Battle

Wae

 

Sebelumnya, di chapter ini bakal ada istilah-istilah baru, buat yang belum tahu, silakan dibaca dulu penjelasan ini ya..

Shikigami: adalah makhluk-makhluk (roh) yang berasal dari kertas (biasanya dalam bentuk origami tingkat tinggi), mereka akan mematuhi perintah pesuruh mereka.

Shu: adalah suatu teknik di mana pemilik aura dapat mengalirkan auranya pada suatu objek, yang memungkinkan mereka untuk menggunakan objek tersebut seolah-olah menjadi satu kesatuan dari tubuh mereka sendiri.

 

Gyo: teknik ini meningkatkan kekuatan bagian tubuh seseorang, tetapi menyisakan bagian tubuh yang lain menjadi lebih rentan. Gyo yang paling sering digunakan di mata, memungkinkan pengguna Nen (aura) untuk melihat aura dan hal lain yang disembunyikan.

 

En: adalah kemampuan untuk meluaskan atau menyebarkan aura mereka dari keadaan normal, kemudian memberi bentuk pada aura, biasanya bola (lingkaran). Seseorang yang menggunakan En bisa merasakan bentuk dan gerakan apa pun yang memasuki lingkaran mereka. Kelemahan dari teknik ini yakni dapat menguras energi.

 

Ten:  berguna untuk meningkatkan kekuatan badan. Ten juga membuat tubuh jadi lebih lambat. Ten bisa menjadi perisai.

 

Ren: memaksimalkan pengeluaran aura dengan membuka titik vital yang ada secara maksimum sehingga aura dapat keluar dengan kuat.

 

Penjelasan lebih lengkap: http://hunterxhunteranime.blogspot.com/p/nen_28.html | http://hunterxhunterisland.blogspot.com/2012/02/teknik-lanjutan-nen.html

 

Enjoy chapter 7 readers-nim xD

 

Summary : ‘Apapun akan kulakukan untuknya.’ | “Kita harus menemukannya lebih dulu.” | ‘Andwae..jeonha…’ | “Akhirnya… kita bertemu lagi…”

 

.

 

.

 

.

 

Chapter 7

 

.

 

Baekhyun tiba di depan rumah kediaman keluarga Park. Meski masih kelelahan karena baru saja berteleportasi, Sang Mama tak membuang waktu lebih lama. Ia menghimpun reiki-nya dan mencari keberadaan reiki Chanyeol di rumah di hadapannya. Akan tetapi, reiki Chanyeol yang khas itu tidak terdeteksi. Namja yang dikasihinya itu belum pulang! Kecemasan memenuhi rongga dada Sang Mama, menyesakkannya dan membuatnya panik.

 

“Tenang, Baekhyun! Tenanglah! Berpikirlah jernih. Jangan terbawa emosi,” gumamnya pada diri sendiri.

 

Sambil menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, Sang Mama mengeluarkan kertas mantra dari udara. Dengan kekuatan reiki-nya ia mengubah kertas mantra itu menjadi shikigami berbentuk burung elang.

 

Elang dengan sayap putih itu terbang melesat ke atas dan melaju dengan kencang. Baekhyun telah mengalirkan reiki-nya pada shikigami itu dengan teknik shu, dan melengkapi kemampuan gyo pada mata elangnya yang tajam. Jadi, bisa dibilang burung elang itu adalah detektor untuk mencari keberadaan Chanyeol lewat aliran reiki-nya.

 

Mengetahui burung elangnya menangkap aliran reiki Chanyeol, Sang Mama tersenyum tipis. Tanpa membuang waktu, ia pun berlari mengikuti elangnya yang tersambung dengan benang reiki ke tangannya.

 

.

 

.

 

.

 

“Sepertinya kau masih ingat padaku, ya?” Sosok itu menggeram dan mulutnya yang lebar menyeringai senang. Ia kembali terkekeh. Matanya yang hanya berupa bulatan putih besar menatap Chanyeol.

 

“Di mana teman kecilmu itu? Yang berambut perak itu? Ah! Aku lupa, dia kan, sudah mati! Hahahaha...!!”

