-1-

i love you

Dear diary...

Dear..

hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan bagiku, bagaimana bisa temanku yang bodoh dan mengganggu itu bisa menggagalkan acara kencan butaku ?? aku sangat membencinya, dasar hong jisoo aneh!!!

 

Tulis jeonghan di buku diarynya. 

Ya, acara kencan butanya pada hari ini telah gagal karena ulah jisoo teman setianya sejak kecil. 

"awas kamu bocah tengik, akan ku balas!! Tunggu saja kamu!!" teriak jeonghan penuh dendam.

Belum juga reda amarah yang jeonghan rasakan, handphonenya bergetar menandakan adanya pesan masuk. Dilihatnya layar handphone itu dari kejauhan, samar tapi jeonghan masih bisa membaca tulisan siapa pengirim pesan itu, dan..

"hong jisoo!! bocah tengik itu masih berani menghubungiku ?" kata jeonghan sambil menatap handphonenya dengan tatapan ganas. 

Diambilah handphone yang berada diujung kasurnya itu, dan dengan kasar membuka pesan yang berasal dari jisoo. Jeonghan langsung melempar hanphonenya pelan lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangan halusnya itu karena kekesalannya memuncak ketika membaca pesan dari jisoo yang berisi..

"annyeong bintang kecilku...bagaimana dengan kencan butamu hari ini ? apa berjalan dengan lancar ? aku punya firasat yang buruk tentang kencan butamu itu, kuharap itu hanya firasatku saja ya..bye, love you so much kekeke"

"aigo..aigo..kepalaku!! Hong jisoo aneh, lebih baik kamu mati saja agar hidupku tenang, kumohon" kesal jeonghan karena ini bukan pertama kalinya jisoo mengusili jeonghan. 
 

Bayangkan saja jeonghan dan jisoo sudah berteman sejak kecil sampai saat ini, dimana kini mereka telah berstatus sebagai mahasiswa dan di kampus yang sama pula. Sudah berapa lama itu ? dan sudah berapa kali kah jisoo mengusili jeonghan ? tak terhitung. Setelah mengutuk jisoo sedemikian rupa akhirnya jeonghan tertidur pulas.  

 

***

 

Keesokan harinya, jeonghan yang masih tertidur lelap dikagetkan oleh suara jam weker yang berbunyi keras sekali

Krrriiiiinnnnngggggggggggggg...

Jeonghan terkejut dan langsung terduduk dikasurnya itu, dengan mata yang masib terpejam dan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih, jeongjan mencoba menelaah darimana bunyi itu berasal. Dengan refleks telinga jeonghan bergeser kesebalah kiri dan bunyi itupun semakin terdengar jelas ditelinganya.

"bunyinya berasal dari sini" kata jeonghan masih dengan mata yang tertutup

"ini seperti bunyi jam weker"

"tapi seingatku aku tidak punya-" sebelum meneruskan perkataannya jeonghan teringat kepada jisoo dan mulai memakimakinya lagi

"hong jisoo sialan!!" jeongjan berteriak dengan keras setelah mendapati jam weker asing yang bertuliskan..

"cepat bangun bodoh! kamu ini seperti kerbau saja tidur mengorok. jangan lupa mengganti spreimu kulihat semuanya sudah terbanjiri air liurmu sendiri. tertanda : ketua gengs harapan bangsa Hong Jisoo"

"ya~ yoon jeonghan, kamu sudah bangun ? cepatlah mandi dan segera berangkat ke kampus. Kamu tidak lupa kan kalau hari ini ada ujian ?" teriak seseorang dari luar jendela kamarnya yang terbuka

Jeonghan langsung menghampiri asal suara tersebut

"ya~ hong jisoo!! kamu mau mati, hah ?" balas jeonghan dari jendela kamarnya yang berada dilantai dua rumahnya

"kalau aku mati sekarang bagaimana dengan ujian hari ini ? tamatlah riwayatmu jeonghan~ah" goda jisoo

"biarpun nilaiku jelek yang penting aku puas karena telah membunuhmu!!" balas jeonghan kesal

"cobalah bintang kecilku. aku tunggu ditempat biasa, sampai jumpa" kata jisoo sebelum pergi meninggalkan jeonghan yang masih kesal karenanya

"ya tuhan~ bagaimana bisa Kau menciptakan manusia menyebalkan seperti dia ?" keluh jeonghan tertunduk

 

***

 

 "jeonghan~ah kamu jangan marah begitu dong, aku kan hanya bercanda" kata jisoo sambil menyenggol pelan lengan jeonghan

"bagaimana aku tidak marah ? kamu selalu saja membuat hidupku hancur berantakan. kemarin kamu berhasil menggagalkan kencan butaku dengan mengatakan kepada gadis itu kalau aku itu 'gay' dan pagi ini dengan seenak jidatmu kamu masuk kedalam kamarku dan memasang jam weker bodohmu itu" teriak jeonghan tanpa memperdulikan mahasiswa lain yang sedang menatap kearahnya heran

