-3-

i love you

"jeonghan~ah apa itu coklat panas ?" fokus jisoo sekarang tertuju pada segelas coklat panas yang berada diatas meja belajar jeonghan

"hmm" jawab jeonghan sambil menganggukanggukan kepalanya pelan. Tanpa meminta ijin dulu dari sang empunya, jisoo langsung menyeruput habis coklat panas itu

"waaaaahhhh.. enaknya" seru jisoo dan menyisakan sedikit coklat diatas bibirnya. Jeonghan yang melihatnya langsung berpikiran yang menjurus 

"jisoo~ya masih ada coklat diatas bibirmu. mau aku bantu bersihkan ? dengan bibirku ?" tanpa sadar jeonghan tersenyumsenyum sendiri sambil menggigit bibir bawahnya. Jisoo memandangi jeonghan dengan tatapan heran lalu mendekatkan wajahnya ke hadapan jeonghan

"sayang~" bisik jisoo sehingga menyadarkan pikiran jeonghan yang menjurus itu

"yaaaaaaaaa!!" jeonghan yang tersadar bahwa wajah jisoo begitu dekat dengan wajahnya langsung berteriak dan secara refleks mendorong jisoo hingga terjatuh

"awww~ kamu ini kenapa sih ?" protes jisoo sambil mengelusngelus pantatnya yang kesakitan

"kamu yang kenapa ?" balas jeonghan

"memangnya aku kenapa ?" keduanya mulai memanas

"apa kamu sedang berusaha menciumku, hah ?" tanpa sengaja jeonghan melontarkan kata 'mencium' 

"ya!! yoon jeonghan!! kamu bodoh sekali!!' batin jeonghan menyesal

"menciummu ? kamu dan aku samasama lelaki. kenapa aku harus menciummu ? aku normal jeonghan~ah" katakata jisoo membuat raut wajah jeonghan berubah menjadi suram

"sebenarnya kamu kenapa ? daritadi kamu terusterusan memarahiku" tanya jisoo sambil menatap wajah jeonghan dalam

"jisoo~ya kemarilah" panggil jeonghan lemas

"untuk apa ? memukulku lagi ? aku tidak mau. walaupun aku lebih kuat darimu tapi pukulanmu cukup kuat untuk membuat tubuhku memarmemar" tolak jisoo sambil mengerucutkan bibirnya

"sshhh.. kemari saja!!" panggil jeonghan lagi dengan tatapan yang sedih. Mau tak mau jisoo pun menuruti kemauan jeonghan. Betapa terkejutnya jisoo ketika jarijari lentik jeonghan membelai bibirnya lembut. Jantung jisoo berdegup dengan kencang, ingin sekali jisoo melepaskan tangan jeonghan dari bibirnya tapi hati kecilnya berkata lain

"jangan jisoo. Jangan lepaskan. Nikmati saja belaian tangannya yang lembut"

"jangan berpikiran yang macammacam. Aku hanya membersihkan coklat yang tersisa dibibirmu" kata jeonghan tibatiba. Setelai selesai jisoo berdiri dan mondarmandir seperti orang yang kehilangan akal sehatnya

"ya~ jonghan~ah.. jeonghan~ah.. yoon jeonghan!!" jisoo terus menerus mengoceh nama jeonghan. Jeonghan yang kini moodnya sedang tidak bagus hanya bisa memandangi jisoo yang tak bisa diam dihadapannya

"Aku pulang" kata jisoo yang menyadari bahwa akan terjadi hal yang tak terduga kalau ia tetap berada di kamar itu berdua bersama jeonghan. Walaupun ia juga tau kalau ia dan jeonghan samasama lelaki

"hmmm" jawab jeonghan singkat sambil menatap punggung jisoo yang perlahan mulai menjauh



***



drrrrttt ddrrttt ddrrrrttt

"tunggu sebentar" sahut jeonghan dari kejauhan

"halo ?"

"jeonghan~ah" kata seseorang ditelepon

"ya ?" tanya jeonghan sambil mengusap rambutnya yang basah

"apa yang kamu lakukan ?"

"baru saja selesai mandi" jawab jeonghan singkat

"baguslah"

"ada apa ?" tanya jeonghan lagi

"aku ingin makan malam, tapi aku tidak mau makan sendirian. mau menemaniku ? tenang saja! aku yang bayar"

"makan malam ?" tanya jeonghan sedikit terkejut

"hmm datang saja ke restoran yang berada di dekat rumahku, aku tunggu setengah jam lagi. Pokonya aku tidak mau tau kamu harus datang, titik" belom sempat jeonghan mengiyakan ajakannya, seseorang disana telah terlebih dahulu mematikan teleponnya


Makan malam ? restoran ? berdua ? jeonghan seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Dengan cepat ia langsung berdandan hingga 'setampan' mungkin/? ah tidak! jeonghan langsung berdandan hingga 'secantik' mungkin. Seperti yang dapat diketahui jeonghan memang memiliki perawakan yang seperti wanita apalagi ditambah rambutnya yang panjang dan parasnya yang 'cantik'

 

***

 

