Chapter 10

What is Love

Sepertinya Chanyeol serius dengan kata-katanya. Sehari setelah dia membuat statement yang menurut Minyu hanya ancaman lemah saja ternyata salah. Minyu tidak menemukan Chanyeol bahkan semenit saja dihadapannya. Sambil menggigit ujung bolpennya dia berpikir. “apa yang sedang dilakukan Chanyeol?“

Luhan sendiri tadi pagi mendapati Yuja sudah terlihat rapi bahkan sejak pagi buta, ketika Luhan bertanya akan kemana Yuja hari ini, dia hanya menjawab dengan nada datar. “Aku hanya akan pergi satu hari ini saja. Jangan mencariku dan mencoba menghubungiku” dari nada yang diucapkan Yuja, Luhan menjadi ketakutan, dia tidak mau kehilangan Yuja, dia langsung bangkit dari tempat tidurnya dan memeluk Yuja erat dari belakang. “Jangan bilang kau akan meninggalkanku?” katanya.

Yuja yang mendengar itu tersenyum. “aku hanya akan meninggalkanmu satu hari ini. Aku hanya butuh membenahi hidupku saja.” Kata Yuja sambil mengusap kepala Luhan. “kau bisa membenahinya bersamaku. Kau punya aku ingat? Kau bisa berkeluh kesah kepadaku. Ceritakan padaku apa yang membuatmu menjadi seperti ini?” tanya Luhan. “apa...ini karena Yi...” belum sempat Luhan menyelesaikan kalimatnya Yuja berbalik dan mencium Luhan hangat, “kalau memang itu alasanku, aku harap kau jangan terlalu memikirkannya...” kata Yuja sambil melepas ciuman dan pelukan dari luhan. “Aku akan menunggumu...” kata Luhan. Yuja tersenyum senang, paling tidak Luhan benar-benar mengerti perasaannya.

---

Sebenarnya hari ini Yuja akan pergi bersama Chanyeol, menghabiskan waktu berdua saja. Chanyeol menceritakan semuanya kepada Yuja mengenai hubungannya dengan MinYu yang sekarang-sekarang ini sedang mengarah ke arah kehancuran. Atau memang sudah sejak awal tidak ada hubungan diantara Chanyeol dan Minyu. Yang jelas, Chanyeol butuh seseorang untuk membuka matanya, haruskah dia melupakan Minyu dan memulai hidup baru.

Bukan hanya Chanyeol saja yang merasakan perasaan aneh ini, Akhir-akhir ini Yuja juga kembali dibayang-bayangi oleh Yixing. Yixing yang memanggil namanya. Yixing yang membisikan kalimat-kalimat manis ke telinga Yuja. Yixing yang....bukan! sebenarnya semua dilakukan oleh Luhan suaminya sendiri. Yuja hanya kerap kali berhalusinasi tentang dirinya yang menganggap Luhan sebagai Yixing, dan menurutnya ini tidak adil bagi Luhan. Yuja ingin membuat Luhan bahagia setelah apa yang dia berikan kepada Yuja. Cinta yang tulus.

Sebenarnya Yuja dan Chanyeol hanyalah dua manusia yang masih bingung mengenai arti “apa itu cinta?”, bagaimana tiap-tiap orang mendeskripsikan cinta mereka kepada orang yang mereka sayang. Mereka hanya ingin tahu akan hal itu.

Begitu keluar rumah Yuja disambut mobil berwarna merah milik Chanyeol, Chanyeol membukakan pintu untuk Yuja dan mulai melakukan perjalanan bersama.

---

Di kantor Minyu mulai gatal ingin menghubungi Chanyeol. Namun gengsi yang dimiliki olehnya cukup besar ternyata, Minyu terus saja menatap layar handphonenya yang dari tadi tidak berdering oleh panggilan dari Chanyeol. “apa dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya semalam?” pikirnya. Luhan yang baru saja masuk kantor mendapati Minyu sedang melamun, dia mendatangi Minyu. “Minyu, ada apa denganmu?” tanya Luhan, Minyu sedikit kaget namun dia tetap menjaga sikapnya dengan berdiri dan membungkuk kearah Luhan. “tidak apa-apa pak...” jawabnya. Luhan lalu tersenyum dan masuk kedalam ruangannya. “aneh, detak jantungku tidak berdetak cepat seperti biasanya” Minyu memegang dadanya dan mulai berpikir, “apakah aku sudah tidak menyukai pak luhan lagi?”

Chanyeol menatap kearah Yuja yang tertidur pulas disampingnya. “Yah!kenapa kau malah tidur????” ucap Chanyeol kesal, tetapi tak lama kemudian dia tersenyum ketika mendengar desahan Yuja atas pertanyaan yang dilontarkan Chanyeol. Chanyeol mencoba mengingat kembali masa lalunya bersama Yuja, dia terkikik mengingat kejadian lucu bersama dengan Yuja. “ah, kebiasaan tidurmu tidak pernah berubah” batinnya.

Waktu itu Yuja yang baru saja berpacaran dengan Chanyeol, mereka sering kali menghabiskan waktu istirahat berdua di bukit dekat sekolah mereka, duduk dibawah pohon berdua sambil menghirup udara segar yang terasa menyejukan hati. Yuja biasanya tidur dipangkuan Chanyeol sedangkan Chanyeol membaca komik One piecenya. Mereka menghabiskan waktu yang indah bersama.

Pernah suatu kali ketika Yuja terlelap dipangkuan Chanyeol, Chanyeol bertanya kepada Yuja,

“Yuja? Kau tidur?”

“iya...” jawab Yuja lemah. Tentu saja hal itu membuat Chanyeol tersenyum senang. Yuja menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan Chanyeol kepadanya. Dan satu pertanyaan yang sampai saat ini membuat Chanyeol merasa bersalah kepada Yuja. “seberapa besar rasa sukamu kepadaku?” tanyanya.

“suka? Aku menyukaimu melebihi apapun...”

Jawaban yang terdengar munafik tetapi, bagaimana mungkin kalimat itu diucapkan oleh orang yang sedang tidur, dan Chanyeol percaya perkataan Yuja saat itu benar-benar jujur.

Chanyeol membenahi rambut Yuja yang berantakan dan tersenyum. “mianhae...” katanya.

---

Luhan merasa tidak konsentrasi ketika sedang membaca proposal-proposal yang diberikan Minyu satu jam yang lalu, dia terus memikirkan Yuja, Luhan sempat mencoba menelponnya namun Handphone yuja tidak aktif, ini benar-benar membuat Luhan frustasi. Kepalanya terasa berat dan ia merasa mengantuk.

Luhan sepertinya tertidur diatas meja kantornya dengan tangan yang dilipat sebagai bantal kepalanya. Luhan bermimpi, bermimpi akan masa depan dia dan Yuja. Sebuah keluarga kecil bahagia dengan anak kembar yang terlihat mirip dengan mereka berdua. Namun semuanya tidak berjalan dengan baik karena tiba-tiba, Yuja berkelakuan aneh, dia menjauhi Luhan dan anak-anaknya dan pergi bersama laki-laki lain, Luhan merasa mengenal lelaki itu...dia.... Zhang YiXing?!

Dia melihat Yuja dan Yixing bergandengan tangan dan saling menatap satu sama lain. Yuja menghiraukan Luhan yang terus-terusan memanggil namanya. Luhan tidak putus asa, dia mendatangi mereka dan memegang tangan mereka berusaha untuk melepaskannya, namun disana dia melihat Yixing tersenyum kepadanya dan bilang, “bukankah Yuja milikku?” tanyanya. Luhan mematung, tidak bisa menjawab pertanyaan Yixing. Kesempatan itu di ambil oleh Yixing dengan membawa Yuja semakin jauh darinya.

“TUNGGU!!!!!!!” teriak Luhan sampai-sampai Minyu yang ada dihadapannya terkaget-kaget.

“Pak Luhan?” tanya Minyu.

“oh? Kau...”

“maaf saya masuk ke ruangan bapak tanpa izin karena saya harus mengambil proposal yang tadi saya berikan ke bapak” kata Minyu. Luhan mengusap kedua matanya lalu memberikan Minyu proposal yang diinginkannya. “bapak sepertinya terlihat lelah?” tanya Minyu. “ah...aku tidak apa-apa” kata Luhan, Minyupun permisi dan beranjak pergi dari ruangan Luhan.

“Yuja....berhenti membuatku khawatir...”

---

“Ini tempatnya?”

“iya...”

Yuja dan Chanyeol mengunjungi sebuah panti asuhan dimana semuanya berisikan anak-anak kecil berusia 2bulan sampai 8 tahun. Semuanya terlihat kecil dan tanpa dosa. Yuja diajak berkeliling dengan ibu asuh pemilik panti asuhan ini, dia menceritakan bagaimana anak-anak kecil ini kehilangan orang-orang yang mereka cintai, atau bahkan dibuang begitu saja oleh orang tua mereka tanpa rasa bersalah. Yuja mendengar itu sambil menangis. Chanyeol memeluk Yuja dari belakang mencoba menenangkannya.

“semuanya tampak begitu normal, karena anak-anak ini pada akhirnya menerima dengan ikhlas apa yang sudah ditakdirkan untuk mereka, mereka tidak pernah mengeluh atas kekurangan mereka, dan mencoba mencintai orang-orang yang ada disekitar mereka” jelas ibu pemilik panti asuhan ini dengan lembut.

“cinta itu bisa kita terima dari siapa saja yang perduli dengan kita, menerima segala kekurangan kita, dan mau berada di sekeliling kita. Yuja-ssi aku sudah mendengar semua masalah anda dari Chanyeol-ssi...dan saran saya, cobalah untuk mencintai orang yang selalu berada di samping anda...”

Pemilik pantiasuhan itu lalu melirik Chanyeol sambil tersenyum, “Banyaklah belajar dari Chanyeol” tutupnya sambil meninggalkan Yuja dan Chanyeol sendirian.