 

Chanyeol merasa tubuhnya tersengat listrik mendengar hal itu. “Mwo!?” bisiknya. Matanya melebar saking terkejutnya. Mati? Bidadari peraknya sudah....mati?! Kemungkinan itu tak pernah terlintas di benak Chanyeol. Tapi, jika dipikir lagi....

 

“Tentu saja! Mana mungkin bocah tengik seperti itu mengalahkanku! Mau melawan aku Sang Raja Iblis ini?! HAHAHA!! Masih terlalu cepat 1000 tahun!!” Suara geraman sosok itu kembali terdengar. “Ah, aku masih ingat erangan kesakitan bocah perak itu. Sayang sekali ia sudah mati, padahal ia cukup manis....”

 

“Dagchyeo!” ujar Chanyeol perlahan. Shut up.

 

“Eh? Kau mengatakan sesuatu? Wah, sekarang bagaimana? Tidak ada lagi yang akan melindungimu kali ini. Karena si bocah perak itu sudah-mati!! HAHAHAHA!!!” Tawa yang terbahak dengan suara geraman itu terhenti karena ia merasakan tekanan reiki yang menguar dari suatu tempat. Dari tubuh Chanyeol!

 

Aliran reiki berwarna merah tampak memancar kuat dari tubuh laki-laki itu. Samar-samar membentuk kobaran api di sekelilingnya. Ia menunduk dan kedua tangannya terkepal erat.

 

“Itu dia! Itu dia reiki yang kuinginkan! Phoenix itu!” geram Raja Iblis. Mulutnya menyeringai lebar dan lidahnya menjulur-julur liar tampak kelaparan. “Berikan reiki itu – “

 

Sebelum ia selesai mengucapkan perkataannya, Chanyeol sudah ada di hadapannya. Laki-laki itu meloncat tinggi dengan reiki berupa gumpalan api yang berputar terhimpun di ujung kepalan tangannya.

 

“SHIBBAL!!!” teriaknya sambil meninju sosok iblis itu dengan penuh kemarahan. you.

 

.

 

.

 

.

 

Baekhyun terus mengikuti arah yang ditunjukkan elangnya. Akan tetapi, setelah beberapa saat, shikigami-nya itu tiba-tiba hancur berkeping-keping.

 

“Ukh!” Sang Mama mengerang pelan karena merasakan sengatan listrik.

 

Tampaknya shikigami-nya tak bisa mendekati tempat Chanyeol berada lebih jauh lagi. Sepertinya ada kekkai yang menyelubungi daerah itu.

 

Baekhyun mengumpat perlahan. Padahal hanya tinggal sedikit lagi! Kurang dari 100 meter! Tapi, ia masih belum tahu pasti di mana Chanyeol berada. Ia tidak bisa pakai gyo yang biasa. Gyo hanya bisa digunakan dalam radius 10 meter. Menggunakan shikigami juga tidak bisa. Kekkai yang digunakan dalam radius lebih dari 50 meter biasanya hanyalah kekkai tipis. Kalau begitu... tidak ada pilihan lain. En!

 

Baekhyun berdiri tegak, memejamkan mata, berkonsentrasi pada titik-titik reiki di tubuhnya. Lalu ia membuka titik reikinya dengan teknik ren. Reiki yang sangat kuat tampak memancar dari tubuh Sang Mama. Kemudian aliran reiki itu dihimpunnya dengan teknik ten, dan ia membuat teritori – wilayah kekuasaan reiki – dengan teknik En.

 

Teknik itu membuat Baekhyun dapat merasakan reiki Chanyeol, karena aliran reiki mereka bersentuhan. Setelah mengetahui letak namja jangkung itu secara pasti, Sang Mama membuka matanya dan menghentikan En.

 

Karena semua titik reiki pada tubuhnya sudah terbuka, sosoknya pun berubah. Rambut coklatnya berubah warna menjadi perak dan memanjang. Ia pun tak lagi memakai seragam SM High. Yang ia kenakan sekarang adalah pakaian khusus yang biasa dipakainya saat bertugas melakukan pengusiran roh. Dan matanya yang berubah merah terutup oleh topeng berwarna perak.

 

Meski tenaganya banyak terkuras, Baekhyun langsung melesat pergi menuju tempat Chanyeol berada. “Tunggulah, Chanyeollie...” bisiknya di tengah deru angin.

