-5-

i love you

"aku tau aku bodoh karena aku terusterusan berkata padamu kalau aku normal tapi pada akhirnya aku menjadi 'gay' karenamu" walaupun tak ada jawaban dari jeonghan, jisoo terus berbicara mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada jeonghan

"aku selalu mengusilimu bukan berarti aku membencimu. Justru karena aku menyukaimu makanya aku ingin harihariku diisi oleh kehadiranmu" kata jisoo sambil tertawa pelan

"aku sangat mencintaimu lebih dari apapun. Tak apa kalau kamu tak memiliki perasaan yang sama sepertiku karena aku tau kamu normal. Tapi aku mohon padamu jangan membenciku karena perasaanku ini, itu akan jauh lebih menyakitkan nantinya" suara jisoo mulai bergetar

"entah kamu sedang menyukai siapa sekarang ini yang jelas aku akan terus mencintaimu sampai kapanpun. Terima kasih untuk semua waktu yang telah kamu buang siasia hanya untuk menemaniku dan terimakasih telah membuat hariku penuh cerita karenamu. Sekali lagi, i love u yoon jeonghan"

setelah puas mengutarakan isi hatinya, jisoo mengakhiri panggilannya dengan jeonghan dan perlahan mata jisoo mulai berkacakaca. Tak ada yang bisa ia lakukan saat ini, jisoo hanya bisa menunggu. Menunggu mengetahui siapa yang beruntung yang bisa mencuri hati jeonghan, bintang kecilnya

 

***

 

Keesokan harinya jisoo dan jeonghan sedang asik mengobrol berdua di kursi taman. Membicarakan lelucon hingga hal yang tak begitu penting. Dan pada akhirnya mereka terdiam karena kehabisan bahan pembicaraan

"ya~ jisoo~ya" panggil jeonghan memulai pembicaraan lagi

"apa ?" tanya jisoo

"ada yang aneh" kata jeonghan sambil mengerutkan dahinya

"aneh ? apa ?" jisoo bingung

"kamu tidak mengusiliku ?" tanya jeonghan membuat jisoo menganga dibuatnya

"tidak. aku sudah bertobat sekarang" kata jisoo sambil tersenyum

"mulai hari ini aku akan berbuat baik padamu. aku akan melindungimu dan akan menjagamu" lanjut jisoo penuh semangat. Jeonghan hanya menatap tajam jisoo, mencari tau apakah semua yang jisoo katakan serius atau tidak

"aku serius" kata jisoo meyakinkan

"baguslah" jeonghan yang akhirnya percaya tersenyumsenyum sendiri

"ini" jisoo menyodorkan sesuatu

"ini apa ?" tanya jeonghan

"itu bom!!" jawab jisoo membuat jeonghan mendelik

"tentu saja itu coklat. apa kamu tidak membaca tulisan dibungkusnya ?" lanjut jisoo kesal

"aku tau ini coklat, maksudku untuk apa ini ?" tanya jeonghan dengan penuh kesabaran

"hadiah untumu. karena aku akan baik padamu mulai dari sekarang" jelas jisoo

"terimakasih" kata jeonghan senang lalu mulai memakan coklat yang diberikan jisoo

"seharusnya aku tau ini dari awal" celetuk jeonghan

"apa ?" tanya jisoo polos

"seharusnya aku tidak mempercayaimu semudah itu hong jisoo" lanjut jeonghan sambil mengipasngipas wajahnya dengan buku

"memangnya apa yang aku lakukan ?" tanya jisoo lagi sambil menahan tawa

"apa yang kamu masukan kedalam coklat ini ?" tanya jeonghan emosi

"aku tidak memasukan apaapa. buktinya tidak terjadi apaapa dengan coklat punyaku"

"ya!! hong jisoo!! coklat ini kenapa pedas sekali ? apa kamu mencampurnya dengan bubuk cabai ?" tanya jeonghan yang sudah tak kuat menahan pedasnya coklat itu

"sepertinya kamu benar" jawab jisoo polos sambil menyeringai

"ya!! ya!! ya!! hong jisoo bodoh!! cepat ambilkan aku air minum, aku sudah tidak kuat menahan pedasnya" kata jeonghan sambil menjulurkan lidahnya lalu melompatlompat ditempat

"aku sibuk jeonghan~ah, lain kali saja ya" tolak jisoo dengan polosnya lalu meninggalkan jeonghan