“aku tidak mengerti maksud ibu pemilik panti asuhan itu” aku Yuja, Chanyeol tersenyum lalu membawa Yuja untuk bertemu dengan anak-anak kecil disana, mengajaknya bermain dan melupakan semua kesedihannya. Ketika tengah asyik bermain Chanyeol tiba-tiba membuka pembicaraan.

“Aku sudah berada disini dari kecil”

Yuja berhenti bermain dengan anak kecil berusia 3 tahun didepannya dan menatap Chanyeol. Yang dilihat hanya tersenyum. “ya, aku dibuang oleh kedua orang tuaku. Aku dengar karena hubungan gelap mereka” kata Chanyeol. “aku selalu merasa aku bukanlah orang yang diterima di dunia ini sampai aku mengenal dua orang wanita yang membuatku merasa bahwa aku diterima didunia ini...kau dan Minyu”

Chanyeol menceritakan bagaimana dia terlihat senang ketika Yuja mau berteman dengannya, menyambutnya dengan tangan terbuka, dan menerima segala kelemahan Chanyeol. Berkat Yuja Chanyeol menjadi pribadi yang lebih tahu apa makna Cinta dan arti saling menyayangi, tetapi ketika dia bertemu dengan Minyu ada perasaan yang lebih mendalam lagi mengenai Cinta yang dirasakan olehnya, Bagi Chanyeol Minyu adalah gadis yang bisa membuatnya lebih kuat dan percaya diri menyambut kerasnya hidup. Namun, cinta chanyeol sepertinya bertepuk sebelah tangan.

Mendengar cerita Chanyeol, Yuja mulai berpikir. Yixing memberikan segalanya untuknya cinta dan kasih sayang yang melebihi apapun. Namun, Kasih sayang dan cinta yang diberikan Yixing harus berhenti, dan kini digantikan oleh Luhan. Yuja terus saja berpikir bahwa Yixinglah satu-satunya orang yang bisa membuatnya jatuh cinta, yang bisa membuatnya bahagia, yang selalu ada untuknya. Tetapi, sesungguhnya yang selalu berada disamping Yuja adalah Luhan.

Luhan tertutupi oleh bayangan kesempurnaan Yixing, yang membuatnya terlihat tidak  berdaya. Yuja kini menyadari, Luhan dan Yixing adalah orang yang berbeda, yang mempunyai perasaan yang berbeda pula.

Yuja memeluk Chanyeol, “kalau aku tahu, kau bahkan lebih menderita daripada aku, aku seharusnya bisa menjagamu sebagaimana kau pernah menjagaku” kata Yuja. “Aku tahu itu. Terima kasih karena pernah berada disisiku. Kau dan aku adalah dua orang yang berbeda yang diciptakan untuk membuka mata kita masing-masing. Aku tahu cintaku kepada Minyu bagaikan cinta yang tak terbalas. Mungkin aku akan berhenti mencintainya meski itu sulit, dan kau sendiri. Kini Yixing sudah tenang disana, jadi pikirkan Luhan yang selalu ada untukmu. Pikirkan masa depanmu bersamanya...”

Yuja menatap Chanyeol dengan mata berbinar. Lelaki ini bukanlah lelaki payah yang ditemuinya 6 tahun yang lalu.

---

Minyu benar-benar kehabisan kesabaran, Chanyeol tidak menghubunginya bahkan tidak muncul dihadapannya seharian ini, dan itu membuat minyu menyadari betapa berartinya keberadaan Chanyeol disampingnya.

Sama halnya dengan Luhan, Yuja yang pergi dengan pernyataan tidak jelas sungguh membuat kepalanya pusing. Semua pekerjaan Luhan menjadi berantakan, akhirnya dia memilih untuk kembali kerumah lebih awal, berharap Yuja sudah kembali dan menyambutnya dengan senyuman.

----

BOHONG!!! ternyata ini bukan chapter terakhir=_=;;;; saya juga kaget~kkk

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
f3smile #1
Chapter 11: suka sama cerita ini, seperti suka dengan cerita "reality",
yujaeuoma #2
Chapter 9: biarin :p tao is mine to night kkkk 유자의 팬픾을 기다릴 게
yujaeuoma #3
Chapter 7: 언제 다음 이야기를 업로들까? 난 기다리고 있어 ㅠ.ㅠ
Yujaaa
#4
Chapter 7: 오!다 했어? 아저씨? 뉴규?????
yujaeuoma #5
Chapter 7: kayaknya kita bikin ftv aja ini...pemerannya ada sama ajossi kkkk
Yujaaa
#6
Chapter 7: yujaeuoma : 엄마!!!!!이거도했어~~~굿나잇^^쭉
yujaeuoma #7
언제 다음 이야기를 업로드됩니까???
yujaeuoma #8
yujaaa dapet salam dari luhan
yujaeuoma #9
Chapter 6: njut
yujaeuoma #10
Chapter 6: lanjut