With you
Tentang kitaKatakan bagaimana caranya kenapa kamu tetap ada dalam ketiadaan?
Awalnya, Yifan kira ini semua akan semudah itu. Semudah daun yang gugur dan begitu saja meninggalkan ranting tanpa menyalahkan angin.
Yifan pikir bahwa waktu yang fana adalah jawaban ketika dia pergi dan meninggalkan luka.
Nyatanya, yang terluka bukan hanya mereka. Yang paling terluka adalah Yixing. Yifan yang meninggalkan separuh hatinya untuk sendiri. Untuk menggapai mimpinya sendiri tanpa ada Yifan disisinya.
Genggaman tangan itu sekarang hanya ilusi belaka. Namun sekarang terasa lebih erat. Yifan telah menggenggam erat hati Yixing selamanya.
Yixing tak butuh penjelasan panjang lebar untuk mengerti. Dia begitu sederhana. Sesederhana airmatanya yang tak Yifan lihat di ujung telepon sana. Mereka berdua terlalu lama bersama.
Masalahnya sekarang adalah tentang jarak dan waktu dan hubungan terlarang mereka.
Di mata dunia, Yifan adalah pengkhianat. Tak apa, sungguh tidak apa-apa selama senyum Yixing masih tetap sama untuknya.
Celakanya, Yifan selalu tidak bisa menahan rasa rindu. Rindu itu seperti badai yang akan tiba-tiba mengoyak pertahanan hatinya dalam waktu tertentu walaupun dia sudah menyimpannya rapat-rapat.
Semua selalu tentang Yixing.
Zhang Yixing selalu keterlaluan.
Seperti saat dia dan kru film terbarunya sedang makan bersama untuk merayakan proses pengambilan gambar yang berakhir, ada kru yang menolak mentah-mentah makanan pedas yang ditujukan padanya. Dia bilang kalau dia bisa saja menangis walau hanya makan sedikit saja. Seperti Yixing ...
Yixing pertama kali mencoba kue beras, ekspresinya aneh sekali. Butuh waktu lama untuk bisa menelannya. Karena itu pertama kali Yifan dan Yixing keluar bersama, Yixing tidak mengatakan kalau dia tidak bisa makan makanan pedas. Yifan ingin sekali menjahilinya tapi melihat wajah Yixing yang semakin memerah dan airmatanya yang mulai keluar dia jadi tidak tega. Meraih tisu, diusapnya air mata Yixing. Saat itu, Yifan sadar ada sesuatu yang berbeda dari cowok dihadapannya.
Di pekerjaan barunya saat dia kembali menyentuh piano, ada getaran hebat dalam dadanya.
Dia masih ingat persis bagaimana cara Yixing memainkannya.
Senyumnya, gerakan jari lentiknya, suaranya. Atau punggungnya yang sedikit membungkuk lalu seluruh tubuhnya akan bersinergi dengan nada yang dia mainkan.
Demi Tuhan, Yixing tak pernah membiarkan Yifan untuk melupakannya sedetik pun.
Yifan suka sekali tiba-tiba terbangun. Ada suara Yixing yang membuatnya membuka mata. Sewaktu kehampaan yang dia temui, Yifan akan menghela napas pasrah. Meraih ponsel dan segera menelfon kekasihnya, Yixingnya.
Lalu bukan hanya itu saja.
Apa kau pernah memerhatikan suara Yixing saat tertawa?
Yifan selalu merindukannya. Hatinya tak pernah penuh untuk menyisakan tempat merekam suara tawa Yixing. Lugu dan indah. Apalagi lesung pipinya.
Yixingnya yang tak pernah marah. Yixingnya yang keras kepala. Yixingnya yang tak pernah berhenti bekerja keras.
Iya. Yixingnya yang masih setia mengirimkan lagu untuknya. Bercerita dan tertawa. Untuk segala hal dia bisa keras kepala kenapa tidak tentang memertahankan Yiifan?
Dengan begitu Yixing selalu ingin berkata bahwa jarak dan waktu tak ada apa-apanya. Karena selama ini, mereka yang memegang kendali.
.
.
.
Yang disebut dengan cinta memang selalu semena-mena, bukan?
.
.
.
A/N : hasil kegalauan bareng dite. Hurt/comfort level cabe ijo. Berusaha gak sedih2 banget. Kangen, ya?
Comments