Prolog - Second Chance

Till We Meet Again II : Light that Calls
Please Subscribe to read the full chapter

“Pertemuan kali ini cukup sampai di sini.”

Para mahasiswa mulai membereskan barang-barang bawaan mereka dan meninggalkan ruang kelas. Josh buru-buru menambahkan sebelum ada yang meninggalkan kelas, “Jangan lupa minggu depan ada kuis sebagai persiapan ujian beberapa minggu lagi.” katanya mengingatkan.

Lelaki yang berdiri di depan kelas itu berbadan tinggi dan kekar. Rambutnya hitam legam dengan mata yang berwarna coklat gelap, nyaris hitam sempurna. Yang mengherankan adalah beberapa waktu sebelumnya wujudnya tidak seperti itu, lebih pendek setidaknya hampir dua puluh sentimeter dan agak gemuk. Tetapi karena terjadi sesuatu, inilah wujudnya yang sekarang. Wajahnya tetap sama namun dengan garis-garis wajah yang lebih mulus, tubuhnya lebih tinggi, dan juga lebih sehat dari sebelumnya, tampak bagaikan orang yang berbeda. Anehnya, tidak ada yang mengingat wujud lamanya selain teman-temannya dan semua orang yang saat itu berada bersama mereka sewaktu terjadi sesuatu hal yang menggemparkan seluruh dunia. Bahkan dia membutuhkan waktu setidaknya dua minggu untuk meyakinkan kedua orang tuanya kalau dialah anak pertama mereka. Yang membuat Josh bingung adalah perilaku semua orang seakan-akan tidak pernah ada.

Ruang kelas telah kosong ketika Josh selesai membereskan barang-barang bawaannya sendiri. Setelah merapikan semuanya, dia bersandar sejenak di bangkunya dan dengan mata tertutup. Dia memijat perlahan dahinya yang sedari tadi berkedut. Itu baru tahun kedua dia diangkat menjadi pengajar di perguruan tinggi itu, setidaknya menurut perhitungannya.

Sebenarnya dia sudah menjadi dosen di sana satu setengah tahun sebelum terlempar ke ‘dunia itu’ selama hampir tujuh tahun lamanya. Saat itu, hanya dengan mengandalkan kemampuan analisis dan mengumpulkan informasi yang dia miliki, dia berusaha mengeluarkan setidaknya lima puluh hingga enam puluh orang, termasuk dirinya sendiri, dari sebuah dunia imitasi yang diciptakan dengan sihir. Dia nyaris menyerah, namun dengan bantuan teman-temannya, mereka semua berhasil dikembalikan ke tujuh tahun sebelumnya untuk mengisi waktu yang hilang. Sedangkan Josh, yang waktu itu dengan sangat terpaksa berjuang sendirian, terlempar ke enam tahun sebelumnya karena Kunci Ruang dan Waktu yang dipegangnya tiba-tiba bereaksi sewaktu terkena gelombang kejut di dalam Lorong Waktu dan Dimensi.  

Overlap antara ruang dan waktu yang terjadi menyebabkan kekacauan dan kepanikan yang luar biasa. Masa lalu, masa depan, dan masa kini seakan menjadi satu. Orang-orang yang seharusnya sudah meninggal bisa tiba-tiba muncul, sedangkan orang yang belum seharusnya lahir telah mendadak menjadi dewasa. Kondisi alam pun demikian, karena ada yang berupa campuran bangunan masa lalu dan bangunan futuristik, membuat pemandangan yang sangat aneh.

Sekarang, setelah hampir satu setengah tahun semua terjadi, semuanya telah berangsur kembali normal. Hampir seluruhnya kembali dalam situasi sebelum terjadinya gelombang kejut.

Josh sendiri telah kembali beraktifitas seperti biasa. Dia cukup menikmatinya, bahkan beberapa kali dia mondar-mandir berangkat ke Korea karena undangan teman-temannya yang mengajaknya jalan-jalan atau sekedar untuk menghilangkan rasa bosan. Dia merasa senang, tentu saja, karena dia selalu ditraktir oleh mereka. Well, setidaknya karena dia bisa berangkat tanpa membutuhkan biaya apapun termasuk biaya tiket pesawat terbang. Dia bahkan tidak membutuhkan visa karena teknologi yang dia gunakan untuk transportasi jarak jauh itu sudah sangat maju meski masih belum diketahui oleh umum.

