Chapter 9

Misunderstanding
Please Subscribe to read the full chapter

A/N : hallo reader-nim, udah lama saya tidak muncul dan maaf bikin kalian nunggu *pede banget kayak ada yang nungguin aja*. well ini ff kayaknya semakin gak jelas ya. Chapter ini rada absurd kayaknya jadi maaf ya. pokoknya gue bener-bener mengucapkan banyak banyak terima kasih buat yang udah subscribe, yang udah baca, dan paling spesial itu buat kalian yang sudah komen *hug* komentar kalian adalah penyemangat buat saya. Makasih banyak ya. enjoy ^^

 

 

Hari ini seluruh murid tingkat akhir bebas dari jam pelajaran karena para jajaran guru tengah mengadakan rapat soal ujian kelulusan siswa tingkat akhir jadi hari ini pihak sekolah membiarkan mereka bebas dengan syarat harus tertib dan tetap kondusif.

 

Dilapangan basket outdoor terlihat dua kelompok yang terdiri dari 10 orang siswa dari beberapa kelas itu tengah saling bersiap guna bermain basket. Dan diantara mereka adalah Yifan dan Chanyeol yang saling berhadapan dengan tim mereka masing-masing.

 

Jisung berdiri diantara Yifan dan Chanyeol, kali ini Jisung berperan sebagai wasit. Ia bersiap melempar koin guna menentukan tim mana yang menguasai bola pertama kali.

 

Sementara di bangku penonton mulai berdatangan para siswa dan siswi yang tertarik menonton pertandingan ini. Karena disana ada dua orang pangeran yang sangat sayang jika dilewatkan aksinya. Bahkan beberapa siswi mulai meneriakan nama Yifan dan Chanyeol untuk menyemangati.

 

"Chanyeol, Kai fighting!!!" Suara cempreng Chen sedikit membuat beberapa siswi yang kebetulan duduk didekatnya menatap Chen dengan death glarenya.

 

"Jangan menatapku seperti itu. Seperti suara kalian tidak cempreng saja." Gerutu Chen pada siswi-siswi itu.

 

Sementara siswi itu malah mulai berbisik yang membuat Chen kembali menggerutu namun dengan volume suara yang lebih kecil.

 

"Sudahlah Chen. Abaikan mereka." Kata Luhan yang duduk tepat disamping kanan Chen.

 

"Lu, sejak kapan kau ada disini?" Kata Chen yang terkejut dengan kedatangan Luhan tiba-tiba.

 

"Itu tidak penting." Kata Luhan dengan datar.

 

"Menurutmu siapa yang akan menang? Chan atau Yifan?" Tanya Chen dengan senyum khasnya.

 

Luhan memutar bola matanya malas tanpa menjawab pertanyaan Chen.

 

"Pasti kau mau melihat Yifan kan? Ayo mengaku." Goda Chen.

 

Luhan tahu kalau temannya yang satu ini memang tidak peka akan situasi. Selalu ada saja yang menjadi bahan leluconnya. Bahkan disaat dia tahu jika diantara Chanyeol, Luhan dan Yifan tengah terjadi benang merah yang sulit menjelaskannya.

 

Jisung melempar koin dan sisi yang dipilih Yifan lah yang berada diatas jadi Yifan mendapat giran pertama untuk mendapat bola. Semetara Chanyeol hanya tersenyum meremehkan.

 

Yifan memantulkan bola kelantai sekali lalu timnya dan tim Chanyeol mulai menyebar diposisi mereka masing-masing.

 

Yifan menghela nafas sekali lalu mulai mendribble bolanya dengan mata yang masih menatap Chanyeol. Lalu Yifan mulai bergerak dengan lihainya melewati Chanyeol hingga Kai yang memang satu tim dengan Chanyeol menghadang jalannya.

 

"Kau tak bisa kemana-mana Yifan." Kata Kai dengan smirknya yang menurut para gadis sangat y. Tapi Yifan tak menanggapinya dan saat ia melihat Hyunwoo berada didekat ring ia langsung mengoper bola pada Hyunwoo dan dengan apik bola diterima Hyunwoo dan dengan cepat Hyunwoo melakukan shooting dengan bersamaan suara teriakan dan tepuk tangan dari penonton menjadi pelengkap keberhasilan tim Yifan yang mencetak skor pertama untuk timnya.

 

"Nikmati itu Wu Yifan, karena selanjutnya kau akan kalah." Kata Chanyeol saat berjalan tepat melewati Yifan.

 

"Coba saja kalau kau bisa." Balas Yifan.

 

Dibangku penonton tepat dimana Luhan tengah duduk, gadis itu terus melihat setiap gerak-gerik Yifan yang bermain basket seperti seorang profesional. Luhan tahu jika Yifan memang sangat menyukai olahraga yang satu ini bahkan Yifan pernah bilang jika dulu ia pernah bermimpi ingin menjadi pemain basket profesional dan bisa mengikuti ajang NBA.

 

"Kenapa kau malah bermain basket, sedangkan murid laki-laki lain sedang bermain bola sepak. Mengapa kau tak bergabung dengan mereka?" Tanya Luhan sambil menunjuk semua murid laki-laki yang tengah asik bermain sepak bola dilapangan.

 

"Aku lebih suka basket." Jawab Yifan singkat. Dan masih sibuk mendribble bola.

