We’re ready… Or aren’t we?

Unfamiliar Feeling of Familiar Loneliness (Indonesia Ver.)

-2PM-

"Kau pergi ke Korea?" Teriak Nichkhun. "Aku tidak percaya kau tidak mengatakan apapun pada kami! Bagaimana bisa kau pergi seperti itu? JYP hyung  menyuruh kita untuk tetap disini!"

~Hyung tolong berhenti berteriak padaku...~ Kata Junho dengan suara lelah dan Nichkhun menghela nafas. ~Aku harus melakukan ini. Kau tahu aku tidak  bisa membiarkan sesuatu seperti ini terjadi... Ini salahku...~

"Bagaimana ini salahmu, Lee Junho?" Kata Nichkhun. Ia tidak bisa untuk tidak berteriak pada laki-laki yang lebih muda itu. Ia mendengar Junho menghela nafas lelah dan suara yang sangat berisik di telepon.

~Aku akan menjelaskannya padamu Nichkhun. Nanti...~

"Tidak, kau akan menjelaskannya padaku sekarang juga!" Nichkhun bangun dari kursi dimana ia duduk dan mulai melihat sekeliling ruangan. Ia bisa merasakan tatapan khawatir dari member-member lainnya. "Kau pergi begitu saja dan membuat kami semua khawatir setengah mati, sekarang kau harus menjelaskannya padaku semua... Suara berisik apa itu Junho?" Ia akhirnya berteriak ketika suara mengganggu itu terus terdengar.

~Itu Taesung... Ia sedang bermain drum.~

"Apa yang Taesung lakukan disana?" Ia bertanya. Ia semakin bertambah geram setiap detiknya.

"Siapa Taesung?" Bisik Wooyoung pada Taecyeon tetapi yang lebih tua hanya mengangkat bahunya.

"Dia member GCYS," Junsu mulai menjelaskannya ketika Nichkhun berteriak lagi.

"Aku tidak peduli kau lelah! Kau bisa tidur sepuasmu setelah kau menjelaskan mengapa kau berada disana!"

~Aku sudah bilang, aku datang kesini untuk menyelesaikan masalah ini dan menghentikan rumor...~

"Kenapa?!" Nichkhun mengambil nafas dalam-dalam saat tenggorokannya mulai terasa sakit. "Dengar, Junho, Aku benar-benar marah dan khawatir saat ini. Kau harus memberiku penjelasan dengan benar sebelum aku datang kesana..."

Wooyoung bangun dan merebut handphone dari Nichkhun, mengabaikan protesnya. "Junho," ia berkata dengan tenang. Ia mendengar Junho mendesah dan suara berisik itu berhenti. "Aku tahu kau lelah, tapi setidaknya katakan sesuatu pada kami jadi kami punya alasan ketika JYP hyung mengetahuinya dan menuntut jawaban." Sedikit keraguan. ~Kau akan memberitahunya Junho memutuskan untuk membersihkan kekacauan yang telah ia buat. Katakan padanya Jaeho yang memulai ini dan sekarang ia sedang menghadapi akibat dari kesalahannya. Aku bersumpah akan memberitahu kalian semuanya dengan detail saat kalian kembali. Sekarang aku hanya ingin berbaring dan tidak melakukan apa-apa... Jika kau sangat khawatir aku bisa memberikan handphonenya ke Taesung. Dia tahu semuanya.~

Wooyoung menelan ludah dan melihat kearah member-member lainnya.  Ia tidak yakin itu ide yang bagus membiarkan orang lain menjelaskan semua hal pada mereka.

"Tidak... Baiklah tidurlah. Kita akan berbicara nanti, saat kau bangun. Bagaimana?"

Junho menggumamkan terima kasih sebelum mengakhiri panggilan. Wooyoung dengan tenang mengembalikan handphone pada Nichkhun dan duduk diantara Taecyeon dan Junsu lagi.

"Jadi?"

"Jadi apa?"

"Apa yang Junho katakan padamu?" Kata Nichkhun dengan suara tidak suka.

"Kenapa kau begitu khawatir? Junho baik-baik saja, tidak ada alasan untuk bertingkah seperti itu. Dia bilang ini kesalahan Jaeho dan ia menyelesaikan masalah;membersihkan kekacauannya, katanya. Aku tidak mengerti apa yang ia bicarakan, tapi suaranya terdengar benar-benar lelah jadi aku tidak tega untuk memaksanya menjelaskan, tidak sepertimu."

Nichkhun gusar dan duduk tepat disebelah Chansung dengan marah. Tentu saja dia marah; sahabat baiknya bertingkah aneh sepanjang waktu dan ia ingin hal ini berhenti secepatnya. Ia hanya ingin semuanya kembali normal, seperti sebelum perkelahian ini terjadi; berpikir, jauh di dalam pikirannya, ia tahu sesuatu telah berubah didalam 2PM. Ia hanya tidak tahu apa yang berubah.

Ia melihat muka member-member lainnya. Mereka semua khawatir mengenai situasi ini; mengenai Junho. Dalam diam mereka melihat kearah sepatu mereka, atau mengecek handphone mereka; Taecyeon berbaring diatas tempat tidur Chansung dan menatap langit-langit, berpikir dalam-dalam. Nichkhun tahu perubahan terbesar terjadi diantara Junho dan Taecyeon; mereka paling lama mengenal satu sama lain, mereka sudah bersama-sama melalui banyak hal dan ini -mungkin- pertama kalinya Taecyeon berlaku kasar terhadap Junho. Bagaimanapun Nichkhun tahu, meskipun hal-hal berubah, mereka berdua tetap akan terus berbagi rahasia dan mengobrol sampai larut malam saat salah satu diantara mereka sedang depresi.

Member yang ia tidak terlalu yakin adalah Junsu. Member tertua itu yang paling terluka selama waktu yang sulit ini. Meskipun Junho memohon pada Junsu untuk memaafkannya, member tertua itu akan selalu masam ketika itu tentang Junho. Mereka semua akan menjadi masam, dan tidak akan benar-benar memaafkan Junho, tapi luka mereka lebih mudah untuk disembuhkan. Mereka semua mengenal kepribadian buruk Junho, terutama Wooyoug, yang menjadi teman sekamarnya selama 3 tahun, tapi Junsu tidak pernah menerima perlakuan kasar dari Junho sebelumnya -Setidaknya, tidak seperti ini.

Nichkhun tahu persahabatan mereka, kerja sama mereka dan pertalian kuat diantara mereka akan berubah untuk selamanya; mereka tidak akan bisa menganggap satu sama lain sebagai rekan tim semata. Mereka adalah sesuatu, sesuatu yang lebih besar, tapi Nichkhun tidak bisa mengatakan apa itu.

Ketika ia membandingkan kerja sama mereka dengan grup lain yang mereka telah temui, ia tahu ada sesuatu yang berbeda diantara mereka. Beberapa orang mengatakan itu "Persahabatan bohongan", beberapa dari mereka berpikir itu "Persaudaraan yang kuat"; tapi 2PM, meskipun mereka menyebut grup ini keluarga mereka dan menganggap setiap member sebagai anggota keluarga, tidak tahu apa itu persahabatan sesungguhnya diantara mereka.

Nichkhun berpikir masam mereka tidak akan pernah tahu itu setidaknya sampai sesuatu yang benar-benar buruk terjadi diantara mereka -dan ia berharap mereka tidak akan harus menemukannya.

"Guys." Suara datar Chansung membuatnya mengangkat kepalanya dan melihat kearahnya. Maknae itu melihat ke layar komputer tanpa ekspresi. "Guys," Ulangnya, kali ini suaranya bergetar.

"Apa?" Tanya Taecyeon, melihat ke sang maknae dengan lelah. Ia terdengar selelah Junho di telepon.

"Guys, S2eS Entertainment baru saja memberikan pengumuman resmi mengenai Jaeho..." Chansung mengerjap beberapa kali sebelum jarinya men-scroll mouse dengan penasaran. "Mereka mengatakan dia dipecat karena menyebarkan rumor mengenai kita... Guys... Guys di pengumuman ini dikatakan tujuan Jaeho adalah menggunakan keadaan kita yang tak berdaya..."

"Situasi tak berdaya apa?" Tanya Junsu. "Kita tidak dalam situasi tak berdaya! Apa-apaan mereka..."

"Jaeho membuat comment tentang ini setengah jam yang lalu di Twitter, ia memposting video yang mengatakan ia menyebarkan rumor ini hanya untuk membuat fans kita dan orang lain tahu bagaimana kita sesungguhnya di belakang kamera... Ia mengatakan bagaimana kita memperlakukan Junho, memaksanya melakukan hal-hal yang kita inginkan, mengancamnya akan menendangnya keluar jika ia tidak melakukan yang kita katakan, bahwa kita menendang keluar setiap member yang tidak kita sukai... Ia juga berbicara mengenai issue-issue dulu... Berkomentar mengenai Jay... Ia menggabungkan semua hal. Ia benar-benar melakukan segalanya untuk menghancurkan image kita."