 

.

 

.

 

.

 

Luhan menutup flap ponselnya dan menghela napas panjang. Baik Chanyeol maupun Baekhyun sama sekali tak bisa dihubungi. Ia hanya bisa berharap – dengan putus asa – agar tidak ada hal buruk yang terjadi.

 

Karena tenggelam dalam pikirannya, tanpa sadar ia sudah tiba di depan rumahnya. Saat sedang membuka pintu pagar, Luhan merasakan ada yang aneh dengan rumahnya. Ada sesuatu yang seharusnya ada, tapi kini tidak ada.

 

“Apa ya?” gumamnnya sambil menatap bangunan di hadapannya.

 

Laki-laki manis dengan rambut coklat terang itu terkesiap saat sadar apa yang tidak ada. Kekkai! Kekkai yang melindungi rumah itu! kekkai yang menjadi kontrol dan pusat dari kekkai yang melindungi Chanyeol! Kekkai itu tidak ada! Kekkai-nya terlepas! Hancur!

 

“Tidak mungkin....” bisiknya.

 

Kekkai itu hanya akan terlepas oleh tiga hal: pertama, jika Chanyeol sudah berumur 20 tahun – itu adalah batasnya; kedua, jika kekkai itu sengaja dilepas oleh pembuatnya, yaitu dia sendiri – yang tentu saja tidak pernah ia lakukan! Kemungkinan ketiga, kekkai itu tak sanggup menahan apa yang dilindunginya. Hanya ada satu pengertian dari hal itu: Chanyeol melepas reiki-nya dengan kekuatan yang sangat besar hingga kekkai itu hancur.

 

Dan itu berbahaya!

 

Karena Chanyeol masih belum bisa sepenuhnya mengendalikan reiki-nya. Ia akan menghancurkan apa yang ada di sekelilingnya. Dan yang terpenting, karena laki-laki itu belum bisa mengendalikan reiki secara maksimal, reiki-nya akan terus mengalir tanpa bisa dihentikan. Bila itu terjadi, Chanyeol bisa kehilangan reiki sepenuhnya... dan.... mati!

 

Sembuh dari kekagetannya, Luhan bergegas masuk ke dalam rumah dan mencari ibu serta ayahnya.

 

“Eomma!! Appa!!” panggilnya berkali-kali sambil mencari di tiap sudut rumah. Akan tetappi, mereka tidak ada. Saking kesalnya, Luhan memukul tembok dan berseru kencang. “!!”

 

.

 

.

 

.

 

“Uukh!!” Chanyeol mengerang kesakitan. Tangannya menggapai-gapai mencoba melepaskan ikatan di lehernya.

 

“Hahahaha!! Percuma saja!” geram Raja Iblis, dan mengeratkan ikatannya pada leher, kedua tangan dan kedua kaki Chanyeol.

 

“Akh!” Laki-laki itu berseru tertahan. “!” gumamnya.

 

Tinju api yang disangkanya akan berhasil, ternyata gagal total. Raja Iblis itu tak bergeming sedikitpun. Sebaliknya, reiki yang terkumpul di kepalan tangannya justru diserap oleh raja roh itu. Dan kini ia terikat dan tak bisa bergerak dengan tubuh jangkungnya terangkat dari permukaan lantai.

 

Chanyeol tak yakin apa sebenarnya yang mengikatnya itu. Mereka menjulur dari tubuh jeli lembek roh itu. Tapi saat menyentuh kulitnya, juluran-juluran itu menjadi kuat dan mengiris dagingnya.

 

Perlahan namun pasti, Chanyeol sadar reiki-nya sedang disedot oleh raja iblis lewat juluran-juluran tubuhnya yang aneh itu. Dan Chanyeol tak bisa melakukan apa-apa. Kedua tangan dan kakinya terkunci. Ia hanya bisa menatap wajah iblis yang mengerikan dengan lidah panjangnya yang terjulur keluar dengan muak.

 

Lidah berwarna merah pekat selebar paha orang dewasa itu memanjang dan ujungnya menyentuh dada Chanyeol. Seketika, baju seragamnya robek, seolah terbakar di tempat lidah tadi menyentuhnya. Sementara bagian lain yang tidak tersentuh, baik-baik saja. Saat lidah basah dan lengket itu menyentuh kulitnya, Chanyeol merasa tubuhnya terbakar.