Teleportasi, teknologi yang telah lama ditemukan oleh para Penjaga hingga kini masih misteri di kalangan fisikawan di seluruh dunia. Karena tugas mereka yang berat, para Penjaga harus memiliki teknologi setidaknya seratus tahun lebih maju dibandingkan kalangan biasa. Dan untuk mencapai teknologi setinggi itu, mereka mendapat bantuan dari sumber yang tidak terduga.

Setelah merasa sakit di kepalanya agak mereda, Josh mengangkut barang-barangnya sendiri lalu meninggalkan ruang kelas itu, kembali ke ruangannya sendiri. Selain karena satu alasan lain, terlalu banyak berpikir membuatnya agak kesulitan tidur tadi malam. Setahun belakangan ini dia sering merasakan firasat yang aneh dan beberapa hari ini firasat itu semakin kuat. Tapi hingga sekarang dia tidak bisa menebak firasat apa itu. Setidaknya, dia merasa bahwa ada sesuatu yang melenceng.

Josh menghempaskan diri di bangku tempat duduknya lalu kembali memijit kepalanya dengan mata terpejam.

“Sakit kepala?” tanya salah satu rekan kerjanya.

Josh hanya mengangguk dalam diam.

“Kalau sudah tidak ada jadwal mengajar, pulang saja. Istirahat.” saran rekan yang lain, melihat betapa menderitanya dia menahan rasa sakit.

“Ya, kurasa aku harus pulang.” katanya. Dia mulai membereskan mejanya, memasukkan laptopnya ke dalam tas, lalu berangkat meninggalkan kampus.

Ketika sampai di luar kampus, dia segera melepas kacamatanya. Kacamata itu sepertinya sudah tidak cocok lagi untuk dia gunakan, karena matanya kini telah sembuh. Well, setidaknya mendekati sembilan puluh lima persen. Angka yang sangat signifikan. Walau begitu, dia masih membutuhkan kacamata untuk membaca.

Josh memacu mobilnya sedikit dan bergegas kembali ke rumah. Dia akan bertemu dengan Changmin di Korea tiga jam lagi. Sebuah perjalanan yang mustahil dilakukan jika hanya menggunakan pesawat terbang. Tapi sebelumnya dia harus istirahat terlebih dahulu, setidaknya untuk meredakan sakit kepalanya.

Sesampainya Josh langsung menghempaskan dirinya di atas kasur tanpa mengganti pakaiannya sama sekali. Dalam hitungan detik, dia pun tertidur pulas hingga akhirnya terbangun dua jam kemudian.

Dengan terburu-buru dilihatnya jam tangannya. Jam tiga sore. Masih ada waktu satu jam untuk memenuhi janjinya dengan Changmin. Rencananya sore hari itu Changmin akan mengajaknya jalan-jalan di Seoul bersama Yunho karena jadwal keduanya di sore itu kosong.

Changmin dan Yunho adalah member sebuah boyband terkenal asal Korea, TVXQ. Ada juga yang mengenal mereka dengan nama Dong Bang Shin Ki atau Tohoshinki. Awalnya TVXQ adalah sebuah boyband beranggotakan lima orang, namun karena masalah tertentu, akhirnya Jaejung, Yuchun, dan Junsu memilih untuk keluar dan meniti karir sendiri. Semenjak itu banyak fans mereka yang menginginkan kelimanya kembali. Itu pernah terwujud, namun hanya untuk sementara waktu.

Dua puluh menit kemudian Josh telah siap, mengenakan sweater krem muda dengan syal putih dengan celana hitam dan sepatu coklat. Meski di Indonesia pakaian seperti itu dapat membuat pemakainya menjadi sangat gerah, namun berbeda halnya di berada di Korea. Udara di malam hari bisa sangat menusuk, dan dia sudah belajar banyak mengenai itu dalam kunjungan pertamanya di Korea.

Setelah dia yakin semuanya sesuai, dia lalu memutar-putar benda yang seperti jam tangan yang melekat pada pergelangan tangan kirinya lalu menekan sebuah tombol di situ.

Detik berikutnya dia menghilang dari kamarnya, menuju lokasi berikutnya, dorm TVXQ di Korea.

