♡ Part 1 ♡

A Toy Love Story
Please Subscribe to read the full chapter

Enjoy reading, sorry for inadvertent typos ^.^

Chapter 1

Sebuah lemari kaca raksasa berdiri dengan kokohnya diruang tamu, semua jenis mainan dari berbagai macam tokoh kartun terlihat memenuhi setiap tingkatan yang tersusun rapi didalam sana, mulai dari tokoh kartun super hero yang selalu terlihat gagah sampai dengan doraemon yang pasti tidak jauh dari kesan lucu. Tapi jika diamati lebih teliti lagi, sepertinya pemilik lemari ini adalah penyuka mickey mouse karena tokoh kartun itulah yang hampir memenuhi setengah bagian dari lemari itu, dipojok kiri atas kita bisa melihat sesuatu yang sedikit aneh dari semua koleksi yang terpajang disana, karena dari semua koleksi yang terlihat mewah itu terdapat sebuah boneka kayu sederhana, tapi walaupun sederhana mata yang dimiliki boneka ini mampu membuat semua orang yang melihatnya terpesona, bukan hanya matanya saja tapi setiap ukiran wajahnya terasa begitu pas seolah ingin mengatakan kalau orang yang membuat boneka ini memang betul-betul memahami  proporsi wajah manusia yang sempurna , boneka kayu itu terlihat semakin tampan dengan perpaduan warna bajunya yang lembut dan warna celannya yang juga tidak terlalu mencolok, rambut hitamnya yang tebal serta poni yang menutupi dahinya yang kecil “Sempurna” hanya kata inilah yang mampu mendeskripsikan penampilan boneka kayu ini.

“changmin-ah apa tuan kita benar-benar sudah memperbaikimu? Sepertinya kau masih terlihat sakit” ucap gadis penggembala pada chang min si robot, yah mereka merupakan mainan yang ada di lemari kaca itu, anggap saja ajaib tapi semua mainan ini akan hidup jika tidak ada siapapun diruangan itu.

“begitulah, aku dibawa ketempat reparasi di daerah naengcheon dong. Kau tau disana ramai sekali!!” ucap changmin si robot yang membuat semua mainan disana melihat kearahnya, sepertinya mereka juga mulai tertarik dengan dunia di luar lemari kaca itu.

“huaaa changmin-ahh kau benar-benar beruntung bisa menghirup udara segar, kau tau aku benar-benar bosan berada disini, ruangan ini benar-benar sempit”, ucap salah satu prajurit timah yang dibalas sorakan dari semua maianan yang ada disana, sorakan ini menandakan kalau mereka setuju dengan si boneka timah tapi tidak semua karena ada satu yang tetap diam ditempatnya, si boneka kayu satu-satunya mainan yang tidak ikut bersorak menyetujui pendapat si boneka timah tadi.

“aigo sepertinya uri wooyoung tidak setuju dengan pendapat jinwoon” ucap gadis penggembala yang membuat si boneka kayu bernama wooyoung itu menunduk malu.

“bagaimana ia ingin bebas jika orang yang di sukainya berada ditempat ini”, goda si prajurit timah bernama jinwoon, membuat wooyoung semakin menenunduk malu dengan rona merah yang membuat pipinya terlihat semakin menggemaskan.