"Jika ini belum hancur karena hal-hal itu," kata Nichkhun. Ia merasa seperti seseorang membuatnya mengepalkan tangannya. Ia mulai putus asa. "Para netizen tidak akan meninggalkan issue begitu saja. Ini akan semakin memburuk..."

"Bagaimana komentar orang-orang mengenai ini?" Tanya Wooyoung sambil berjalan menuju Chansung dan duduk disebelahnya. Chansung memeriksa lebih lanjut dan Nichkhun melihat banyak sekali komentar-komentar di layar, yang masuk tiap menit.

"Mereka..." Chansung tiba-tiba berhenti. Ia terlihat terkejut. "Mereka mengatakan..." Ia mulai men-scrool lagi sampai Wooyoung meraih tangannya dan mengambil mouse menjauhinya.

"Apa yang mereka katakan?" Tanya Junsu, ikut bergabung.

"Beberapa diantara mereka mengatakan issue ini tidak terkait sedikitpun pada Jay dan yang lainnya berkata..." Wooyoung tiba-tiba terkekeh. "Yang lainnya mengatakan mereka menganggap cara aneh kita membully satu sama lain sebagai persahabatan dan ini tidak mengejutkan."

"Itu hal baik, atau hal buruk?"

"Aku tidak tahu," kata Wooyoung, tapi wajahnya tidak lagi sedih. "Mereka tidak kasar terhadap kita... Mereka mengatakan setiap grup memiliki saat-saat buruk. Kita hanya tidak beruntung karena memiliki beberapa saat yang benar-benar buruk, tapi mereka mengatakan jika mereka bisa melalui ini, itu membuktikan mereka pantas memanggil satu sama lain sebagai keluarga."

"Apa artinya itu?"

"Aku tidak ada ide, tapi kebanyakan netizen mengatakan ini hanya kesalahan kita. Mereka mengatakan kita kurang peduli dan tidak dewasa saat menghadapi masalah diantara kita dan jika kita bisa tetap diam kecuali itu benar-benar besar, kita akan baik-baik saja. Mereka mengatakan kita menunjukkan banyak ketidaknyamanan ketika kita dalam perkelahian, jadi kebanyakan orang berpikir ini sesuatu yang serius padahal tidak..."

"Kenapa mereka tiba-tiba mendukung kita?" Tanya Nichkhun. Ia tidak bisa percaya Wooyoung. Ia tahu betapa kasarnya para netizen mengkritik dari pengalaman dan ia pikir mereka adalah grup terakhir yang akan dilindungi orang-orang itu -terutama tidak dengan semua anti-fans disekeliling.

"Aku rasa kita beruntung kali ini," kata Wooyoung. "Mereka menemukan tentang hal yang sudah Jaeho lakukan; Aku rasa ia bukan orang yang polos. Mereka tidak mempercayai kata-kata Jaeho."

"Jadi hanya keberuntungan yang menyelamatkan kita kali ini?"

"Well, kita tidak benar-benar terselamatkan," kata Chansung. "Tapi kelihatannya ini tidak akan menjadi issue besar. Ini hanya pemikiran beruntung, bahwa Jaeho yang telah melakukan sesuatu seperti ini."

"Mereka benar," komentar Taecyeon dengan tenang. Member-member lainnya berbalik untuk melihat kearahnya, terkejut dengan komentar yang tiba-tiba. "Kita selalu berkata kita menyelesaikan masalah kita secara dewasa, lalu kita saling mengolok dan tidak berbicara satu sama lain selama berminggu-minggu. Ini benar-benar kekanakan dan bukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan. Siapapun diluar sana yang berbicara mengenai perkelahian ini tidak tahu bahwa grup lain akan menggunakannya untuk menjatuhkan kita. Kita adalah grup yang kuat di dalam, kita bisa melalui banyak hal, tapi kita tidak bisa melakukannya ketika salah satu member merasa tidak aman." Taecyeon bangun dan melihat ke member lainnya. "Junho kurang percaya diri sebelumnya, kalian tahu, sebelum debut. Ia merasa seolah ia tidak pantas bahkan ketika ia memenangkan tempat pertama di Superstar Survival. Setahun kita bersama, mari hadapi itu, bukan seperti keluarga. Kita bertingkah seolah kita hanyalah rekan tim dibawah satu nama, Laki-laki Hot-Blood, dan kita tidak tahu bagaimana untuk menjadi sebuah tim. Junho merasa terasing, Jaeho benar mengenai itu. Aku terima bahwa aku tidak terlalu ramah terhadapnya, tidak seperti terhadap kalian dan member-member 2AM. Kita jalan-jalan keluar dengan member-member yang paling kita sukai, dan tidak memperdulikan yang lainnya, dan tidak ada diantara kita yang benar-benar menghabiskan waktu dengan Junho."