 

“Aaaakhh!!” erangnya. Ia merasakan seolah lidah itu menembus kulitnya. Mencari-cari sesuatu yang bahkan Chanyeol sendiri pun tak tahu ia ada di sana.

 

Lidah itu melepaskan diri dari tubuh Chanyeol. Saat gumpalan daging lunak itu tak lagi menempel di kulitnya, Chanyeol merasakan ada sesuatu di dalam dadanya yang terlepas. Bergerak naik ke tenggorokan, membuatnya tersedak dan terbatuk-batuk.

 

Berikutnya, Chanyeol menyadari ia memuntahkan sebuah bola cahaya berwarna merah pekat. Di dalam bola itu samar-samar terlihat gumpalan api yang bergerak-gerak seperti sayap yang berusaha mengepak. Chanyeol tidak tahu bahwa itu adalah pusat reiki-nya. Ia tidak tahu seberapa buruknya bila bola cahaya itu direnggut darinya. Ia hanya tahu bahwa tubuhnya mendadak sangat lemas, seolah ia hanya tumpukan daging tak berguna. Ia merasa kegelapan menggerogoti tubuhnya.

 

Bola cahaya dengan kobaran api di dalamnya itu berpendar dan melayang di hadapan Chanyeol. Lidah merah milik raja iblis sudah melingkarkan diri di sekeliling bola tersebut. Siap menarik dan menelannya.

 

Namun, sebelum hal itu terjadi, tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca diikuti suara ledakan. Sebuah cahaya kuning keemasan yang begitu menyilaukan menghantam tubuh raja iblis itu, melemparnya ke dinding ruangan.

 

Pusat reiki Chanyeol langsung masuk lagi ke tubuh pemiliknya begitu lidah yang mengikatnya terlepas. Namja bertubuh jangkung itu pun terjatuh di lantai. Perlahan-lahan, kesadarannya kembali. Sambil terbatuk-batuk dan terengah, Chanyeol mengangkat wajahnya untuk melihat apa yang terjadi.

 

Ia tak bisa mempercayai apa yang dilihatnya. Karena begitu ia mendongak, yang ada di hadapannya adalah sebuah sosok dengan surai perak panjang yang berkibar ditiup angin dan berkilau di bawah sinar rembulan.

 

‘Sama,’ batin laki-laki dengan suara berat itu. ‘Sama dengan sepuluh tahun yang lalu! Mungkinkah...’

 

“Cheonsa....?” bisiknya dengan suara yang amat perlahan. Angel...

 

.

 

.

 

.

 

Kris, Changmin, dan Heechul tersentak pada waktu bersamaan. Mereka tak percaya dengan apa yang terjadi. Tiba-tiba saja ada sebuah kekkai yang hancur dengan tekanan reiki milik iblis jahat menguar dari dalamnya. Akan tetapi, yang paling mengejutkan dari itu semua adalah... reiki yang menghancurkan kekkai itu. Itu adalah reiki milik Baekhyun!!

 

Mereka saling bertukar pandang dengan ekspresi ketakutan tergambar di wajah masing-masing.

 

Tanpa mengatakan apa-apa, Kris langsung melesat pergi meninggalkan kuil.

 

.

 

.

 

.

 

TBC? Or Continue?

 

 

.

 

.

 

.

 

Luhan membatu di tempatnya berdiri. Ia tidak mau mempercayai apa yang dirasakannya. Tapi, ia tahu betul. Itu reiki milik Tuannya!

 

“Hajima... jeonha... hajima...” bisiknya dengan suara tercekat. “Andwae..!!”

 

Dengan tubuh gemetar, Luhan berlari melintasi ruangan menuju pintu depan.

 

.

 

.

 

.

 

Baekhyun berdiri di hadapan Chanyeol dengan sikap siaga. “Neo gwaenchanh-a?” tanyanya perlahan.

 

Di belakangnya, Chanyeol tersenyum. “Nde,” sahutnya. Chanyeol tak menyangka hal ini akan terjadi lagi. Bidadari perak itu kembali berdiri membelakanginya dan menjadi tameng bagi dirinya. Kerinduan yang selama sepuluh tahun ini terus dipendamnya, membuncah keluar.

