-7-

i love you

"ya tuhan kenapa sesakit ini ? mendengar jisoo menerima perjodohannya itu jauh lebih sakit daripada tamparan ayahku. apa aku takan pernah bisa bersama dengan jisoo ?" batin jeonghan makin menjerit setelah jisoo pergi.

"maafkan aku jeonghan~ah.. aku tidak bisa sepertimu. memberontak menolak perjodohan yang dilakukan secara sepihak oleh ayahku. aku tau kamu menolak perjodohan itu pasti karena seungcheol kan ? sial!! aku kalah cepat olehnya. tapi bagaimana pun juga aku akan tetap mencintaimu sampai akhir hayatku walaupun aku tidak akan ada disampingmu lagi tapi aku akan tetap terus menyebut namamu dalam setiap doaku.. maafkan aku~" sakit yang dirasa jisoo pun sudah tak tertahankan lagi, selama perjalanan pulang jisoo terusterusan memukuli stir mobilnya

***

"beri salam pada calon mertuamu" titah ayah jisoo ketika jisoo datang.

"hallo, aku hong jisoo" salam jisoo sambil membukukan badannya dan tak lupa segaris senyuman di bibirnya.

"beri salam juga pada calon isterimu" kata ayahnya lagi.

"hallo"

"hallo jisoo~ya, aku kim jeongan" sapa gadis itu sambil mengulurkan tangannya untuk.bersalaman dengan jisoo.

"jeongan ?" tanya jisoo.

"umm.. KIM. JEONG. AN. apa ada yang salah dengan namaku ?" tanya jeongan bingung.

"tidak. hanya saja namamu mirip.dengan seseorang yang aku kenal" jawab jisoo pelan "dan yang aku cintai" lanjut jisoo dalam hati

 

***


Saat ini jisoo masih bisa tersenyum dan sedikit tertawa walaupun hatinya sakit, tapi berbeda dengan jeonghan yang saat ini masih mengurung diri dikamarnya sejak kemarin.

"jeonghan~ah, anakku sayang. buka pintu kamarmu nak. jangan menurung diri terus, perutmu juga harus kamu isi" panggil ibunya dari depan pintu kamar jeonghan.

"jeonghan~ah nanti kamu sakit, ibu tidak mau melihatmu sakit" terlihat jelas kalau saat ini ibunya sangat khawatir akan kesehatan anak sematawayangnya ini.

"biar saja aku sakit!! lebih bagus kalau aku mati saja sekalian!!" jawab jeonghan dari dalam kamar sambil membanting barangbarang yang ada didekatnya.

"yoon jeonghan!! jaga ucapanmu!! ibu tidak suka kamu berbicara begitu" bentak ibunya.

"hah... lucu sekali" kata jeonghan sambil tertawa.

"apa kalian tidak menyadari ? saat ini kalian sedang menyiksaku, membunuhku secara perlahan!! bukankah lebih bagus kalau aku juga membantu kalian untuk lebih cepat mengakhiri hidupku ? hah ?" teriak jeonghan putus asa dan mulai menangis lagi.

"ibu mohon jangan seperti ini jeonghan~ah. apa yang harus ibu lakukan ?" ibunya jeonghan terus terusan mencoba membuka pintu kamar jeonghan yang sampai kapanpun tidak akan terbuka tanpa seizinnya.

"bilang pada ayah kalau aku tidak mau perjodohan sial itu. bilang pada ayah batalkan perjodohannya. bilang pada ayah kalau aku tidak suka diaturatur seenaknya apalagi ini tentang masa depanku. aku bisa mendapatkan calon pendamping hidup pilihanku sendiri yang akan membuatku bahagia, aku bisa. tolong beritahu ayah, bu" jawab jeonghan histeris.

"ibu- ibu-" ibunya sangat gusar tak tau apa yang harus ia katakan, jujur ia ingin membantu jeonghan tapi ia juga tidak bisa melawan suaminya sendiri.

"benar apa yang aku pikirkan. terimakasih untuk semua kasih sayang yang telah kalian beri selama ini, dan selamat karena telah membuatku menjadi seperti ini sekarang" suara jeonghan memelan namun terdengar sangat menderita.

"maafkan ibu jeonghan~ah"

"aku sakit bu. kenapa kalian tega kepadaku ? apa salahku ?" jeonghan kembali berbicara sambil terisak

"jisoo~ya kamu dimana ? cepat datang kesini dan bantu aku dari penderitaan ini. kenapa kamu menerima perjodohan itu, hah ? bodoh!!" batin jeonghan makin menangis saat kedua matanya terfokus pada sebingkai foto dirinya dan jisoo sedang tersenyum bahagia

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
omjojosshhnn
dimohon untuk memberikan sedikit komentarnya ya buat kalian yang ga sengaja baca ff bobrok om ini :")
bukan ff baru sih tapi ya om nyoba buat ngepost di sini hehe
thangyu~

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet