Amber Liu

You Are My Dream
Please Subscribe to read the full chapter

Malam di kota itu terasa lebih dingin dibanding biasanya. Diantara para pejalan kaki yang padat itu terihat seorang pria sedang berjalan dengan sempoyongan dan nampak linglung sehingga mebabrak beberapa orang disana.

Amber, dia benar-benar terpukul dengan sebuah kenyataan yang harus ia terima. Orang yang selama ini ia percaya dan sayangi ternyata menyembunyikan sebuah fakta yang sangat pahit darinya. Ponsel Amber tak berhenti berdering sejak tadi.

"Tidak diangkat juga?" Jessica melihat Donghae yang baru saja mematikan ponselnya.
"Bagaimana dengan Krystal?"
"Krystal bilang telfonnya juga tidak diangkat. Bagaimana ini?" Jessica panik karena Amber tidak bisa dihubungi.
"Sudahlah, dia anak yang cerdas dan penuh perhitungan. Dia tak akan menyakiti dirinya sendiri." Donghae mencoba tenang, padahal diantara semuanya dia adalah orang yang paling khawatir.

"Apa yang terjadi? Ada dimana dia?" Krystal khawatir pada keadaan Amber yang tidak bisa dihubungi setelah ia mendapat telfon dari Jessica.

"Siapa aku ini? Ibu, ayah... Tolong jawab aku.!" Amber terus berjalan tanpa arah.

"Kriiinnngggg... Kriiinnggg..."

"Krys..." Amber mengangkat telfonnya.
"Kau dimana?" Teriak Krystal.
"Aku??" Amber melihat keseliling, ternyata dia sudah ada di sekitar sungai Han.

"Tunggu disana! Jangan kemana-mana! Aku akan segera kesana." Krystal segera mengambil jaketnya dan pergi ketempat Amber berada. Dalam perjalanan ia menelfon Jessica dan memberitahunya tentang posisi Amber sekarang.

Amber duduk seorang diri disalah satu kursi yang ada disamping sungai Han. Dia mendengar seorang gadis memanggilnya dari kejauhan.

"Krystal..." Amber berdiri dari duduknya, menghampiri Krystal kemudian memeluknya sangat erat. Air mata yang sudah ia tahan sedari tadi akhirnya keluar.
"Amber..." Krystal bingung dan hanya membiarkan Amber menangis dalam pelukannya.
"Tidak apa-apa, ada aku disini." Krystal menepuk pelan punggung Amber.

Krystal menatap bingung pada pria yang duduk didepannya, matanya menjadi merah dan bengkak setelah ia menangis selama hampir 10 menit.

"Soojung-a..."
"Hemm..." Krystal mengusap lembut kepala Amber.
"Aku mencintaimu."
"Iya... Aku juga."
"Apapun yang terjadi kau harus ingat hal itu." Amber yang dari tadi menghadap lurus kedepan kini memandang wajah Krystal yang terlihat bingung dengan ucapannya.
"Ada apa denganmu? Ceritakan padaku."
Bukannya menjawab pertanyaan Krystal, Amber malah mencium bibir kekasihnya itu.
"Jangan seperti itu. Ada apa sebenarnya?" Krystal mendorong tubuh Amber menjauh darinya.

Amber hanya diam.

"Pulanglah, ini sudah malam."
"Aku tidak akan pulang jika tidak denganmu.!"

Krystal terus mengikuti kemana Amber pergi, sampai mereka tiba disebuah tempat pemandian umum.

"Kau benar-benar keras kepala."
"Bukankah aku sudah bilang. Aku pulang jika kau pulang." Krystal mengambil baju ganti yang diberikan oleh petugas disana.
"Bagaimana jika kau dimarahi paman nanti?"
"Aku sudah bilang pada Sica eonni kalau aku tidur dirumah Sulli, ayah tidak akan marah. Lagipula besok sekolah kita libur."
"Sica noona yang memberitahumu tentang aku? Apa yang dia katakan?"
"Apa lagi memangnya, dia bilang kau sedang bertengkar dengan Donghae oppa. Aigoo... Kalian ini bukan anak kecil, kenapa harus bertengkar sampai kabur dari rumah segala."
"Kau memberitahu Sica noona kalau kita disini?"
"Apa? Hemm... T-tidak."
"Bohong."
"Sudahlah kalau tidak percaya." Krystal melenggang pergi untuk mengganti pakaiannya.

Setelah mengganti pakaiannya Krystal kemudian mencari Amber di Sleep Hall


Krystal yang melihat Amber tidur disalah satu pojok tempat itu langsung pergi menghampirinya.

"Dia sudah tidur?" Krystal ikut tidur tepat disamping Amber. Memandangi wajahnya mengelus pipi dan rambutnya.
"Kenapa dia bisa setampan ini?" Lirih Krystal.

"Apa yang kau pikirkan?" Krystal memandang wajah Amber yang sedang tidur, dia terlihat kelelahan.
"Apapun yang terjadi aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Jadi berjanjilah, bahwa kau juga tak akan meninggalkanku. Kau itu milikku, dari dulu sampai sekarang." Krystal yang merasa lelah akhirnya ikut memejamkan matanya, tidur menghada Amber.

Perlahan Amber membuka kedua matanya, dia melihat Krystal penuh dengan perasaan pilu dihatinya.
"Apa yang harus kulakukan Krys..." Batin Amber saat memandang wajah cantik Krystal, orang yang memberi warna baru dalam hidup

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
serafin97 #1
Chapter 23: Yeeee happy ending.. trimakasih tor.. atas critanya yg sweet bgt. Ditunggu next story yaaa
alexacell #2
Chapter 20: Aww, sweet banget... keren thor, sukak banget lahh
serafin97 #3
Chapter 19: Keren" tetep semangat nulisnya author.. btw chap 18 19 sama thor ._.