 

Perlahan ia bangkit berdiri. Jantungnya berdentum-dentum karena rasa senang bisa berjumpa lagi dengan bidadarinya itu. Ada banyak sekali hal yang ingin dikatakannya.

 

“Jeogiyo....”

 

Chanyeol tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena tiba-tiba Baekhyun berteriak, “Merunduk!!”

 

Karena refleks, Chanyeol mengikuti perintah Baekhyun. Sementara namja cantik itu melempar empat lonceng yang tadi menggantung di kedua lengan bajunya.

 

Lonceng-lonceng itu membentuk perisai dan melindungi mereka dari tembakan reiki milik raja iblis. Iblis itu menembakkan reiki-nya dengan membabi buta. Perisai Baekhyun tak sanggup lagi menahannya. Ia pun pecah dan membuat namja bertubuh mungil itu terlempar.

 

“Jadi, kau masih hidup, ya?” geram raja iblis. Salah satu juluran tubuhnya yang seperti tentakel menjerat leher Baekhyun dan mengangkat tubuhnya dari lantai. “Aku sungguh benci sosokmu yang suka tiba-tiba muncul dan menghalangiku! Apa kau ini pelindungnya?!”

 

Baekhyun tak menjawab. Ia mengatupkan mulutnya rapat-rapat dan menatap lurus mata iblis itu.

 

“Khe.. khe.. khe.. khe...”

 

Raja iblis itu tiba-tiba terkekeh. “Aah.. kau terlalu memaksakan diri, ya? Tak perlu berpura-pura kuat di hadapan anak itu! Sakit, kan? Seranganku yang menghancurkan perisaimu tadi pasti sangat sakit, kan?! Ayo, tunjukkan saja kalau kau kesakitan!” teriaknya sambil menyeringai lebar.

 

Ia mempererat ikatan di leher Baekhyun. Sang Mama tak bisa menahan diri lebih lama lagi. Ia terbatuk-batuk dan memuntahkan darah.

 

Rupanya serangan iblis tadi melukai bagian dalam tubuhnya.

 

Melihat hal itu, Chanyeol terkesiap dan terpaku di tempat.

 

.

 

.

 

.

 

Saat tiba di halaman, Luhan mendapati dirinya menubruk seseorang. Orang yang lebih tinggi darinya itu menahan tubuhnya sebelum ia terjatuh.

 

Luhan mendongak dan mendapati Kris balas menatapnya.

 

“Duizzhang Kris,” bisiknya kaget.

 

“Apa Chanyeol-ssi ada di rumah?” tanya Kris dengan eksrpresi datarnya yang khas.

 

Luhan menggeleng. Kris menghela napas dan bergumam. “Ternyata benar.”

 

“Duizzhang,” panggil Luhan. Ia meraih lengan baju Kris dan meremasnya. “Yang tadi itu... Baekhyun-jeonha... milik Baekhyun-jeonha, kan?” tanyanya dengan suara tercekat.

 

Kris mengangguk.

 

“Apa Anda akan pergi ke tempatnya?” tanya Luhan lagi dengan suara gemetar. Ia menatap Kris yang mengenakan pakaian khusus yang biasa digunakannya saat bertugas dan melepas cengkeraman tangannya.

 

Lagi-lagi Kris mengangguk.

 

“Izinkan saya ikut, Tuan,” ujar Luhan dengan mantap. Ia memusatkan pikiran dan membuka semua titik reiki sehingga matanya berubah menjadi kemerahan dan ia telah mengenakan seragamnya untuk bertugas. “Jebal,” lanjutnya sambil menatap lurus ke arah Kris.

 

Namja berparas kuat itu menatapnya tajam. Ia sudah menduga hal ini. Luhan pasti ingin ikut. Dia pasti sangat mengkhawatirkan Baekhyun seperti dirinya – ah ani, bahkan mungkin lebih khawatir.

 

Setelah beberapa saat terdiam, Kris memutus kontak mata dan menghela napas.

 

.

 

.

 

.

