Star Children

Till We Meet Again II : Light that Calls
Please Subscribe to read the full chapter

Anita's note: I have to update this part quickly. Part III is waiting. :p

And ssomehow, I can't put any image here from photobucket :/

====================================================================================================================

 

Semenjak hari itu, suasana di ruang kendali berubah menjadi jauh lebih serius dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Walaupun masih sibuk dengan menangani pertarungan berskala kecil yang terjadi di seluruh dunia, markas besar juga ikut menangani proyek mega konser yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

Salah satu yang dilakukan profesor Ico tanpa sepengetahuan Josh adalah proyek pembuatan satelit dengan dewan keamanan PBB dengan bantuan dari badan antariksa dari berbagai negara.

“Sebenarnya apa maksudmu membuat sebuah satelit dengan PBB?” tanya Josh. “Tidak mungkin kau membuat sebuah satelit dalam waktu dua tahun hanya untuk sebuah konser.”

Perkataan Josh yang menggunakan kata 'kau' mungkin terdengar kasar di telinga yang lain tapi bagi profesor Ico itu hal biasa baginya, sehingga dia tidak mempedulikannya.

“Konser hanya sebagai salah satu uji coba.” jawabnya sambil terus berkutat dengan monitor yang ada di hadapannya. “Kalau ada satelit ini, total bandwidth yang kita miliki di seluruh dunia saat ini bisa naik sampai dua kali lipat.”

“Apa? Untuk apa bandwidth sebesar itu?” balas Josh. “Itu masih mungkin di negara ini tapi tidak di tempat lain.”

Profesor Ico mengangkat kepalanya sedikit dan memandangi Josh sejenak.

Dia menghela napas lalu kembali ke pekerjaannya. Semua teman-temannya yang juga berada di sana hanya bisa menggelengkan kepala mereka. Profesor cantik itu dan penghuni lain markas itu tahu jelas sikap Josh yang satu ini. Jika dia merasa tidak puas mengenai sesuatu, dia pasti akan terus mencari jawabannya. Sang profesor Ico sendiri tahu kalau dia tidak bisa menahan diri untuk menjawab kalau Josh sudah seperti itu. Itu sebabnya kenapa dia sempat melarang Josh datang ke markas beberapa waktu sebelumnya.

“Satelit itu untuk sistem pertahanan kita dari luar.” akunya kemudian dengan suara pelan, mengaku kalah.

“Dari Pluto maksudmu?” kata Josh. "Apa kau sudah lupa mereka bisa masuk dengan membuat gelombang kejut?"

“Itu maksudku.” jawabnya lagi. "Satelit ini akan memblokir semua kemungkinan terhadap gelombang kejut. Kita tidak perlu takut lagi mereka akan masuk dengan membuka lubang angkasa yang lain."

"Mwo? Jinjja?” seru Kibum, Siwon, Kyuhyun, Donghae, dan Changmin senang.

Profesor memelototi mereka sebelum berkata, “Pembicaraan ini jangan sampai keluar dari ruangan ini. Tidak boleh ada orang lain yang tahu, termasuk teman-teman kalian yang saat ini tidak ada di sini. Ini rahasia, kalian mengerti?”

“Ya…ya…ya…aku mengerti.” kata Josh kemudian. Dia melempar pandang ke yang lain, meminta pengakuan mereka.

“Alright.” jawab Daniel, Siwon dan Kibum bersamaan diikuti Donghae dan Changmin.

“Arrasseo.” tanggap Kyuhyun sekenanya.

* * *

Beberapa jam kemudian Justin dan Gilland bergabung dengan mereka.

“Musuh kita cukup hebat. Sampai saat ini kita tidak bisa menentukan lokasi di mana dia bersembunyi.” kata Adam.

“Aku juga kesulitan mencarinya, tapi kurasa sedikit sihir cukup memberiku ide.” sela Justin. "Ada gunanya juga aku menghilang selama ini."

Semua mata beralih memandangnya.

“Memangnya apa sebabnya selama ini kau menghilang? Kau tidak akan pergi begitu saja kalau tidak untuk mengerjakan sesuatu. Tidak seperti seseorang.” kata Josh, ekor matanya melirik ke arah Gilland.

Merasa sedang ditatap, Gilland berusaha membela diri. “Kenapa kau menatapku seperti itu?”

Josh mengangkat bahu. “Aku cuma merasa semenjak semua ini terjadi sifat kalian berdua seperti tertukar.” jawabnya.

“Apa sebabnya?” tanya Adam kepada Justin.

“Aku harus membersihkan beberapa kota yang `kotor`.” Dia terlihat frustasi. “Aish, kenapa di dunia ini ada banyak sekali perasaan negatif?”

