“Nuna”

“hmm?”

“bagaimana kalau aku bilang kalau aku ini gay?”

Ice Capucino yang dipegang Yuja langsung jatuh membasahi bajunya. Untung ‘Kona Beans’ sedang sepi-sepinya dan Luhan sedang pergi ke toilet setelah menyapa ibu Sungmin.

“Nuunaaa...” Sehun menatap Yuja sedih. “orang yang aku suka adalah Luhan....”

Yuja Cuma bisa diam menatap Sehun, tidak habis pikir bahwa Sehun benar-benar berubah menjadi Gay.

---

Sepanjang jalan Yuja hanya bisa diam, diampit 2 lelaki bertubuh tinggi yang sibuk mendengarkan musik dan larut dalam pikirannya. Sehun, lelaki yang selalu manis, yang selalu tersenyum, yang selalu memberi semangat Yuja ketika sedang terpuruk kini terlihat kehilangan tenaga, seperti takut kehilangan.

“Sehun-ah...”

Sehun mendengar Yuja memanggil namanya.

“Oppa...” kini Yuja menatap Luhan yang segera melepas headphonenya. “Aku akan pulang bersama Sehun, sampai ketemu besok..”

“Baiklah, hati-hati dijalan ya..” kata luhan sambil menepuk kepala Yuja dan menatap Sehun, “Jaga nunamu baik-baik ya..” katanya sambil menepuk pundak Sehun.

Mereka berdua mengangguk dan pergi meninggalkan Luhan.

---

“Nuna kau marah?”

“...”

“Nuna..”

“...”

“Yuja nuna...”

“Diam dulu sehun! Aku masih mencerna omongan kau tadi..”

Sehun akhirnya diam, menunggu apa yang akan dilakukan Yuja terhadap dirinya. Kemungkinan besar Yuja tidak akan mau berteman lagi dengannya. Dan Sehun takut membayangkannya.

Yuja terlihat menarik napasnya dalam-dalam,“Baiklah, jadi...kau benar-benar menyukai Luhan?”

Sehun diam lalu meyakinkan dirinya dan menjawab, “setidaknya hatiku berkata seperti itu..”

“Nuna, tolong jaga rahasiaku ya...”

*struk pembayaran dari Kona Beans*