1

Are You Afraid of Loneliness?

CHAPTER 1

 

 

Ini adalah pekerjaan perdananya. Setahun ditinggal sang Ayah, dan sebulan ia
tinggal di Seoul, akhirnya ia memutuskan untuk mengerjakan sesuatu. Ia harus
mempunyai pekerjaan. Untuk makan, atau sekedar untuk melakukan sesuatu agar ia
tidak bosan. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana hidup yang harus ia jalani, tanpa ada
siapa-siapa yang menemani. Perusahaan pertama yang ia coba langsung menghubungi
untuk mengadakan interview. Mungkin ia tahu kenapa bisa semudah ini bisa
diwawancara dalam kesempatan pertama.


“Anyong Haseyo, nama saya Bi.” Katanya memperkenalkan diri didepan
seorang pria berumur 30-an . tertulis Yang Hyun Suk, garis bawah, CEO.


“Yang Hyun Suk, panggil saja Mr. Yang. Aku sudah membaca filemu, dua kali”
Kata pria itu.


Bi hanya tersenyum kecil, membuat raut wajah yang sopan. Mr. Yang seperti
menunggu suatu reaksi. Tapi Bi diam.


“Sepertinya kau lupa denganku, tapi kita pernah bertemu beberapa tahun lalu.
Aku mengenal ayahmu.” Lanjut Mr. Yang.


“Saya tak lupa dengan anda, Mr. Yang. Saya tak pernah melupakan sesuatu.
Tentu saja saya ingat pertama kali kita bertemu dulu.” Kata Bi, sedikit melebarkan
senyuman di bibirnya.


“Aku sudah mendunganya, kau persis seperti dulu. Masih tetap cantik.” Kata
Mr. Yang.


“Terima kasih.” Jawab Bi.


“Aku sangat menyesal tentang ayahmu. Maaf aku tak bisa menghadiri
pemakamannya. Pekerjaan akhir-akhir ini menyita waktuku. Tapi kenapa kau tak bilang
kalau kau tinggal disini? Aku akan selalu membantumu. Kau tahu ayahmu adalah guru
terbaik bagiku yang pernah ada. Aku sudah menganggapnya seperti keluargaku, tentu
saja kau juga begitu” Kata Mr. Yang.


“Aku tak ingin merepotkanmu, Mr. Yang. Tentu saja anda seperti keluargaku.
Terima kasih.” Kata Bi tak enak hati dengan kebaikan Mr. Yang.


“Tentu saja kau tak merepotkan. Dan kau kuterima disini, kita bagian dari
sebuah keluarga.”


“Ah, tenang saja, hanya karena kita kenal dan aku pernah dekat dengan ayahmu
dan sebagainya, bukan berarti aku menerima siapapun dengan mudah. Aku tahu
potensimu dan bakatmu. Kau juga tahu itu kan?” jelas Mr. Yang menjawab wajah heran
Bi.


“Terima kasih.”


“Tapi kudengar kau adalah model. Itu yang kutahu 2tahun belakangan. Kau
masih melakukannya?” Tanyanya.


“Setelah Ayah tak ada, aku tak pernah menerima tawaran lagi. Hanya sekedar
pemotretan yang tak mengikat saja. Tapi kali ini aku lebih ingin mendalami hobiku
yang lain. Makanya aku disini, jika kau bisa membantuku. Aku ingin melakukan duaduanya.
Memang terlihat seenaknya, tapi dunia model selalu bisa membuatku tertarik.”
Kata Bi.


“Kau ini, tentu aku akan membantu. Disini kau bisa menjadi co-produser yang
akan membantu Teddy. Dan jika model memanggilmu, kau bisa menerimanya kapan
saja. Aku akan mengatur semuanya, seorang manager akan menemanimu.” Jelas Mr.
Yang.


“Itu tak perlu , Mr. Yang. Aku bisa melakukannya seorang diri. Aku kan
bukannya seorang artis yang akan selalu sibuk tiap hari.” Kata Bi, menolak kebaikan
Mr. Yang. Selain merasa tak pantas, ia tak perlu itu semua.


“Baik kalau begitu. Kau tahu kan, aku akan selalu ada jika kau
membutuhkanku.” Mr. Yang terus saja dengan kebaikannya.


“Aku tahu itu. Terima kasih sekali lagi, kau terlalu baik.” Jawab Bi merasa
hormat dengan pria dihadapannya itu.


“Kau bisa memulai pekerjaanmu sebenarnya. Aku berencana
memperkenalkanmu dengan Teddy dan juga 5 anak-anakku. Tapi mereka sedang
diluar dan belum kembali, ada pemotretan. Kau bisa mulai besok. Ngomong-ngomong,
kau sudah tahu kan kalau kau akan membantu Teddy disini?” Kata Mr. Yang.


“Orang yang meneleponku tak mengatakan apa-apa tentang siapa-siapa.” Jawab
Bi.


“Baiklah, kalau begitu besok kau akan bertemu dengannya. Sekaligus dengan 5
anak-anakku yang akan kau bantu memproduksi lagu-lagunya.” Terangnya.


“Excuse me?” Bi tahu kalau Mr. Yang tak punya anak.


“Haha, iya anak-anaku, disini. Kau akan tahu nanti, mereka sangat terkenal di
Korea, mungkin juga diluar negeri. Aku sedikit kecewa kau tak tahu tentang itu.” Kata
Mr. Yang sambil tertawa.


“Ah, oke.” Hal-hal tentang keartisan dan dunia yang mereka sebut KPop tak
diketahui Bi sama sekali. Mungkin ia akan tanya Zi, temannya, nanti.


“See you tomorrow then? Maaf tapi aku harus pergi, aku punya janji dengan
seseorang.” Kata Mr. Yang.


“Sure, aku akan datang besok. Anyong, Mr. Yang.” Bi berpamitan.


“Ah, satu lagi Bi, kenapa kau memutuskan untuk tinggal di Seoul? Diantara
tempat-tempat lain yang selalu kau dan ayahmu singgahi, dan lagi kau warga negara
Amerika kan?” tanya Mr. Yang.


“I have my reasons. Awalnya aku ingin di Tokyo, tempat lahir ibuku. Tapi aku
memilih Seoul. Dan lagi aku punya keluarga disini. Keluarga.” Jawab Bi. Kata terakhir
seperti ia katakana pada dirinya sendiri.


“Tentu kau bisa memilih dimana kau tinggal. Sampai jumpa besok.” Bi pamit
undur diri, sambil sedikit membungkuk sesuai adat di Korea.


Mr. Yang memandangi pintu yang baru saja ditutup Bi. Perempuan yang terlihat
tegar, tapi juga malang, pikirnya. Ia ingat saat bersama dengan ayahnya, orang yang
sangat hebat. Ia ingat saat Bi selalu terlihat ceria bersama ayahnya, bagaimana ia selalu
menghabiskan waktu dengan ayahnya. Keceriaan itu tak terlihat saat mereka
berbincang tadi. Kehilangan seorang ayah yang tinggal satu-satunya keluarga yang ia
punya, dan harus menjalani hidup sendiri di usianya yang masih 24 tahun, bukanlah hal
yang mudah. Semoga keputusanku membantu ia disini tepat, pikirnya. Semoga.

 

 


***
Apr,26 2011,
SpalBB.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
doraemonmojacko #1
ill just use my cp to readthis nice storuy
stefanie #2
aahhhh..seneng de hepi ending^^
tawphawt
#3
Wow, baru baca foreword aja kayaknya udah bagus! :)))
Rizuki_15 #4
Yay!! Udah selese... Sweet ending., Love it! ^.^
SPalBB #5
new chapter added.....<br />
apa aku ending disini aja yaaaaa , komen pliss
Rizuki_15 #6
Yay!! Confession!!<br />
Tapi knpa sikap Bi musti sedingn itu sih, kasian Jiyoung.. -_-
Rizuki_15 #7
aww.,, so sweet., nice chapt...
SPalBB #8
terima kasih yang udah baca FF saya ya, jangan lupa komen<br />
<br />
new chapter added!
Rizuki_15 #9
Lagi nyari fanfic yg seru, pas nemu yg ini, bahasa indonesia pula., jd makin suka + t'tarik.,<br />
well, so nice so far.., waiting 4 the next chapt! ^.^