♡ Part 2 ♡
A Toy Love Story~chapter 2~
happy reading^^sorry for typos T.T
“ehmm..Tekan tombolnya..lalu tunggu dan ketik datanya setelah masuk ke Microsoft Word....”wooyoung menggigit bibir tipisnya, mata imutnya juga terus bergerak kekanan dan kekiri, nampaknya ia sedang bingung mengopersikan benda bernama komputer yang tengah berhadapan dengannya saat ini, selama menjadi boneka tidak pernah ada mainan yang seperti ini jadi dia tidak familiar dengan bentuk dan fungsi benda itu, setelah semalaman peri narsha memberi kuliah singkat tentang bagaimana menggunakan perlatan kantor seperti mesin fotocopy dan juga komputer hanya sedikit saja yang bisa wooyoung mengerti karena sebagian dari ilmu itu cuma mampir sebentar kemudian keluar dari telinga yang satunya, lima belas menit sudah wooyoung duduk dengan tidak melakukan apapun selain memandangi benda berbentuk kotak ini, jika begini terus yang ada pekerjaannya tidak akan selesai dan nichkhun pasti akan kecewa, membayangkan wajah nichkhun yang tidak puas dengan pekerjaan wooyoung membuat dahi kecil wooyoung mengerut, ia tidak ingin membuat bosnya itu kecewa, jadi dengan segenap keyakinan wooyoung mengusap kalung yang melingkari lehernya, ia memutuskan untuk meminta bantuan pada peri narsha, karna saat ini hanya sang peri cantiklah itulah yang bisa ia mintai bantuan.
“kenapa wooyoung-ah??”suara peri narsha menggema diudara.
“nunna. Bolehkah aku meminta bantuanmu?”ucap wooyoung penuh harap.
“bantuan apa itu wooyoung-ah?”
“begini nunna. Aku masih tidak mengerti bagaimana menggunakan benda yang bernama komputer ini, bisakah nuna membantuku menyelesaikan tugas yang diberikan nichkhun tadi? Aku tidak mengerti bagaimana memasukkan data-data ini kedalam komputer” ucap wooyoung sambil memegang tumpukan kertas yang berisi data-data pekerjaan nichkhun.
“bukankah semalam sudah aku ajarkan?”
“mi..mian nunna aku lupa, aku hanya ingat bagaimana cara menghidupkannya tapi tidak dengan fungsinya, eothokae?” wooyoung menjawab dengan nada yang pelan sekali ia pasti takut kalau narsha akan memarahinya karena melupakan apa yang peri itu ajarkan semalaman.
“hahahaha kenapa suara mu seperti itu?” peri narsha tertawa geli karena mendengar suara wooyoung yang ketakutan.
“nunna, jangan menggoda ku, aku benar-benar butuh bantuan mu” rengek wooyoung dengan nada super cute, narsha yang mendengar ini hanya tertawa geli, dia suka sisi wooyoung yang manja seperti ini.
“joah joah, nunna akan membantu mu,sekarang dekatkan kalung dan semua kertas data yang ingin kau input ke dalam komputer”, wooyoung melakukan apa yang peri narsha perintahkan padanya.
“sudah nunna”, ucap wooyoung tetap dengan nada khawatir.
“queei jera” peri narsha mengucapkan mantra yang membuat semua ruangan disana bersinar, wooyoung menutup mata sipitnya karena silau. Setelah beberapa menit ia merasakan sinar itu tidak mengganggu matanya lagi dengan perlahan-lahan wooyoung mulai membuka kedua matanya.
“wuaaahhh daebak!!” seru wooyoung ketika melihat semua data tadi sudah terketik rapi didalam sana.
“nunna gomawo”, ucap wooyoung lagi kali ini wooyoung menambahkan aegyo kedalam nada suaranya.
“ne wooyoung-ie, tapi malam ini aku akan mengajarkan mu sepuluh kali lebih berat, kau tidak mungkin meminta bantuan ku terus kan? Nichkhun akan curiga jika ketahuan”
“ne nunna, aku mengerti” kali ini wooyoung membalas dengan kurang bersemangat, membayangkan dirinya yang harus begadang lagi malam ini membuat wooyoung mendesah.
“hwaiting wooyoung!!” narsha memberi suntikan semangat pada wooyoung, ia tahu pasti berat untuk wooyoung karena harus menjalani semua kegiatan yang masih terasa baru.
“ne nunna”.
~**~**~
Nichkhun membawa banyak sekali barang yang ia taruh ke dalam dua kantung tas berukuran sedang, ia baru saja kembali dari rapat bersama para pemegang saham, yah project baru untuk membuat mainan membuat nichkhun lebih sering berada diluar ruangan, maka dari itu kedatangan wooyoung sangat membantunya dalam menyelesaikan sebagaian pekerjaan yang sudah menumpuk di meja kerjanya. Saat menuju ruangannya para wanita yang ada di kantor itu memberi nichkhun banyak sekali hadiah, hari ini adalah valentine day jadi wajar saja orang paling populer dikantor seperti nichkhun akan mendapat banyak sekali coklat atau kue kering buatan wanita-wanita itu.
“wooyoung-ah apa semua tugas yang kuberikan sudah selesai?”, tanya nichkhun sambil meletakkan barang bawaannya tadi keatas meja kerja.
“sudah, semua sudah selesai k-khun”, balas wooyoung kikuk, wooyoung masih merasa canggung ketika harus berbincang dengan nichkhun, tapi sejak dari tadi matanya terus melihat kearah dua tas yang sekarang sudah tergeletak rapi didepannya.
“kau mau ini?” nichkhun yang menyadari wooyoung terus melihat kearah bungkusan yang ia taruh tadi akhirnya menawarkan untuk memberinya sebagian, itupun kalau namja imut itu mau.
“ti..tidak hanya saja aku penasaran dengan benda yang kau bawa itu”, ucap wooyoung dengan jujur karena memang dia sungguh penasaran dengan isi benda yang terbungkus di dalam tas-tas cantik yang berdiri didepannya itu.
“ahh ini coklat dan kue, aku mendapatkannya dari para pegawai wanita dibawah, kalau kau mau kau boleh mengambilnya”, dengan ramah lagi-lagi nichkhun menawarkan wooyoung hadiah yang ia dapat itu.
“kenapa mereka memberikannya? Apa hari ini ulang tahun mu??”, tanya wooyoung panik. Ia tidak mau melewatkan hari ini dengan begitu saja jika memang hari ini adalah hari terpenting bagi nichkhun.
“bukan, apa kau lupa kalau sekarang valentine day?” tanya nichkhun karena aneh jika wooyoung tidak mengingat hari spesial seperti valentine day.
“ah? Va-valentine day? Apa itu?” tanya wooyoung bingung. Ia tidak pernah mendengar itu dari teman-teman bonekanya, bahkan gadis penggembala yang terkenal pintar itupun tidak pernah memberitahu wooyoung kalau ada hari yang namanya aneh seperti yang nichkhun ucapkan tadi.
“kau benar-benar tidak tau valentine day?” wooyoung mengangguk mantap membuat nichkhun mengerutkan keningnya makin dalam, masa ada orang yang tidak kenal dengan valentine day, tapi nichkhun memutuskan untuk mengabaikannya, mun
Comments