Part. 8

Protecting bad boy's girl

Pagi ini hayoung hampir telat seperti biasa, dia berlari secepat mungkin sebelum pintu gerbang ditutup. Setelah melewati gerbang dia lanjut berlari menuju kelas namun tiba-tiba dia terjatuh karena tidak sengaja menginjak tali sepatunya yang lepas. Seorang laki-laki datang menghampirinya dan membantunya untuk berdiri dan dia ternyata adalah wonho.
Hayoung terkejut melihat sosok yang sangat lama tidak dia ketahui keberadaanya lalu muncul dihadapannya.
"Aku bisa bangun sendiri, terima kasih", hayoung tidak menyambut bantuan yang diberikan wonho dia langsung beranjak dan berjalan dengan cepat ke kelas tanpa melihat wonho. 
"Ish dia sepertinya marah padaku, apa yang harus aku lakukan?", wonho mengacak acak rambutnya menghadapi situasi ini

Saat istirahat dikantin hayoung juga cuek dengan wonho. Hayoung terlihat mengobrol akrab dengan shinwoo teman pria yang sekelas dengan dia. Wonho hanya bisa menatap mereka dengan pandangan penuh curiga.

Sore hari sepulang sekolah hayoung berlatih dengan klub cheers di sekolahnya. Sedangkan wonho bermain basket bersama teman-teman gengnya dan juga temannya dari kelas lain. 
Setelah selesai bertanding mereka  istirahat sejenak untuk minum, lalu terlihat sekelompok gadis yang baru selesai berlatih cheers termasuk hayoung yang berjalan melintas didekat lapangan basket. Hayoung melihat wonho namun dia berusaha untuk biasa saja dan langsung beranjak pergi. Wonho menyadari akan hal itu. Dia tidak tahan dengan keadaan ini, sejak kapan dia menjadi laki laki pengecut seperti ini. Wonho meraih tasnya dan beranjak pergi untuk mengejar hayoung. 
Wonho melihat hayoung berjalan sendiri menuju halte tempat biasanya mereka menunggu bis, tanpa pikir panjang wonho langsung mengejarnya. 
"Hayoung ah!"
Betapa terkejutnya hayoung melihat wonho tiba-tiba muncul dari belakangnya.
"Ada apa, apa kita punya urusan?"
"Apa kau marah padaku"
"Marah padamu? Apa hakku marah padamu, memang kau siapaku?"
"Kau memang benar, memang aku ini siapa"
"Maaf aku harus pulang, selamat malam"
"Hayoung ah, tunggu sebentar. Beri aku waktu sebentar saja jika kau mau", wonho meraih tangan hayoung untuk menahannya pergi.
Hayoung terdiam cukup lama, dalam hatinya bercampur rasa marah dan kesal pada laki-laki dihadapannya ini.
"Baiklah 10 menit", ucap hayoung
"Gomawo hayoung, ikutlah denganku"
Wonho mengajak hayoung untuk duduk disebuah bangku di arena bermain kecil dekat sekolah mereka. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet