DILH8
Damn, I Love Her!"Samchon, kau bisa main bola?"
Amber buru-buru menyembunyikan bungkus rokok dan terkejut. Aaron, putra semata wayang direktur tengah berdiri di belakangnya.
"hei.. kau tidak tidur siang?" ucapnya dengan kikuk, menggaruk belakang kepalanya dan merasa lucu. Samchon? Oh, anak ini benar-benar mengira aku laki-laki!
"Eomma membawaku jauh-jauh dari Seoul ke Busan hanya untuk tidur siang?"
"Woah, ternyata bicaramu pintar juga, ya."
Aaron tersipu, merasa bangga ketika Amber memujinya.
"Main bola? Hmm."
Amber memeriksa sekitar halaman hotel. Tidak ada tempat seluas pantai dekat rumahnya. Namun, apakah itu keputusan baik membawa anak majikannya pergi ke pantai?
"Ayolah, samchon! Aku bosan...." Aaron setengah merengek. Sepertinya ia sudah berusaha kabur dari kamar. Krystal menolak untuk membawanya pergi dari hotel tanpa pengawasan khusus.
"Hei, aku akan dipecat ibumu jika melakukan itu."
Amber terkekeh, menerima bola dari Aaron dan menimbang-nimbang.
"JIka terjadi sesuatu padamu, ayahmu akan kehilangan ahli waris." Lanjutnya sambil terus mengacak-acak rambut Aaron. Akhirnya mereka memutuskan untuk bermain di halaman hotel. Masih dengan pakaian kerjanya, (kemeja, jas lengkap dengan dasi dan sepatu formal) Amber menemani Aaron bermain tangkap bola.
"Samchon, apakah ibuku cantik?"
"Huk! uhuk, huk!" Amber buru-buru menegak air mineral, pertanyaan Aaron entah kenapa mengagetkan dirinya.
Comments