 

"Jadi Yifan-ssi lebih suka basket. Apa Yifan-ssi juga ingin bermain di NBA?" Tanya Luhan dengan polos.

 

Yifan yang mengangguk sudah cukup sebagai jawaban dari pertanyaan Luhan.

 

"Namamu Luhan kan?" Tanya Yifan sambil menatap mata Luhan hingga sukses membuat Luhan berdebar dengan hebat. Dan Luhan hanya mengangguk pelan karena tidak mampu berkata saat menatap manik kelam milik Yifan.

 

"Kudengar Ibumu sedang sakit. Maaf aku tahu ini bukan urusanku tapi, semoga ibumu cepat sembuh. Percayalah aku tahu rasanya." Yifan mengelus puncak kepala Luhan sebelum beranjak pergi meninggalkan Luhan yang mematung dan pipinya mulai menghangat menatap punggung Yifan yang mulai menjauh.

 

Lamunan Luhan buyar seketika saat dirinya menyadari bahwa Chanyeol mulai bermain kasar. Luhan merasa tadi melihat dengan sangat jelas bahwa Chanyeol menyenggol bahu Yifan dengan keras saat melewati Yifan sambil mendribble bola hingga membuat Yifan meringis tertahan.

 

Luhan menoleh kesekitar sepertinya hanya dia yang menyadarinya, dan membuat Luhan harus memperhatikan dengan lebih seksama kali ini yang Luhan perhatikan adalah setiap gerakan Chanyeol.

 

Dan benar saja, Chanyeol mulai bermain kasar terutama pada Yifan. Memang pada hanya Yifan, Chanyeol kasar seperti dengan sengaja menabrakan bahu kokohnya hingga mengenai dada Yifan. Luhan hampir berdiri ketika ia dengan jelas Yifan memejamkan matanya seperti menahan rasa sakit.

 

"Hey Chan jangan bermain kasar." Tegur Jonghyun.

 

"Apa katamu? Hey, siapa yang bermain kasar. Aku tidak." Sanggah Chanyeol.

 

"Kau pecundang kalau bicara jangan mengada-ngada." Kali Kai yang membela Chanyeol.

 

"Kau pikir aku tidak melihatnya. Dari tadi kau terus menyenggol Yifan dengan kasar." Lagi Jonghyun tidak mau kalah.

 

"Hey, kau pecundang tidak perlu ikut campur." Chanyeol mulai tersulut emosi. Ia mencengkran erat kerah seragam Jonghyun.

 

"Hentikan Chanyeol." Kata Yifan mencoba melerai mereka berdua.

 

"Yifan, ayo katakan. Benarkan kalau Chanyeol curang. Dia bermain kasar padamu." Kata Jonghyun yang posisinya masih sama.

 

Sementara para pemain lain mulai mengerubungi mereka.

 

"Ayolah teman-teman. Ada apa ini." Hyunwoo mencoba menenagkan situasi.

 

"Kita dilarang bermain curang apalagi menggunakan kekerasan." Timpal Minhyuk.

 

"Iya tadi aku juga sempat melihat Chanyeol bersikap kasar pada Yifan." Kali ini Yongha ikut bersaksi.

 

"Kalian pecundang." Kata Chanyeol kasar.

 

"Chan apa itu benar?" Tanya Kai karena sedari tadi Kai terlalu fokus hingga tak memperhatikan dengan jelas.

 

Dibangku penonton para siswa mulai berbisik dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi ditengah lapangan. Jisung yang juga penasaran bergerak menuju ke tengah lapangan guna memastikan keadaan.

 

"Hey, kalian. Apa y

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vivie_galaxyluhan #1
Chapter 10: wahhhh akhirnya tamat,,so sweet,hehe
keren koq kak author ,,
seneng bgt karena ada ff krishan,,
ditunggu cerita lanjutanya,,,
Galaxy_FanHan007
#2
Chapter 10: Komenan gue ke potong
Galaxy_FanHan007
#3
Chapter 10: Udah bagus eonn .meskipun rada gak puas
ricayong #4
Chapter 10: Lega rasanya baca andingnya... kannykim sekuel setuju bgt... sekuel donk.. thx
kannykim
#5
Chapter 10: Sekuel donk plissss!!!
vivie_galaxyluhan #6
Chapter 9: yahhhhh pasti deh tiap luhan sama yifan mau ngobrol ada aja gangguanya,hahahah
pas lagi romantis jugaa,hahha
ditunggu lanjutanya,,,
Galaxy_FanHan007
#7
Chapter 9: Hanjirrr bikin deg deg.an aigoo ayahnya luhan pasti tau tuh hadeh makin seru suka banget part moment krishan diganggu ayahnya luhan ヾ(☆▽☆)
Si chan mah -_- sedih banget gue ma tuh orang (╥﹏╥) datangin bebek lah buat chan waks (¯ ▿ ¯)╭

Ok wait to the next chapter eonni-ah jiayou (๑•ㅂ•) ﻭ✧
vpicey #8
Chapter 9: kukira mau nyataiin perasaan. dan apa ayahnya dengar yang ITU?
ricayong #9
Chapter 9: Ceritanya bikin gereget... disini yifan bener2 menyebalkan, pingin ditumpuk... luhan i like u
sendulce #10
yattaa update.. thanks udah update demu kami para krishan shipper~~
yawlaaaaa ini mereka kapan bersatuu??