Tangga

Tentang kita

Hari ini hari apa? Apa bintang-bintang sedang tidak ramah padanya? Atau mungkin menurut perhitungan, hari ini memang hari yang bersingungan dengan tanggallahirnya?

Ah, yang pasti apa pun itu, Kris sedang sial.

Mau tahu?

Tidak begitu penting, sih, tapi justru karena dari hal-hal sepele dalam hidup kita yang tidak berjalan dengan baik, biasanya akan membuat hari yang tidak menyenangkan.

Kris bangun terlambat. Suho hanya memberinya waktu lima menit untuk bersiap berangkat latihan. 

Tega.

Di depan gedung SM pasti ada banyak fans. Bagaimana dia bisa berpenampilan seperti gelandangan hanya dengan kaos kedodoran dan celana pendeknya?

Kris segera bangun, mengganti kaosnya dengan cepat kemudian memakai celana hitamnya yang sudah lama tidak dicuci. 

Sewaktu melewati ruang tamu, tulang keringnya membentur kaki meja karena terburu-buru. Kris cuma bisa meringis kesakitan. Mengumpat pada meja seenaknya sendiri. 

Sampai di dalam van, karena dia yang terakhir, Kris harus rela duduk di barisan belakang yang sama sekali tidak nyaman.

"Terimalah, Hyung, itu hukumanmu karena telat bangun," kata Chanyeol. 

Kemalangan kedua datang tak lama setelah sampai di tempat latihan. Perutnya bermasalah. Kris mengingat-ingat apa yang sudah dimakannya tadi malam, namun hasilnya nihil. Ini sudah yang ketiga kalinya dalam kurun waktu kurang dari satu jam dia harus rela bolak-balik toilet. Keadaannya membaik setelah obat yang dia minum mulai bekerja.

Otomatis, Kris tidak fokus latihan. Beberapa kali kena marah dan hanya bisa menunduk minta maaf.

Member EXO lainnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Kris yang lain dari biasanya. 

Tapi tunggu dulu, di sela latihan tiba-tiba Yunho, senior mereka, menghubungi Kris untuk segera menemuinya sepuluh menit lagi di ruang kerjanya di lantai dasar.

Kris kembali mendapatkan firasat tidak enak. Seperti yang kau tahu, mengabaikan firasat itu tidak baik, jadi Kris berusaha mengantisipasi.

Ternyata, lift sedang dalam perbaikan, terpaksa Kris menggunakan tangga dari lantai empat.

Mungkin Tuhan sedang menghukumnya. Mungkin juga Kris sedang melakukan penebusan dosa. Tapi apapun itu mengalami rentetan hal buruk yang diakhiri dengan omelan Yunho tentang bagaimana cara Kris bersikap sebagai seorang Kris dan Wu Yifan membuat harinya benar-benar menyebalkan.

Lift masih belum bisa digunakan. 

Menghela napas pasrah, Kris berbelok arah menuju tangga. Dari pada menggunakan tangga utama yang pasti ramai, Kris memlilih menuju tangga darurat yang berasa di samping kiri ruangan. Perasaan tadi wejangan Yunho berlangsung sangat lama kenapa lift tidak mau berbaik hati padanya.

Jadi Kris mulai mengingat hari.

Oh, setidaknya dia ingat kalau ini bulan Oktober. Sebentar lagi musim dingin. Bulan depan ulangtahunnya. Bulan depannya lagi sudah akhir tahun  dan jadwal yang super super padat menanti. Tapi setidaknya seperti tahun lalu, EXO M saat tahun baru ada acara di Cina. Merayakan tahun baru di negeri sendiri jauh lebih baik.

Apalagi?

Namun lihatlah yang ditemukan Kris di tangga lantai tiga. 

Zhang Yixing duduk memeluk lutut. Dia hanya diam sampai akhrinya menyadari keberadaan Kris.

Untuk pertama kalinya dalam hari ini, Kris tersenyum. Tipis sih ... tapi tetap saja senyum.

Pasti Yixing sedang menunggunya.

"Dduizhang!" 

Mereka terpaut lima anak tangga, cukup membuat Kris menengadahkan kepala untuk melihat Yixing yang tiba-tiba saja gugup.

Dari sakunya, Yixing mengeluarkan sebungkus roti dan sebotol air minum untuk dilemparkan ke Kris.

Yixing bahkan tahu kalau perutnya belum diisi apa pun sejak tadi pagi (ditambah insiden diarenya). Dengan segera Kris menghabiskan semua. Sewaktu Kris sudah berada disamping Yixing tanpa aba-aba, secara tiba-tiba, dalam hitungan seberapa detik, Yixing mencium pipinya.

Hampir meleset. Karena perbedaan tinggi badan mereka dan jinjitan Yixing yang tidak sempurna, Yixing hanya bisa menempelkan bibirnya di rahang Kris.

Eh, tunggu.

Sebentar.

Kris mengunyah rotinya persis seperti unta makan rumput. Sambil diam, sambil menatap Yixing yang justru sibuk menunduk. Mengamati ujung sepatunya sendiri.