Member-member lainnya mengangguk, dan Taecyeon melanjutkan. "Aku akan bicara jujur. Aku tidak ingat kenapa aku bertingkah brengsek terhadap Junho; mungkin dialah yang memulai ini dan mungkin kitalah yang benar. Aku tidak tahu dan aku tidak peduli. Saat Junho datang padaku hari itu, setelah promosi Heartbeat, dan meminta padaku untuk membantunya meningkatkan rasa percaya diri dan melakukan apapun yang aku katakan padanya, setelah aku melihat usahanya untuk tetap tinggal dalam grup, pemikiranku terhadapnya berubah. Aku menyukainya. Dia orang yang baik. Ia hanya tidak tahu apa yang harus ia katakan dan kapan ia harus mengatakannya, tapi dia belajar. Dia mencoba."

"Dia punya banyak kekurangan," kata Nichkhun tiba-tiba. Member lainnya melihat kearahnya tapi ia tetap melihat pada Taecyeon, untuk melihat apakah ia berpikir objektif, sejak ia memulai ini. "Tapi kita semua juga. Wooyoung begitu dingin dan tegas ketika ia mau dan ia mendorong kita semua pergi ketika ia tidak mau berbicara dengan kita tidak peduli apapun, aku pemarah, Taec selalu menyebutkan kekurangan kita, Junsu berbicara terlalu keras dan terlalu menuntut dan Chansung tidak suka berbagi miliknya. Kita tidak sempurna. Tidak ada yang bisa menjadi sempurna. Kita langsung tidak menyukai satu sama lain ketika kita bertemu. Aku pikir Junho sangat sombong saat aku pertama kali melihatnya di Thailand untuk syuting Survival, tapi sekarang dia adalah sahabatku. Aku percaya padanya. Aku tahu kekurangannya dan aku menerimanya karena aku tahu Junho menerima kekurangan-kekuranganku."

"Inilah mengapa kita seperti keluarga," kata Wooyoung. "Kita perlu mempelajari kekurangan-kekurangan kita dan tinggal bersama mereka. Kita perlu untuk percaya satu sama lain. Kita bisa marah satu sama lain, kita bisa menjadi kekanakan, kita bisa menjadi bodoh, kita bisa membuat kesalahan; tapi selama kita saling menolong satu sama lain dan terus berjalan bersama, kita akan baik-baik saja."

"Kita tidak sempurna, ya, tapi kita perlu untuk menunjukkan image itu," kata Taecyeon. "Kita harus benar-benar belajar bagaimana menjaganya tetap didalam kita. Image kita diatas panggung dan perasaan kita yang sebenarnya mungkin tidaklah sama, tapi jika kita terus seperti ini, bisnis entertainment ini akan menyebabkan rasa sakit terhadap kita sendiri. Kita harus belajar untuk bersenang-senang bersama."

Mereka semua mengangguk. Keheningan mengisi ruangan sementara mereka semua berpikir tentang satu sama lain, dan persahabatan mereka; dan Nichkhun menyadari tiba-tiba ia merasa lebih dekat dengan setiap diantara mereka. Mereka semua belajar, mereka semua punya kekurangan, dia bukanlah satu-satunya, dan itu membuatnya merasa kuat dan bahagia bisa bersama orang-orang ini. Bersama-sama dengan orang-orang yang mengerti dan menerima kegelisahannya dan bersedia menolongnya.