“omoo gwiyowo”, ucap gadis penggembala menepuk-nepuk lembut pipi wooyoung yang membuat semua mainan disana tertawa. Jang wooyoung memang anggota kesayangan mereka, saat pertama datang kesana wooyoung adalah boneka yang  pendiam  dan pemalu tapi berkat gadis penggembala yang selalu mengajaknya bicara dengan ceria wooyoung lambat laun menjadi semakin terbuka, wooyoung menyayangi semua mainan yang ada dilemari kaca itu, mereka sudah seperti keluarga untuk wooyoung, berada disana juga terasa semakin menyenangkan karena wooyoung menemukan seseorang yang bisa ia kagumi, rasa kagum lebih dari yang bisa kita bayangkan, rasa kagum yang bisa membuat jantung mu berdetak saat matamu bertemu dengan sosoknya, rasa kagum yang mampu membuat dunia ini seoalah hanya diisi dengan dirimu dan orang itu. Tapi sepertinya wooyoung harus membuang jauh perasaannya, karena rasa kagum itu tidak ditujukan pada temannya yang sesama boneka melainkan pada manusia, yah seorang manusia normal yang memiliki organ sempurna dan bisa bernapas, wooyoung sendiri tidak tau kenapa jantung mainannya bisa berdetak saat melihat orang itu, orang yang tidak lain adalah pemiliknya sendiri, sebelum datang ke rumah ini wooyoung tinggal di lingkungan yang dingin, temannya sesama boneka mengaggapnya aneh karena hanya wooyounglah yang tebuat dari kayu sementara mereka terbalut dengan kain-kain flanel yang indah, wooyoung tidak mempunyai teman sama sekali, bahkan semua boneka disana tidak ada yang mau merepotkan diri untuk sekedar menyapanya, tapi semenjak orang itu membelinya dan membawa wooyoung kerumahnya, wooyoung mulai bisa merasaka apa itu kehangatan dan bagaimana rasanya memiliki keluarga.

“sepertinya nichkhun juga menyukai uri wooyoung, bukankah dia selalu mengajak wooyoung bermain ketika keponakannya datang”, ucap jo kwon si boneka coboy, yah memang benar wooyoung adalah mainan favorit nichkhun mungkin lebih tepatnya keponakan nichkhun, tiga kali seminggu keponakan nichkhun yang bernama ae-yeon itu akan mendatangi apartment nichkhun setelah nichkhun pulang kantor. Nichkhun bekerja sebagai perancang dari sebuah perusahaan mainan terkenal di seoul, mungkin inilah yang menjadikan nichkhun menyukai apapun yang berbau mianan. Setiap keponakan nichkhun datang, gadis kecil itu akan meminta nichkhun untuk mengeluarkan beberapa koleksi mainannya dan dari semua mainan itu yang menjadi favorit ae-yeon adalah wooyoung si boneka kayu, saat nichkhun bertanya kenapa ae-yeon begitu menyukai wooyoung, gadis kecil berusia empat tahun itu dengan polosnya menjawab karena wooyoung sangat tampan makanya dia menyukai wooyoung. Nichkhun juga mengakui kalau mainannya yang satu ini terasa sedikit berbeda, entah ini hanya perasaannya saja atau bagaimana tapi setiap ia melihat mata si boneka kayu itu nichkhun selalu berhasil dibuat tertarik kesuatu dimensi yang ia sendiri tidak ketahui, mungkin inilah yang membuat nichkhun lebih memilih wooyoung ketimbang teman-teman boneka-bonekanya yang lain.

“oppa apa boleh ae-yeon ambil boneka yang ini?” ucap si gadis kecil itu dengan imutnya, setiap kali kemari ae-yeon pasti akan meminta nichkhun untuk memberikan boneka kayu itu tapi nichkhun tidak pernah memperbolehkannya, bukan karena pelit, nichkhun pasti akan memperbolehkan ae-yeon untuk mengambil mainannya yang lain tapi jangan boneka kayu ini.

“mianhe ae-yeon sayang, oppa tidak bisa memberikan ae-yeon boneka yang ini, oppa tidak bisa melepasakkannya karena ia akan menangis kalau tidak ada didekat oppa, ae-yeon boleh mengambil mainan manapun yang ada dilemari kaca itu kecuali yang ini, ae-yeon tidak mau kan melihat boneka ini menangis karena boneka ini tidak bisa jauh dari oppa??” jelas nichkun penuh sayang, walaupun ia harus berbohong karena hanya dengan cara inilah ia bisa membuat ae-yeon mengerti kalau boneka itu tidak boleh berpindah tangan, hanya nichkhun yang boleh memilikinya.

“ne oppa ae-yeon mengerti, ae-yeon sayang sama boneka ini jadi ae-yeon tidak akan membawa wooyoung bersama ae-yeon karena dia akan menangis, benarkan oppa?”jawab gadis imut ini yang dibalas senyuman lembut dari sang paman, nichkhun mengangguk menyetujui jawaban keponakannya itu lalu mencium bibir mugil ae-yeon, ae-yeon hanya terkikik mendapat perlakuan itu dari paman tercintanya.

 

 

~*Wooyoung Pov*~

Gadis kecil ini selalu berhasil membuatku dekat dengan nichkhun, aku bersyukur karena ae-yeon menjadikan ku mainan favoritnya, setiap datang kemari dia selalu memilihku untuk bermain dengannya, bermain dengan ae-yeon berarti bermain dengan nichkhun juga, gadis ini memang benar-benar menyenangkan, dia memperlakukan ku dengan baik, mendekapku dengan hangat dan menunjukkan ku apa arti perasaan sayang pada sebuah mainan. Kadang jika aku beruntung nichkhun akan membawaku kekamarnya setelah ae-yeon pulang, dia akan mendekap ku dan menjadikan ku seperti bantal yang menemani tidurnya, saat nichkhun melakukan ini entah kenapa jantung ku akan berdetak dengan begitu cepat, tapi sayangnya aku tidak bisa mengekspresikan kesenanganku dalam bentuk yang nyata  dengan cara membalas dekapannya, aku hanya bisa diam menerima semua perlakuan manis yang nichkhun berikan, karena aku adalah benda mati yang dengan ajaibnya memiliki perasaan pada pemilik ku sendiri, aku berharap suatu saat nanti akan ada keajaiban untukku, keajaiban yang mampu membuat ku lebih dekat dengannya, bukan hanya sebagai boneka tetapi sebagai sesama manusia yang bebas memberikan semua perasaan yang aku miliki.

~*Wooyoung Pov End*~

 

Nichkhun pulang membawa sebuah bungkusan, bungkusan berwarna coklat yang lumayan besar, ia berjalan mendekati lemari kaca dan membuka lemari itu beserta bungkusan yang sekarang sedang dipegangnya, ia mengeluarkan sebuah boneka peri dari bungkusan itu, nampaknya nichkhun ingin menambah lagi koleksi mainannya yang sudah padat, seandainya saja semua mainan yang ada dilemari berani berbicara langsung pada nichkhun mereka pasti sudah mengatakan kalau tempat itu sudah sempit dan tidak bisa diisi anggota baru lagi, tapi sayangnya mereka tidak berani melakukannya.

“anyeonghaseo aku peri baru ditempat ini, nama ku narsha” ucap peri tadi memperkenalkan diri tentunya setelah nichkhun pergi dari sana.

“ah ne narsha-ah, selamat datang ditempat sempit kami ini. Aku harap kau betah dengan susana disiini”balas gadis penggembala dengan ramah.

“ne~” ucapa peri tadi, matanya kini tertuju pada wooyoung si boneka kayu, mungkin ia tertarik dengan wooyoung.

 

~**~**~

 

Sudah satu minggu peri narsha tinggal bersama para mainan, ia mulai mengenal semua nama boneka dan mainan yang terpajang disana, tak terkecuali wooyoung si boneka kayu yang berhasil menarik perhatiannya sejak pertama kali ia menginjakkan kakinya ditempat itu, peri narsha selalu mengamati gerak-gerik wooyoung, hal sekecil apapun selalu diperhatikannya, mulai dari wooyoung yang akan tersenyum malu jika sedang digoda anggota lain, wooyoung yang akan memilin kedua ibu jarinya ketika ia sedang bingung sampai dengan wooyoung yang selalu menatap nichkhun dengan pandangan kagum saat tuannya itu sedang menonton TV diruang tengah, dari tatapan yang digunakan wooyoung, narsha tau bahwa boneka kayu ini pasti sangat menyukai tuannya tapi bukan dalam konteks yang biasa. Oleh karena itu peri narsha memutuskan untuk membantu wooyoung karena entah kenapa peri narsha ingin melakukan sesuatu yang bisa membuat wooyoung senang.