* * *

“Halo? Ada orang di sini?” Josh memanggil-manggil. Dia teleport masuk tepat di bagian dalam pintu dorm dua puluh menit berikutnya. “Changmin? Yunho?”

Dormitory itu tetap sunyi. “Changmin? Yunho?” Josh melepas sepatunya di depan pintu lalu perlahan menuju ke dalam. "Di mana mereka?" gumamnya.

Dua orang laki-laki berbadan kekar dan tinggi berlarian keluar. Yunho tampaknya baru saja selesai mandi karena dia berlari sambil mengenakan baju kaos berwarna merah. Rambutnya tampak masih basah. Sedangkan Changmin? Dia tampak sangat rapi, seakan hendak ke pesta. Tapi saat itu dia berlari keluar dari kamarnya dengan sebungkus makanan ringan di tangannya.

“Jo-Hyung!” seru Changmin. “Kapan sampai?”

“Pertanyaan bodoh untuk orang cerdas sepertimu, Changmin.” kata Yunho nyengir.

“Ah, Hyung benar.” Changmin lalu mempersilahkan Josh untuk duduk di sofa. “Aku sudah siap dari tadi, sementara Yunho hyung…” Dia melempar tatapan jengkel ke arah leader-nya itu.

“Hyung—“ Yunho memanggil Josh, mengalihkan perhatiannya dari Changmin yang masih terus memasukkan makanan ringan ke dalam mulutnya. Josh berbalik. “—tunggu sebentar. Aku harus mengeringkan rambutku dulu.” Dia menunjuk rambutnya yang masih basah.

“Kau kesulitan mengeringkan rambutmu?” kata Josh sambil berdecak.

Yunho mengangkat bahu. Tapi ketika dia berbalik, dia merasa ada sesuatu yang aneh. Sudah tidak ada lagi air yang menetes dari rambutnya. Rambutnya telah kering dengan sempurna. Dia berbalik lagi menatap Josh, yang membalas tatapannya dengan mengangkat bahu.

Tersenyum lebar, dia menuju kamar untuk mengganti bajunya dengan baju yang lebih pantas. Sebagai seorang figur publik yang terus-menerus mendapat sorotan dari masyarakat, tentunya dia tidak akan keluar dari dorm hanya dengan kaos oblong. Lagipula di luar sana udara sudah mulai mendingin.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
SelviKyu #1
Chapter 1: Ini ff WonKyu kan? *tinggal jejak
Kok Josh ya? Tp gpp lah, ceritanya bagus sih ^_^
ningekaputri #2
Chapter 15: akhir na bagian kedua selesai. Msh byk teka-teki dsni. Bkn agak bingung.
ningekaputri #3
Chapter 1: author,,,,aq baca lg hehe,,,oya,,,baru sadar. Josh tuh org indo???jd sbnr na markas para penjaga tu d indo??? Jujur ff ini adalah ff pertama TVXQ yg q baca. Meski knl baik wajah jg sifat member na, tp gak trllu knl slrh lagu na. Hehe. Jd ini ckp mengenalkn q byk hal. Thx ya^^
Narenkyu #4
ini tokohnya dbsk sama suju gitu ? yang wonkyu doang ada gak ?
lyelf15 #5
next chap... good story^^
babykyu_wonie #6
Chapter 11: josh bnar2 penuh dg teka-teki ya..josh dsn liz gk mngkin bersatu lagi ya ?
wonkyu moment ny mana ?????
babykyu_wonie #7
Chapter 10: aduhh ceritanya daebakkk B-) woww josh pnya kemampuan yg luar biasa..
speachless speachless..sumpah keren bgett :-D
tp mimen wonkyu ny mana ??
mgkin next chapter ya.. :-)
babykyu_wonie #8
Chapter 9: wah wah kyukyu bnar2 pntar..aku smakin mencintaimu kekeke
ceritany benar-benar serrrrrruuuu >_<
babykyu_wonie #9
Chapter 8: mian ne coment di chapter ini..hehe kmaren2 gk bisa baca karena gk tau gmana cara coment..trus tnya sama unnie aku dan di ajarin deh caranya :-D
sbner ny aku gk bgtu paham ma ceritany tp ceritany seru bget !!!!! fan lagi ini ff wonkyu tmbah semangat baca ny kkkk~