Lullaby

Tentang kita

Yixing menyeret langkah. Dia membawa selimut birunya yang tebal serta bantal yang diajak transmigrasi keluar kamar. Jam di dinding menunjukkan pukul tiga pagi. Yixing belum bisa terlelap juga, satu-satunya cara adalah berganti tempat tidur. Siapa tahu di sofa ruang tengah bisa membuatnya lebih nyaman.

Dengan mata setengah terbuka, Yixing bersyukur tidak ada orang di tempat yang ditujunya. Biasanya Luhan dan Xiumin suka menonton bola. 

Yixing berbaring. Merebahkan tubuh lelahnya. Selimut ditarik hingga menutupi kepala. 

Yang ada suara detik jarum jam yang menemani.

Sebentar lagi musim semi. Dingin akan berubah menjadi keindahan tunas-tunas yang mulai tumbuh. Bunga yang kembali mekar. 

Bukan berarti Yixing tidak suka musim dingin. Dia tidak begitu khusus menyukai salah satu musim. Di musim dingin, Yixing selalu suka saat  salju turun. Dia akan mengadahkan tangan, berharap bisa benar-benar melihat kepingan salju sesungguhnya. Atau saat bermain bola salju bersama member EXO lainnya. Berdua belas, bayangkan apa kekacauan yang terjadi.

Setidaknya musim dingin kali ini, Yixing melewatinya dengan penuh kenangan indah.

Bicara tentang kenangan ....

Bulan Maret tahun lalu ... Yixing sendiri.

EXO sedang mempersiapkan comeback mereka. Semua bekerja keras. Semua latihan tanpa henti. Tapi selalu ada member yang hilang.

Saat itu rasanya ...

Tidak terbiasa.

Yixing hanya tidak terbiasa atau mungkin tak pernah terbiasa.

Masa-masa itu.

Waktu dimana setiap hari dia menghitung.

Di setiap pagi setiap membuka mata Yixing akan bertaruh dengan dirinya sendiri. Orang yang ditunggunya sudah pulang. Atau ketika Yixing terjaga semalaman hanya untuk mengawasi pintu masuk, berharap seseorang membukanya dan dia akan menjadi yang pertama yang menyambutnya.

Waktu dimana Kris berada jauh dari jangkauannya.

.

.

"Tidak bisa tidur?"

Suara itu. 

Dan hal yang paling dibenci Yixing sekarang adalah sekarang kapan pun dia memikirkan Kris selalu saja tiba-tiba orangnya datang.

Yixing mengangguk dari tanpa membuka selimutnya.

"Kalau begitu kebetulan, aku juga tidak bisa tidur."

Kris menarik paksa selimut Yixing, membuangnya ke sembarang arah, kemudian merangsek memposisikan badan besarnya  agar muat di samping Yixing.

Sebelum Yixing protes, Kris sudah menambah kehangatan dengan memeluk Yixing erat.

Memeluk seakan membungkus  Yixing seutuhnya.

Memeluk erat, menandakan Yixing hanya miliknya.

"Memikirkan apa?" Yixing menggeleng dalam diam. Berada sedekat itu dengan Kris masih tetap saja berdampak luar biasa bagi hatinya. Sekarang bahkan Yixing bisa mendengar suara detak jantung Kris.

Sekarang, Kris ada dihadapannya. Itu nyata tapi rasanya masih selalu seperti mimpi.

Kedua tangan Yixing ikut melingkar di tubuh Kris. Memberi Kris kehangatan juga. Merasakan keberadaan Kris disetiap Yixing menghirup udara.

"Kenapa? Merindukanku?" Yixing tanpa sadar mengangguk. Matanya masih terpejam. Jiwanya masih terperangkap dalam mesin waktu.

"Bulan ini tahun kemarin ...."

Kris menghela napas berat, Yixing mengurungkan niat untuk melanjutkan. Membicarakan masa-masa itu seakan tabu. Bagi Yixing yang penting sekarang Kris masih ada di sisinya. Membuat keputusan untuk kembali.

Memutuskan untuk kembali meraih mimpi bersamanya.

"Bagaimana kalau kunyanyikan lagu pengantar tidur?"

"Dengan suara beratmu itu? Tidak terima kasih."

Tapi Kris tidak berhenti. Dengan suara pelan seakan menggumam dia mulai bernyanyi lagu yang sering ibunya nyanyikan sewaktu kecil. Yixing masih dipeluknya erat sambil mengusap lembut kepala Yixing.

Mau tidak mau Yixing terdiam. Terus mencoba terlelap. Kalau pun ini mimpi, bersama Kris ... Yixing berharap tidak ada ujung bagi mimpinya. Atau nanti saat dia terbangun di pagi hari ...

"Aku akan di sini sampai kau tidur."

"Besok pagi juga kau harus masih ada di sini, Ge. Berjanjilah."

... Yixing berharap orang yang pertama dia lihat adalah orang yang dicintainya.

"Selamat tidur, Yixing.Bermimpilah yang indah. Aku akan slalu disampingmu."

 

 

Ps : btw...kok aku nangis...T^T

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Clovexo
#1
Chapter 13: rasanya pengen nangis apalagi kalo inget ttg kondisi mereka sekarang.. yaampun.. kalian ketemuan kek di real, trus dipoto paparazi biar para kray shipper pada seneng huhuhu
xokrayxo
#2
Chapter 14: Hihii okedeh
Ditunggu ff fanxing yg lain!
Julianeka
#3
Chapter 14: Iy gpp thor.
Tetep ditunggu ff fanxingnya yg lain :)
ReiSama #4
Chapter 14: oh... okeeee.... yg penting author-nim ttp nulis Kray,,hehehee...

Fighting!!!
:D
---A_V--- #5
Chapter 14: it's okay...as long as you still writing kray fics....hehehe...
Fighting...^_^
llalallala #6
Chapter 14: Aaahh seriusan udahan? Iya sih, aku ngerti deh..
Yang penting author ga berhenti nulis kray ya, walaupun bukan canon lagi hiks.
Makasih buat 'tentang kita' nya yang ngasih banyak inspirasi dan hiburan, bikin aku jadi 'mengenal' yifan-yixing lebih dalam lagi.. Thanks, authornim! Tetep semangat, Fighting!! ^^
kjungxox88 #7
Chapter 12: sweet...!!
flychicken97 #8
Chapter 11: yg terakhir itu loh, horror. si alpaca yg ga jelas cowo apa cewe tiba2 nyengir abis nyium barney -_-
ahhh aku jadi takut kalo boneka bulukan aku dirumah sebenernya bisa kyk barney ><
eh yg aku komenin kok malah barneynya -,-
Clovexo
#9
Chapter 12: yaampun.. ini mereka lucu wakaka