Halo!! lama ga update:D aku sibuk pkl banget nih:> ga kerasa dikit lagi selesai dan pokonya sebelum UKK. aku bakal tamatin ff ini. maaf ya buat yang nunggu lama! 

happy reading:)

~

~

~

          Matahari telah menampakan sinarnya. Hari sudah berganti dan Jessica kini masih berada dalam tidurnya. Kamarnya kini terlihat sedikit berantakan. Ia bahkan tidak mengenakan selimutnya dan selimut itu kini berada di lantai. Beberapa boneka miliknya sudah berserakan diatas karpet miliknya.

*Kring kring*

Benda berwarna putih itu bergetar dan mengeluarkan suara yang cukup mengganggu. Jessica tampaknya sangat terganggu, hingga ia meraba-raba meja lampu nya yang terdapat benda itu disana. Jessica segera membuka matanya malas, handphone nya kini berada digenggaman nya dan dengan segera Jessica menekan tombol hijau yang tertera pada layar handphone nya itu.

“Yeoboseyo..” ujarnya malas setelah meletakan handphone nya pada telingga kirinya.

“.............”

“Wae? Who is this?”

“.............”

“Channie-ah, i’m so freakin’ sleepy. Can you just go back to your home? Dont telling me lies!” Jessica kini meninggikan suaranya.

“...........” Chanyeol, -orang yang menelepon nya adalah Chanyeol.

“Is that serious?”

“............” mendengar ucapan Chanyeol, ia segera membuka matanya lebar dan menghempaskan handphone berwarna putih itu kekasurnya. Ia segera berlari membuka pintu kamar nya dan segera menuju lantai bawah. Ia kini dapat melihat Chanyeol, eomma nya dan tentu saja Jinki yang kini sudah memeluk eomma nya, serta dua pria dengan pakaian rapih dan berbadan besar berada diantara mereka.

Jessica merasa hatinya sakit melihat pemandangan yang ada dihadapan nya. Ia mencintai Jinki dan kini pria itu memeluk hangat eomma nya.

“Sica-ya.. kemarilah.” Bom yang melihat kedatangan putrinya segera menyuruhnya mendekat. Jinki pun melihat dan bertatapan dengan Jessica.

“Wae...?” Jessica bertanya dengan pelan, “Chanyeol-ah, bisakah kau menjelaskan apa yang terjadi disini?” ujarnya lagi. Chanyeol menatapnya sedih dan dengan segera ia mengambil beberapa kertas dan berjalan kearah Jessica. Ketika ia sampai dihadapan nya, Chanyeol segera memberikan kertas itu pada Jessica.

“apa ini?” tanya nya bingung.

“Nona, itu adalah surat dari tuan Jung.” Pria berbadan besar itu kini berbicara.

“Kau harus tahu Jess.. bacalah. Dan kuharap kau akan menyetujuinya.” Kini Chanyeol berbicara.

Jessica mulai membaca kertas tersebut dengan perlahan. Baru saja membaca ia segera berucap.

“Apa maksud dari ini, Chanyeol-ah?”

“Jess.. kurasa kau harus membaca nya terlebih dahulu.”

“Apa yang harus aku ketahui lebih jauh dari ini?!” Jessica seketika berteriak dan terjatuh. “Jelaskan... apa maksudnya ini?”

“Jess, bangunlah...” Chanyeol segera menarik Jessica agar ia berdiri.

“Paman... mengidap penyakit kelainan gender sejak ia kecil. Itu sebab nya, mengapa ia mengubah gendernya.” Chanyeol berkata dengan pelan, Jessica semakin menatapnya tajam. Mendengar ucapan Chanyeol membuat luka dihatinya semakin perih.

“Saat paman sudah selesai pada urusan operasi gender.... ternyata, ada efek samping yang membuat tubuhnya lemah....” Chanyeol melanjutkan perkataan nya.

“Aku tidak tahu apa yang terjadi dan apa penyebabnya.. hanya saja setelah seminggu operasi itu terjadi, paman di diagnosa terkena penyakit kelamin.”

Mendengar itu Jessica segera mengisyaratkan Chanyeol untuk diam. Ia meletakan jari telunjuknya di bibir Chanyeol.

“Aku ingin sendiri.” Jessica berkata, ia segera berbalik dan kembali kekamarnya. Sebelum ia menaiki tangga, ia berhenti.

“Eomma... apa kau menyesal? Meninggalkan appa tanpa mengetahui alasan ini?” ujarnya.. walaupun pelan, semua yang berada disana dapat mendengar jelas apa yang Jessica ucapkan. Dengan itu Jessica segera melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Bom menangis, ia menangis mendengar ucapan putrinya. Ia menyesal telah melakukan nya tetapi tidak ada yang bisa diubah lagi. Yunho sudah pasti tidak akan menerima nya lagi, seperti itulah pikirnya.

“Imo, sudahlah.. Maafkan kata-kata Jessica.” Chanyeol berjalan dan kini ia  berlutut di hadapan Bom.

“Sudahlah, Bom-ah. Jessica hanya merasa tertekan saat ini. Kau tidak salah, semua ini takdir.” Kini Jinki yang tengah mengusap-usap punggung Bom dengan pelan, ia berusaha sebaik mungkin menjadi namja-chingu nya.

“Chanyeol-ah, bagaimana keadaan Yunho?” Kini Bom mulai menghapus airmata nya dan Chanyeol menceritakan peristiwa tadi malam. Bahwa secara mendadak anak buah ayahnya berada di rumahnya. Dan mereka mengatakan bahwa Chanyeol harus memberitahu Jessic