 

“LEPASKAN DIA!!” raung Chanyeol sambil menghampiri raja iblis. Yang bisa dia lakukan hanya meninju dan menendang. Tindakan yang sia-sia sebenarnya, karena roh tingkat tinggi hanya bisa dikalahkan dengan jurus reiki.

 

Sambil menggeram, raja iblis itu menoleh pada Chanyeol. Ia menyeringai lebar saat tentakel-tentakelnya kembali mengikat leher namja tinggi itu.

 

“Saat emosimu meluap, reiki-mu juga meluap dengan kekuatan yang lebih besar, ya?” geramnya senang.

 

Baekhyun melirik Chanyeol yang meronta-ronta, namun menjadi lemas karena reiki-nya kembali diserap. Memanfaatkan kelengahan iblis itu, Baekhyun menghimpun reiki-nya dan mengubahnya menjadi pedang dari cahaya. Ia menyabetkan pedang itu pada tentakel yang mengikat lehernya.

 

Bersamaan dengan raungan iblis itu, Baekhyun terjatuh ke lantai. Tanpa membuang waktu, Baekhyun mengubah pedangnya menjadi busur. Ia mengarahkan anak panah cahayanya pada sang iblis yang mengerang kesakitan dan memandangnya dengan marah.

 

“Lepaskan Chanyeol!” teriaknya sambil bersiap menembakkan anak panahnya.

 

Iblis itu hendak menyabet Baekhyun dengan tentakelnya, tapi ia kalah cepat dari Sang Mama. Sebelum ia sempat melukai namja mungil itu, anak panah dari kumpulan cahaya telah menancap di matanya.

 

Terdengar raungan yang memekakkan telinga saat sosok iblis itu terhuyung ke belakang. Di tengah kepanikannya karena rasa sakit, ia melempar Chanyeol dan membuat laki-laki itu membentur dinding.

 

“Chanyeol-ah!” seru Baekhyun. Ia tak sempat mengecek keadaan Chanyeol karena tahu iblis itu masih sangat berbahaya meski sebelah matanya telah dilumpuhkan.

 

Sambil mengambil posisi siaga, Baekhyun melirik Chanyeol yang perlahan bangkit. Otaknya berpikir keras. Keadaan sudah semakin gawat. Ia sudah memakai reiki terlalu banyak dan terlalu lama. Chanyeol juga semakin lemah. Akhirnya, Baekhyun memutuskan hanya itu satu-satunya cara. Meski cara itu sangat berbahaya baginya...

 

Setelah membulatkan tekad, Baekhyun berdiri dengan posisi sempurna. Ia memejamkan matanya dan bersiap membuka semua titik reiki-nya secara maksimum.

 

Namun, sebelum ia sempat melakukannya, Baekhyun merasakan ada seseorang yang menyentuh pundaknya. Sambil menoleh, ia mendapati Chanyeol berdiri di belakangnya.

 

“Kita lakukan bersama,” ujar namja itu dengan suara dalamnya.

 

Baekhyun menatapnya terkejut. Setelah paham apa maksudnya, ia pun mengangguk dan tersenyum.

 

Chanyeol merasakan tubuhnya sangat lemah. Tanpa berpikir panjang, ia menyandarkan kepalanya di pundak Baekhyun dan merangkul sosok di hadapannya yang selama ini hanya ada dalam kenangan.

 

Tindakannya itu benar-benar membuat Sang Mama terkejut. Wajah cantiknya tampak merona merah. Setelah bisa menguasai diri, Baekhyun kembali memejamkan mata dan berkonsentrasi membuka semua titik reiki-nya secara maksimum.

 

Reiki yang sangat kuat dan menyilaukan memancar dari tubuh Baekhyun. Chanyeol juga memejamkan mata dan berkonsentrasi. Meski ia tak mengerti dengan teknik ren, ia tahu pasti apa yang harus dilakukannya: mengeluarkan seluruh kekuatan yang dimilikinya.

 

Dari tubuh mungil Baekhyun, terpancar cahaya yang menyilaukan seperti sinar matahari di siang hari. Sementara dari tubuh tinggi Chanyeol, memancar kobaran api berwarna merah yang perlahan membentang seperti sayap burung. Kedua reiki itu bersatu, menciptakan aliran aura berwarna jingga seperti cahaya matahari terbenam.

