♡ Part 9 ♡
A Toy Love Story-Chap 9 Ready, Happy Reading ♡-
notes : dont forget to leave some vitamin (comment) for me♡♡♡
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“cie yang baru kencan~” goda si robot changmin
“wajah mu memerah wooyoungie~” gantian gadis penggembala yang menggoda boneka cute yang sekarang tengah menutupi wajahnya dengan kedua tangan mungilnya. Para boneka yang ada dilemari kaca terus menggoda wooyoung sejak wooyoung pulang dari ‘kencan’nya dengan sang pujaan hati. Wooyoung hanya bisa menerima perlakuan teman boneka yang menggodanya itu, wooyoung tau mereka tidak bermaksud buruk pada wooyoung, mereka hanya ikut senang dengan perkembangan hubungan wooyoung mereka dengan nichkhun.
“berhenti menggodaku nunna” akhirnya wooyoung membalas dengan tangan yang masih menutupi wajah meronanya, ia tidak mau wajahnya menjadi lebih merah dari sekarang.
“aigoooo uri wooyoung cute sekali~” kali ini giliran peri narsha yang menggoda wooyoung, ia mengacak rambut wooyoung gemas, membuat wooyoung mempoutkan bibirnya.
“jja, sekarang ceritakan pada nunna dan teman-teman boneka disini bagaimana kencan mu dengan nickhun, apa menyenangkan?” tuntut peri narsha, ia ingin wooyoung membagi cerita kencannya dengan nichkhun.
“nu-nunna aku bingung harus menceritakannya dari mana” ucap wooyoung masih mempoutkan bibir merahnya.
“hmmm kalau begitu nunna saja yang bertanya, kau yang jawab, tapi jawab sedetail-detailnya ne?” tawar peri narsha, kali ini dibalas anggukan dari wooyoung.
“tadi kalian kemana saja?” peri narsha memberi pertanyaan pertamanya.
“kebun binatang, kami bertiga pergi kesana” terang wooyoung.
“bertiga?”.
“ne, aku nichkhun dan aeyon” bibir peri narsha membentuk huruf O, tanda bahwa ia mengerti.
“terus kalian melakuan apa saja disana?” lanjut peri narsha memberikan wooyoung pertanyaan kedua.
“kami melihat binatang-binatang lucu yang ada disana kemudian makan siang dan pulang”. Jawaban wooyoung sungguh tidak memuaskan, bagiamana mugkin mereka hanya melakukan hal membosankan seperti itu.
“hanya seperti itu saja?” wooyoung mengagguk.
“tidak ada hal istimewa yang terjadi?” wajah wooyoung memerah ketika mendengar pertanyaan peri narsha, kejadian waktu nichkhun menciumnya langsung terputar diotak wooyoung, membuat pipinya merona dan mulutnya tidak bisa menjawab apa-apa.
“ma-maksudnya?” tanya wooyoung dengang polosnya, padahal semua orang yakin wooyoung mengerti maksud dari pertanyaan peri narsha.
“itu loh wooyoung-ie, apa nichkhun menunjukkan ketertarikannya padamu? Apa dia memeluk mu? Atau mencium mu gitu?” tanya peri narsha antusias, melihat ekspresi wooyoung kali ini membuat peri cantik itu yakin kalau nichkhun pasti melakuan “sesuatu” pada wooyoung tadi.
“sebenarnya, sebenarnya ta-tadi nichkhun...nichkhun m-mencium ku” gagap wooyomh
“MWO?” sudah diduga semua mainan yang ada di lemari kaca berteriak, wooyoung mereka yang selama ini terkenal dengan kepolosannya ini ternyata sudah dewasa
“aigooo kalian mengagetkan ku saja” ucap peri narsha kesal, teriakan para mainan membuat telinganya sakit.
“narsha-ah, uri wooyoung sudah besar sekarang, dia membiarkan sesorang menciumnya, aigoo aku senang sekali mendengarnya” sang gadis penggembala berargumen dengan wajah yang berseri-seri, ia tahu seberapa besar wooyoung menyukai nickhun, maka dari itu ketika nichkhun menunjukkan tanda-tanda ketertarikannya pada wooyoung, membuat gadis penggembala itu senang.
“nuna, jangan membuat ku malu” rengek wooyoung manja, membuat semua orang disana tertawa lagi dan lagi.
*~*~*
Pagi ini adalah hari penting untuk nichkhun, ia akan menunjukkan design mainan barunya pada para pemegang saham. Hasil kerja kerasnya itu akan diperlihatkan sebentar lagi, membuat kedua tangannya berkeringat karena gugup
Comments