"kita kan sudah berteman sejak lama dan kamu juga sudah tau kebiasanku, harusnya kamu sudah terbiasa akan hal itu" balas jisoo dengan nada suara aga sedikit meninggi

"terbiasa ? dengan sikap usilmu itu ? ya tuhan~ ampunilah dosa manusia ini" jawab jeonghan lalu pergi meninggalkan jisoo sendirian di kursi taman

Tak lama kemudian ujianpun akan segera dimulai. "sssuutttt...ssssuuussstt" desis jisoo kepada jeonghan

"..." tak ada respon dari sang pemilik nama bahkan menolehpun tak dilakukannya

"ya~ jeonghan~ah..jeonghan~ah..yoon jeonghan!!" bisik jisoo namun sedikit keras membuat sesisi kelas menoleh kearahnya

"ah maaf, aku hanya ingin menyampaikan sesuatu kepadanya. Sorry"

"ya! bodoh!" jisoo mulai kesal

"aish!! berisik banget sih" akhirnya jeonghan menoleh setelah jisoo memanggilnya 'bodoh'

"kamu yakin bisa mengerjakannya sendiri ?" tanya jisoo. 

"merendahkanku sekali. aku bisa tanpamu hong jisoo" jawab jeonghan acuh.

"yakin ?" tanya jisoo meyakinkan jeonghan lagi

"kamu tidak perlu cemas. tanpamu juga aku pasti bisa mendapatkan nilai sempurna" jawab jeonghan dengan penuh percaya diri

"baiklah aku tidak akan memaksa".

30 menit kemudian jisoo hampir menyelesaikan semuanya sedangkan jeonghan baru menjawab beberapa nomer saja itupun membuat jeonghan harus berpikir ekstra untuk menjawabnya dan sesekali menebak jawaban dengan menghitung jumlah cicak yang berlalulalang diatas kepalanya. "dasar bodoh" umpat jisoo sambil tersenyum

karena tak tega jisoo pun menulis ulang jawabannya di kertas selembar yang dimaksudkan supaya jeonghan bisa menyalin kembali jawabannya. Namun sepertinya jeonghan tak sepemikiran dengan jisoo

"cihh!!! apaan ini ? dia pikir aku sebodoh itu apa ? aku tau ini pasti jawaban yang salah buktinya tidak ada satupun jawaban yang sama antara jawabanku dan jawabannya! kamu salah kalau kamu pikir bisa mengusiliku lagi hong jisoo!!" umpat jeonghan kesal lalu meremasremas kertas itu dan dimasukannya kedalam tas

Jisoo yang tak mengetahui apa yang dilakukan oleh jeonghan pun langsung menyerahkan jawabnnya pada sang pengawas lalu pergi meninggalkan ruang ujian

 

***



"see ? nilaiku sempurna lagi" jisoo tersenyum ketika melihat hasil ujiannya sendiri. dilihatnya jeonghan dengan wajah cemberut sambil mengembungkan pipinya

"kenapa ? ga usah dijelekjelekin gitu mukanya, udah jelek juga!!" ledek jisoo sambil terkekeh pelan

"biarin!!" jawab jeonghan ketus

"nilaimu sama sepertiku juga kan ?" tanya jisoo mengalihkan pembicaraan

"punya mata kan ? bisa baca kan ? liat aja sendiri! ga usah banyak nanya!" bentak jeonghan

jisoo pun mendelik kesal pada jeonghan lalu mulai mencari nilai temannya itu yang sedari tadi uringuringan tak jelas

"Yoon jeonghan- yoon jeonghan- yoon jeong- ah ketemu!! woooowwww aku tau ini pasti terjadi. kamu tidak menyalin ulang jawabanku kan ?" tanya jisoo penasaran

"memang tidak" jawab jeonghan singkat

"kenapa ?" tanya jisoo lagi dengan tegas

"aku pikir kamu sedang mengusiliku lagi jadi aku tidak menyalinnya" jawab jeonghan sambil mengalihkan pandangannya kearah lain karena ia tau kini jisoo sedang benarbenar marah padanya

"kamu memang bodoh yoon jeonghan!" umpat jisoo kesal

"bagaimana aku bisa percaya padamu. kalau setiap hari kamu selalu mengusilku ? jangan salahkan aku kalau aku tidak percaya padamu" jeonghan pun terpancing emosi

"terserah kamu saja!! kamu memang tak pernah sedikitpun mengerti aku" jisoo yang sudah sangat kesal pada jeonghan pun langsung pergi dan meninggalkan jeonghan

"yang jelek nilaiku sendiri kenapa jadi dia yang marah ? dasar bocah tengik!!" bibir jeonghan terus mengomel walaupun jisoo sudah menghilang dari hadapannya

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
omjojosshhnn
dimohon untuk memberikan sedikit komentarnya ya buat kalian yang ga sengaja baca ff bobrok om ini :")
bukan ff baru sih tapi ya om nyoba buat ngepost di sini hehe
thangyu~

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet