta maaf berkali-kali karena terlambat sementara sang perempuan menjawabnya dengan senyuman. Mereka berlalu dengan sang perempuan yang aman dipelukan lengan sang laki-laki.

 Lalu kini sepi. Hanya tinggal kami berdua.

Sewaktu aku mencuri pandang ke arah Yixing, aku melihat dia sedang tersenyum tipis sambil memandang pasagan tadi yang sekarang sudah masuk ke Coffee Shop di seberang kami.

"Jadi begitu rasanya dicintai?" tanya Yixing lirih. Tatapannya beraih kearahku. Aku gelagapan tak mampu menjawab. "Aku akan bertanggung jawab," lanjutnya. Aku semakin tidak mengerti.

Kemudian Yixing mendekat. Aku gugup lalu mundur selangkah. Bodoh maksimal!

Yixing tersenyum manis, pandangan kami terkunci untuk beberapa saat dan aku berusaha mencari jawaban atas pernyataan cintaku.

"Apa kau mau mengambil semua resiko?" Ah, pertanyaan itu. Akhirnya aku mengerti apa yang Yixing maksud.

Aku membalas senyumnya. Merendahkan tubuh, bibirku berbisik ditelinganya dengan jawaban iya.

Lalu satu kecupan mendarat di bibirku . Sesaat. Tak ada bahkan dua detik tapi cukup membuatku menahan napas.

Jadi, aku diterima?

.

.

.

Prompt #2

Dari Anna.

FATE

.

.

.

Kamu percaya takdir? Atau bahkan ramalan? Entahlah. Namun satu yang pasti kalau tentang dengannya dan Kris adalah sebuah kebetulan. 'Sebuah kebetulan' itu terlalu banyak buat mereka.

Mereka berbeda benua. Ketemu pertama kali di tangga gedung SM. Ternyata sama-sama bisa berbahasa Cina. Itu disebut kebetulan pertama atau bisa disebut takdir yang membuka perjalanan panjang mereka.

Kris yang masih mencari jati diri.

Yixing yang selalu berlatih keras tanpa henti.

Kris selalu mengagumi Yixing. 

Yixing selalu menyalurkan energi positifnya agar Kris tetap berusaha.

Walaupun masa depan mereka tak pasti. 

Walaupun masih tak tersentuh atau berwarna walau sekedar abu-abu. 

Kris selalu suka Yixing yang mempunyai dunianya sendiri. Atau ketika Yixing tergesa-gesa mengambil gitar hanya untuk mengeluarkan nada dalam kepalanya.

Yixing selalu suka Kris yang apa adanya. Dia mungkin terkesan dingin tapi Kris selalu berusaha melakukan yang terbaik dan hangat. 

Mereka sering melakukan apa saja berdua.

Belajar bahasa Korea sampai tertidur. Latihan dance yang membuat Kris ingin berhenti di jam pertama karena Yixing selalu memberikannya gerakan sulit.

Atau sekedar berjalan berdua menikmati jajanan pinggiran yang tidak sehat. Sekali-kali sambil berbagi cerita tentang apa saja.

Lalu kembali menjalani rutinitas sebagai seorang trainee yang disiplin, monoton, dan masih tak pasti.

Kemudian secercah harapan muncul ketika Kris diminta untuk ikut dalam salah satu proyek senior mereka. Yixing yang pekerja keras mendapat kesempatan  sebagai pengganti Jonghyun di Shinee World Concert pertama  karena Jonghyun cidera.

Selanjutnya mari kita menghitung lagi takdir yang selalu menyatukan Kris dan Yixing.

SM memutuskan membentuk grup baru bernama EXO.

Beranggotakan dua belas orang. Dari ratusan trainee mereka berdua terpilih.

Kebahagiaan yang terlalu besar itu mereka rayakan semalam suntuk begadang di atas gedung SM.

Tak bisa tidur. Tak mau terlelap. Berharap itu semua bukan mimpi. Saat itu Kris memeluk Yixing erat. Sangat erat. Lau tersadar Yixing telah berubah banyak dari pertama mereka bertemu.

Dia bukan lagi anak kecil yang suka cengengesan sendiri.

Ah betapa mereka sudah melewati banyak hal berdua.

Setelah itu mereka berlatih semakin keras. Kemudian kembali bahagia saat tahu mereka akan menjadi bagian dari EXO M yang debut di Cina.

Cina, negara mereka!

"Ge! Ini hebat! Serius!" Yixing yang selalu bisa mengspresikan dirnya. Dia berlari, berteriak, bahkan tertawa sendiri. Berakhir berbaring di samping Kris untuk melihat bintang di langit malam yang terbentang luas di atasnya.

Yixing mengagumi langit tapi Kris sadar saat iu dia  benar-benar mengagumi Yixing.

Waktu yang dinantikan semakin dekat. Debut mereka sudah ditentukan. Setelah penantian panjang. Teaser yang banyak. Persiapan yang matang.

 Mereka semua gugup. Luhan dan Minseok sebagai yang tertua berusaha menenangkan Jongdae dan Tao yang tidak bisa berhenti bergerak

Yixing hanya duduk diam sambil menggigit kuku jari telunjuknya seperti biasa. Kris juga mencoba tenang tapi tidak bisa.

"Ge, ini adalah hari besar kita. Kita harus sempurna." Akhirnya yang dilakukan Kris adalah menarik Yixing ke pojok ruang ganti. Melihat ke sekeliling untuk memastikan aman.

Yixing yang lebih pendek darinya perlu mengangkat wajah agar bisa melihat jelas apa yang dirasakan Kris.

"Yixing, kau dengar suara jantungku?"

"Tentu saja tidak. Bagaimana sih!"

Tapi sebenarnya, Yixing bisa merasakan dengan jelas kegelisahan Kris. Kalau mereka bisa berbagi apa saja kenapa sekarang tidak?

Meraih kedua tangan Kris yang berkeringat, Yixing lalu menggenggamnya erat.

"Kita pasti bisa melakukannya!" Yixing tersenyum. Kris terhenyak. Di dalam bola mata Yixing seakan terlihat kembali semua jalan panjang yang telah mereka lewati. Masa-masa sulit. Rasa hampir menyerah. Kebahagiaan.

Kris selalu bisa menerima energi yang Yixing sampaikan.

Rasanya hangat.

Dan jauh bisa membuatnya lebih baik.

Tanpa mereka sadari, hubungan mereka menjadi lebih berarti.

Kemudian entah siapa yang mulai memberi tanda. Kris mendekat, kedua mata Yixing terpejam. Tangan mereka masih tergenggam.

Perlahan, bibir mereka bersentuhan. Rasa asing yang sempat hadir langsung luluh saat pesan ciuman mereka tersampaikan.

.

.

.

Hallo maaf nunggu update lama ya? Author amatiran ya begini nih. Chap depan masih ngomongin fisrt kiss ya....

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Clovexo
#1
Chapter 13: rasanya pengen nangis apalagi kalo inget ttg kondisi mereka sekarang.. yaampun.. kalian ketemuan kek di real, trus dipoto paparazi biar para kray shipper pada seneng huhuhu
xokrayxo
#2
Chapter 14: Hihii okedeh
Ditunggu ff fanxing yg lain!
Julianeka
#3
Chapter 14: Iy gpp thor.
Tetep ditunggu ff fanxingnya yg lain :)
ReiSama #4
Chapter 14: oh... okeeee.... yg penting author-nim ttp nulis Kray,,hehehee...

Fighting!!!
:D
---A_V--- #5
Chapter 14: it's okay...as long as you still writing kray fics....hehehe...
Fighting...^_^
llalallala #6
Chapter 14: Aaahh seriusan udahan? Iya sih, aku ngerti deh..
Yang penting author ga berhenti nulis kray ya, walaupun bukan canon lagi hiks.
Makasih buat 'tentang kita' nya yang ngasih banyak inspirasi dan hiburan, bikin aku jadi 'mengenal' yifan-yixing lebih dalam lagi.. Thanks, authornim! Tetep semangat, Fighting!! ^^
kjungxox88 #7
Chapter 12: sweet...!!
flychicken97 #8
Chapter 11: yg terakhir itu loh, horror. si alpaca yg ga jelas cowo apa cewe tiba2 nyengir abis nyium barney -_-
ahhh aku jadi takut kalo boneka bulukan aku dirumah sebenernya bisa kyk barney ><
eh yg aku komenin kok malah barneynya -,-
Clovexo
#9
Chapter 12: yaampun.. ini mereka lucu wakaka