 

Lalu, Baekhyun menghimpun reiki miliknya yang sudah bersatu dengan milik Chanyeol di kedua tangannya. Kemudian, sambil berteriak, ia menembakkannya ke arah raja iblis yang masih terhuyung-huyung. Menggiring phoenix api yang melayang rendah di sekitar mereka bergerak maju dengan diselimuti selubung cahaya keemasan.

 

Akibat tekanan reiki yang begitu kuat dan efek dari ledakan, mereka berdua terlempar ke ujung ruangan dan membentur dinding dengan cukup keras.

 

Chanyeol merasa tubuhnya begitu lemas. Pandangannya mulai kabur. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia menggapai-gapai, mencoba meraih tangan cheonsa yang berada tak jauh darinya.

 

Namun tenaganya tak cukup. Sebelum ia jatuh ke dalam kegelapan, ia melihat kilatan cahaya biru yang berasal dari ledakan reiki yang menyerang raja iblis yang masih terkapar di lantai. Ia tak sempat bertanya-tanya siapa pemilik reiki biru itu, karena kemudian ia tak sadarkan diri.

 

.

 

.

 

.

 

Kris melompat turun dari naga yang terbentuk dari kekuatan reiki-nya, ke dalam ruangan di lantai empat itu lewat jendela yang pecah. Ia diikuti Luhan yang langsung melempar beberapa bola transparan yang saling terkait dengan benang membentuk jeruji untuk mengunci gerakan raja iblis yang tergeletak di hadapan mereka.

 

Meski iblis itu terlihat sudah tak berdaya, Kris tak membuang waktu dan tak mau mengambil resiko. Dengan gerakan kilat, ia menancapkan pedang reiki-nya pada tubuh sang iblis.

 

Seiring menghilangnya gumpalan gelap itu, terdengar lolongan yang memekakkan telinga. Ia hilang di tengah lingkaran kekkai yang dibuat Luhan.

 

“Apa... dia hancur?” tanya namja berparas manis itu.

 

“Kuharap begitu,” sahut Kris sambil berdiri dan menghilangkan pedangnya. “Yang pasti dia tidak akan kembali dalam waktu dekat.”

 

“Geure...” Lalu Luhan teringat alasan yang membuatnya datang ke tempat itu. Ia berlari menghampiri tuannya yang tergeletak tak berdaya di ujung ruangan. Rasa panik merambati hatinya.

 

“Baekhyun-jeonha!”

 

.

 

.

 

.

 

Chanyeol terbangun karena merasakan ada seseorang yang menarik tubuhnya. Saat membuka mata, ia melihat seorang pria dengan surai perak membantunya berdiri dan melingkarkan lengan di bahunya.

 

“Ukh!” erang Chanyeol. Laki-laki itu menoleh kepadanya. Dan Chanyeol menyadari orang itu bukan bidadari peraknya.

 

Penolongnya ini memiliki rahang yang kuat dan tubuh yang lebih tinggi darinya. ‘Ksatria perak,’ batinnya. ‘Nugu?’

 

Ia tak sempat bertanya-tanya tentang orang itu karena tiba-tiba ia teringat satu hal yang lebih penting. ‘Cheonsa! Bagaimana keadaan Cheonsa-ssi!?’ Kepalanya tersentak begitu cepat dan mencari sosok bidadari peraknya. Pandangannya yang berkunang-kunang mendapati sosok itu dipapah oleh sosok lain dengan rambut coklat pucat.

 

Mengetahui orang yang sangat berharga baginya itu baik-baik saja, Chanyeol membiarkan dirinya kembali jatuh dalam kegelapan.

 

.

 

.

 

.

 

END

 

.

 

.

