Brotherly Love

Till We Meet Again II : Light that Calls
Please Subscribe to read the full chapter

Anita's Note: ternyata pengarangnya ga sempat ngirim filenya kemarin, jadi pagi ini baru sempat kuupdate Sorry. :(

Oh, ya. Meskipun udah lewat sehari:

 

Dirgahajoe Indonesia! *terpengaruh twit-nya Jo-oppa yang menggunakan ejaan lama*

========================================================================================

 

Segala persiapan yang dilakukan selama berbulan-bulan pun akhirnya selesai sehari sebelum hari pelaksanaan konser. Semua orang telah menantikan saat ini, termasuk fans dan Penjaga—meski dengan maksud yang berbeda. Hampir semua personil dari Penjaga akan dikerahkan dikerahkan untuk mengamankan jalannya konser besar-besaran ini.

Pelaksanaan konser itu sangat spektakuler. Selain disiarkan secara langsung di berbagai stasiun TV di seluruh dunia, dibangun pula panggung-panggung di berbagai negara. Selain di Tokyo Dome, di negara-negara lain seperti Amerika, Asia Tenggara, hingga Eropa pun dibuat panggung yang sejenis. Konser ini sebenarnya secara live hanya dilaksanakan di Tokyo, namun akan menampilkan hologram tiga dimensi di negara-negara lain, seakan-akan konser tersebut sedang dilaksanakan di negara itu juga. Inilah alasan kenapa Jaejung dan Leeteuk begitu sibuk selama berbulan-bulan, karena selain desain panggungnya yang harus sesuai ketentuan dari Penjaga, mereka harus memastikan semua teknologi yang akan diterapkan dapat berjalan dengan baik.

Penggunaan teknologi hologram tiga dimensi yang hingga kini masih belum pernah ada dalam sejarah manusia. Teknologi yang sulit diterapkan ini berhasil menarik perhatian banyak kalangan karena hologram tiga dimensi yang akan ditampilkan benar-benar nyata, seakan-akan siapapun yang berdiri di panggung saat itu benar-benar ada di sana. Dan semuanya itu dimungkinkan dengan adanya satelit baru yang diluncurkan beberapa hari sebelumnya.

Meski termasuk orang yang memprakarsai penggunaannya, Profesor Ico tentunya tidak sebodoh itu untuk memberikan teknologi ini karena memiliki potensi untuk disalahgunakan. Jadi secara diam-diam dia hanya menginstal peralatan hologram tiga dimensi itu pada satelit baru yang hanya akan berfungsi selama beberapa jam. Setelah konser berakhir, dia memastikan bahwa semua peralatan yang berhubungan dengan hologram tiga dimensi yang melekat pada satelit harus hangus terbakar tanpa sisa.

“Dua juta orang…dua juta orang…” gumam Leeteuk, kelihatan gugup. Dia mondar-mandir tidak tenang di ruang ganti. Belum pernah mereka tampil dihadapan dua juta orang sekaligus.

“Yah, Park Jungsu! Tenang sedikit kenapa?” tukas Heechul. “Jangan lupa untuk menarik napas.”

Leeteuk menarik napasnya dalam-dalam atas saran Heechul. Perlahan, dia menjadi lebih tenang. Namun bukan hanya dia yang kelihatan tegang. Hampir semua pengisi acara konser saat itu sangat tegang menghadapi ini.

“Kita cuma tampil di hadapan lima puluh ribu orang, Hyung.” kata Kyuhyun santai. “Anggap saja kita sedang konser SMTown.”

Teman-temannya yang lain dim-diam mendengus geli melihat Kyuhyun karena meski berusaha kelihatan keren, kakinya tetap tak berhenti bergoyang. Jelas-jelas menandakan kalau dia sendiri sedang gugup.

"Aku jadi ingat ketika kita baru pertama kali tampil di panggung." kata Siwon. “Betapa menegangkannya.”

“Kau ingin pulang, Siwonnie?” goda Heechul.

Siwon memperlihatkan aegyo-nya. “Aish, seandainya saja bisa.” katanya. “Aku jadi ingin ke belakang.”

Pintu ruang rias diketok dan sesaat kemudian ada yang membuka dari luar. “Annyeonghaseyo.” Mereka berbalik menatap pintu dan mendapati Josh di sana dengan senyum yang merekah.