“Aku masih belum mengerti maksudmu.” kata Siwon.

Justin menghela napas. “Scelestica penuh dengan kebencian dan berbagai aura negatif lainnya. Dan aura negatif yang tersebar di dunia ini membuat jejaknya sulit ditemukan.”

“Ah, jadi maksudmu untuk mencari posisi Scelestica kau berusaha membersihkan aura negatif dari berbagai tempat?” kata Gilland. Justin mengangguk.

“Lalu bagaimana?” tanya profesor Ico.

“Sepertinya dia tahu rencanaku. Pada akhirnya dia berusaha menutupi jejaknya dengan membuat berbagai permasalahan yang menimbulkan aura negatif. Dan itu terus terjadi hingga sekarang.”

Semua menghela napas, ikut frustasi.

“Kalau begitu bagaimana kita bisa menemukannya kalau caranya seperti itu?” kata Rachel sambil memijit kepalanya.

“Sebenarnya ada ide lain yang muncul di kepalaku tapi ternyata kalian sudah membuat solusinya.” kata Justin.

Semua mata memandanginya dengan bingung.

“Apa itu?” tanya Gilland.

“Dengan memanfaatkan momentum yang ada sekarang. Konser yang kalian rencanakan itu.” Justin menjawab dengan riang. Sungguh sesuatu yang jarang terjadi. “Dengan memanfaatkan Korean Wave yang sedang mendunia saat ini, kita bisa membawa banyak sekali perasaan bahagia kepada banyak orang.”

Daniel mendadak paham. “Dengan demikian kita bisa dengan lebih mudah menemukan lokasinya.” kata Daniel senang.

“Momentum itu bisa juga digunakan untuk itu.” kata profesor cantik itu. Dia tampak berpikir.

“Ternyata profesor sudah memikirkan itu juga.” timpal Daniel lagi.

Namun berbeda dengan yang lain, Kyuhyun dan Kibum justru tampak biasa-biasa saja. Jujur, keduanya merasa ada yang aneh. Karena jika profesor memang hendak melakukan hal ini sejak lama, responnya tidak akan seperti tadi. Bukankah dia seharusnya tahu untuk apa diadakannya konser live?

* * *

Beberapa hari sebelum mega konser dilaksanakan, markas besar berhasil meluncurkan sebuah satelit ke luar angkasa. Peluncuran itu berlangsung dengan sukses tanpa hambatan yang berarti. Semua orang, termasuk Penjaga, merasa gembira dengan ini. Namun kegembiraan itu tidak berlangsung lama.

Konser besar yang akan dilaksanakan telah menyibukkan hampir sebagian besar dari jumlah Penjaga. Di saat yang sama, serangan masih terus terjadi di mana-mana. Sebagian orang yang merasa stres dengan serangan-serangan ini merasa sedikit terhibur ketika mendengar akan diadakan konser besar-besaran yang melibatkan banyak sekali artis Korea.

Panitia penyelenggara juga mengajukan proposal yang langsung mendapatkan persetujuan dari profesor Ico. Ide itu adalah dengan menyebar dua juta tiket gratis di beberapa negara kepada siapa saja yang berkeinginan menghadiri konser secara langsung sehingga semua orang memiliki hak yang sama dalam menghadiri konser gratis itu. Tentu saja hal ini disambut gembira oleh semua kalangan.

Karena konser ini melibatkan Penjaga, markas semakin padat dengan orang yang berlalu-lalang. Di sisi lain, keamanan juga semakin diperketat.

Ketegangan semakin meningkat ketika hari-hari menjelang konser dilakukan. Siwon, Kyuhyun, dan Kibum sudah tidak pernah lagi membantu di ruang kendali. Mereka beserta semua member Super Junior benar-benar sibuk mempersiapkan konser itu dengan sepenuh hati. Dan Kibum sendiri merasa perlu ikut konser kali ini sehingga dia bekerja lebih keras dibandingkan yang lain untuk berlatih koreografi dan kemampuan bernyanyinya, selain melatih diri untuk menjadi MC di acara itu. Sama halnya dengan mereka, kelima anggota TVXQ juga sibuk mempersiapkan konser hingga mereka benar-benar kelelahan. Meski di sisi lain mereka semua tampak sangat menikmatinya.

Josh merasa kasihan melihat kondisi mereka yang kelelahan dan dia merasa perlu melakukan sesuatu sekedar untuk membuat mereka santai sejenak sebelum konser.

 

“Sebenarnya Hyung ingin membawa kami ke mana?” tanya Junsu ketika Josh memimpin semua anggota Super Junior beserta TVXQ dan berjalan lebih dahulu.