"Tapi tidak peduli apa yang para netizen katakan saat ini," kata Junsu. "Meskipun mereka tidak percaya Jaeho... Dia benar. Dan kita akan selalu tahu itu. Kita akan selalu tahu ini adalah hanya keberuntungan yang membuat issue ini kurang penting bagi para netizen." Dia melihat kearah member lainnya dengan hati-hati. "Kita akan selalu tahu bagaimana kita telah bertingkah kekanakan, menyakiti member lainnya, mengasingkannya, memperlakukannya dengan kasar... Kita akan selalu tahu kita membuat kesalahan besar dan efeknya akan selalu ada sepanjang waktu, meskipun para netizen tidak tahu tentang itu. Kita membuat kesalahan, kita semua, bukan hanya Junho, dan kita perlu menghentikan tingkah kekanakan kita dan bersikap dewasa. Taecyeon benar. Junho sudah merasa tidak aman untuk waktu yang sangat lama dan ia bertingkah menyebalkan hanya karena itu. Kita harus menerimanya, menerima setiap kekurangan dan masalah yang kita punya, tapi kita juga harus saling menolong satu sama lain."

Junsu mendesah dan melihat dalam-dalam kedalam setiap mata member-member lainnya. "Aku punya pertanyaan. Apakah kita siap untuk menjadi grup sebenarnya, grup yang memiliki persahabatan yang sebenarnya, ikatan sesungguhnya diantara grup? Apakah kita siap untuk berpindah tanpa peduli jika kita akan terjatuh kebelakang atau tetap bergerak kedepan? Apakah kita siap untuk percaya satu sama lain untuk  memberikan masa depan kita ke tangan member-member lainnya?"

Pertanyaan-pertanyaan itu tetap tidak terjawab malam itu.

-2PM-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LUCIVER #1
Chapter 14: Kerenn
lanjut yaa
mannuel_khunyoung
#2
Chapter 13: aghhhrkkkk , baru komen sekarang.

fix,ini bukan sekedar ff , tapi banyak makna yg mau disampaikan.


terimakasihuntuk autor yg membuat ff ini,dan thx juga utk nunna yg telah nge translatin ini :) terharuh,plis updaaate nun
TikaChan
#3
Chapter 12: ff ini mengandung banyak arti, mengagumkan

Di tunggu next chap nya
channuneo90 #4
Chapter 11: cepet update ya,author-nim...
ditunggu chapter selanjutnya :D
pengen lihat mereka kayak dulu,kasian junhonya.....
TikaChan
#5
Chapter 9: aigoo tuh junior songong amat yak

setiap baca ini ff rasanya campur aduk

update soon !!!
mannuel_khunyoung
#6
Chapter 9: Huaaaaaa ini kok angst yah nun??? :,( kok angst cobaaaa

atau aku yg ngerasa sedi ma junho?ntalah kkk

udah mau bahagia nih asyyiiik

bener,ternyata bang taec.berharap dpet bombastis wkkwwkwk

jaeho!dari awal tuh orng bru junior ajah kurang ajar!rasain!

fighting nuuuuuuun.cpet update ye o.o :3 ^^
mannuel_khunyoung
#7
Chapter 8: Ohooooooouuu

chan,woo (tpi kan blum deket)khun,baru siapa lagi?asyiik

o y nun,pas kemarin aku bca yg aslinya (masih chap ini lagian -,-) aku lupa komentar.

aku mau nanya nun,cygs itu memang ada ya?wkwkwk

yesss junho bener2 imut disini -_- :v hahahaha mau lanjut baca nih nun,senengnya update dua x wkwwk
mannuel_khunyoung
#8
Chapter 7: ehem ehem *senngnyaaaaah* nun,catfish bukan ikan lele yah? hehehe :3

bg chan udah, bg woo masih setengah.

menurutku pasti yg pertama ini bg taec or bg khun tpi kok lbih yakin bg minjun ya wkwkwk O.o

Thxxxxxxxxx nunnnaa udaaaaah mau updaaateeeee ff iniiiii senenngyaaah:apalagi liat tingkah junho #adorable-ny mulai keliatan wkwkwk
mannuel_khunyoung
#9
Chapter 6: seneeengnya nunna update :3

sebenarny aku udah baca ini kemarin nuna (yg original,tpi brhubung bhs inggrisku kurang baik,jdi beruntung ada translate-an nuna,kata2 yg kemarin ngk kutahu muncul semua disini hehehe) cepet update nun :3

tpi kayaknya nanti endingnya ini bakaln sedih yah nun?(aku blum bca sih nun,cuman bru liat koment2an ff nya hehehe)

fighting nunnnaaaaaaaa!
mannuel_khunyoung
#10
Chapter 5: Ohhhhhh GOD!

pleaseeeee nunnnnn update cepet..
kasian ma junhooooooo T.T