"Hai, Paman!"

"Hai juga, Kurir Pizza Oishi. Kerja bagus untuk hari ini! Sampai bertemu besok!"

"Okay, Paman! Omong-omong, pizzamu hari ini tetap lezat seperti biasanya."

"Haha, bisa saja kau, Amber."

Perempuan berambut pendek nyengir. Mengenakan helm balap dan berlalu dari dapur. Senyum manis melebar dari wajahnya, menyadari perlahan--sudah malam, tak terasa bekerja sebagai kurir di toko Pizza sudah ia jalani selama tiga tahun.

Oishi Pizza, begitu nama toko yang selama ini menaunginya untuk bekerja. Meski hanya bekerja sebagai pengantar pizza, Joong Amber--menikmati perannya dengan baik.

Lagipula Oishi Pizza bukanlah toko pizza yang kecil. Pusatnya ada di Seoul. Menurut data yang Amber baca, Oishi Pizza memiliki cabang sekitar 150toko yang menyebar di seluruh Korea Selatan. Salah satunya adalah Oishi Pizza Busan, cabang kecil yang ada di pinggiran. Tempat dimana Amber melamar kerja sebagau kurir dan diterima sejak cabang ini dibuka.

Wajar jika Amber betah bekerja di sini, semua pegawai berasal dari Busan. Orang-orang yang ramah, respect dan kekeluargaan. Entah juru masak, waitress, atau kurir seperti dirinya, semua bekerja dengan baik.

"Hei, berandal."

Plak.

Amber buru-buru meringis, mengusap helm dan menoleh. Ternyata ada teman satu kerja, Minho, tengah berdiri di belakangnya.

"Mau soju?"

Tawar Amber dengan cepat.

"Baik--"

Minho mengamit lengan Amber dan mengantarnya ke p