Tadi apa?

Mereka dalam posisi itu cukup lama. Kris menelan gigitan roti terakhirnya lalu menandaskan air mineralnya segera.

"Apakah akan ada penjelasan?" ucap Kris sambil membungkukkan badan, menemukan Yixing yang bersemu merah. Yixing menggeleng dan berencana untuk lari dari tanggungjawab. Namun sebelum semuanya terjadi, Kris dengan segera menahan pinggang Yixing. Sebelah tangan lainnya membelai pipi Yixing. 

Pipi kiri Yixing yang ada lesung pipinya. Ah, bagian tubuh  terfavorit Kris.

"Kau tidak bisa pergi begitu saja, Zhang Yixing." Kali ini ucapan Kris yang berada tepat di telinga Yixing sedikit banyak membuat Yixing membeku. Sementara Kris, tanpa dia sadari mood-nya berubah jauh lebih baik. Oh,  Zhang Yixingkah alasannya?

Tubuh Yixing semakin bergetar ketika Kris menggoda titik sensitifnya di perpotongan leher dan bahu Yixing.

"Ugh," Yixing menggigit bibir bawah. Berharap tidak mengerang seperti perempuan. Kedua tangan Yixing mencengkram bahu Kris semakin erat saat Kris benar-benar memainkan lidahnya.

"Dduizhang ... Kris-ge ...." Terbata-bata, Yixing berharap Kris memberinya kesempatan untuk bicara. Tetapi nyatanya tidak, Kris semakin sibuk dengan dunianya sendiri. Kali ini dia berhasil membuat kissmark di leher jenjang milik Yixing. Yixing melenguh tertahan. Perasaannya saja atau memang Kris selalu bisa membuatnya lemah.

Bagi Kris, Yixing adalah pelampiasannya. Kekasihnya ya satu ini memang tak pernah gagal membuat Kris lebih baik. Hari buruk segera terlupakan tapi ....

"Kau tidak ingat ini hari apa?" Kris menggeleng. Sudahlah, kenapa Yixing justru mengungkit hari saat dia tak ingin mengingatnya. Saat itulah Yixing diam, kemudian benar-benar melepaskan pelukan Kris. Tanpa kata lalu meninggalkan Kris sendirian di tangga seperti orang kebingungan.

Bagus, sekarang Yixing juga menambahkan alasan hari ini adalah hari buruknya.

Ugh, mereka bahkan belum berciuman. Ah, sial!

Namun Yixing kembali tak lama setelahnya. Menyentil dahi Kris dengan tidak sopannya, Yixing tersenyum jahil.

"Hari ini adalah hari pertemuan pertama kita, dasar pelupa!" Lalu satu pelukan hangat diterima Kris.

Nyaman.

Menenangkan.

Yixingnya yang selalu beraroma krim.

"Terima kasih untuk selalu ada."

Terima kasih juga untuk selalu bersama.

Ah, setidaknya hari ini Kris akan menghapus semua kenangan jeleknya. Menggantinya dengan 'Hari dimana Yixing menciumnya lagi di tangga yang sama. Tangga dimana pertama kali mereka bertemu. Di tahun kelima mereka.'

.

.

P.s : maafkan author yang salah ngitung, hahaha, aku kira 2012 itu tahun kemarin, ah sudahlah.

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Clovexo
#1
Chapter 13: rasanya pengen nangis apalagi kalo inget ttg kondisi mereka sekarang.. yaampun.. kalian ketemuan kek di real, trus dipoto paparazi biar para kray shipper pada seneng huhuhu
xokrayxo
#2
Chapter 14: Hihii okedeh
Ditunggu ff fanxing yg lain!
Julianeka
#3
Chapter 14: Iy gpp thor.
Tetep ditunggu ff fanxingnya yg lain :)
ReiSama #4
Chapter 14: oh... okeeee.... yg penting author-nim ttp nulis Kray,,hehehee...

Fighting!!!
:D
---A_V--- #5
Chapter 14: it's okay...as long as you still writing kray fics....hehehe...
Fighting...^_^
llalallala #6
Chapter 14: Aaahh seriusan udahan? Iya sih, aku ngerti deh..
Yang penting author ga berhenti nulis kray ya, walaupun bukan canon lagi hiks.
Makasih buat 'tentang kita' nya yang ngasih banyak inspirasi dan hiburan, bikin aku jadi 'mengenal' yifan-yixing lebih dalam lagi.. Thanks, authornim! Tetep semangat, Fighting!! ^^
kjungxox88 #7
Chapter 12: sweet...!!
flychicken97 #8
Chapter 11: yg terakhir itu loh, horror. si alpaca yg ga jelas cowo apa cewe tiba2 nyengir abis nyium barney -_-
ahhh aku jadi takut kalo boneka bulukan aku dirumah sebenernya bisa kyk barney ><
eh yg aku komenin kok malah barneynya -,-
Clovexo
#9
Chapter 12: yaampun.. ini mereka lucu wakaka