DILH16
Damn, I Love Her!Desiran pantai terdengar sayup-sayup. Krystal keluar, memeriksa keadaan tempat tinggal barunya. Rumah sederhana di dekat pesisir, bersebelahan dengan rumah penduduk yang sebagian besar hidup sebagai nelayan.
Sesekali wajahnya pucat, memikirkan mengapa dirinya berada di sini. Ia menyadari sejak awal mengambil keputusan untuk menikahi suaminya ; hal terburuk bisa saja menimpa mereka, mengingat Edward adalah salah satu pion penting di perusahaan keluarganya.
"Kau tidak istirahat, eonnie?"
Krystal menoleh. Matanya bertemu dengan Amber yang baru saja selesai mandi, wajahnya terlihat bersih dan segar.
"Kau tidak suka tempat ini?"
Tanya Amber, hati-hati.
"Suka. Aku suka." Sambar Krystal cepat.
"Bertahanlah sebentar di sini. Sampai keadaan direktur Choi membaik."
"Kau yang seharusnya bertahan, Amber. Mengapa menyusahkan diri untuk membantuku?"
Pertanyaan Krystal hanya dijawab dengan senyuman oleh Amber. Aku masih belum punya cukup alasan untuk menjawab, tunggu saja sampai semuanya jelas. Batin Amber dalam hati.
"Masuklah, eonnie. Aku sudah membuatkan teh hangat untukmu, masuklah.."
Amber mengulurkan tangan, menarik tangan Krystal dengan hati-hati untuk masuk ke dalam rumah.
Rumah sederhana dikelilingi pagar kayu, lengkap dengan sepetak halaman dan pohon besar di sampingnya.
Perlahan Krystal menerima uluran tangan Amber dan menggenggamnya.
Segalanya terasa dingin.
Namun
Comments