“Aku tahu kalian semua lelah dan butuh istirahat tapi tahan sebentar, ya.” kata Josh. “Kita ke villa sebentar.” Dia mendadak merasa ada yang kurang. “Mana Kyuhyun?”

“Dia segera menyusul.” jawab Donghae.

Josh mengangguk paham. Dia baru saja hendak melangkah ketika mendadak dia berhenti.

“Aku melupakan sesuatu.” katanya kemudian. “Kalian duluan saja. Gilland seharusnya ada di sana sekarang.” Dia menepuk pundak Siwon, memberinya isyarat untuk mengantar mereka.

Siwon tersenyum, memperlihatkan sepasang lesung pipinya. Josh menunjuk jalan dengan kepalanya.

“Ah,” katanya sebelum meninggalkan mereka. “to the garden. Just go through the front door.”

* * *

“ICO, di mana Kyuhyun?” kata Josh sambil menyusuri lorong-lorong panjang menuju lift di sisi lain. Dia mengangkat Analyzer yang semenjak tadi dibawanya dan memeriksa sesuatu di sana.

“Dia baru saja meninggalkan kamarnya.” kata ICO.

“Suruh dia segera ke villa.” Dia sibuk menatap Analyzer yang berada di tangannya ketika tiba-tiba secara tidak sadar bahunya menabrak seseorang.

“I’m so sorry. I was too busy talking, I didn’t notice.” kata lelaki itu sambil menunduk minta maaf.

“No, the fault is mine.” kata Josh ketika enam orang laki-laki lain yang sedang bersama lelaki itu menanyakan keadaannya.

Raut wajah lelaki itu tampak polos seperti anak kecil dengan rambut dicat pirang, terlihat agak kontras dengan postur tubuhnya yang tinggi dan langsing.

Meski mengenakan pakaian santai, Josh dapat menebak kalau tujuh orang yang berada di hadapannya adalah artis jika dilihat dari cara mereka berdandan. Tapi sesuatu yang lain yang membuatnya menunda sejenak apa yang ingin dia lakukan tadi.

Ada sesuatu pada anak muda itu yang mengundang perhatiannya, sesuatu dilihatnya beberapa waktu lalu dari Siwon, Kyuhyun, dan Kibum. Dia juga merasa aneh ketika sadar kalau dia pernah melihat anak itu di suatu tempat yang jauh dari markas.

“Lagi?” gumamnya pada dirinya sendiri sambil menghela napas. “Aku bingung kenapa ini selalu terjadi padaku?”

“Excuse me?” tanya anak itu bingung.

Dari ekspresi mereka bertujuh, Josh yakin sekali mereka mengenalnya meski dia sama sekali tidak mengenal mereka. Untuk pertama kalinya dia merasa bagaikan seorang artis terkenal.

“Ah, tidak. Hanya berbicara pada diriku sendiri.” jawab Josh, masih menggunakan bahasa Inggris. “Kalian ikut serta dalam konser itu?”

"Ya." jawab mereka serempak, sekilas tampak senang.

“Ah, maaf. Pasti kalian sedang sibuk sementara aku menahan kalian di sini.” kata Josh. “Kurasa aku juga harus bergegas sebelum aku dikeroyok TVXQ dan Super Junior karena terlalu lamban.”

“Mana kami berani mengeroyokmu?”

Selain Josh, yang lain melonjak kaget. Tiba-tiba saja Kyuhyun sudah ada di dekat mereka, memasang tampak tidak senang. Tapi begitu dia menyadari keberadaan ketujuh orang lain yang berada di situ, buru-buru dia mengubah ekspresinya.

Ketujuh orang itu membungkukkan badannya dalam-dalam kepada Kyuhyun, dan Kyuhyun menanggapi dengan balik membungkuk sedikit. Mereka terpana melihat keberadaan Kyuhyun di sana, berbicara kepada Josh seperti seorang teman dekat. Dan, yang tidak biasa, Kyuhyun bicara dalam bahasa Inggris! Padahal, selama ini dia mengaku tidak fasih berbahasa Inggris pada berbagai variety show bahkan Super Show.

“Kenapa tidak?” tanya Josh setengah menggoda.

“Apa orang biasa bisa mengalahkan salah satu Penjaga paling hebat yang pernah ada?” kata Kyuhyun, memasang tampang datar.

Josh tertawa. Mendadak sesuatu melintas di benaknya, membuatnya berbalik ke arah ketujuh anak di samping mereka. “Ah, apakah kalian punya waktu sebentar? Atau kalian masih ada jadwal setelah ini?”

“Ya?” Mereka tampak bingung mendengar perkataan Josh.

Si laki-laki yang tadi bertabrakan dengan Josh lalu angkat bicara. "Sebenarnya kami baru saja selesai gladi bersih dan berencana untuk pulang. Apa ada sesuatu yang..."

