♡ Part 8 ♡
A Toy Love Story_Chap 8_
(mian for typos karena chap ini langsung dipost tanpa di check ulang, mata ini sudah lelah *hoam*)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ANDWE” aeyon berteriak ketika tiffany akan menggendongnya, aeyon berlari kearah nichkhun dan bersembunyi dibalik tubuh tinggi dan tegap pamannya itu.
“aeyonie, jangan begitu dengan tiff unnie diakan hanya ingin menggendong aeyon dan bermain dengan aeyon”jelas nichkhun pada keponakan tersayangnya itu.
“ani khun oppa, aeyon tidak mau digendong ahjuma itu, dia seperti nenek sihir di film yang kita tonton waktu itu oppa, aeyo takut” aeyon mengemukaan alasannya mengapa ia tidak mau disentuh oleh tiffany, nichkhun berusaha menahan tawanya.
Ting Tong
Suara bel terdengar membuyarkan ketegangan diantara ketiga orang yang ada diruang bermain saat ini.
“sepertinya dia sudah datang” ucap nichkhun pelan sambil merubah direksinya menuju pintu untuk membukakan pintu dari tamu yang dia undang, tentu saja aeyon mengikuti pamannya itu dari belakang, ia tidak mau jika harus ditinggalkan dengan tiffany yang menurutnya seperti nenek sihir itu.
“chh dasar bocah tengik” umpat tiffany ketika nichkhun dan keponakanya pergi.
~*~*~
Pintu terbuka, menampakkan sesosok namja cute dengan balutan celana chino khaki dengan kaos casual berwarna baby blue dan jaket denimnya. Ia menunduk malu karena tatapan intens nichkhun, tatapan yang dihiasi dengan senyuman cerah secerah matahari pagi. Hari ini hari minggu jadi nichkhun mengundang namja cute bernama wooyoung ini untuk bermain kerumahnya, walaupun rumah itu adalah rumah wooyoung juga tapi jika nichkhun yang mengundang terasa lain untuk wooyoung, peri narsha tadi menteleport dirinya dan wooyoung untuk berpindah keluar sehungga ia bisa dengan aman mengubah wooyoung menjadi manusia, kehadiran wooyoung ini selain keinginan pribadi nichkhun juga permintaan aeyon sehingga ini menjadi alasan kuat untuk mengundang wooyoung bermain kerumah nichkhun, untung saja sepupunya ini sangat menyukai wooyoung, jadi dia ada alasan kuat untuk mengajak wooyoung berkunjung kekediamannya.
“anyeong” semburat merah terlihat dipipi chubby wooyoung ketika mengatakan salam.
“aigo wooyoung-ah, mengapa masih malu dengan ku, lihatlah wajahmu imut sekali dengan rona itu” ejek nichkhun yang membuat pipinya semakin panas.
“WOOYOUNGIEEE, AEYON MERINDUKAN YOUNGIE” aeyon yang tadinya bersembunyi dibalik tubuh pamanya langsung menghambur kearah wooyoung, ketika gadis kecil itu tau yang bertamu kerumah pamanya adalah wooyoung.
“youngie peluk aeyon”aeyon merentangkan tangannya lebar, ia ingin dipeluk wooyoung, tentu saja wooyoung menyanggupi permintaam gadis kecil ini, ia memeluk aeyon erat dan mencium pipi aeyon, nichkhun yang melihat keakraban keponakannya dengan wooyoung hanya bisa tersenyum, ia bisa merasakan kehangatan yang wooyoung dan aeyon bagi, aeyon bukan tipe anak yang bisa cepat akrab dengan orang lain selain ayah ibu dan dirinya, wooyoung pasti memiliki angel aura’s yang membuat keponakannya ini bisa merasa nyaman ketika berada didekat wooyoung.
“aeyon sudah makan?” tanya wooyoung sambil mengelus kepala aeyon lembut, ia senang bisa bertemu gadis manis ini lagi.
“ani, khun oppa tidak bisa masak lagipula ada ahjumma seram disini jadi aeyon tidak selera makan” kata aeyon mempoutkan bibir mungilnya.
“ahjumma?” gumam wooyoung
“tiffany, dia datang kemari wooyoungie, dia ada diruang bermain tadi seperti biasa aeyon tidak pernah cocok dengan tiffany jadi tolong dimaklumi”nichkhun menjawab kebingungan wooyoung.
“ahh, n-ne”entah wooyoung harus bersikap bagaimana sekarang, dirumah ini ada tiffany, tunangan dari orang yang dicintainya, tentu saja ini membuat nyali wooyoung menciut.
“tidak perlu khawatir begitu” ucap nichkhun mengusap kepala wooyoung lembut, sepertinya ia mengetahui apa yang wooyoung pikirkan.
“e-eoh”wooyoung kaget dengan sentuhan dikepalnya, ia makin menundukkan kepalanya malu.
“jangan khawatir wooyoung-ah, aku tidak ada perasaan khusus dengan tiff, pertunangan ini bukan aku yang menginginkan, orang tua kami yang memaksa jadi mau bagaimana lagi” ucap nichkhun menerawang seolah ingin menceritakan beban yang selama ini ditanggungnya.
Keheningan terjadi diantara mereka sampai suara aeyon terdengar, gadis manis ini meminta perhatian dari dua orang yang menurutnya istimewa.
“ne baby yeonie, mari kita keruang tengah tiff unnie pasti menunggu kita disana”nichkhun memandu wooyoung yang sedang menggendong aeyon berjalan menunju ruang tengah.
“omo wooyoung-ssi, mengapa kau ada disini?” ucap tiff dengan nada jutek yang tentu tidak wooyoung sukai.
“aku yang mengundangnya tiff, tolong bersikap ramah pada tamu ku” sela nichkhun menengahi ketegangan yang terjadi diantara wooyoung dan tiffany.
“khunie, kenapa kau mengundang wooyoung? Inikan akhir pekan untuk kita bertiga bukan dengan orang asing seperti ini” ucap tiffany kesal.
“dia bukan orang asing tiff, wooyoung ini temanku, lagian aeyon juga menginginkan wooyoung main kesini, jadi aku mengundanganya” jelas nichkhun, wooyoung yang berdiri tidak jauh dari mereka hanya menundukkan kepalanya tidak enak, ia merasa kedatangannya malah mengganggu acara nickhun dan tiffany, dalam hati ia menyesal karena telah menerima tawaran nichkhun untuk datang ke kediaman namja yang disukainya itu. Awalnya ia begitu senang ketika membayangkan akan menghabisakan waktunya dengan nichkhun dan aeyon bahkan tadi ia sempat dikatai gila oleh prajurit timah karena senyuman lebar di wajahny tidak pernah hilang.
Comments