Silence
A Thousand Love ( One-Shot Collection )Silence
Cast: 2PM - Nichkhun, Wooyoung
Author: Wooyochie
Hanya drabble super pendek yang ditulis kilat demi mencoba memerangi writing-block gegara kelamaan hiatus.
Happy reading~
~*****~
Hening. Seluruh dunia terdengar hening, bahkan ketika kedua kelopak mata itu terbuka. Tak ada suara apapun yang terdengar walaupun ia sudah berteriak sekeras yang ia bisa. Tapi hanya keheningan yang memenuhi kedua rongga telinga dan saraf-saraf pendengaran di otaknya. Keheningan ini tiba-tiba membuatnya sesak.
Sekali lagi ia berteriak, sekali lagi ia menepuk bagian belakang telinganya, berharap ia bisa mendengar sesuatu, walaupun hanya sekedar bisikan lirih. Tapi sia-sia. Walaupun ia berteriak sangat keras hingga pita suaranya putus, walaupun ia menepuk-nepuk telinganya berkali-kali dengan keras, hasilnya tetap sama. Hening.
Ia berteriak frustasi, meremas selimutnya dengan penuh amarah. Keheningan itu menyiksa. Sungguh menyiksa setiap sel dalam tubuhnya.
Tak ada suara apapun. Tapi ia merasakan sebuah sentuhan lembut di bahunya.
'Khun...'
Tak ada suara panggilan, tapi entah kenapa ia tahu bahwa orang yang menyentuhnya tengah memanggil namanya dengan lembut. Selembut sentuhan di bahunya.
Namun, Nichkhun tak menjawab ataupun bereaksi, seakan terlarut dalam keheningan yang ia dengarkan. Nichkhun tidak mau menjawab ataupun menoleh, karena memang ia terlalu frustasi dengan keheningan yang menyelimutinya. Ia ingin mendengar namanya dipanggil dengan suara lembut, bukan hanya sekedar halusinasi karena sentuhan lembut yang menyapa kulitnya.
Sedetik kemudian, Nichkhun merasakan kasurnya berderit dan seseorang mendekat, merengkuh tubuhnya ke dalam sebuah pelukan yang terasa sangat hangat. Kehangatan terpancar saat kulitnya bersentuhan dengan kulit Wooyoung. Perlahan, selimut keheningan mulai tersingkap saat Nickhun merasakan detakan jantung Wooyoung di telinganya. Ia tetap tak bisa mendengar, tapi ia bisa merasakan jantung itu berdetak kencang. Setiap detakan menggema di seluruh sudut sistem pendengarannya, menjadi satu-sa
Comments