two

It Won't Hurt
Please Subscribe to read the full chapter

Chanyeol melangkahkan kakinya memasuki sebuah bangunan yang lama tak ia kunjungi. Mungkin sudah hampir setahun lebih beberapa bulan. Sebuah tempat yang sengaja tak ia kunjungi selama ini karena berbagai alasan, takut menjadi alasan utamanya. Mungkin saja ia takut, takut bahwa semua kisah dan perasaan yang sudah ia kunci dalam-dalam di hatinya akan terbuka kembali begitu ia memasuki tempat itu. Sambil menarik nafas dalam, Chanyeol memasuki tempat itu.

Tempat itu sama sekali tak berubah dari apa yang terakhir kali ia lihat. Lantai yang berdecit jika dilangkahi, rak-rak yang tua, wangi buku-buku tua dimana-mana. Dengan sebuah buku notes kecil di tangan kanannya dan sebuah bolpen di tangan kirinya, ia mulai menjelajahi tempat itu. Ia mendatangi sebuah rak buku yang terletak paling luar tempat diletakkannya buku-buku baru. Tangan mereka pertama kali bersentuhan disitu. Walau tanpa sengaja, rak buku itu adalah saksi bisu awal kisah mereka.

Langkahnya berlanjut ke bagian kanan toko buku besar tersebut, dimana novel dan buku fiksi lainnya disimpan. Ia bertemu dengannya pertama kali disitu. Ia tengah merapihkan tumpukan buku yang tak sengaja terdorong jatuh oleh anak kecil. Walau sudah bertahun lamanya, ia masih ingat dengan jelas warna pakaian yang ia kenakan. Kaus jingga dengan cardigan abu dan ceMinseok panjang hitam. Rambutnya kala itu ia biarkan terurai. Ia masih ingat betapa cantiknya mata yang memandangnya dengan malu-malu dari balik rambutnya ketika ia menyapanya untuk pertama kalinya.

Semua perjaMinseokn waktu ke masa lalu itu tak bertahan lama.

Sebuah suara gaduh membuyarkan lamunannya. Dari tempatnya berdiri, tampak dengan jelas seorang wanita berlutut didepan sebuah rak buku tengah membereskan buku-buku yang berjatuhan.

Deg.

Ketika Chanyeol bertemu dengannya untuk pertama kalinya, senyumnya lah yang membuatnya jatuh hati. Ia mungkin takkan bisa mendeskripsikan rasanya secara jelas, namun ia ingat betul bagaimana jantungnya berdebar kencang, bagaimana setiap kata yang sudah ia rangkai dengan indah berubah kacau didepannya.

Ia ingat rasanya jatuh cinta. Ia sama sekali tak menyangka akan merasakannya lagi sekarang.

Kakinya tanpa sadar membawanya mendekati wanita malang itu. Ia berlutut didepannya, lantas membantunya membereskan b

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
baebaekcon
#1
Chapter 3: Woah..keren..next thor
XiuMinseokie #2
Chapter 1: Xiuyeol please
ChansooShip #3
Haloo!! Selamat buat ff bahasa indonesia pertamanyaaa!!! Senang ada author di AFF yg pake bahasa indonesia, soalnya kalo baca ff bhs inggris kudu mikir lebih keras hahahaha.
Semangat buat di lanjut dan berharap ini Chansoo!