Semua menghela napas lega karena mengira tim acara yang datang untuk menyuruh mereka segera bersiap-siap. Meskipun mereka tahu kapan giliran mereka akan tiba, tapi penantian seperti ini sungguh membuat syaraf mereka terasa begitu tegang.

Matanya memindai seluruh bagian ruang rias itu. “Nervous enough?”

“Tidak juga.” kata Sungmin tepat ketika rambutnya agak ditarik ke belakang oleh penata rambut sehingga membuat kepalanya agak mendongak. Dia agak kaget melihat refleksi Josh di cermin besar di hadapannya.

Josh mengenakan pakaian serba putih mirip blazer agak ketat dengan bagian belakang yang agak panjang hingga menutupi pinggul. Ada beberapa corak di bagian bawah baju itu, memberi kesan sedikit gothic, termasuk sebuah glyph yang berada di punggung baju. Celananya putihnya langsing, tampak begitu pas dengan tungkai kakinya. Sentuhan warna biru air dan warna emas tampak di beberapa tempat pada kostumnya itu. Pakaian itu dilengkapi dengan beberapa aksesoris, sepatu bot putih, dan juga sarung tangan, yang membuatnya terlihat kepanasan. Kostumnya saat itu lebih cocok dibilang seperti artis K-Pop yang hendak pentas.

Josh menyadari tatapan Sungmin—dan kini juga yang lain—lalu merengut. “Jangan tanya apapun. Profesor yang menyuruhku mengenakannya karena katanya aku sudah tidak cocok mengenakan seragam.” jelasnya.

“Aku setuju. Tapi apa termasuk aksesorisnya juga?” tanya Siwon tampak kagum dengan penampilannya.

“Tidak. Yang mengatur aksesorisnya orang lain dan kurasa kalian semua tahu siapa.” jawabnya.

Satu nama langsung muncul di kepala mereka semua. “Kim Jaejung.” gumam mereka serempak.

Josh menghela napas. “Setidaknya ini dibuat dengan bahan yang sama dengan seragam Penjaga dan lebih baik. Seragam itu terlalu ketat untukku.”

Manager mereka masuk ke ruangan dengan selembar kertas di tangannya. “Acara sudah di mulai. Jangan lupa, kalian tampil setelah U-Kiss.” katanya.

“Kurasa aku harus pergi.” kata Josh. “Semoga konsernya sukses!”

“Hyung tidak menonton?” tanya Donghae.

“Tidak. Ada yang harus kulakukan. Setidaknya Daniel akan segera kemari.” jawab Josh riang. "Oh, ya. Kalau dia kemari, apapun yang terjadi jangan biarkan dia meninggalkan kalian. Oke?"

Mereka mengangguk.

Dengan langkah ringan, dan kelihatannya agak terburu-buru, Josh meninggalkan ruang rias.

Ruang rias Super Junior mendadak hening.

“Kenapa dia berpakaian seperti itu?” tanya Henry yang sedari tadi cuma diam.

“Dia harus berjaga-jaga untuk kemungkinan terburuk, Henli-ah.” kata Ryeowook.

“Entahlah, rasanya ada yang salah.” kata Henry.

“Mungkin saja mereka merencanakan penyerangan sementara kita pentas.” kata Siwon, setengah bercanda.

“Ah, mungkin juga.” tanggap Eunhyuk cerah. “Tapi di saat seperti ini? Apa tidak terlalu beresiko?”

“Wow.”

Semua berbalik ke arah pintu dan mendapati Daniel sekarang berdiri di sana dengan mengenakan jas biasa berwarna biru gelap dengan celana hitam dan kemeja putih di dalamnya. Semua member Super Junior saling bertatap dalam horor, membuat Daniel bingung. Kenapa Daniel yang notabene juga salah satu Penjaga level bawah tampak begitu santai sedangkan Josh selaku Penjaga level tinggi justru kelihatan sangat siap untuk bertempur?

* * *

Sama seperti halnya TVXQ, Super Junior, dan grup band lain yang sedang sibuk, para Penjaga juga tampak sibuk walaupun dengan alasan yang berbeda. Jika di satu sisi semua orang sibuk menyukseskan konser Korean Wave, Penjaga justru sibuk untuk mengatur penyerangan.