Dengan memakai setelan yang casual ditambah rambutnya yang sengaja ia uraikan sedikit menutupi wajah sebelah kananya menambah kesan menawan dan 'cantik'. Jeonghan melangkahkan kakinya masuk kedalam restoran yang ia tuju. Sesampainya di tempat tujuan, jeonghan celingukan mencari seseorang yang entah dimana duduknya

 "jeonghan~ah, disini" panggil seseorang dari arah sebelah kanan. Jeonghan hanya tersenyum lalu menghampiri meja tersebut

"sudah lama menungguku ? jisoo~ya ?" Tanya jeonghan sambil menarik kursi yang akan ia duduki. Jisoo hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya

"untuk ukuran lelaki aku pikir kamu cukup 'cantik'. Hmm lebih tepatnya mungkin kamu lebih 'cantik' daripada gadisgadis yang pernah aku temui" puji jisoo yang sepertinya sangat terpukau oleh 'kecantikan' jeonghan

"aku tau aku memang lebih cantik dari para gadis yang pernah kamu temui. Dan pasti hanya aku kan yang sampaisampai membuatmu berdecak kagum" kata jeonghan dengan percaya diri sehingga membuat jisoo tertawa pelan. Kalau dipikirpikir lagi jeonghan memang benar, ia adalah satusatunya orang yang berhasil membuat hati jisoo berdetak tak karuan


"jeonghan~ah" panggil jisoo tibatiba

"hmm ?" jawab jeonghan sambil menatap jisoo

"sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan padamu" jelas jisoo tak berani menatap jeonghan balik

"mengatakan apa ?" tanya jeonghan penasaran

"aku pernah mengatakan padamu kalau aku normal kan ?" pertanyaan jisoo cukup membuat jeonghan mengerutkan dahinya

"lalu ? apa sekarang kamu mau mengatakan kalau kamu tidak normal ?" jeonghan mengubah posisi duduknya sebari menatap jisoo tajam

"sepertinya begitu" jawab jisoo membalas tatapan jeonghan. Kini malah jeonghan yang tak berani menatap mata jisoo

"hah!!! lucu sekali!!" kata jeonghan sambil kembali menyantap makanannya yang belum habis

"aku-" jisoo tak melanjutkan pembicaraannya karena terganggu oleh suara dering handphone jeonghan yang terusterusan berbunyi

"halo ?" kata jeonghan malas

"YA!! YOON JEONGHAN! KAMU DIMANA ?"

"YA!! BOO SEUNGKWAN!! KENAPA BERTERIAK PADAKU ? BERISIK SEKALI!! AKU SEDANG MAKAN MALAM BERSAMA JISOO, ADA APA ?" balas jeonghan sambil membentakbentak handphonenya sendiri

"JISOO ? HONG JISOO ?"

"sudahlah jangan bahas dia, ada apa kamu meneleponku ?" kata jeonghan kembali ke topik pembicaraan utama

"aku dirumahmu, kamu lupa besok kita ada presentasi huh ?" 

"kamu ini seperti hantu saja setiap aku sedang bersama jisoo pasti tibatiba kamu muncul dan menghancurkan semuanya!! aku pulang sekarang" kesal jeonghan

"tunggu tunggu tunggu!! kamu yakin sedang bersama jisoo ? hong jisoo ?"

"tentu saja!! memangnya ada jisoo jisoo yang lain yang aku kenal ?" terlihat jeonghan makin kesal

"hmm.. jeonghan~ah kamu tunggu saja disitu. aku akan kesana menjemputmu. dan pastikan jisoo tetap disana ya ?"

"TIDAK!!! TIDAK USAH MENJEMPUTKU. AKU AKAN PULANG SENDIRI. LAGIPULA DIA BUKAN HONG JISOO! DIA JOSHUA! JANGAN COBACOBA DATANG MENJEMPUTKU BOO SEUNGKWAN!!" ancam jeonghan dengan berapiapi dan langsung memasukan handphone kedalam saku celananya

"ada apa ?" tanya jisoo tak mengerti apa yang jeonghan bicarakan dengan seungkwan

"jisoo~ya maafkan aku. aku lupa kalau malam ini aku ada janji dengan si boo, jadi aku harus pulang sekarang. sekali lagi maafkan aku, aku pergi" tanpa panjang lebar jeonghan langsung pergi secepat mungkin meninggalkan jisoo yang bahkan belum sempat mengatakan apaapa lagi

Jisoo terdiam sejenak dan terkadang senyuman tipis tergaris dibibirnya, lalu ia merogoh sakunya mencoba mengambil sesuatu yang ternyata sepasang cincin yang masingmasing terukir namanya dan nama 'yoon jeonghan'

"aku serius jeonghan~ah"

"aku pikir ada yang salah dengan diriku"

"sudah lama aku menyangkal semuanya"

"namun baru akhirakhir ini lah aku menyadari, bahwa-

-sepertinya kamu telah membuatku menjadi 'tidak normal'"

"aku menyukaimu"

"wanna be my baby?"

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
omjojosshhnn
dimohon untuk memberikan sedikit komentarnya ya buat kalian yang ga sengaja baca ff bobrok om ini :")
bukan ff baru sih tapi ya om nyoba buat ngepost di sini hehe
thangyu~

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet