♡ Part 6 ♡
A Toy Love StoryChap 6 for you ^^
recomended song : Chen (EXO)_Best Luck ^^
Kepala wooyoung menekuk kebawah, yang bisa ia lihat sekarang hanyalah sepasang sepatu miliknya sementara kedua telunjuknya memilin satu sama lain, sudah sejak sejam lalu peri narsha memarahinya dan sampai saat ini suara omelan itu belum juga berhenti, peri narsha memarahinya habisa-habisan mulai dari wooyoung yang ceroboh karena melupakan peraturan pulang sebelum pukul enam sampai menceramahi wooyoung tentang bagaimana berbahanya dunia luar untuk wooyoung yang berwujud boneka kayu, bagaimana jika ia terinjak dan retak atau bagaimana jika dia diambil oleh pemulung dan menjualnya kepenampungan akhir untuk dihancurkan karena harus didaur ulang, saat mendengar ini wooyoung merasa ingin menangis bukan karena omelan peri narsha tapi karena perasaan bersalah karena telah membuat semua boneka dilemari kaca mengkhawatirkannya, selain itu wooyoung juga masih memikirkan nichkun, pasti nichkhun sedang mengkhawatirkan dirinya saat ini karena ia pulang dengan tergesa-gesa tadi, ponsel yang diberikan nichkhun untuknya terus bergetar disudut lemari, tapi wooyoung tidak mungkin mengangkatnya,tidak dengan wujud boneka kayu seperti ini karena ketika ia berwujud seperti ini ia dilarang untuk berkomunikasi dengan manusia.
“wooyoung-ah, untung saja tadi aku dapat melacak keberadaan mu dan menemukan mu, terlambat sedikit saja mungkin kau akan terinjak oleh pejalan kaki yang ada disekitar halte, kau tau jam pulang kantor menandakan akan banyak sekali pejalan kaki yang berjalan menuju halte untuk menunggu bus? Kau harus berterimakasih pada jinwoon si pajurit timah dan pasukannya yang membantu mengangkat mu, untung saja aku punya kemampuan teleport sehingga bisa memindahkan mu dengan mudah, wooyoung-ah kau tau betapa khwatirnya kami semua disini ketika kau menelepon tadi?” lagi-lagi suara peri narsha mengaung memasuki kedua telinga wooyoung, wooyoung menangis dan menundukkan kepalanya semakin dalam, ia merasa semakin bersalah.
“sudahalah peri narsha, kau sudah memarahi wooyoung sejak sejam yang lalu, tidakkah kau lelah, lagian dengan memarahinya habis-habisan tidak membuat situasi menjadi bertambah baik, kau malah membuat wooyoung takut, wooyoung pasti sudah menyadari kesalahannya, jadi berhentilah” ucap changmin si robot yang dibalas dengan anggukan setuju oleh anggota mainan lainnya.
“mi..mianhe” kata ini saja yang bisa diucapkan wooyoung setelah hanya diam sejak sejam tadi.
“ma..hic.maafkan aku..hic ka..karena telah membuat kalian khawatir” lanjut wooyoung yang membuat anggota mainanan lain ikut merasa sedih, wooyoung adalah boneka kayu paling disayangi oleh mereka jadi mendengar si imut wooyong menangis tentu akan membuat mereka ikut sedih.
“aww baby, sudahlah jangan menangis kau membuatku ikut sedih, yang penting kau selamat dan ada bersama kami disini, tidak perlu meminta maaf” ucap si gadis penggembala sambil memeluk dan membelai rambut wooyoung penuh sayang
“terimakasih nunna” balas wooyoung lagi.
“sudahlah sekaran biarkan wooyoung tidur, aku yakin dia pasti lelah karena aktivitasnya hari ini, wooyoungie sekarang pergilah ketempat tidurmu dan tidur eoh?” ucap jokwon si coboy yang dibalas anggukan oleh wooyoung.
Wooyoung berjalan menuju tempat tidurnya, tapi baru setengah perjalanan peri narsha memanggilnya lagi dan menghampiri wooyoung, saat posisi mereka berhadapan peri narsha langsung memeluknya, pelukan yang tidak terlalu erat tapi cukup membuat wooyoung lega, pelukan yang dirasa wooyoung seperti pelukan seorang kakak perempuan yang mengkhawatirkannya.
“mianhe wooyoung-ie karena sudah memarahimu, tapi kau harus tau aku melakukannya bukan kerena kesal atau benci padamu, tapi karena aku mengkhawatirkan keselamatan mu, kau tau jantungku hampir berhenti saat menerima telpon mu tadi, jangan lakukan kesalahan ini lagi eoh? Apapun yang terjadi kau harus mematuhi peraturan yang kita buat dulu, aku tidak mau terjadi apa-apa padamu, arra wooyoungie?”
“ne nunna, aku mengerti, maafkan aku juga eoh?” ucap wooyoung membalas pelukan peri narsha, peri narsha mengagguk dan melepas pelukan mereka.
“sekarang tidurlah karena kau harus kembali bekerja besok, tidur yang nyenyak wooyoungie” ucap peri narsha lagi, setalah mengucapkaan selamat malam dan mimpi yang indah pada semua anggota mainan lainnya, wooyoung melanjutkan langkahnya menuju tempat tidur dan tidur dengan nyenyak, besok ia akan meminta maaf pada nichkhun karena membuat nichkhun mengkhawatirkannya.
~*~*~*~
Pagi yang cerah kembali menyapa wooyoung, matahari dari jendela memantulkan sinarnya sampai kelemari kaca yang membuat sinar orange menyelimuti lemari itu, wooyoung dengan langkah yang pasti bergegas turun dari tempat tidurnya untuk memulai aktivitasnya hari ini, peri narsha sudah menunggunya didepan lemari, menunggu wooyoung agar ia bisa merubah si boneka kayu itu menjadi seorang manusia, wooyoung yang mengerti rutinitas mereka langsung menghampiri peri narsha dengan senyum manisnya.
“pagi nunna” sapa wooyoung
“pagi wooyoungie..sudah siap memulai aktivitas hari ini?” tanya peri narsha balik
“tentu nunna” balas wooyoung masih dengan senyum cerahnya
Wooyoung mengambil posisi seperti biasa, ia keluar dari lemari kaca, menunggu peri narsha menggoyang tongkat ajaibnya dan merubahn
Comments