“She knows.” kata profesor Ico, mengamati begitu banyaknya monster yang menyerang di berbagai tempat melalui monitor.

Jauh-jauh hari wanita cantik itu sudah bisa merasakan firasat kalau Scelestica memang tahu rencana mereka. Dan itu terlihat dari semakin meningkatnya intensitas pertarungan yang terjadi secara sembunyi-sembunyi, terutama hari ini. Para Penjaga di satu sisi, berusaha sekuat mungkin menekan kekuatan musuh hingga tidak keluar dan membuat kehebohan di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan rencana Penjaga bisa gagal seandainya orang yang datang ke konser itu hanya sedikit.

“Siapa saja, tolong tangani monster-monster itu. Mereka mengganggu konsentrasiku.” kata profesor sambil memijat kepalanya.

 

“Di mana Daniel?” tanya Sarah.

“Aku menugasinya mengawasi konser.” jawab Josh tanpa berpaling dari monitornya.

“Scelestica bisa menyerang ke sana tanpa kita tahu. Katakan padanya, dia harus ekstra hati-hati.” kata Adam.

“Aku sudah katakan itu padanya. Biar bagaimana pun apa yang akan kita lakukan di sini akan lebih berbahaya daripada di sana. Lagipula ada banyak sekali Penjaga yang mengelilingi dome.”

“Siapa pun tidak akan tahu itu.” kata Rebecca, ikut menambahkan. "Ngomong-ngomong, kau belum memberitahunya hal yang sebenarnya?"

"Dia akan meninjuku kalau dia sampai tahu."

"Tapi dia berhak untuk tahu, Josh. Ini menyangkut dirinya."

Josh mematung sesaat. Sinar matanya meredup. "Aku tahu itu. Tapi setiap kali melihatnya, aku tidak sampai hati untuk memberitahunya."

Rebecca menghela napas, menepuk punggung Josh, dan berlalu dari sana. Sebaliknya, Liz justru malah datang mendekat.

"Josh, kalau kau tidak memberitahunya itu justru akan memperburuk situasi." katanya.

“Cukup bincang-bincangnya. Kita ada masalah yang lebih mendesak sekarang.” potong profesor Ico. “Justin, bagaimana dengan Scelestica?”

“Kurasa sebentar lagi kita bisa menemukan lokasinya.” Mereka mendengar suara Justin

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
SelviKyu #1
Chapter 1: Ini ff WonKyu kan? *tinggal jejak
Kok Josh ya? Tp gpp lah, ceritanya bagus sih ^_^
ningekaputri #2
Chapter 15: akhir na bagian kedua selesai. Msh byk teka-teki dsni. Bkn agak bingung.
ningekaputri #3
Chapter 1: author,,,,aq baca lg hehe,,,oya,,,baru sadar. Josh tuh org indo???jd sbnr na markas para penjaga tu d indo??? Jujur ff ini adalah ff pertama TVXQ yg q baca. Meski knl baik wajah jg sifat member na, tp gak trllu knl slrh lagu na. Hehe. Jd ini ckp mengenalkn q byk hal. Thx ya^^
Narenkyu #4
ini tokohnya dbsk sama suju gitu ? yang wonkyu doang ada gak ?
lyelf15 #5
next chap... good story^^
babykyu_wonie #6
Chapter 11: josh bnar2 penuh dg teka-teki ya..josh dsn liz gk mngkin bersatu lagi ya ?
wonkyu moment ny mana ?????
babykyu_wonie #7
Chapter 10: aduhh ceritanya daebakkk B-) woww josh pnya kemampuan yg luar biasa..
speachless speachless..sumpah keren bgett :-D
tp mimen wonkyu ny mana ??
mgkin next chapter ya.. :-)
babykyu_wonie #8
Chapter 9: wah wah kyukyu bnar2 pntar..aku smakin mencintaimu kekeke
ceritany benar-benar serrrrrruuuu >_<
babykyu_wonie #9
Chapter 8: mian ne coment di chapter ini..hehe kmaren2 gk bisa baca karena gk tau gmana cara coment..trus tnya sama unnie aku dan di ajarin deh caranya :-D
sbner ny aku gk bgtu paham ma ceritany tp ceritany seru bget !!!!! fan lagi ini ff wonkyu tmbah semangat baca ny kkkk~