 

A/N: fufufufu… udahan loh readers-nim~~ kekekeke

 

Engga deng, becanda. Masih TBC kok~~ *kabur sambil naik naga-nya Kris sebelum dibantai reader*

Mianhe kalo scene action-nya kurang berasa u,u maklum, authornya bikin ff ini sekitar…. 4-5 taun yang lalu jadi yaah… maafkan segala keabalannya. Hahahaha #pembelaan

 

Makasih banyak buat para reader yang setia banget baca ff ngaco ini *peluk sampe penyet*

 

Oh iya, buat baju2nya Baek, Kris dan Lu.. bayangkan sendiri aja yaa… ga jauh2 dari baju2nya ao no exorcist atau angel sanctuary dan pokoknya genre-genre roh supranatural gitu deh~ hehe

 

Terus terus, author aneh ini mau pamer~

Baekhyun-cheonsa cantik kaaan?? (tunjuk poster) Ini versi lebih jelasnya :

Trus kris-duizzhang versi rocker(?): 

Foto2 itu author yang edit looh~~ *terus?* *nanam jamur sama Yeol di lokernya Baek*

 

Oke deh, ditunggu chapt selanjutnya yaa.. pssttt spoiler dikit, chapternya ga nyampe 10 loh~~ huehehehehe….

 

Komennya masih dinanti readers-nim~~

 

Regards,

 

Allotropy

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
stellarstarlight
#1
it make me feel so many emotions!
Nisa_Park
#2
Chapter 10: emaaakk!
Padahal baekhyun udah berhasil mendapat tuh si chanyeol...
Kenapa author udh nyulik dia aja TT_TT aku nangis... Emaak.. Huhuhu
tapi ya.. Ini emang bagus.. Kenapa setiap angst selalu diakhiri dgn salah satunya pergi? Kenapa gk keduanya aja #nista
biar kyk romeo juliete gitu #plak
5 jempol buat author-nim
jujur awalnya sempat gk ngerti soalnya author nulis percakapannya pake rahasia2an jadi aku gk tau siapa aja yg ngomong..
Tapi, akhirnya aku ngerti sangat ngerti..
Ditunggu karya selanjutnya!
gotikuneko
#3
Chapter 10: T_T bagus bgt ff nya... Tp sad ending... Tp baguuuus bgt T_T
gotikuneko
#4
Hueee suka bgt ma ceritanya author-nim xD
chyshinji
#5
Chapter 10: T_T Sad ending ..... Kasian sekali chanyeol. Wah, ternyata Kris suka sama Luhan yah? Masa takut kalah sama Baekhyun sih,, kekekek,, ayo taklukan (?) Luhan.
chyshinji
#6
Chapter 9: Huweeeeeeeeeee,, gimana bisa Baekhyunnya malah metong T_T Padahal kan baru aja dapet first kiss dari chanyeol kan, huwaaaaaa,, nyesek sekali kalo jadi chanyeol, masa baru beberapa menit bahagia, langsung sedih selamanya -_-
chyshinji
#7
Chapter 8: Aigoooooooooooooooooo,, Chanyeol, lo bego apa tolol sih? Kan cuman mata baekhyun doang yang ditutup, wajahnya kan engga, masa engga kenal sih sama bidadari lo itu. Itu baekhyuuuuuuuuuuuunn >.< Aigooo,, itu baekhyun gak mati kan ya? semoga,, kekekek
chyshinji
#8
Chapter 7: Aigoooooo Lulu udah tau ada masalah sepenting ini lah malah masih mentingin gurunya, harus bisa dong pilih yang lebih penting -_- Urusan nyawa mah gak bisa ditunda, gak kayak urusan sekolah -_- Aigoooooo,, takutnya kalo nanti sampe Baekhyun nolongin Chanyeol trus mati, huwaaaaaaaaaaa
chyshinji
#9
Chapter 6: KYAAAAAAAAAAA!!! Bawa Sehun buat Luhan please!! Sumpah aku malah kasian sama Luhan disini. Oh ayolah Luhan kamu gak boleh suka sama baekhyun, masa namja cantik sama namja cantik juga. uke uke dong. Luhan lindungin Chanyeol yah,kekek
chyshinji
#10
Chapter 5: Luluuuuuuuu,, jangan jangan Chanyeol ini bisa terdeteksi sama para Iblis gara gara perlindungan Luhan yang mulai luntur. habisnya Luhan dalem hatinya marah marah terus sih sama Chanyeol, malah kayaknya lumayan benci juga gitu sama Chanyeol. Lindungi Chanyeol ya author. kasih pasangan buat my Lulu, biar dia nantinya gak ngerecokin Baekyeol, kekekek. kai ataupun Sehun gak masalah, dua duanya oke.