“anyeong wooyoung-ah” sapa narsha pada wooyoung yang saat ini sudah berada disampingnya, wooyoung terlihat sedang asyik memandangi nichkhun yang se

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
leehaeri
update ^^ aku tau para readers mungkin sudah lupa ff ini T.T maafkan saya yang telatnya keterlaluan untuk update tp mohon komentarnya buat ff ini y :') thanks:*

Comments

You must be logged in to comment
jenn84869 #1
Chapter 11: Kurang panjang ceritanya author.. penasaran nih sama wooyoungnya.. cepet update ya author, fighting!
LenkaChakhi
#2
Chapter 11: Hhhhuuuuaaaa update juga si onnie.
Suka ama dialognya junho ama woo. Lucu .
. Oke masih penasaran sama kelanjutannya , kalna kurang panjang ^^hehe .
. Oke fighting onnie update soon yashh .
*Chup*
aririska #3
Chapter 11: Gak sabar nunggu lnjutannya.... pnsaran ap woo jd boneka trs mpe akhir... update soon y..
2pm_4ever #4
Chapter 11: Aaaaahhhhh......kok bersambung seeee author-ssi????.........
Mau lagi nihhh.....!!!!
Pleaseeeeee cepet update yaaaaa!!!
aririska #5
Chapter 10: hiii nyebelin bgt itu cewek .. tega bgt marahin woo yg imoet pkek Banget it ... tlong cpt di cut aj it cwex thor #ketawaevil
ceritanya menarik bgt ... bagus next chap soon y ... ditunggu loh ... tapi jangan bikin woobaby terlalu sedih ya .... #hehehe
#ilike wooyoung so much ...

Hwaiting y author-shi ... bner" ditunggu cpet updateannya yaaa..... ^_^
jangwooyoung0730
#6
Chapter 10: Cantik siih ceweknya~~~~~ tapiiii tapiiii tapiiiiuu.. cantikan kamu kok bebeb wooyoung ku~~~♥♥♥ seribu kali cantik bahkan imut unyu unyu~~~ i love you pokoknya. Jangan bilang cewek itu 'cantik' lagi ya woo, sungguh mengganggu kalo kau yg bilang itu. ~~~~ sudahlah, nikmati saja waktu mu dengan menjadi manusia. Kalo ga dapet khun yg plin plan, toh masih ada junho kan?! Hahahaha. Lagian cowok kok plin plan. Kalo marah ya marah aja. Jangan jadi melembut gitu. Eeeeuuukkkk. Hahahaha #esmosi. Padahal ceweknya mikir ye, wooyoung dilihat dari segi apapun setiap kali mereka ketemu, pasti kesan pertamanya pasti 'itu cowok pemalu bener' eeeh ini malah yg dimarahin woo nya. Ga pernah mikir apa kalo cowok situ yg ngajak???!!!! #bikinemosi aja. Aku kira ga akan ada cinflict hehehe. Ternyata ada sikiiit. Ga papa lah. Kalo kata author favoritku cerita ga ada konflik itu hambar. Hehehe.

Fightiiing. Update lagi~~ lebih diasah lagi menulisnya~~ #so' bgt. Hahaha. Padahal aku ga bisa nulis juga. Pasti author juga bisa jadi author hebat.~~~~
anakyung #7
Aku ngulang berkali-kali baca ff ini thor X'D cepet update ya thor, aku dukung! Fighting! 화이팅!
bsujizy #8
Chapter 10: Next chap thor. Tiff nya dipecat ajalah dari ff nya, pho nih tiffany u_u
2pm_4ever #9
Chapter 10: Aaahhh....sangat suka sekali ma ff ini ^.^
Terima kasih banyak buat author yang masih setia mau meneruskan dan update ff ini.
Ceritanya sangat romantis , lucu dan membuat semakin cinta ma khunwoo.
Thor , request nih....buang aja deh tuh "cewek" ke laut biar gak ganggu hubungan khunwoo....kkkk
Pleaseee update lagi yaaaaaa!!!
Thanks >.<
YoungieChannie
#10
Chapter 9: Tidak terima sad ending hanya terima happy ending hihi.
Oya thur,ff it hurts to love you kapan di lanjutnya?udah penasaran dari 111thn yg lalu,di update ya.