Apa yang terjadi pada Josh dan Daniel membawa dampak yang cukup besar bagi semua penghuni markas, termasuk grup-grup idola yang ada di sana saat itu. Suasana masih terasa tegang karena kejadian yang menimpa kedua anak itu tapi mereka sepakat untuk mengatasinya dengan kepala dingin.

“Sebenarnya akulah yang bersalah.” kata profesor. “Aku membuka segel ingatan Daniel sehingga semua ini terjadi. Seandainya aku tidak melakukannya, mungkin dia tidak pernah akan mengalami hal seperti ini.”

“Profesor cuma ingin menyelamatkannya. Aku rasa siapa pun akan melakukan hal yang sama.” kata Jaejung. “Meskipun Josh marah karena profesor membuka segel ingatan Daniel tapi aku yakin dia sangat berterima kasih.”

Profesor tertawa kecil. “Aku sependapat. Dia memang tidak pernah mengatakannya tapi aku tahu.” katanya. “Kau benar-benar sudah paham sifatnya.”

“Kami sudah kenal dekat dengannya selama lebih dari enam tahun, tentu saja kami tahu.” tanggap Changmin.

“Dia tipe yang menghargai sekecil apapun hal yang dia miliki.” tambah Yunho.

“Dia bisa seharian mengomel mengenai betapa tidak patuhnya kami.” kata Yuchun tertawa sambil menutup mulutnya dengan punggung tangannya.

“Aku belum pernah melihatnya ngomel.” kata Kyuhyun sambil menyeringai, menunjukkan ciri khas-nya.

“Kyuhyun-ah, jangan membangunkan naga tidur.” kata Siwon menasehati. Dia tahu sekali apa yang ada di dalam kepala Kyuhyun. Bahkan Kevin yang bukan anggota Super Junior pun tahu kalau Kyuhyun sedang merencanakan sesuatu untuk menjahili Josh jika dia kembali.

Tapi di luar dugaan mereka, anak itu malah diam. Dia sadar, sebagian masalah ini adalah karena dirinya juga.

Profesor tertawa lepas, hal yang dirasa kurang cocok dilakukan pada situasi semacam ini. “Dia tidak punya banyak teman. Profesinya yang unik itu membuatnya begitu.” katanya. “Jadi jika kalau kalian dekat dengannya secara tidak sadar dia akan bersifat sangat protektif.”

Semua yang mendengar setuju dalam diam.

 “Untuk sementara ini kurasa kita bisa tenang.” kata profesor lagi, setelah beberapa saat untuk mengganti topik pembicaraan. “Scelestica akan sembunyi untuk beberapa waktu sebelum menyerang kembali.

“Dan karena kami telah kehilangan ‘perisai’, kurasa kami pasti akan menjadi incaran utama. Aku akan memulangkan kalian dengan segera untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.”

Suasana hening. Pandangan mata Kyuhyun menangkap ekspresi Siwon yang meskipun tampak biasa saja dari luar tapi dia tahu kalau Siwon sedang memikirkan sesuatu. Pandangannya beralih ke seisi ruangan. Mereka semua adalah idola yang selalu dituntut untuk tetap tersenyum meski persoalan berat sedang menghadang. Mereka sudah ahli dalam menyembunyikan perasaan walaupun pikiran mereka sedang berkecamuk.

Tidak perlu orang cerdas untuk menebak apa yang sangat mungkin terjadi. Kejadian yang sudah terjadi berkali-kali sebelumnya kini terjadi lagi dan Josh yang selalu menjadi sasarannya.

Sepertinya musuh memang sudah berencana untuk menyingkirkan Guardian of Protection. Dan rencana itu ternyata begitu sempurna dan mulus, mengingat bahwa kali ini mereka berhasil membuatnya terkena hukuman karena perbuatannya sendiri. Parahnya, kali ini sekali tepuk dapat dua lalat. Selain berhasil menyingkirkan Josh, mereka juga berhasil menyingkirkan Penjaga yang memiliki potensi besar untuk menjadi penggantinya, Daniel.

Dengan kondisi Josh saat ini yang berada diambang kematian, tidak ada lagi yang dapat menghalangi Scelestica untuk menghancurkan Penjaga.

Kyuhyun tiba-tiba merasa tidak nyaman dengan pemikirannya sendiri. Dan terlebih lagi ketika dia sadar apa yang akan terjadi kalau Penjaga kalah dalam pertarungan berikutnya. Bisa-bisa dunia mereka yang menjadi sasaran berikutnya. Apa yang akan terjadi pada orang tuanya? Pada saudara-saudaranya? Dan juga pada semua orang? Kyuhyun bergidik di tempat dia duduk.

"Ini saat-saat kritis untuk kita semua." kata Adam, memecah kesunyian yang melanda. "Tapi setidaknya dunia yang kita tinggali selama dua tahun terakhir ini akan aman karena kita meninggalkannya apa adanya."

"Boleh aku bertanya?" sela Henry tiba-tiba. Dia melanjutkan setelah profesor Ico mempersilahkannya. "Kalau kita bukan dari dimensi itu, kenapa kita tidak kembali saja melewati Pintu Gerbang Waktu dan Dimensi?"

"Itu mustahil." Jawaban sang profesor mengundang tanda tanya dari banyak orang. "Kalian harus tahu, kalau kita berada di 'mirror server' yang terbatas. Dunia itu seperti ekstensi dari Corona sebelumnya, hanya saja kali ini lebih besar dan mencakup beberapa dunia tertentu."

"Jadi sewaktu Jo-hyung mengajak kami ke dunia Gilland juga..." Siwon tidak melanjutkan kata-katanya.

"Ya." Gilland yang menjawab. "Itu masih termasuk dalam 'mirror server'."

"Tapi petunjuk yang kami dapatkan mengenai Hua Yin itu..." kata Zhoumi.

"Itu petunjuk asli, tentu saja."

“Bagaimana kau bisa tahu kalau itu petunjuk asli?” tanya Henry.

"Karena 'mirror server' merupakan jiplakan yang sama persis seperti dunia aslinya." Kali ini Kyuhyun yang berbicara, mengagetkan yang lain. Semua mata beralih memandangnya, membuatnya melempar tatapan bingung.

"Biasanya kau cuma main game tanpa peduli apa-apa, Kyu. Sejak kapan kau tahu hal-hal seperti itu?" goda Sungmin.

"Yah hyung, bukannya aku disuruh membantu di ruang kendali? Setidaknya aku jadi tahu."

Jikalau situasi sedang tidak serius seperti saat ini, Siwon pasti sudah tertawa geli mendengar jawaban Kyuhyun karena dia tahu betul itu adalah data yang dia peroleh dan ditunjukkannya kepada anak itu.

Kyuhyun yang melihat ekspresi Siwon dan tahu apa yang dipikirkannya langsung merengut kesal. Yah, setidaknya dia berusaha mencairkan suasana, batinnya.

* * *

Kyuhyun duduk termenung sendirian di kamarnya. Pikirannya melayang-layang ke semua kejadian yang menimpa mereka beberapa bulan belakangan ini. Semuanya serasa seperti mimpi. Mimpi yang berakhir dengan kurang baik.

Kini mereka semua harus seg