The Date

Are We Meant To Be? [DISCONTINUED]
Please Subscribe to read the full chapter

Hallo!! so.. ini aku bikin sesuai apa yang aku liat di Songdo :') aku ngebayangin banget kalau onsica beneran kaya ff aku(?) so jangan lupa comment dan happy reading!

ps: chapter ini panjang banget (menurut aku :D) semoga suka!

 

~

~

~

“Girl, i want you.. wanna make you.. my lady for a minute.”

 

            Chanyeol kini tengah berada diacara makan malam, kini sudah hari ketiga untuk nya berada di LA. Dan selama tiga hari itu, ia selalu membantu ayahnya dalam perusahaan. Ia juga mempelajari bentuk-bentuk perusahaan Jung. Karena bagaimanapun juga, sesampainya di Korea nanti ia harus mengajarkan Jessica saham sebagai penerus perusahaan itu. Selama empat tahun perpisahan Jessica dan Yunho. Yunho membangun sebuah perusahaan design untuk Jessica.

“Aboeji, sebenarnya apa yang terjadi pada Yunho samchon?” Chanyeol kini bertanya, ia cukup penasaran dengan cerita tempo hari. Walaupun Yunho sudah menjelaskan tetapi tetap saja Chanyeol belum mengerti.

“Entahlah, mungkin kau akan mengerti nantinya.” Jungsoo dengan tenang tetap menyantap makanan nya.

“Besok, aku akan mengenalkan seseorang padamu. Ia juga mungkin akan membantu Jessica nanti.” Mendengar ucapan Jungsoo, Chanyeol segera mengangguk.

~

~

~

Jinki’s POV

 

“Bona-ya, aku akan pergi. Jadi ku harap kau jaga Minguk dengan baik.” Kini aku sedang siap-siap dengan pakaian casual. Bona kini menatapku heran, dan aku menatapnya seakan-akan berkata –ada apa.

“Oppa.. tumben sekali. Kau tampak seperti anak muda lagi. Apa kau ingin berkencan?” Pertanyaan Bona membuatku terkekeh, padahal kali ini aku hanya menggunakan jeans hitam  dengan sweater biru dongker dan sepatu adidas.

“Anggap saja seperti itu. Aku pergi, dia sudah menungguku di stasiun. Kau jaga rumah ya!” dengan itu aku berlari menuju pintu keluar. Dapat ku dengar Bona meneriakan namaku dengan kesal, aku pun hanya terkekeh. Aku berjalan menuju pintu stasiun dua myeongdong. Jessica sudah menunggu ku disana. Aku sengaja menyuruhnya untuk menemuiku disana pukul sebelas dan sekarang hanya beberapa menit lagi menuju pukul sebelas.

            Dari kejauhan aku dapat melihat Jessica tengah menungguku, ia terlihat menawan seperti biasa mengenakan jaket dengan paduan warna merah dan abu-abu serta jeans putih dan sepatu kets serta rambutnya ia biarkan terurai dengan indah. Aku menyadari diriku tersenyum menatapnya. Dan ternyata ia melihat kearahku, dengan segera kulambaikan tanganku dan mempercepat langkahku kearahnya.

Saat sudah berada didepannya, aku tersenyum lebar dan ia menatapku aneh.

“Ya.. kau kenapa?” tanyanya, aku pun menggeleng dan dengan segera menatapnya. “Berbicaralah lebih sopan padaku.” Ucapku dan dengan segera ia terkekeh.

“Baiklah, mianhae oppa..” dengan ucapan itu ia melemparkan senyuman nya padaku. Lalu segera berjalan mendahuluiku. Aku pun mengejarnya.

“Kita akan kemana? Apa kau berniat menculik ku?” tanya Jessica, aku hanya terkekeh.

“Ani. Aku ingin membawamu kesuatu tempat. Well, kita akan banyak transit kali ini.” jawabku santai, kini kami sedang menunggu kereta.

“Kenapa kita tidak menggunakan mobil saja?” tanyanya dan aku menggeleng, “Tidak. Kau harus terbiasa dengan krl. Kita bukan di LA, Sica-ya.”

Mendengar jawabanku, ia mendengus pelan. Dan tak lama setelah itu kamipun memasuki kereta. Cukup ramai, aku menarik Jessica untuk tetap di hadapanku. Karena gerbong ini sangat penuh dan kini aku menatap matanya.

“Waeyo?” tanyanya

Aku menggeleng dan tersenyum, “sudahkah aku mengatakan bahwa kau sangat cantik hari ini?” tanyaku dan aku dapat melihat rona merah dipipinya membuatku terkekeh.

“Apa kita sudah terlihat seperti sepasang kekasih? Banyak sekali pasangan hari ini.” Ujarku, dan ia dengan segera menatapku sinis, “Ya, hari ini adalah hari sabtu. Sudah pasti banyak pasangan. Dan untuk pertanyaan mu yang pertama, kurasa aku seperti seorang remaja yang berkencan dengan ahjussi.” Jawaban Jessica membuatku terkekeh dan ia pun tersenyum melihatku.

“Tapi itu memang kenyataan bukan? Aku sudah memiliki putra.” Ujarku dan ia mengangguk.

Setelah itu tidak banyak percakapan yang kami bicarakan, karena aku hanya sibuk mengamati gerak-gerik Jessica.

Dan tak terasa, kini kami sudah berada di transit untuk yang ketiga kali nya. Ini adalah transit yang terakhir dan kami memasuki gerbong.

Sepi.

Itulah yang ada di benak kami berdua mungkin.  Di gerbong ini hanya ada kami berdua. Dan kami pun mengambil tempat duduk bersebelahan.

“Kau membawaku ke Incheon?” tanya nya,

“Kenapa gerbong ini sepi sekali?”

Aku tidak menjawab pertanyaan nya, hingga tiba-tiba sebuah ide terlintas diotak ku. Aku tersenyum kecil dan menatap Jessica.

“Jessica-ya.” Panggilku pelan, suara beratku tetap terdengar karena kini hanya ada kita berdua, dan dengan segera ia menoleh kearahku dan menatap mataku. Aku mendekatkan jarak antara kita.

“Ya, songsaengnim.. apa yang kau lakukan?” Jessica terlihat sedikit menjauhkan jarak kita dan aku tetap menatap matanya itu, sedangkan aku sangat menahan tawaku melihat Jessica yang tampak gugup dan sesekali menatap mataku ataupun arah lain.

Hingga saat aku ingin...

“Ting”

Pintu gerbong terbuka dan seorang ahjumma memasuki gerbong kami dan dengan segera aku menjauhkan wajahku dari Jessica. Ahjumma itu menatap kami aneh, dan kulirik Jessica yang kini sangat memerah wajahnya. Lalu dengan segera aku mengusap rambutnya.

“Kau seperti kepiting rebus!” ledekku dan dengan segera ia memukul lenganku pelan.

“Kau menyebalkan.” Gerutunya aku pun hanya terkekeh.

*Kring*

Dapatku dengar handphone Jessica berbunyi dan ia segera mengangkat telepon nya.

“Yeoboseyo?”

“..........”

“Mian, aku tidak berada dirumah Hun-ah.”

“..........”

“Ani, aku sedang berada di kereta...”

“............”

“Bersama Jinki songsaengnim...”

“............”

“O, baiklah.. Mianhae.. aku akan menemuimu setelah pulang dari sini.”

“.............”

“i’ll see you soon, okay? just text me. Bye sehun-ah.”

Aku menatapnya, dan ia hanya sibuk dengan handphone nya. melihat itupun aku mendesah pelan. Kubiarkan dia bersama dunia nya dulu.

“Now we’re arrived at Songdo. If you want to leave, the door is on your right.”

Mendengar pemberitahuan aku segera berdiri dan kini Jessica menatapku, lalu aku mengangguk dan ketika krl berhentipun kami segera keluar dari gerbong.

“Kau ingin minum?” tanyaku saat kita sudah berada diluar, ia melihat kesekitar.

“Whoa, this is the first time for me to go to Songdo.” Ucapnya dan ia memperhatikan sekelilingnya dengan antusias.

“Songsaengnim, aku ingin kita membeli minuman terlebih dahulu. Aku haus.” Mendengar ucapannya akupun segera membawanya kekedai minuman, dan ia memesan coklat panas dan aku memasan coffe. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, kita keluar melalu pintu stasiun Songdo satu berada di tengah-tengah Central Park Apartment. Saat ini adalah musim gugur dan kami pun disambut oleh dedaunan kering dan pemandangan yang serba kuning.

“Whoa!! This is amazing.” Jessica tersenyum melihat pemandangan di depan nya, ia berlari menuju three bowls building dan aku hanya tersenyum melihatnya, ia terlihat sangat antusias.

“Jinki songsaengnim!!” panggil nya dan aku menatapnya horror –sedangkan ia tertawa. “Oppa, kemarilah!” ucapnya dan dengan itu akupun berjalan kearahnya. Entah apa yang memasuki tubuhnya, ia menarik lengan ku dan merangkulku.

“Lihat ke kamera, oppa.” Ucapan nya membuat reflek ku melihat kearah handphone nya, aku pun tersenyum dan merangkul pinggang rampingnya.

Dan setelah mengambil beberapa gambar, ia kembali menatap handphone nya untuk melihat hasilnya.

“You look good here. No one would trust you if you say you’re have a child already.” Jessica berkomentar dan menatapku, aku hanya terkekeh lalu menarik tangan nya melewati gedung three bowls.

            Kini pemandangan sungai serta jembatan dan beberapa kursi serta pohon-pohon dapat terlihat. Aku menggenggam tangan nya, dan sesekali melirik ke Jessica. Ia bahkan tidak keberatan. Aku membawanya kearah jembatan. Tidak terlalu banyak orang disini. Kini kita sud

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
altnina31
#1
Chapter 13: Hmmmmm sad karena jinki nya nggak bersatu dgn jessica... mangatt ceritanya :)
onewku #2
Woah cepet banget updatenya~ ada notif langsung baca ^^
onewku #3
Chapter 12: Penasaran selanjutnya ke 12~~
sarahmulyaniSM #4
Chapter 10: Huaaa next thor, semangat utk jinki jessica xD
sarahmulyaniSM #5
Chapter 9: Yaahh jinki main masuk aja kwkwkwk. Tugas apa yg diberikan kpd chanyeol? Rahasia apa ni kwkwk next ya thor :)
sarahmulyaniSM #6
Chapter 8: Nugu nugu kekasih bom, kkwwkkw, masih penasaran dgn yunho hehe
jtamxxo #7
Chapter 8: uwoo jinki udah punya pacar?!? emm onsica cocok sih, tapi di cerita ini onewnya ketuaan ah:((( kembaran aku (re: jessica) sama chanyeol aja lahh wkwk. atau sehun? kasian dia udah ngejar jessie dari lama:')) ditunggu next chapnyaa!♡♡♡
altnina31
#8
Chapter 7: Huaaaaaaa.. updateeee lagii dong..
Seru ceritanyaaaaa
boboshinee #9
Chapter 7: miminnn cepet update lagii, jadi bingung mau nge shippin sica ama jinky atau chanyoelll!!
sarahmulyaniSM #10
Chapter 7: Huaaa update juga thor hehe :) makin seru ceritanya, jinki suka jessica kan? Masih penasaran apa alasan yunho . Oya thor chap kmren ke hapus ya? Kok gak ada? Next ya thor , fighting :))