"ya!! bocah tengik sialan!! ya!! hong jisoo!!" teriak jeonghan

"minumlah" kata seseorang sambil menyodorkan air minum kepada jeonghan

"terimakasih, seungcheol~ah" jeonghan langsung meminum habis air yang ternyata diberikan oleh seungcheol

"kamu kenapa ?" tanya seungcheol khawatir

"si bodoh jisoo yang membuatku seperti ini" jawab jeonghan dengan penuh emosi

"jisoo ? bagaimana bisa ?" tanya seungcheol lagi

"dia!! si bodoh sialan itu memberikanku coklat yang sudah dicampur dengan bubuk cabai" jelas jeonghan sambil sedikit menitikan air mata karena saking pedasnya. Jeonghan terdiam ketika jemari seungcheol mengusap dan menghapus air mata yang mengalir di pipi halusnya. Dan seketika itu pula mahasiswa yang lain memperhatikan mereka berdua secara tajam

"ya~ apa kalian tau ? tadi aku melihat seungcheol sedang duduk berdua bersama jeonghan. mereka berdua terlihat sangat mesra sekali" kata salah satu mahasiswi yang sedang bergosip

"benarkah ? aku jadi iri pada jeonghan. padahal dia dan seungcheol samasama lelaki, apa menurut kalian mereka berdua 'gay' ?" tanya mahasiswi yang lainnya

"kenapa seungcheol harus 'gay' dengan jeonghan ? ya walaupun dia cukup cantik tapi masih lebih baik aku lah yang jelasjelas wanita tulen" jisoo yang tak sengaja mendengar pembicaraan mahasiswi itu pun jengkel dan menghampiri mereka

"heh!! kalau bicara tuh dijaga!! seenaknya saja kamu membandingbandingkan jeonghan!! walaupun dia lelaki tapi dia jauh lebih sempurna darimu, ingat itu!!" celetuk jisoo membuat para mahasiswi itu terheranheran

jisoo yang memanas langsung kembali mendatangi jeonghan dan langsung menarik tangan jeonghan secara paksa

"ya!! bodoh!! lepaskan tanganku. kamu mau bawa aku kemana ?" kata jeonghan sambil berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman jisoo

"jangan banyak bicara. ikut saja denganku" jawab jisoo sambil terus menarik jeonghan hingga akhirnya terlepas karena seungcheol menarik tangan jeonghan yang satunya dan sontak membuat jisoo menatap seungcheol dengan tatapan membunuh

"dia bilang lepaskan. lihatlah, tangannya jadi terluka karenamu!!" kata seungcheol sambil merangkul jeonghan

"apa ?" tanya jisoo emosi

"sudahlah, aku tidak apaapa" lerai jeonghan sambil melepaskan rangkulan seungcheol

"tanganmu terluka hani~ya" seungcheol memegangi tangan jeonghan yang terluka

"hanya goresan kecil, tidak apaapa" jeonghan langsung menarik tangannya kembali

Jisoo yang melihat tangan jeonghan terluka karenanya tertunduk merasa bersalah

"maaf" kata jisoo pelan

"tidak apaapa jisoo~ya. sebaiknya kamu obati saja aku" jisoo mengangguk menurut seperti anak kecil yang habis dimarahi ibunya

"baiklah kalau begitu. seungcheol~ah aku pergi dulu, bye" jeonghan langsung menarik tangan jisoo dan pergi meninggalkan seungcheol

"maafkan aku jeonghan~ah" kata jisoo sambil mengobati tangan jeonghan

"sudah seharusnya kamu meminta maaf padaku" jawab jeonghan ketus

"aku tau, makanya maafkan aku" jisoo makin menyesal

"sudahlah, aku mau pulang"

"aku antar" kata jisoo tibatiba membuat jeonghan mendelik lagi

"sebagai tanda permintaan maafku" jelas jisoo

"terserah kamu saja" jawab jeonghan lalu mulai berjalan

"jeonghan~ah" panggil jisoo

"hmm ?" jawab jeonghan tanpa menatap jisoo

"aku lapar!! temani aku makan dulu, yah ?" kata jisoo sambil memegangi perutnya yang sudah keroncongan

"tidak mau! kamu saja sendiri" tolak jeonghan

"ayolah, aku yang bayar tenang saja. aku tidak mau makan sendiri" rengek jisoo

"aku yang pilih menunya" jawab jeonghan membuat jisoo tersenyum lebar

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
omjojosshhnn
dimohon untuk memberikan sedikit komentarnya ya buat kalian yang ga sengaja baca ff bobrok om ini :")
bukan ff baru sih tapi ya om nyoba buat ngepost di sini hehe
thangyu~

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet