A Friendship Deep Inside Your Heart

Unfamiliar Feeling of Familiar Loneliness (Indonesia Ver.)

-2PM-

Dalam perjalanan mereka menuju Jepang, mereka benar-benar diam. Selain kata "Terima kasih" dan "Maaf", tidak ada yang berbicara satu sama lain. Nichkhun tinggal dekat Junho sedekat yang ia bisa dan mencoba berbagai cara untuk meminta maaf pada member yang lebih muda itu dan gagal. Junho bahkan tidak melihat wajah mereka dan kapanpun ia harus berdiri dekat Taecyeon, ia akan mengerutkan dahinya tidak suka dan itu membuat Nichkhun nervous dan sedikit kehilangan harapan mengenai rencananya untuk membuat Junho memaafkannya dan menerimanya sebagai temannya lagi.

Saat mereka berada di dalam pesawat, kata-kata seperti "Maaf" dan "Terima kasih" lenyap begitu saja, dan mereka berada dalam keheningan yang menyedihkan. Mereka melakukan hal-hal berbeda; Chansung tidur, Wooyoung mendengarkan musik, Junsu memberi seluruh perhatiannya ke kertas musik di pangkuannya, Taecyeon membaca buku dan Nichkhun mencari celah sementara member yang lebih muda itu menyenderkan kepalanya di kursi, menutup matanya dan terlihat seolah ia tertidur. Tidak menemukan apa-apa, Nichkhun memutuskan untuk melihat awan dari jendela.

"Hyung," Ia mendengar suara Chansung padanya dan ia memutar kepalanya untuk melihat sang maknae. Chansung mengucek mata kirinya, masih terlihat sangat mengantuk. "Bagaimana pembagian kamar kita?"

"Aku dengan Junsu," kata Nichkhun bahkan tanpa berfikir. Ia melihat Junsu dan, dalam beberapa saat, Junsu menaikkan pandangannya dari kertas-kertas di tangannya dan mengangguk singkat. "Wooyoung akan berbagi kamar dengan Taecyeon dan kau akan berbagi dengan Junho."

Kerutan kecil terbentuk di dahi Chansung yang masih mengantuk tetapi ia tidak mengatakan apa-apa selain mengangguk dan kembali tidur. Nichkhun melihat kearah Junho. Sekarang ia sedang melihat handphonenya dengan ekspresi kosong.

Lalu, ia mengerjap karena melihat apa yang ia cari.

Mata Junho bertambah besar dan senyuman kecil terbentuk di bibirnya. Ia mengangkat kepalanya sambil memegang handphonenya di tangannya dengan erat dan tatapannya bertemu dengan mata Nichkhun. Nichkhun bisa melihat kebahagiaan lama yang sangat ia rindukan dan tanpa sadar ia ikut tersenyum. Junho membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu, tetapi ia lalu melihat sekeliling dan matanya tertuju pada Taecyeon, yang meletakkan bukunya untuk kemudian mengikuti Chansung tidur, dan semua kebahagiaan yang ia lihat di mata kecil itu berubah menjadi tatapan terluka, tatapannya mengeras lalu kembali kosong dan kemudian ia menaruh handphonenya di pangkuannya. Ia berbalik lagi, melihat ke arah Jendela, menghindari Nichkhun.

Nichkhun menghela nafas panjang dan kembali berbalik melihat jendela di sebelahnya.

-2PM-

"Kita dapat ruangan di tengah," kata Chansung selagi mengambil kunci dari tangan Nichkhun dan memberi signal pada Junho untuk mengikutinya menuju tangga dan di balas dengan anggukan singkat oleh Junho. Junho tidak mengatakan apapun dan pergi setelah member yang lebih tinggi darinya itu dengan tas di pundaknya dan ekspresi lelah di wajahnya. Sedihnya, Nichkhun tahu kenapa ia lelah. Ia, juga Junsu, menyaksikan bagaimana kepala member yang lebih muda itu menunduk kebawah dan bagaimana ia tidak bisa berkonsentrasi pada hal-hal kecil. Member lainnya memilih untuk mengabaikannya, tapi Nichkhun dan Junsu tahu itu karena Junho berlatih mati-matian. Ia bekerja terlalu keras dan mendorong dirinya sendiri sampai melewati batas limitnya dan itu membuatnya tetap terbangun sepanjang malam sampai ia tidak punya energi di tubuhnya lagi.

Chansung juga tidak menyadari hal itu. Ia hanya menyadari bagaimana Junho menjatuhkan dirinya diatas tempat tidur dan tertidur beberapa saat setelah mereka memasuki ruangan, tapi ia tidak mengatakan apa-apa. Ia tidak terlalu peduli padanya. Chansung menggigit bibirnya sendiri. Mengapa ia tidak peduli? Atau apakah itu karena bagaimana member lain bertingkah laku kepadanya, lalu ia merasa seolah ia merasakan perasaan yang sama?

Chansung mengangkat bahu dan pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Ia tidak lelah karena ia tidur di pesawat sepanjang waktu dan yang ia butuhkan untuk merasa hidup kembali adalah mandi. Pikiran tentang hidup kembali membuatnya tertawa kecil dan ia menemukan dirinya menyanyikan lagu Junsu 'ALIVE' selagi mandi.

Ketika ia selesai mandi, ia mengganti bajunya dengan yang ia bawa dan memutar kenop pintu hendak keluar dari kamar mandi.

"Aku lelah dengan semua ini."

Oh, pikir Chansung, sambil mengerjap. Itu Junho. Apa ia sedang berbicara di telepon?

Ia memutar kenop sepelan yang ia bisa dan melihat ke cermin di depannya, yang memantulkan bayangan Junho yang sedang berbaring diatas tempat tidur. Itu berarti ia mendapat pemandangan bagus dari bokong member yang lebih kecil itu dan jika mereka tidak berada dalam keadaan 'bertengkar' saat itu, pikir Chansung, itu akan menjadi kesempatan bagus untuk menggoda member yang lebih tua itu tentang bokongnya. Tapi sekarang mereka ada dalam keadaan 'bertengkar' dan godaan-godaan itu harus tetap tinggal di kepala Chansung.

Ia tersentak ketika ia mendengar kata-kata Junho berikutnya.

"Aku hanya ingin pulang, jauh dari mereka dan menjernihkan pikiranku. Aku bahkan tidak merasa seperti bangun... Dan ketika aku bangun, aku seperti tidak ingin melakukan apapun selain berlatih gerakan dance yang Namyoung-hyung tunjukkan pada kami." Berhenti. "Aku tahu itu tidak sehat, aku tahu aku harus berhenti mendorong diriku sendiri tapi..." Chansung bisa melihat dengan jelas bagaimana Junho mengusap pipinya dan sebuah pemikiran melintas di benaknya.

Apa ia menangis?

Suara isakan dari member yang lebih tua itu membuktikan pemikiran Chansung dan Chansung merasakan matanya membesar. Junho benar-benar menangis. Itu adalah satu dari sedikit moment ia melihatnya menangis dan Chansung merasa benar-benar buruk kali ini. Ia bahkan tidak bisa menenangkan Junho saat ini, karena ia merasa bersalah. Ia bahkan tidak tahu lagi di sisi mana ia merasa bersalah, atau sisi mana seharusnya ia berada.

"Kau tidak berpikir ini akan berlangsung begitu lama bukan? Aku juga... Hanya... Gosh, aku tidak yakin apa yang aku lakukan, lupakan hal-hal yang seharusnya kukatakan pada mereka. Aku bukan tipe orang yang akan pergi dan meminta maaf! Kau tahu itu Kwon..."

Jeda cukup lama, mungkin Junho sedang mendengarkan salah satu ceramah Kwon, lalu Junho berkata, "Okay, aku akan mencobanya. Aku tidak yakin bagaimana memulainya. Kau tahu apa yang terjadi saat terakhir kali aku ingin meminta maaf." Jeda, cukup singkat kali ini. "Baiklah, Aku akan melakukan itu. Sampai jumpa."

Junho menaruh handphonenya dan menumpu dirinya di sikunya, menaruh wajahnya dibalik telapak tangannya dan terdiam. Chansung sedikit melihatnya melalui cermin, dan kemudian memutuskan bahwa ini semua bodoh, Taecyeon bodoh dan Nichkhun seorang yang pintar tapi pengecut. Ia memutuskan bahwa ia bukanlah pengecut lalu ia keluar dari kamar mandi, diam-diam pergi ke sebelah Junho.

Member yang lebih tua terlompat saat ia merasakan kehadiran Chansung dan mengangkat kepalanya untuk melihat kearah member yang lebih muda yang sekarang duduk diatas tempat tidur tepat disebelahnya, lalu ia merasakan tangannya diatas bahu kanannya. Chansung tersenyum lembut.

"Mandilah, hyung," Chansung berkata dalam nada lembut dan, untuk beberapa saat, ia pikir ia melihat mata Junho berubah lebih lembut dan lebih sedih. "Kau terlihat benar-benar lelah. Itu tidak cocok untukmu."

Junho terlihat syok selama beberapa saat, kemudian kerutan di dahinya menghilang perlahan dan ia memukul lutut Chansung pelan. "Aku masih lebih menarik dari pada kau," kata Junho, bukan dalam nada bermain-main seperti biasa, tetapi seperti malu-malu dan sedikit nervous. Chansung, menerima permintaan maaf Junho diam-diam, mengelus bokong Junho main-main dan berdiri hendak meninggalkan ruangan.

"Aku akan mengambil beberapa makanan," ia berkata pada Junho dan berbalik untuk melihat Junho, yang sekarang tersenyum lembut dan bangun dari tempat tidur, sebelum ia benar-benar meninggalkan ruangan dan pergi kebawah untuk melihat apakah ia bisa menemukan ramen disana.

-2PM-

Nichkhun terlompat ketika ia merasakan getaran handphonenya diatas meja disebelahnya. Junsu yang sedang makan ramen dengan lapar menaikkan pandangannya untuk melihat Nichkhun sementara namja Thailand tersebut mengambil handphonenya untuk meilhat sms yang masuk. Senyuman lebar muncul di wajahnya dan ia melihat Junsu dengan gembira.

"Chansung berbaikan dengan Junho. Ia bilang ia bertingkah nervous terhadapnya, tapi ia berbicara dengannya."

Junsu tersenyum setelah ia menelan ramennya. "Aku tahu itu ide yang bagus untuk menempatkan Chansung dengan Junho satu kamar."

"Apa kau pikir itu akan sama dengan kita?"

Junsu menggelengkan kepalanya, mulai kehilangan sedikit rasa gembiranya. "Aku rasa itu akan lebih sulit baginya untuk melakukan hal yang sama terhadap kita, tapi permulaan tetaplah permulaan, iyakan?"

Nichkhun mengangguk pelan, merasakan senyumannya bertambah lebar. "Ah," Ia berkata dengan gembira. "Aku benar-benar ingin melihat bagaimana semua ini akan berubah."

-2PM-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LUCIVER #1
Chapter 14: Kerenn
lanjut yaa
mannuel_khunyoung
#2
Chapter 13: aghhhrkkkk , baru komen sekarang.

fix,ini bukan sekedar ff , tapi banyak makna yg mau disampaikan.


terimakasihuntuk autor yg membuat ff ini,dan thx juga utk nunna yg telah nge translatin ini :) terharuh,plis updaaate nun
TikaChan
#3
Chapter 12: ff ini mengandung banyak arti, mengagumkan

Di tunggu next chap nya
channuneo90 #4
Chapter 11: cepet update ya,author-nim...
ditunggu chapter selanjutnya :D
pengen lihat mereka kayak dulu,kasian junhonya.....
TikaChan
#5
Chapter 9: aigoo tuh junior songong amat yak

setiap baca ini ff rasanya campur aduk

update soon !!!
mannuel_khunyoung
#6
Chapter 9: Huaaaaaa ini kok angst yah nun??? :,( kok angst cobaaaa

atau aku yg ngerasa sedi ma junho?ntalah kkk

udah mau bahagia nih asyyiiik

bener,ternyata bang taec.berharap dpet bombastis wkkwwkwk

jaeho!dari awal tuh orng bru junior ajah kurang ajar!rasain!

fighting nuuuuuuun.cpet update ye o.o :3 ^^
mannuel_khunyoung
#7
Chapter 8: Ohooooooouuu

chan,woo (tpi kan blum deket)khun,baru siapa lagi?asyiik

o y nun,pas kemarin aku bca yg aslinya (masih chap ini lagian -,-) aku lupa komentar.

aku mau nanya nun,cygs itu memang ada ya?wkwkwk

yesss junho bener2 imut disini -_- :v hahahaha mau lanjut baca nih nun,senengnya update dua x wkwwk
mannuel_khunyoung
#8
Chapter 7: ehem ehem *senngnyaaaaah* nun,catfish bukan ikan lele yah? hehehe :3

bg chan udah, bg woo masih setengah.

menurutku pasti yg pertama ini bg taec or bg khun tpi kok lbih yakin bg minjun ya wkwkwk O.o

Thxxxxxxxxx nunnnaa udaaaaah mau updaaateeeee ff iniiiii senenngyaaah:apalagi liat tingkah junho #adorable-ny mulai keliatan wkwkwk
mannuel_khunyoung
#9
Chapter 6: seneeengnya nunna update :3

sebenarny aku udah baca ini kemarin nuna (yg original,tpi brhubung bhs inggrisku kurang baik,jdi beruntung ada translate-an nuna,kata2 yg kemarin ngk kutahu muncul semua disini hehehe) cepet update nun :3

tpi kayaknya nanti endingnya ini bakaln sedih yah nun?(aku blum bca sih nun,cuman bru liat koment2an ff nya hehehe)

fighting nunnnaaaaaaaa!
mannuel_khunyoung
#10
Chapter 5: Ohhhhhh GOD!

pleaseeeee nunnnnn update cepet..
kasian ma junhooooooo T.T