“Ah, kalau begitu kalian bisa mengikuti Kyuhyun ke villa sebentar. Tidak perlu mengganti pakaian.” katanya kemudian.

Ketujuhnya saling tatap dalam bingung tapi mereka mengiyakan permintaannya.

"Jangan tanyakan apa yang akan dia lakukan." kata Kyuhyun. "Kami sendiri tidak tahu."

Josh lalu menatap Kyuhyun. “Kyu, bisa kau tunjukkan jalan kepada mereka? Aku harus mengambil sesuatu.” Dia berbalik kepada ketujuh lelaki yang sempat terlupakan sesaat lamanya. “Aku duluan. Kita bertemu lagi di sana.”

Dan dia meninggalkan mereka, bergegas menuju kamarnya.

* * *

Kebun di villa cukup besar untuk sebuah pesta kebun kecil. Kebun itu sungguh terawat. Bahkan tinggi rumput yang berada di bawah kaki mereka tidak lebih dari dua sentimeter. Sungguh sebuah tempat yang sangat menyenangkan untuk dijadikan acara semacam itu.

Sekitar ada enam meja bundar besar diletakkan berdekatan. Di atasnya terletak berbagai macam hidangan ala Jepang dan Eropa yang mengundang selera, tertata dengan apik.

Semua orang menatap semuanya dengan bengong. Pasti ada sesuatu yang diinginkan Josh sehingga dia merancang acara seperti ini. Ia bahkan menyediakan anggur merah di sana.

“Bingung?” tanya Gilland sumringah ketika melihat mereka semua bengong.

Namun ekspresi mereka langsung berubah berseri-seri.

“Pesta kebun di sore hari!” seru mereka.

“Have a bite then.” kata Gilland, mempersilahkan mereka untuk makan.

Josh baru muncul ketika mereka semua sedang asyik berbincang satu sama lain. Di tangannya terdapat sebuah kamera.

Kyuhyun menyambar kamera yang ada di tangan Josh dan langsung mulai memotret semuanya. Kamera itu kemudian dengan cepat berpindah tangan dari satu orang ke orang lainnya.

Josh mendekati lelaki berambut pirang bersama teman-temannya yang secara tidak sengaja menabraknya tadi.

“Enjoying yourselves?” tanyanya, tidak tahan untuk ikut tersenyum ketika melihat mereka begitu gembira.

Dia dan teman-temannya membungkuk ketika melihat Josh.

“This is nice.” kata salah satu dari mereka.

“Hanya sekedar sedikit relaksasi sebelum konser besar.” kata Josh. “Aku tahu kalian biasa merayakannya setelah konser, tapi sekali-sekali kurasa tidak apa-apa.

“Sayangnya aku tidak punya uang untuk mengundang segitu banyak artis

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
SelviKyu #1
Chapter 1: Ini ff WonKyu kan? *tinggal jejak
Kok Josh ya? Tp gpp lah, ceritanya bagus sih ^_^
ningekaputri #2
Chapter 15: akhir na bagian kedua selesai. Msh byk teka-teki dsni. Bkn agak bingung.
ningekaputri #3
Chapter 1: author,,,,aq baca lg hehe,,,oya,,,baru sadar. Josh tuh org indo???jd sbnr na markas para penjaga tu d indo??? Jujur ff ini adalah ff pertama TVXQ yg q baca. Meski knl baik wajah jg sifat member na, tp gak trllu knl slrh lagu na. Hehe. Jd ini ckp mengenalkn q byk hal. Thx ya^^
Narenkyu #4
ini tokohnya dbsk sama suju gitu ? yang wonkyu doang ada gak ?
lyelf15 #5
next chap... good story^^
babykyu_wonie #6
Chapter 11: josh bnar2 penuh dg teka-teki ya..josh dsn liz gk mngkin bersatu lagi ya ?
wonkyu moment ny mana ?????
babykyu_wonie #7
Chapter 10: aduhh ceritanya daebakkk B-) woww josh pnya kemampuan yg luar biasa..
speachless speachless..sumpah keren bgett :-D
tp mimen wonkyu ny mana ??
mgkin next chapter ya.. :-)
babykyu_wonie #8
Chapter 9: wah wah kyukyu bnar2 pntar..aku smakin mencintaimu kekeke
ceritany benar-benar serrrrrruuuu >_<
babykyu_wonie #9
Chapter 8: mian ne coment di chapter ini..hehe kmaren2 gk bisa baca karena gk tau gmana cara coment..trus tnya sama unnie aku dan di ajarin deh caranya :-D
sbner ny aku gk bgtu paham ma ceritany tp ceritany seru bget !!!!! fan lagi ini ff wonkyu tmbah semangat baca ny kkkk~