Part 7
What Happen to My High school's Life!KaiKrisYeol berlari dari belakang panggung, demi mencari Sehun dan kedua sahabatnya. Tak digubrisnya panggilan sang host acara, saat ia memanggil-manggil nama Kai. Dia terlalu fokus akan Sehun, hingga ia tak mempedulikan jika ia harus didiskualifikasi.
“Kai.. namamu dipanggil oleh Key. Lebih baik kita kembali ke panggung, sebelum kau didiskualifikasi”, ucap Kris ditengah helaan nafasnya. Sayangnya, ucapannya tersebut tak digubris oleh Kai, membuat Kris melirik ke arah Chanyeol. Namun, pemuda jangkung berambut gelombang itu, hanya mengendikkan bahu. Sepertinya, Chanyeol juga setuju akan sikap Kai, yang lebih mementingkan mencari uke-uke itu, dari pada kembali ke panggung. Bagaimanapun juga, Chanyeol merasa khawatir, karena Baekkie-nya tak kunjung menampakkan diri.
Mereka pun tiba di depan salah satu ruang rias untuk para kandidat calon kingka. Didepan pintu ruang rias itu, nama Sehun bertengger dengan manisnya. Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Kai membuka pintu itu, hingga menampakkan HunSuBaek yang terduduk di lantai sambil membelakangi pintu.
“Ada apa ini?”, tanya Kai membuat ketiga uke itu, menoleh ke belakang.
“Kai..”, ucap Sehun dengan suara seraknya.
“Apa yang terjadi?”, Kai segera mendekati Sehun lalu memegang pundaknya. Sehun memang tidak menangis, tapi Kai tahu Sehun sedang menahan tangisnya.
Tak ada sepatah katapun yang Sehun keluarkan, kerena ia takut jika ia berbicara maka air matanya akan keluar. Ia tak mau di cap cengeng, terlebih lagi di hadapan kedua temannya juga teman Kai. Cukup baginya menangis saat kaos olah raga disobek.
“CD yang akan diputar saat Sehun tampil, hilang dicuri. Tapi, itu bukan masalah, kami masih bisa menggunakan lagu lain, karena koreografi Sehun akan cocok dengan semua lagu bergenre R&B. Masalah yang sebenernanya adalah hilangnya kostum yang akan Sehun pakai saat tampil nanti. Kami tidak mempunyai kostum cadangan”, lirih Suho.
Mendengar penuturan itu, Kai serasa ingin meledakan amarahnya. Ini sudah yang kedua kalinya, ada orang yang ingin mencurangi Sehun, setelah insiden di game ketangkasan tempo lalu. Kali ini, Kai tak bisa tinggal diam. Setelah acara ini berakhir, ia akan mencari dalang dari semua kecurangan ini hingga ia menemukannya. Setelah itu, bisa ia pastikan orang tersebut tak akan bisa melihat matahari terbit di esok hari.
“Sehunnie..”, ucap Kai sambil mengangkat dagu Sehun, karena sedari tadi Sehun hanya menunduk. Benar saja, ternyata Sehun-nya berkaca-kaca. “Jangan khawatir, aku akan membantumu. Kita akan tampil di panggung bersama-sama”, tutur Kai dengan yakinnya sambil mengusap air mata Sehun dengan ibu jarinya.
Penuturan Kai itu, membuat semua pasang mata yang ada disana terbelalak. Apa maksudnya dengan ‘tampil di panggung bersama-sama?’
“Chanyeol, apakah kau masih menyimpan kostum cadanganku?”
“Ya.. Kostum itu ada di ruang riasmu”
“Bawa kemari”, perintah Kai. Chanyeol yang kebingungan hanya bisa mematung. “Cepat!”, akhirnya Kai memerintah dengan suara yang lebih keras, membuat Chanyeol tersadar dan segera berlari mengambil kostum cadangan milik Kai.
“Kai, kau tidak sedang berpikiran untuk memberikan kostum cadanganmu kepada Sehun bukan?”, tanya Kris dengan ragu.
“Aku bukan hanya memberikan kostum milikku kepada Sehun, tapi aku juga akan memberikan panggungku kepadanya”, ucap Kai sambil terus menenangkan Sehun.
“KAU GILA! DIMANA LETAK KEWARASANMU? MANA ADA RIVAL YANG MEMBANTU LAWANNYA!”, teriak Kris frustasi.
“AKU TIDAK PEDULI! AKU BAHKAN SUDAH TAK MEMENTINGKAN GAME SIALAN INI!”, lalu suara Kai pun melembut, “Aku hanya tak ingin melihatmu menangis lagi”, lirih Kai sambil menangkup kedua pipi Sehun.
Sehun pun terperangah, raut wajah Kai terlihat lembut, tapi suara lirih yang dikeluarkan namja berkulit tan itu terkesan sangat serius. “Maaf.. maaf.. karena aku selalu menyusahkanmu”, cicit Sehun diiringi tetesan air mata yang jatuh ke kedua pipinya.
“Ssh.. Jangan menangis”, bujuk Kai.
“Kai.. JANGAN LUPAKAN TARUHANMU DENGANNYA. INGATLAH, TUJUAN AWAL YANG MEMBUATMU MENGIKUTI ACARA BODOH INI! DIMANA KOMITMEN YANG PEGANG, HAH!”, h
Comments